Anda di halaman 1dari 35

D O S I M E T R I

PENDAHULUAN
RADIASI ?
- cara perpindahan energi dari sumber energi ke
lingkungan

Berdasarkan tingkat energi


 radiasi pengion :
energi tinggi sehingga dapat mengionisasi
bahan/medium contoh : radiasi nuklir

 radiasi non-pengion :
energi rendah sehingga tidak dapat mengionisasi
bahan/medium
contoh : radiasi gelombang radio
DOSIMETRI
ilmu yg mempelajari berbagai besaran dan satuan
dosis radiasi

DOSIS
kuantitas dari proses yang ditinjau sebagai
akibat negatif radiasi pengion yg mengenai
materi

Faktor yg mempengaruhi dosis


 jenis radiasi
 bahan yang dikenai radiasi
HIRARKI

Penyinaran = laju penyinaran (exposure)


> kemampuan radiasi sinar-X/ untuk menimbulkan
ionisasi di udara (Roentgen = R )
X = dQ/dm
 dQ = jumlah muatan pasangan ion yg terbentuk
per volume udara
 1 R = 1 esu/cm3 udara = 2.58 x 10 -4 C/kg =
besarnya penyinaran yg menyebabkan
terbentuknya muatan listrik 1 cc pada NTP
> berlaku untuk 1 jenis radiasi (foton) dan 1 jenis
medium (udara)
HIRARKI (cont’d)

Dosis serap (D = dE/dm)


> energi rerata yang diserap bahan persatuan massa
bahan tsb
> 1 rad (radiation absorb dose) = 100 erg/gr 
1 gray (Gy) = 1 joule/kg ; 1 Gy = 100 rad
> berlaku untuk semua jenis radiasi dan semua jenis
bahan yg dikenai
> untuk makhluk hidup  diperlukan besaran lain utk
memperhitungkan effek radiasi utk jenis radiasi
yang berbeda
LAJU DOSIS SERAP
 Satuan : dosis serap/satuan waktu
 Gy/sec, Gy/menit, Gy/jam
 Berlaku untuk semua jenis radiasi & semua
jenis bahan yang dikenai
 Menyangkut penyinaran terhadap makhluk
hidup tidak cukup, diperlukam besaran lain
Dosis Ekuivalen
HIRARKI (cont’d)

DOSIS EKUIVALEN (H)


> dosis serap yang memperhitungkan effek radiasi
sebagai akibat jenis radiasi yang berbeda
> Lebih berguna pada kegiatan Proteksi Radiasi
H = D Q N = D R N
> N = faktor modifikasi = 1
> Q = faktor kualitas  R = radiation weighting
factor
> 1 Sievert (Sv)
1 Sv = 100 rem (radiation equivalent men)
> 1 rem = 1 rad X Q X N
Dosis Ekuivalen
 Dosis yang sudah dikalikan dengan faktor bobot
 Faktor bobt berkaitan dengan kemampuan
radiasi membentuk ion per satuan lintasan
 Dosis ekuivalen pada organ T :
HTR = WR X DT.R
R

Jenis radiasi Q (1977) R (1990)

foton (all energies) 1 1


elektron (all energies) 1 1
neutron dengan energi
< 100 keV 5 5
10 keV - 100 keV 10 10
> 100 keV - 2 MeV 10 20
2 MeV - 20 MeV 10 10
> 20 MeV 20 5
proton, selain rekoil, > 2 MeV 20 5
partikel alpha, fragmen fisi, inti 20 20
berat
Dosis ekivalen effektif (ET)
> dosis tergantung dari kepekaan jaringan tubuh yang
dikenai radiasi  effek stokastik
> faktor bobot jaringan tubuh = T = tingkat kepekaan
organ/jaringan tubuh terhadap effek stokastik akibat
radiasi

ET = T HT = R T DT
> ET = rem, Sievert
T
organ / jaringan tubuh T (1977) T (1990)
gonad 0.25 0.20
sumusum tulang 0.12 0.12
colon - 0.12
lambung - 0.12
paru 0.12 0.12
ginjal - 0.05
payudara 0.15 0.05
lever - 0.05
oesophagus - 0.05
kelenjar gondok (thyroid) 0.03 0.05
kulit - 0.01
permukaan tulang 0.03 0.01
organ / jaringan tubuh lain 0.30 0.05

PPR-Jurusan RR-2008
HIRARKI (cont’d)

dosis yang masuk ke dalam tubuh dan diperhitungkan


selang waktu antara masuknya zra dan dosis  rem,
Sv
> t = waktu integrasi terhitung mulai zra masuk
tubuh/intake  dalam tahun
> jika tidak diketahui kapan intake-nya; maka
dewasa = 50 tahun, anak = 70 tahun
HIRARKI (cont’d)

dosis yang masuk ke dalam tubuh dan


diperhitungkan selang waktu antara masuknya zra
dan dosis  rem, Sv
> t = waktu integrasi terhitung mulai zra masuk
tubuh/intake  dalam tahun
> jika tidak diketahui kapan intake-nya; maka
dewasa = 50 tahun, anak = 70 tahun
HIRARKI (cont’d)

jika kondisi penyinaran melibatkan sejumlah


besar populasi (penduduk)

> S = Dosis perorangan x  penduduk tersinar


> S  man . Sv
Radioaktivitas / Aktivitas (A)
menyatakan kekuatan sumber radiasi dalam bentuk
zat radioaktif

 Becquerel (Bq) = satu inti radioaktif ditransformasikan


dalam 1 detik = 1 dps

 Curie (Ci) = laju disintegrasi satu gram radiasi dalam


keadaan seimbang dengan turunannya

 1 Ci = 3.7 X 1010 Bq = 37000 MBq = 37 GBq


DOSIMETRI EKSTERNA

Laju dosis (D)


D=fX
X = laju penyinaran
f = faktor konversi nilai penyinaran ke dosis
= 0.877 x perbandingan antara koef. serapan
massa medium dan koef. serapan massa medium
udara
 1  pertimbangan praktis proteksi radiasi

D=X (rad/jam)
 Laju penyinaran (X)
A
X= 
r2
X = laju penyinaran (R/jam)
 = konstanta gamma, laju penyinaran
dalam
1 meter dari sumber dengan aktivitas
1 Ci
A = aktivitas (Ci) ; r = jarak (meter)
 untuk :
Co-60 = 1.35; Cs-137 = 0.33; Ir-192 =
0.5
 Laju dosis ekivalen (H) dengan rumus
pendekatan
ME
H=
6 r2
H = laju dosis ekivalen (Sv/jam)  rem/jam
M = aktivitas (MBq)
E = energi gamma (MeV)
r = jarak (meter)
H = D Q N,
untuk Q=1, N=1
H=D
 Laju dosis (D) sumber radiasi  dan 
berdimensi besar

D = 1.07 S.E

D = laju dosis (rad/jam)


S = aktivitas jenis sumber ( Ci/gram)
E = energi rerata per disintegrasi (MeV)
 untuk ,

E = 1/3 energi maksimum spektrum beta


 Merupakan pengukuran dari sumber radiasi
yang terletak di luar tubuh, pada titik di
udara
 Hubungan Nilai Penyinaran & Dosis :
 1 Rontgen = 1 esu/cm3
 1 R ~ penyerapan 87.7 erg/gram

 1 rad=100 erg/gr udara

 1 R = 0,877 rad
Bila medium bukan udara…

 D = f.x
 X = laju penyinaran
 D = laju dosis
 f = faktor konversi dari nilai penyinaran ke
dosis
Tabel 3. Faktor konversi dari nilai penyinaran ke dosis

Nilai f dalam rad / R


Energi Foton
(MeV) Air Otot Tulang Keras
0,010 0,019 0,925 3,55
0,020 0,879 0,917 4,23
0,040 0,879 0,920 4,14
0,060 0,905 0,929 2,91
0,080 0,932 0,940 1,91
0,10 0,949 0,949 1,46
0,50 0,965 0,957 0,925
1,0 0,965 0,957 0,919
2,0 0,965 0,955 0,912
3,0 0,962 0,955 0,929

PPR-Jurusan RR-2008
 Laju Penyinaran digunakan untuk melihat
paparan/aktivitas kerja dengan zat
radioaktif.
 Untuk sumber radiasi tertentu penyinaran
1 Ci pada jarak 1 m
 Besaran laju penyinaran sesuai tabel
isotop

PPR-Jurusan RR-2008
Tabel 4. Laju penyinaran sinar gamma untuk bermacam-macam isotop dengan
aktivitas 1 Ci pada jarak 1 m.

Waktu Energi Sinar- Laju Penyinaran pada jarak 1


Isotop Paruh (MeV) m
( R / Jam )
Na-22 2,6 tahun 2,3 1,32
Na-24 15 jam 1,38 ; 2,76 1,89
K-24 12,4 jam 1,5 0,15
Cr-51 27 jam 0,32 0,02
Mn-52 5,7 hari 0,73 ; 1,46 1,93
Ir-192 74 hari 0,13 – 0,61 0,50
Co-60 5,3 tahun 1,17 ; 1,33 1,30
Cs-137 30 tahun 0,66 0,33
Ra(B+C) (utama 0,41) Catatan :
Filter 0,5 mm Pt (f = 1, Q = 1)

PPR-Jurusan RR-2008
α dan β
• D = 1,07 SE rad/jam
• S = aktivitas jenis sumber dalam Ci/g
• E = energi rata-rata dalam MeV per
disintegrasi
• Dalam hal sinar beta, E adalah energi beta
rata-rata, yaitu sepertiga dari energi
maksimum spektrum beta.

PPR-Jurusan RR-2008
Xd  
q
R jam
d2

• Laju dosis dalam rad persatuan waktu


pada titik dengan jarak (dm) dengan
aktivitas q Ci dapat dihitung dengan laju
penyinaran :
X d   2 R jam
q
d
• Bila dikalikan dengan faktor
kualitas :
Hd = Dd.Q rem/jam

PPR-Jurusan RR-2008
 Dosimetri berguna untuk menghitung
banyaknya dosis yang diterima oleh
sesuatu bahan atau organ tubuh
 Merupakan salah satu cara pekerja radiasi
memperkirakan dosis yang diterima selama
melakukan pekerjaannya

PPR-Jurusan RR-2008
QUIZ
 Sebuah tabung pesawat sinar-X yang bekerja pada
tegangan 250 kV - 5 mA menghasilkan laju dosis 35
Gy/menit untuk jarak 1 meter dari diafragma. Berapa laju
dosis dan dosis radiasi yang diterima seseorang pada jarak
5 meter bila waktu yang digunakan waktu 30 detik dan
arus listrik sebesar 20 mA?

D1 = 35 Gy/menit t = 30 detik A = 20 mA r1 = 1 meter


r2 = 5 meter
D =  A/r2

D1 . r12 = D2 . r22  D2 = (D1 r12) / r22


(35 Gy/menit X (1)2 meter
D2 = = 1.4 Gy/menit
(5)2 meter

untuk jarak 5 meter; t = 30 detik dan A = 20 mA


Dosis yang diterima :

D2 x t x A = 1.4 Gy/menit x 0.5 menit x 4 kali


= 2.8 Gy

PPR-Jurusan RR-2008
 Pada suatu kecelakaan radiasi, 2 orang pekerja radiasi
mendapat kontaminasi dengan radioisotop yang sama
dan aktivitas kontaminasi yang sama. Half life efektif
radioisotop tsb pada pekerja A adalah 2 kali lebih
panjang half life pada pekerja B. Setelah dirawat
selama 25 hari, pekerja B diizinkan pulang karena
radioaktivitas yang tersisa dalam tubuhnya telah
berada pada tingkat aman. Pekerja A ternyata
memerlukan waktu 50 hari untuk mencapai
radioaktivitas yang aman yaitu sebesar radioaktivitas
pekerja B setelah mencapai 25 hari dirawat. Dari data
tsb dapat dihitung half life efektif radioisotop dalam
tubuh pekerja A yaitu :
Hitung laju dosis ekuivalen pada jarak 2 m dari 240 Mbq
Co-60 dengan energi gamma Co-069 adalah 1,17 MeV dan
1,33 MeV per peluruhan.

Jawab
ME
H 2
Sv / jam
6d
240 1,17  1,33
 2
 25 Sv / jam
6. 2

PPR-Jurusan RR-2008
• Bila laju dosis di suatu medan radiasi
adalah sebesar 200 µSv/jam,kemudian
dipasang suatu penahan radiasi setebal 3
cm dengan koefisien atenuasi linier
0,693/cm, tentukan laju dosis di belakang
perisai tersebut !

PPR-Jurusan RR-2008
• Dalam satu tahun seorang memperoleh radiasi
pengion secara tidak merata di seluruh
tubuhnya, thyroid dan paru-paru. Faktor bobot
untuk seluruh tubuh, thyroid dan paru-paru
masing-masing adalah 1,0;0,03; dan o,12.
Berapa ekuivalen dosis yang diperkenankan
agar efek stokastik dapat dihindari , bila dosis
yang telah diterimma oleh Thyroid apabila
seluruh tubuh telah memperoleh ekivelen dosis
sebesar 2,5 rem dan paru-paru sebesar 15 rem

PPR-Jurusan RR-2008
TFA = TFB ; TefA = 2 TefB; TBA = 50 hari TBB = 25 hari

1/Tef = 1/TF + 1/TB  1/TF = 1/Tef - 1/TB

1/TefA - 1/TBA = 1/TefB - 1/TBB

1/2TefB - 1/ 50 = 1/TefB - 1/ 25

1/2 TefB = 1/50

TefB = 25 hari  TefA = 50 hari


• Hitung laju dosis pada jarak 10 meter dari sumber
Co-60 dengan aktivitas 10 Ci ? E = 1.17 MeV dan
1.33 MeV

D = 0.54 A  Ei Rem/jam
= ( M E ) / 6 r2
Sv/jam

D = 0.54 x 10 x (1.17 + 1.33) = 13.5 Rad/jam jarak 1


m
untuk jarak 10 meter =
(13.5 Rad/jam x 12 meter) / 102 meter = 0.135 R/jam
= 1350 Sv/jam

10 Ci = 3.7 x 1011 Bq = 3.7 x 10 5 MBq  1541


Sv/jam
PPR-Jurusan RR-2008

Anda mungkin juga menyukai