15 13 3.e
TUGAS MANDIRI
Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelasaikan makalah
dengan judul “Gelombang MRI dan Proses Fisisnya” ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki. Dan penulis berterima kasih pada Bapak Drs. Muhammad Nawir,
M.Si selaku Dosen mata kuliah Fisika Lingkungan yang telah memberi tugas ini pada
penulis.
Penulis berharap makalah ini dapat digunakan dalam rangka menambah wawasan
sertas pengetahuan kita. Penulis juga menyadari bahwa dalam tugas ini terdapat kekurangan
– kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu penulis harapkan adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Sebelumnya penulis
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang berkenan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Sains yang begitu pesat, terutama di bidang teknologi kesehatan telah
mendorong begitu banyak inovasi didalamnya. Salah satu Inovasi tersebut ialah terciptanya
MRI (Magnetic Resonance Imaging) yang merupakan salah satu dari bentuk penerapan
gelombang Elektromagnetik dalam kehidupan manusia.. MRI (Magnetic Resonance
Imaging) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh
anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa
operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama pemeriksan MRI akan
memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk
sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk
diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur
rongga tubuh bagian dalam.
MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih
sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak,.sumsum tulang
belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan
Juga jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang
rawan , ruang sendi seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan
dalam rongga dada, payudara , organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan
jantung.
Manfaat gelombang MRI dalam kehidupan manusia terkhususnya dalam bidang
kesehatan yang begitu besar. Berdsarkan uraian latar belakang diatas maka disini penulis
membuat makalah yang berjudul “Gelombang MRI dan Proses Fisisnya” agar kami bisa
mengetahui lebih jelas lagi tentang dampak MRI bagi kehidupan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat oleh penulis yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan sejarah perkembangan dari MRI ?
2. Apa saja tipe tipe dari MRI ?
3. Apa saja instrumen yang terdapat dalam MRI ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari MRI ?
5. Bagaimana prinsip kerja dari MRI ?
6. Bagaimana bentuk persamaan fisika yang digunakan dalam MRI ?
7. Bagaimana aplikasi MRI dalam kehidupan manusia ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu sebagai berikut
1. Dapat mengetahui pengertian dari MRI
2. Dapat mengetahui jenis jenis MRI
3. Dapat mengenali bagian bagian yang terdapat dalam MRI
4. Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada MRI
5. Dapat memahami prinsip kerja dari MRI
6. Dapat mengetahui persamaan fisika yang digunakan dalam MRI
7. Dapat mengetahui aplikasi MRI dalam kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MRI
MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah teknik diagnostik yang memanfaatkan
penggunaan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar rinci jaringan
lunak tubuh dan tulang. Prinsip kerja MRI adalah membuat pencitraan tulang
menggunakan magnet yang terbentuk di sekitar tubuh yang kemudian digunakan untuk
merangsang atom hidrogen. Setelah atom kembali ke tingkat rangsang normal, kemudian
bagian tubuh tersebt akan memancarkan energi yang nantinya terdeteksi pada scanner.
MRI scan umumnya dianggap sebagai studi pencitraan yang terbaik.
Perkembangan MRI dimulai pada tahun 1946 saat Felix Bloch dan Purcell
mengemukakan teori, bahwa inti atom bersifat sebagai magnet kecil, dan inti atom membuat
spinning dan precessing. Dari hasil penemuan kedua orang diatas kemudian lahirlah alat
Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Spectrometer, yang penggunaannya terbatas pada
kimia saja. Setelah selama sepuluh tahun Raymond Damadian bekerja dengan alat NMR
Spectometer, maka di tahun 1971 ia menggunakan alat tersebut untuk pemeriksaan pasien.
Pada tahun 1979, The University of Nottingham Group memproduksi gambaran
potongan coronal dan sagittal (disamping potongan aksial) dengan NMR. Selanjutnya
karena kesamaan istilah yang digunakan untuk alat NMR dan kegunaan dari bagian NMR,
maka atas saran dari American College of Radio-Logi (1984), NMR dirubah menjadi
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan diletakkan di bagian Radiologi.
Magnetic Resonance Imaging yang disingkat dengan MRI adalah suatu alat
diagnostik mutahir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan
magnet dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X ataupun bahan
radioaktif. Hasil pemeriksaan MRI adalah berupa rekaman gambar potongan penampang
tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5
tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
Alat tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal, sagital,
aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien Bila pemilihan parameternya
tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan tampak jelas , sehingga anatomi dan
patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.
Gambar . MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Cooling
Coil
Gambar Metoda MRI dengan magnet resistif
Water
(Aluminium sheet)
resistance
Electrical
Temperature
Kemudian perilaku atom Hidrogen lainnya ketika masuk kedalam daerah medan
magnet yang cukup besar adalah dia akan melakukan presisi ketika di dalam medan magnet
tadi diberikan lagi medan magnet pengganggu yang frekuensinya dapat diubah-ubah
sehingga dengan peristiwa tersebut dapat dihasilkan signal FID yang akan dirubah kedalam
bentuk pencitraan. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar Presisi inti atom Hidrogen ketika diberikan pulse berupa medan
magnet dengan frekuensi berubah-ubah
Secara ringkas, proses terbentuknya citra MRI dapat digambarkan sebagai berikut:
Bila tubuh pasien diposisikan dalam medan magnet yang kuat, inti-inti hidrogen tubuh akan
searah dan berotasi mengelilingi arah/vektor medan magnet. Bila signal frekuensi radio
dipancarkan melalui tubuh, beberapa inti hidrogen akan menyerap energi dari frekuensi
radio tersebut dan mengubah arah, atau dengan kata lain mengadakan resonansi. Bila signal
frekuensi radio dihentikan pancarannya, inti-inti tersebut akan kembali pada posisi semula,
melepaskan energi yang telah diserap dan menimbulkan signal yang ditangkap oleh antena
dan kemudian diproses computer dalam bentuk radiograf.
Alat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar. Penderita
berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet. Magnet akan
menciptakan medan magnetik yang kuat lewat penggabungan proton-proton atom hidrogen
dan dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan menggerakkan proton-proton dalam tubuh
dan menghasilkan sinyal yang diterima akan diproses oleh komputer guna menghasilkan
gambaran struktur tubuh yang diperiksa. Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan
kualitas yang optimal sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang
berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain :
a. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik
b. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya
c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya
d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.
Spektrum magnet yang dihasilkan oleh sebuah solenoida sama dengan spektrum yang
dihasilkan oleh sebuah magnet batang. Jadi sebuah solenoida berkelakuan sama dengan
magnet batang. Jika pada tiap ujung kumparan ditempatkan sebuah magnet jarum maka
kutub utara salah satu magnet akan ditarik oleh ujung kumparan yang satu sedangkan kutub
utara magnet yang lain ditolak oleh ujung kumparan yang lainnya. Jika di dalam kumparan
ditempatkan inti besi lunak, maka kemagnetannya menjadi jauh lebih besar, dimana susunan
seperti itu disebut elektromagnet.
Besar induksi medan magnet di tengah-tengah solenoida memenuhi persamaan:
Keterangan :
B = Induksi magnetik
I = Kuat arus
N = Jumlah lilitan
L = Panjang solenoida
= Permeabilitas udara/vakum
Keterangan :
B = Induksi magnetik
I = Kuat arus
N = Jumlah lilitan
L = Panjang solenoida
= Permeabilitas udara/vakum
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai berikut :
1. MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah teknik diagnostik yang
menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan
gambar rinci jaringan lunak tubuh dan tulang.
2. MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri atas
a. MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry)
b. MRI yang memiliki kerangka (gantry)
MRI bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari :
a. MRI Tesla tinggi
b. MRI Tesla sedang
c. MRI Tesla rendah
3. Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari sistem magnet, sistem pencitraan, sistem
radio, dan sistem komputer.
4. kelebihan yang dimiliki oleh MRI adalah kemampuannya membuat potongan koronal,
sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai
untuk diagnostic jaringan lunak. Kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran
detail tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi
jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.
5. Mekanisme kerja alat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar.
Penderita berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet.
Magnet akan menciptakan medan magnetik yang kuat lewat penggabungan proton-
proton atom hidrogen dan dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan menggerakkan
proton-proton dalam tubuh dan menghasilkan sinyal yang diterima akan diproses oleh
komputer guna menghasilkan gambaran struktur tubuh yang diperiksa.
6. Jenis magnet yang digunakan untuk membentuk medan magnet pada MRI adalah
Magnet Solenida. Adapun persamaannya yaitu sebagai berikut :