Parameter CT Scan :
o Slice thickness
o Scan Range
o Faktor Eksposi
o Field of View (FOV)
o Gantry Tilt
o Pitch
o Rekonstruksi Matriks
o Window Width
o Window Level
Slice thickness
Slice thickness adalah tebalnya irisan atau potongan dari
obyek yang diperiksa. Nilainya dapat dipilih antara 1 mm
10 mm sesuai dengan keperluan klinis.
Slice thickness yang tebal akan menghasilkan gambaran
dengan detail yang rendah .
Slice thickness yang tipis akan menghasilkan gambaran
dengan detail yang tinggi.
Slice thickness yang tebal akan menimbulkan gambaran
yang mengganggu seperti garis-garis
Slice thickness terlalu tipis akan menghasilkan noise
yang tinggi.
NILAI
Thickness
6.0 mm
Increament
12.0 mm
kV
120 kV
mA
300 mA
Resolution
Standar
Colimation
16x0.75
Picth
1.5
Rotation time
0.75 s
FOV
250 mm
filter
SB
Kontras Resolusi
kontras resolusi adalah kemampuan untuk
membedakan atau menampakkan obyek-obyek dengan
perbedaan densitas yang sangat kecil.
Kontras resolusi dipengaruhi oleh faktor eksposi,
ketebalan irisan,field of view(FOV) dan rekonstruksi
algoritma (filter kernel).
Kontras resolusi dapat diperbaiki dengan cara:
Ukuran pixel besar.
mAs besar.
Slice thickness.
Low pass filter
Spasial resolusi
Spasial resolusi menjelaskan tentang tingkatan derajat
efek kabur (blurring) pada sebuah gambaran. Pada CT
Scan
Spasial resolusi adalah suatu ukuran untuk membedabedakan obyek tentang bermacam-macam densitas
suatu jarak yang kecil terpisah suatu latar belakang yang
seragam.(dengan ukuran pixel yang besar maka spasial
resolusi menjadi rendah tetapi noise akan berkurang).
Spasial resolusi dipengaruhi oleh faktor geometri,
rekonstruksi algoritma (filter kernel), ukuran matriks,
pembesaran gambar
Noise
Noise adalah fluktuasi atau standar deviasi nilai CT number pada
jaringan atau materi yang homogen. Sebagai contoh adalah air
memiliki CT number 0, semakin tinggi standar deviasi nilai CT
number pada pengukuran titik-titik air berarti noisenya tinggi.
Noise akan mempengaruhi kontras resolusi, semakin tinggi noise
maka kontras resolusi akan menurun.
Faktor yang menyebabkan noise adalah faktor eksposi, detektor
dan ketebalan irisan.
Noise dapat dikurangi dengan cara menambah:
Nilai mAs semakin tinggi maka akan menyebabkan noise semakin
rendah, tetapi sebaliknya semakin rendah nilai mAs maka noise
akan semakin banyak.
Slice thickness semakin tebal maka kontras resolusi akan
meningkat sedangkan spasial resolusi akan menurun.
Artefak
Artefak pada CT Scan ialah perbedaan antara rekonstruksi CT
number dalam gambar dengan koefisien atenuasi yang
sesungguhnya dari obyek yang diperiksa. (Karena CT
number menunjukkan bayangan keabu-abuan pada gambar,
pengukuran yang salah menghasilkan CT number yang salah
dan tidak menunjukkan koefisien atenuasi pada obyek).
Ada beberapa macam artefak mempengaruhi penampilan
gambaran CT Scan :
Streaks artifact adalah artefak berupa garis-garis yang disebabkan oleh pergerakan
pasien, berkas cahaya, metal dan adanya obyek diluar FOV (field of view).
Shading artifact dapat disebabkan oleh pergerakan obyek dan berkas cahaya (beam
hardening).
artefak yang berupa garis lingkaran yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada
detektor.
Partial volume artifact adalah artefak yang disebabkan adanya dua jaringan atau
materi yang berbeda CT number dalam satu pixel.
a) 1 Tulang frontal
b) 1 Tulang ethmoidal
c) 2 Tulang parietal
d) 1 Sphenoidal
e) 2 Tulang temporal
f) 1 Tulang occipital
g) Tulang fasial dengan perkecualian dari tulang
mandibulla
Patologi Fisiologi
Trauma kepala :
Secara umum cedera kepala terjadi perdarahan di
ekstra cerebral (rongga subdural atau epidural) dan
contusio cerebri.
Perdarahan subdural hematom diikuti oleh
acceleration /decerelation trauma dengan
pengendoran saluran vena kortikal pada rongga
subarachnoid.
Perdarahan subarahnoid adalah hasil dari cidera
langsung pada pembuluh darahleptomeningeal atau
cidera langsung pada permukaan kepala.
Perdarahan intra ventricular adalah hasil dari rusaknya
vena subpendimal dan diasosiasikan dengan lesi
trauma intra cranial yang lain.
Stroke
Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi
otak secara lokal atau global yang dapat menimbulkan kematian atau
kelainan yang menetap lebih dari 24 jam tanpa penyebap lain kecuali
gangguan vascular .
merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kerusakan /gangguan aliran
darah di otak,
Ada beberapa jenis Stroke yaitu :
a) Stroke akibat penyumbatan pembuluh darah di otak sehingga ada area
otak yang rusak atau mati.penyumbatan ini dapat terjadi oleh karena
penumpukan colesterol dalam darah.
b) Stroke hemorhagik /Pendarahan yaitu stroke akibat pecahnya pembuluh
darah otak, yang disebabkan karena hipertensi /darah tinggi.
Ada 4 tipe kelainan yang menyebabkan stroke adalah :
Ischemia /infark cerebri,
pendarahan intra cerebral primer (ICH )
Perdarahan subarahnoid ( Subarahnoid Hemorrhage = SAH )
venuc occlusion
START STUDY
NILAI
Series Descretion
Axial
Direction
Out
Thikness
3,00 mm
Increment
18,0 mm
Kv
120
mA
300
Cycle Time
2,9 s
Cyeles
Image 1
48
CTDI Vol
49,68mGy
Time
0,75 s
DLP
7,153mGy cm
NILAI
Resolution
Standart
colimator
12*15
Tilt
0,0
Rotation Time
0,75 s
FOV
250
Filter
SA
Matrix
512
Window
WL
WW
40
80
Proses Filming: 1
Proses filming ialah pencetakan film dengan printer
dari hasil citra yang sudah diproses rekonstruksi ,
menggunakan parameter Batch dengan mengatur :
a. Thickness
: 5,00 mm
b. Increment
: 5,7 mm
c. Window
: Brain
d. WL / WW
: 30 / 75
e. Citra
: 20 slice / film
untuk menghasilkan citra yang diinginkan dan
menentukan jumlah gambar.
Proses Filming : 2
Pada proses pencetakan Film :
Dilakukan pengaturan gambar sagital scan yang
muncul dilayar minitor, dengan menarik garis keatas
dari orbito meatal line (oml) sampai batas atas Vertex.
Dibuat potongan yang diinginkan, dengan jumlah
gambar 19 dan 1 topogram, sehingga jumlah gambar
20 , untuk satu lembar film.
klik Foto,untuk mencetak film yang diinginkan
tampak pada layar monitor
Setelah sesuai dengan kriteria gambar, klik print
Proses Filming : 3
Hasil filming dicetak pada Printer digital.
Pada proses filming citra yang dihasilkan
terlihat pada potongan axial coronal dan sagital
dengan gambaran sebagai berikut :
Kontras resolusi tampak gambaran lebih tajam
Spasial resolusi tampak lebih detail
Artifact pada daerah tulang masih sedikit
terlihat ,tetapi tidak mempengaruhi citra yang
berarti
Noise tidak terlihat lagi
Dose RATE
Pada alat MSCT Philips MX-16 slice aplikasi sofwarenya ,
menampilkan tabel parameter dose rate, sehingga
dapat dilihat seberapa besar pasien yang diperiksa
MSCT mendapatkan paparan radiasi.
Pada pemeriksaan dengan teknik axial / sequence tabel
parameternya menampilkan dose rate pada MAs nya
lebih kecil dari pada pameriksaan secara teknik helical
sehingga paparan radiasi yg diterima pasien lebih kecil
dari pada pameriksaan secara teknik helical