Anda di halaman 1dari 10

Teknik Radioterapi Dasar

BRAKHITERAPI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
KELAS : B

SYUJA VASSRAL 16099

SYUKRIA AZIZATUN AZIMAH 16100

TITANIA AURILLY 16101

VIRDAYANTI BURHAN 16102

VIVI AUDILLAH 16103

WAHYU FERNANDA NTOBUO 16104

WAHYUNI MULTAZAM 16105

WIWIN WINARTI 16106

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

ATRO MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

2018

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Radioterapi atau disebut juga terapi radiasi adalah terapii


menggunakan radiasi yang bersumber dari energy radioaktif
(Wikipedia).Radioterapi yaitu suatu jenis pengobatan yang menggunakan
atau memanfaatkan sinar pengion (sinar-x, sinar gamma) dan partikel lain
(neutron, proton, dll) untuk mematikan sel-sel kanker tanpa akibat fatal
pada jaringan sehat disekitarnya. Terapi radiasi ini akan mematikan sel-
sel kanker jika mencapai dosis tertentu. Radioterapi merupakan salah satu
terapi atau pengobatan penyakit kanker/keganasan.60-70% pasien kanker
memerlukan terapi radiasi dalam salah satu terapinya.Masyarakat umum
banyak yang tidak mengetahui tentang radisi, sehingga merasa takut atau
khawatir ketika dianjurkan untuk menjalani terapi radiasi oleh dokter.

Tujuan radioterapi adalah untuk pengobatan secara radikal,


sebagai terapi paliatif yaitu untuk mengurangi dan menghilangka rasa
sakit atau tidak nyaman akibat kanker dan sebagai adjuvant yakni
bertujuan untuk mengurangi resiko kekambuhan dari kanker. Dengan
pemberian setiap terapi, maka akan semakin banyak sel-sel kanker yang
mati dan tumor akan mengecil. Sel-sel kanker yang mati akan hancur,
dibawa oleh darah dan diekskresi keluar dari tubuh. Sebagian besar sel-
sel sehat akan bias pulih kembali dari pengaruh radiasi.

Ada beberapa teknik radioterapi, diantaranya Eksternal Radiasi dan


Brakhiterapi. Eksternal radiasi (sinar dari luar) disebut sinar luar karena
sumber radiasi di letakkan diluar tubuh/di luar target yang akan disinar
sehingga ada jarak antara sumber radiasi, berkisar antara 80-100 cm.
untuk jenis pesawat Cobalt 60, menggunakan jarak 80 cm. untuk linier
accelerator (LINAC) menggunakan jarak 100 cm. sedangkan Brakhiterapi
(snar dari dalam), sumber radiasi diletakkan di dalam tumor atau
menempel di tumor (kanker). Contoh pada penderita kanker payudara

2
yaitu dengan menanam biji radioaktif ke dalam jaringan payudara di
samping kanker. Brakhiterapi hanya dapat dilakukan pada jenis dan
stadium kaker tertentu.Mungkin diberikan bersamaan dengan radiasi
eksternal untuk menambah power radiasi yang ditujukan ke tumor. Pada
makalah ini akan di bahas lebih terperinci mengenai brakhiterapi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Brakhiterapi ?

2. Apakah pengertian Brakhiterapi ?

3. Bagaimana cara kerja Brakhiterapi ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui sejarah Brakhiterapi

2. Mengetahui pengertian Brakhiterapi

3. Mengetahui Cara kerja Brakhiterapi

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Brakhiterapi

Brakhiterapi mulai diterapkan sejak awal tahun 1900. Namun,


popularitasnya semakin menurun karena efek samping yang
ditimbulkan akibat paparan zat radioaktif dalam jangka panjang,
terutama pada tim medis yang mengatur mesin radioterapi.
Beruntungnya, teknologi modern telah berkembang pesat, sehingga
saat ini tim medis dapat meminimalisir kontak langsung dengan
mengendalikan mesin radioterapi dari jarak jauh.

B. Pengertian Brachiterapi
Brachiterapi adalah salah satu jenis pengobatan kaker dengan
memaparkan zat radioaktif di sekitar atau langsung ke dalam tumor
yang akan dihancurkan. Brakhiterapi disebut sebagai terapi internal,
karena prosedur ini berlawanan denga radioterapi eksternal dimana
energy radiasi diberikan melalui bagian tubuh luar.
Brachiterapi adalah penggunaan dari isotope radioaktif tertutup
untuk pengobatan, dengan menempatkan bahan radioaktif ke dalam
atau berdekatan dengan sasaran radiasi. Hal ini bertujuan agar
diperoleh distribusi dosis radiasi yang tinggi dan homogen dalam ruang
lingkup yang sesuai dengan bentuk dan volume sasaran radiasi,
sedang dosis pada jaringan sehat di sekitarnya rendah, sehingga
dapat dicapai control local yang tinggi dengan efek samping yang
rendah.

C. Indikasi
1. Tumor-tumor dengan ukuran kecil
Contoh : Ca prostat, Ca cerviks, dan Nasofaring pada stadium IA.
2. Tumor-tumor besar : diberikan sebagai booster
Contoh : Ca cerviks pada stadium IB-IIIB, KNF, Ca Mammae

4
3. Sebagai terapi paliatif dikombinasikan dengan radiasi eksterna
dengan tujuan untuk mengurangi waktu pengobatan

D. Jenis Brakhiterapi
Jenis brakhiterapi berdasarkan laju dosis radiasi (dose rate) yaitu:
1. Low Dose Rate (LDR) : 0,4-2 Gy/jam
-Radioaktif sementara yang digunakan : Radium, Caesium, Iridium
-Radioaktif permanen yang digunakan : Radon, Iodium 125
Contoh : radiasi jarum radium pada pengobatan kanker serviks.
2. Medium Dose Rate (MDR) : 2-12 Gy/jam
Radioaktif yang digunakan : Cesium, Cobalt, Iridium.
3. High Dose Rate (HDR) : >12 Gy/jam
Saat ini HDR paling banyak digunakan, dan radioaktif yang
digunakan : Cobalt dan Iridium.
Ditinjau dari segi proteksi radiasi, penggunaan Radium 226 tidak
lagi direkomendaskan untuk pemakaian radioterapi.

E. Teknik aplikasi Brakhiterapi


Adapun teknik aplikasi yang digunakan dalam brakhiterapi, yaitu:
1. Teknik manual, hanya untuk LDR.
2. Teknik Afterloading
Terlebih dahulu di pasang aplikator kosong ke daerah sasaran
radiasi,bahan radioaktif dimasukkan ke dalam aplikator dengan
system penggerak yang di atur oleh panel control di luar ruang
radiasi. Digunakan untuk LDR, MDR, HDR.
Kelebihan teknik afterloading :
a) Aman untuk petugas
b) Lebih akurat pemasangan aplikator kosong
c) Dapat untuk HDR, waktu penyinaran pendek, dan tidak
memerlukan waktu yang lama.

F. Cara kerja Brakhiterapi

5
Prosedur brakhiterapi dimulai dengan perencanaan prosedur
pengobatan. Pada tahap awal, pasien akan berkonsultasi dengan tim
onkologi untuk memastikan:

- Lokasi, jenis, stadium, dan prognosis kanker


- Kondisi kesehatan pasien secara umum
- Prosedur pengobatan yang dilaksanakan sebelum atau bersama
dengan brakhiterapi
- Dosis, penempatan, dan durasi pengobatan

G. Cara-cara penempatan sumber radiasi


Cara-cara penempatan sumber radiasi dalam Brakhiterapi, meliputi :
1. Implantasi Interstitial
- Lama waktu tertentu (temporary)
- Menetap (permanent)

Diberikan secara temporer dengan menanamkan sumber radiasii


baik secara langsung, misalnya Implantasi jarum Radium/Cesium
pada tumor lidah, atau secara interstitial dengan menanamkan
aplikator terlebih dahulu, baru kemudian dimasukkan sumber
radiasinya, misalnya radiasi interstitial pada tumor lidah/dasar
mulut.

2. Intrakaviter
Sumber radiasi dimasukkan ke dalam kavitas-kavitas yang yang
ada di tubuh manusia, misalnya pada kasus Ca Cerviks Utery.
3. Intraluminal
Brakhiterapi ditujuka untuk tumor-tumor yang ada dalam tubuh
manusia, misalnya untuk Carsinoma bronchus dan Oesofagus.
4. Superfisial (dengan Mould)
Adalah bentuk brakhiterapi dengan menempatkan sumber radiasi
pada mould (biasanya dibuat dari lilin), kemudian mould yang telah
ada sumber radiasinya tersebut diletakkan pada tumor
dipermukaan tubuh manusia (di atas kulit).

6
5. Intravaskuler
Adalah bentuk radiasi mutakhir dengan memasukkan sumber
radiasi ke dalam pembuluh darah, banyak digunakan untuk
mencegah terjadinya restenosis setelah bedah angioplastik.

H. Aplikasi klinis Brakhiterapi


1. Brakhiterapi defenitif : Dosis radiasi penuh, Ca lidah, dasar mulut,
kulit, prostat.
2. Brakhiterapi kombinasi dengan radiasi eksternal, sebagai radiasi
booster. Untuk Ca Cerviks, nasofaring, bronchus, esophagus.
3. Brakhiterapi pasca bedah
Pada sarcoma jaringan lunak, payudara (setelah radiasi eksterna).

I. Keuntungan Brakhiterapi dibandingkan Radiasi eksterna


1. Dosis yang diberikan pada brakhiterapi lebih tertuju pada
tumor/target saja, sehingga akan memberikan local control yang
baik.
2. Akan terjadi penurunan dosis pada jaringan sehat dengan
menggunakan brakhiterapi sehingga efek samping akan berkurang
berkurang.

J. Proteksi Radiasi Brakhiterapi


1. Proteksi pasien
-Program monitoring paparan radiasi
-Emergency Procedure
-Data lengkap dari parameter radiasi
-Sistem check parameter radiasi oleh dokter/ahli fisika.
2. Proteksi Petugas :
-Program monitoring paparan radiasi
-Tes kebocoran sumber tertutup.

K. Tujuan treatment planning Brakhiterapi

7
1. Untuk memperoleh distribusi dosis yang akan digunakan
untuk menentukan dosis perskripsi, dengan cara
memberikan dosis yang tinggi pada target volume namun
pada jaringan normal akan mendapatkan dosis seminimal
mungkin (dosis toleransi).
2. karena dalam brakhiterapi, distribusi dosis dalam target
volume sangat tidak homogen. Daerah dekat sumber akan
menerima dosis yang sangat tinggi. Selain itu, planning
dipersulit oleh kenyataan bahwa geometri sumber tidak
selalu dapat persis seperti yang direncanakan karena
kesulitan penempatansumber dalam jaringan. Oleh
karenanya, ketidaktelitian planning dalam brakhiterapirelatif
lebih longgar yaitu : +-15%

L. Peran fisikawan medic dalam planning Brakhiterapi

1. Untuk melakukan verifikasi sumber.


Dapat dilakukan pada saat pertama kali sumber terpasang,
verifikasi dilakukan dengan menggunaka bilik ionisasi sumur
(well ionization chamber) ataupun dengan menggunakan
bilik ionisasi farmer.
2. Untuk menentukan lokalisasi sumber
Melalui teknik pembuatan radiografi orthogonal (AP-Lateral)
dengan teknik isocenter.Dilakukan di bagian simulator,
dengan mengatur pergerakan dari gantry dan meja juga
perhitungan faktor magnifikasi yang digunakan.

3. kalkulasi dosis

Dengan menggunakan TPS (Treatment Planing System).

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Brachiterapi adalah salah satu jenis pengobatan kaker dengan
memaparkan zat radioaktif di sekitar atau langsung ke dalam tumor
yang akan dihancurkan. Brakhiterapi disebut sebagai terapi internal,
karena prosedur ini berlawanan denga radioterapi eksternal dimana
energy radiasi diberikan melalui bagian tubuh luar.

B. Saran
kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
selanjutnya. Terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Jannahmedicalphysics.blogspot.com

Https://radiografer.wordpress.com

10

Anda mungkin juga menyukai