Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI/Genap
Pertemuan :I
Materi Pokok : ELASTISITAS
Sub Materi Pokok : Elastisitas dan Hukum Hooke
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI .1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI .2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI .3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inofatif; dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan pengamatan, percobaan dan berdiskusi.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

1.3 Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan.

C. Indikator
1. Menganalisis gaya pegas yang dapat menimbulkan elastisitas.
2. Menganalisis hubungan antara gaya, gerak dan getaran
3. Mengenali gejala-gejala alam yang berhubungan dengan elastisitas bahan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, perseta didik diharapkan dapat melakukan hal-hal
berikut.
1. Peserta didik mampu menganalisis gaya pegas yang dapat menimbulkan
elastisitas.
2. Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara gaya, gerak dan getaran..
3. Peserta didik mampu mengenali gejala-gejala alam yang berhubungan dengan
elastisitas bahan.
E. Materi Ajar
1. Hukum hooke dan Elastisitas
Hukum Hooke dan elastisitas merupakan dua istilah yang saling berkaitan.
Untuk memahami arti kata elastisitas, banyak orang menganalogikan istilah
tersebut dengan benda-benda yang terbuat dari karet, meskipun pada dasarnya
tidak semua benda dengan bahan dasar karet bersifat elastis. Kita ambil dua
contoh karet gelang dan peren karet. Jika karet gelang tersebut ditarik, maka
panjangnya akan terus bertambah sampai batas tertentu. Kemudian,
apabila tarikan dilepaskan panjang karet gelang akan kembali seperti semula.
Berbeda halnya dengan permen karet, Jika ditarik panjangnya akan terus
bertambah sampai batas tertentu tapi apabila tarikan dilepaskan panjang permen
karet tidak akan kembali seperti semula. Hal ini dapat terjadi karena karet
gelang bersifat elastis sedangkan permen karet bersifat plastis. Namun, apabila
karet gelang ditarik terus menerus adakalanya bentuk kareng gelang tidak kembali
seperti semula yang artinya sifat elastisnya telah hilang. Sehingga diperlu tingkat
kejelian yang tinggi untuk menggolongkan mana benda yang bersifat elastis dan
plastis.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa elastisitas adalah kemampuan suatu benda
untuk kembali ke bentuk awal setelah gaya pada benda tersebut dihilangkan.
Keadaan dimana suatu benda tidak dapat lagi kembali ke bentuk semula akibat
gaya yang diberikan terhadap benda terlalu besar disebut sebagai batas elastis.
Sedangkan hukum Hooke merupakan gagasan yang diperkenalkan oleh Robert
Hooke yang menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah
pegas/benda elastis lainnya agar benda tersebut bisa kembali ke bentuk semua
atau tidak melampaui batas elastisitasnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Hukum Hooke mengkaji
jumlah gaya maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya
elastis (seringnya pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan
sifat elastis benda tersebut.

2. Konsep hukum hooke dan elastisitas


Bunyi Hukum Hooke ialah

“Jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas tidak

melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang pegas

berbanding lurus/sebanding dengan gaya tariknya”.


Jika gaya yang diberikan melampaui batas elastisitas, maka benda tidak

dapat kembali ke bentuk semula dan apabila gaya yang diberikan jumlahnya terus

bertambah maka benda dapat rusak. Dengan kata lain, hukum Hooke

hanya berlaku hingga batas elastisitas.

Dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep hukum Hooke ini

menjelaskan mengenai hubungan antara gaya yang diberikan pada sebuah pegas

ditinjau dari pertambahan panjang yang dialami oleh pegas tersebut. Besarnya

perbandingan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas adalah konstan.

Fenomena ini dapat lebih mudah dipahami dengan memperhatikan gambar grafik

berikut ini.

Gambar 1 menjelaskan bahwa jika pegas ditarik ke kanan maka pegas

akan meregang dan bertambah panjang. Jika gaya tarik yang diberikan pada pegas

tidak terlalu besar, maka pertambahan panjang pegas sebanding dengan besar

gaya tarik nya. Dengan kata lain semakin besar gaya tarik, semakin besar

pertambahan panjang pegas. Pada Gambar 2, digambarkan bahwa kemiringan

grafik sama besar yang menunjukkan perbandingan besar gaya tarik terhadap

pertambahan panjang pegas bernilai konstan. Hal ini menggambarkan sifat


kekakuan dari sebuah pegas yang dikenal sebagai ketetapan

pegas. Secara matematis hukum Hooke dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:

F = Gaya luar yang diberikan (N)

k = Konstanta pegas (N/m)

Δx = Pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)

3. Besaran dan rumus pada hukum hooked an elastisitas

a. Tegangan

Tegangan merupakan keadaan dimana sebuah benda mengalami

pertambahan panjang ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu

ujungnya sedangkan ujung lainnya ditahan. Contohnya, misal seutas kawat

dengan luas penampang x m2, dengan panjang mula-mula x meter ditarik

dengan gaya sebesar N pada salah satu ujungnya sedangkan pada ujung

yang lain ditahan maka kawat akan mengalami pertambahan panjang

sebesar x meter. Fenomena ini mengambarkan suatu tegangan yang mana

dalam fisika disimbolkan dengan σ dan secara matematis dapat ditulis

seperti berikut ini.

4.
Keterangan:

F = Gaya (N)

A = Luas penampang (m2)

σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)


b. Regangan

Regangan merupakan perbandingan antara pertambahan panjang

kawat dalam x meter dengan panjang awal kawat dalam x meter.

Regangan dapat terjadi dikarenakan gaya yang diberikan pada benda

ataupun kawat tersebut dihilangkan, sehingga kawat kembali ke bentuk

awal. Hubungan ini secara matematis dapat dituliskan seperti dibawah ini.

Keterangan

e = Regangan

ΔL = Pertambahan panjang (m)

Lo = Panjang mula-mula (m)

Sesuai dengan persamaan diatas, regangan tidak memiliki satuan

dikarenakan pertambahan panjang dan panjang awal dan besaran dengan

satuan yang sama.

c. Modulus elastisitas

Dalam fisika, modulus elastisitas disimbolkan dengan E. Modulus

elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan

regangan yang dialami bahan. Dengan kata lain, modulus elastis

sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik regangan.

Keterangan:

E = Modulus elastisitas (N/m)


e = Regangan

σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)

d. Mampatan

Mampatan merupakan suatu keadaan yang hampir serupa dengan

regangan. Perbedaannya terletak pada arah perpindahan molekul benda

setelah diberi gaya. Berbeda halnya pada regangan dimana molekul benda

akan terdorong keluar setelah diberi gaya. Pada mampatan, setelah diberi

gaya, molekul benda akan terdorong ke dalam (memampat).

e. Hubungan anatar gaya tarik dan modulus elastisitas

Jika ditulis secara matematis, hubungan antara gaya tarik dan

modulus elastisitas meliputi:

Keterangan:

F = Gaya (N)

E = Modulus elastisitas (N/m)

e = Regangan

σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)

A = Luas penampang (m2)

E = Modulus elastisitas (N/m)

ΔL = Pertambahan panjang (m)


Lo = Panjang mula-mula (m)

f. Hukum hooke untuk susunan pegas

1) . Susunan Seri

Apabila dua buah pegas yang memiliki tetapan pegas yang sama

dirangkaikan secara seri, maka panjang pegas menjadi 2x. Oleh

karena itu, persamaan pegasnya yaitu:

Keterangan:

Ks = Persamaan pegas

k = Konstanta pegas (N/m)

Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya dan

disusun seri ditulis seperti berikut ini.

Keterangan:

n = Jumlah pegas

2) Susunan Paralel

Apabila pegas disusun secara paralel, panjang pegas akan

tetap seperti semula, sedangkan luas penampangnya menjadi lebih

2x dari semula jika pegas disusun 2 buah. Adapun persamaan

pegas untuk dua pegas yang disusun secara paralel, yaitu:


Keterangan:

Kp = Persamaan pegas susunan paralel

k = Konstanta pegas (N/m)

Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya sama

dan disusun secara paralel, akan dihasilkan pegas yang lebih

kuat karena tetapan pegasnya menjadi lebih besar. Persamaan

pegasnya dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:

n = Jumlah pegas

4. Aplikasi hukum hooke

Dalam pengaplikasian hukum Hooke sangat berkaitan


erat dengan benda benda yang prinsip kerjanya menggunakan pegas dan
yang bersifat elastis. Prinsip hukum Hooke telah diterapkan pada beberapa benda-
benda berikut ini.

 Mikroskop yang berfungsi untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat kecil
yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang
 Teleskop yang berfungsi untuk melihat benda-beda yang letaknya jauh agar
tampak dekat, seperti benda luar angkasa
 Alat pengukur percepatan gravitasi bumi
 Jam yang menggunakan peer sebagai pengatur waktu
 Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau
kedudukan kapal yang berada di laut
 Sambungan tongkat-tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun
mobil
 Ayunan pegas
F. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran
Metode : Diskusi, Tanya jawab
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Cooperatif Learning (CL)

G. Media, Alat dan Bahan


Media : Alat peraga, LKPD
Alat Bahan : Papan tulis, Spidol
Sumber Belajar : Buku siswa IPA SMA dan internet

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru Siswa
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
 Memberi salam,  Menjawab salam,
Pembukaan mengajak siswa berdoa memimpin doa,
mengabsensi siswa, mempersiapkan
menyampaikan tujuan buku pelajaran.
dan menyiapkan media
pembelajaran.

  Siswa
mendengarkan
Motivasi pertanyaan guru
dan berpikir kritis
Kegiatan Inti (35 menit)
Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru Siswa

Fase 2
Menyajikan informasi
 Mendengarkan dan
 Memberikan
memperhatikan
penjelasan tentang
penjelasan guru.
materi yang akan
Mengamati
dipelajari.
Dan Menanya
 Guru merangsang
 Bertanya kepada guru
siswa untuk
jika tidak ada yang
bertanya tentang
kurang jelas dalam
materi yang
penjelasan guru.
dijelaskan

Fas 3
Mengorganisasi siswa
ke dalam kelompok-
kelompok belajar
1. Guru membagi
siswa dalam 4  Siswa berkumpul
kelompok yang sesuai dengan
berjumlah masing- kelompoknya
masing 4-5 orang masing-masing.
2. Guru membagikan
LKPD dan  Melakukan apa di
memberitahukan minta guru dan
apa yang harus menyimak penjelasan
siswa lakukan guru untuk menjawab
dalam kelompok LKPD yang telah
diskusi. dibagikan
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
 Mengintruksi siswa  Siswa mencari data
Menggali Informasi dan untuk mencari data dan bertanya jika ada
Mengasosiasi mengenai materi, yang tidak
membimbing siswa dimengerti.
dalam kelompk bagi
yang tidak mengerti
dengan tugas yang
diberikan.
Fase 5 Evaluasi
 Memfasilitasi  Siswa
jalannya diskusi dan mempresentasikan
menjawab hasil diskusi
Mengkomunikasikan
pertanyaan yang kelompoknya dan
diajukan oleh siswa saling memberikan
tanggapan antar
kelompok
Kegiatan Akhir (5 menit)
Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru Siswa
Penutup  Guru membimbing peserta  Menyimpulkan hasil
didik untuk menarik pembelajaran dengan
kesimpulan bantuan guru.

 Fase 6
Memberikan penghargaan  Siswa memberikan
 Memberikan penghargaan applouse kepada kelompok
kepada kelompok yang yang terbaik.
mendapat point tertinggi  Siswa mencatat tugas,
dan aktif dalam diskusi. memperhatikan penjelasan
 Memberikan tugas dan guru dan menjawab salam
menutup pelajaran dengan dari guru.
menyampaikan pesan moral
dan mengucap salam

I. Penilaian dan Evaluasi


Penilaian Sikap
a. Observasi
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah objektif, tanggung jawab, kritis, teliti
dalam merancang dan melakukan percobaan IPA
Nama
Tanggung Jumlah
No Peserta Objektif Kritis Teliti Kreatif Peduli
jawab Skor
didik
1. .............
........
2.
3
4
Kunci penilaian
Nilai = (Jumlah skore / Jumlah item ) x 100 =
b. Penilaian Diri
Indikator: Peserta didik menunjukkan perilaku jujur, bertanggung jawab, terbuka
dalam menilai kemampuan diri.
Setelah mempelajari materi elastisitas dan hukum hooke, Anda dapat melakukan
penilaian diri dengan cara memberikan tanda √ pada kolom yang tersedia sesuai
dengan kemampuan.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Dapat menganalisis gaya pegas yang dapat
menimbulkan elastisitas.
2. Dapat menganalsis hubungan antara gaya, gerak
dan getaran.
3. Dapat mengenali gejala-gejala alam yang
berhubungan dengan elastisitas bahan.
Kunci penilaian
Nilai = (Jumlah Ya / Jumlah item ) x 100 =
c. Antar Peserta Didik
Indikator: peserta didik menunjukkan perilaku menghargai pendapat teman, tidak
memaksakan kehendak, dan mau memberi solusi dan bekerja sama dengan peserta
didik lain.
Dilakukan/muncul
No Perilaku
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ......................................

Kunci penilaian
Nilai = (Jumlah Ya / Jumlah item ) x 100 =
d. Jurnal

JURNAL
Aspek yang diamati : Nama Peserta Didik:
…………………………. ………………………….
Kejadian : …………………………. Nomor peserta Didik:
Tanggal : …………………………. ………………………….

Catatan Pengamatan Guru:

Kunci penilaian
1. Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai
contoh skala 1 sampai dengan 4.
2. Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik
diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
3. Jumlahkan skor pada masing-masing aspek,skor yang diperoleh pada masing-
masing aspek kemudian direratakan.
4. Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan
cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian.
5. Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai
contoh skala 1 sampai dengan 4.
6. Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik
diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
7. Jumlahkan skor pada masing-masing aspek,skor yang diperoleh pada masing-
masing aspek kemudian diratakan.
8. Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan
cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian.

Penilaian Pengetahuan
Indikator:
a. Tes tertulis
1. Sebuah batang besi dengan r : 9 mm dan panjang 80 cm. batang diarik oleh
gaya sebesar 6 x 104 N. Berapa tegangan tarik pada batang?
a. 3.2 x 108 N
b. 2.3 x 108 N
c. 2.5 x 108 N
d. 3.5 x 108 N
2. Tulang orang dewasa memiliki diameter minimum 2.8 cm. berapakah gaya
maksimal yang boleh menekan tulang agar tidak patah?
a. 1662 x 104 N
b. 500 x 104 N
c. 1000 x 104 N
d. 1500 x 104 N
3. Otot bisep memiliki luas penampang 12 cm2. Berapakah tegangan otot saat
mengangkat beban 250 N?
a. 2.5 x 105 N/m2
b. 2.0 x 105 N/m2
c. 2.1 x 105 N/m2
d. 3.0 x 105 N/m2
4. Sebuah pegas yang memiliki konstanta pegas 40 N/m ditekan sehingga pegas
yang panjang 5 cm menjadi 2 cm. berapa besar gaya pegas?
a. 1.0 N
b. 2.0 N
c. 2.5 N
d. 1.2 N
Kunci penilaian
Nilai = (jumlah jawaban benar/jumlah soal) x 100
b. Tes Penugasan
Lakukan percobaan untuk menentukan nilai modulus elastisitas dari suatu bahan,
kemudian buat laporannya!

Penilaian Keterampilan
a. Tes Praktik
Indikator :
No Nama Peserta Persiapan Pelaksanaan Kegiatan akhir Jumlah
Didik percobaan percobaan percobaan skor
1
2
3

Rubrik Penilaian
Keterampilan yang
No Skor Rubrik
dinilai
- Alat-alat tertata rapih
30
- Alat praktikum dalam keadaan siap pakai
1 Persiapan Percobaan
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek tang tersedia
- Menyusun alat percobaan
Pelaksanaan - Mengikuti langkah-langkah percobaan
2 30
percobaan sesuai dg buku siswa
- Menuliskan hasil percobaan pada Tabel.
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
- Membersihkan alat dengan baik
- Membersihkan meja kerja
30
Kegiatan akhir - Menempatkan alat kembali pada
3
percobaan tempatnya
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek tang tersedia

b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk
Teknik Penilaian

Mata Pelajaran : IPA Guru Pembimbing :


Nama Proyek : Nama :
Alokasi Waktu : Kelas :

No. ASPEK SKOR (1 - 5)


1 PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
- Alat dan bahan
- Gambar
b. Uraian cara menggunakan alat
2 PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
b. Kuantitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
b. Performans
c. Presentasi
TOTAL SKOR

Penilaian produk
Format Penilaian Produk
Materi Pelajaran : Nama Peserta didik:
Nama Proyek : Kelas :
Alokasi Waktu :

No Tahapan Skor ( 1 – 5 )*
1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan
kebersihan)
3 Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
TOTAL SKOR

c. Portofolio
Judul portofolio :
Tujuan :
Ruang lingkup :
Karya portofolio yang dikumpulkan adalah
Uraian tugas portofolio
1. Buatlah laporan kegiatan
2. Laporan dikumpulkan selambat-lambatnya dua minggu setelah peserta didik
melaksanakan tugas.
Format Penilaian
No Komponen yang dinilai Skor
1 2 3
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Hasil
Skor Portofolio ...............................................
.....

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum:


No Komponen Skor
1 Persiapan meliputi Skor 3 jika pemilihan alat dan bahan tepat
ketepatan pemilihan Skor 2 jika pemilihan alat atau bahan tepat
alat dan bahan Skor 1 jika pemilihan alat dan bahan tidak
tepat
2 Pelaksanaan meliputi Skor 3 jika langkah kerjadan waktu
langkah kerja dan pelaksanaan tepat
waktu pelaksanaan Skor 2 jika langkah kerja atau waktu
pelaksanaan tepat
Skor 1 jika langkah kerjadan waktu
pelaksanaan tidak tepat
3 Hasil praktik meliputi Skor 3 jika data akuratdan simpulan tepat
keakuratan data dan Skor 2 jika data akurat atau simpulan tepat
ketepatan simpulan Skor 1 jika data tidak akurat dan simpulan
hasil tidak tepat.
Keterangan:
1. Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x3
Jumlah skor
Nilai portofolio = Nilai= x 100
skor maksimal

Palangkaraya, November 2018

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Mahasiswa,

Dr. Andi Bustan, M.Si Ani Ristiani Hartono


NIP: NIM. ACB 116 020

Anda mungkin juga menyukai