Anda di halaman 1dari 8

SINAR-X KARAKTERISTIK DAN SINAR-X

BREMSSTRAHLUNG

Disusun Oleh :

1) Reza Hafifudin (32201012)


2) Sudrajat Ardiansyah (32201013)

Dosen Pengampu :
Guntur Winarno, S.Si. M.Si

PROGRAM STUDI D3 RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMINA BINA MEDIKA


JAKARTA

Jl. Bintaro Raya No. 10, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, 12240

Tahun Ajaran 2020-2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam usianya yang telah mencapai lebih dari 100 tahun, Sinar-X masih tetap
mempunyai peran besar dalam dunia kesehatan, dan perannyapun masih akan terus
meningkat dimasa mendatang seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan penguasaan
teknologi oleh umat manusia. Peran sinar-X dalam dunia kesehatan ternyata tidak berhenti
hanya pada kegiatan radiodiagnosa dan radioterapi saja. Studi secara intensif oleh para pakar
pada giliran berikutnya telah mengantarkan ke arah penemuan pemanfaatan yang lain dari
sinar-X.
Pengenalan yang baik tentang karakteristik fisika sinar-X, didukung dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi fisika nuklir, terutama mengenai fisika radiasi dan
standarisasi radiasi, didukung pula oleh peningkatan kemampuan teknik dalam pemantauan
radiasi, telah mengantarkan para ilmuwan ke arah pemanfaatan sinar-X karakteristik untuk
penelitiaan medis
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sinar-X karakteristik?
2. Apa yang dimaksud dengan sinar-X bremsstrahlung?
3. Bagaimana proses terbentuknya sinar-X karakteristik?
4. Bagaimana proses terbentuknya sinar-X bremsstrahlung?
1.3 Tujuan
1. Memahami tentang sinar-X karakteristik
2. Memahami bagaimana proses pembentukan sinar-X karakteristik.
3. Memahami tentang sinar-X bremsstarhlung
4. Memahami bagaimana proses pembentukannya sinar-X bremsstrahlung.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sinar-X Bremsstrahlung


Pada pesawat sinar-X,
metode terpenting dalam
proses produksi sinar-X
adalah proses yang
dikenal dengan
bremsstrahlung, yaitu
istilah dalam bahasa
Jerman yang berarti
radiasi pengereman
(breaking radiation). Sinar-x Bremstrahlung terjadi ketika elektron proyektil dengan
energi kinetik berinteraksi dengan medan energi pada inti atom di anoda. Karena inti
atom ini mempunyai energi (+) dan elektron mempunyai energi (-), maka terjadi
hubungan tarik-menarik antara inti atom dengan elektron. Ketika elektron ini cukup dekat
dengan inti atom dan inti atom mempunyai medan energi yang cukup besar untuk
ditembus oleh elektron proyektil, maka medan energi pada inti atom ini akan
melambatkan gerak dari elektron proyektil. Perlambatan ini akibat adanya potensial atom
sehingga energi elektron proyektil berkurang dan berubah arah, lalu energy yang hilang
tadi mengalami perubahan energi dengan melepaskan foton sinar-X. Energi yang hilang
dari elektron proyektil ini dikenal dengan foton sinar-X Bremsstrahlung.

2.2 Sinar-X Karakteristik


Sebuah elektron di dalam atom dapat berpindah dari lintasan tertentu ke lintasan
lainnya. Lintasan-lintasan yang dilalui elektron akan menentukan tingkat energi elektron
dalam lintasan itu. Lintasan yang paling stabil adalah yang paling dekat dengan inti, yaitu
lintasan dengan n = 1. Dalam lintasan ini elektron mempunyai energi potensial yang
paling rendah. Apabila elektron menyerap sejumlah energi tertentu dari luar, maka
elektron itu dapat meloncat ke lintasan dengan energi potensial yang lebih tinggi, yaitu
lintasan dengan n = 2, 3, 4 dan seterusnya. Dalam kondisi ini dikatakan bahwa elektron
berada dalam keadaan tereksitasi sehingga tidak stabil. Pada saat elektron kembali ke
keadaan dasarnya (kembali ke lintasan semula), elektron tersebut akan memancarkan
kelebihan energinya dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
Sinar-X karakteristik terjadi ketika elektron
proyektil dengan energi kinetik yang tinggi
berinterkasi dengan elektron dari tiap-tiap
kulit atom pada anoda, elektron proyektil ini
harus mempunyai energi kinetik yang cukup
tinggi untuk melepaskan elektron pada kulit
atom tertentu dari orbitnya. Saat elektron
proyektil berinteraksi dengan elektron di
kulit K, maka elektron pada kulit K akan
terionisasi dan terpental keluar. Kekosongan
kulit K ini segera diisi oleh elektron dari kulit di luarnya. Jika kekosongan pada kulit K
diisi oleh elektron dari kulit L, maka akan dipancarkan sinar-X karakteristik Kα. Jika
kekosongan itu diisi oleh elektron dari kulit M, maka akan dipancarkan sinar-X
karakteristik Kβ. Oleh sebab itu, apabila spektrum sinar-X dari suatu atom berelektron
banyak diamati, maka di samping spektrum sinarX bremsstrahlung dengan energi
kontinyu, juga akan terlihat pula garis-garis tajam berintensitas tinggi yang dihasilkan
oleh transisi Kα, Kβ dan seterusnya. Jadi sinar-X karakteristik timbul karena adanya
transisi elektron dari tingkat energi lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah.

Sinar-X bremsstrahlung mempunyai spektrum energi kontinyu yang lebar,


sementara spektrum energi dari sinar-X karakteristik adalah diskrit. Apabila spektrum
sinar-X dari suatu atom berelektron banyak diamati, maka di samping spektrum sinarX
bremsstrahlung dengan energi kontinyu, juga akan terlihat pula garis-garis tajam
berintensitas tinggi yang dihasilkan oleh transisi Kα, Kβ dan seterusnya.
PERTANYAAN

 Kelompok 1 (Annisa)
Jelaskan perbedaan sinar x karakteristik dengan proses eksitasi pada peristiwa transisi
elektron!
Jawab :
 Sinar x Karakteristik : Perpindahan elektron dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam.
Proses ini memancarkan energi dalam bentuk sinar x karakteristik.
 Eksitasi : Proses perpindahan elektron dari kulit yang lebih dalam ke kulit luar. Proses
ini membutuhkan energi yang besar

 Kelompok 2 (Gifari)
Kenapa spektrum sinar x karakteristik berbentuk diskrit?
Jawab :
Karena Sinar-X karakteristik terjadi dalam waktu yang singkat, sehingga menghasilkan
spektrum dengan bentuk diskrit.

 Kelompok 4 (Jihan)
Kenapa elektron di kulit K bisa terlepas?
Jawab:
Karena energi ikat pada kulit K sudah terlampaui dari jumlahnya.

 Kelompok 5 (Hanna)
Kenapa elektron proyektil dapat bergerak ?
Jawab:
Karena ada gaya kinetik pada saat pemilihan kvp.

 Kelompok 6 (Azzahra)
Apa bedanya spektrum energi diskrit dengan kontinu?
Jawab:
Spektrum diskrit bentuknya memanjang lancip karena adanya perbedaan energi antar
kulit atom yang cukup besar sehingga frekuensi yang dihasilkan cukup besar. Sedangkan
spektrum kontinu bentuknya landai melebar karena elektron proyektil kehilangan
energinya karena berinteraksi dengan medan energi pada inti atom.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Sinar-X karakteristik timbul karena adanya transisi elektron dari tingkat energi lebih
tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah.
 Sinar-X Bremsstrahlung terjadi akibat pengereman elektron karena adanya medan
energi pada inti atom.
 Sinar-X bremsstrahlung mempunyai spektrum energi kontinyu yang lebar, sementara
spektrum energi dari sinar-X karakteristik adalah diskrit. Apabila spektrum sinar-X
dari suatu atom berelektron banyak diamati, maka di samping spektrum sinarX
bremsstrahlung dengan energi kontinyu, juga akan terlihat pula garis-garis tajam
berintensitas tinggi yang dihasilkan oleh sinar-X karakteristik.

3.2 Saran
Untuk mendapatkan pemanfaatan yang maksimal dari sinar x, kita harus mengenal dengan
baik mengani sifat-sifat dan juga karakteristik dari sinar x. Penguasaan ilmu fisika radiasi
didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengantarkan kita
kepada pemanfaatn sinar ke tahap selanjutnya yang lebih baik sehingga sinar x dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai