2. Komponen Pesawat Mammografi 3. Prosedur Pemeriksaan Mammografi Definisi Pesawat mammografi didesain khusus untuk melakukan pemeriksaan pada payudara. Mammografi adalah pemeriksaan radiologi khusus menggunakan sinar X dosis rendah untuk mendeteksi kelainan pada payudara, bahkan sebelum adanya gejala yang terlihat pada payudara seperti benjolan yang dapat dirasakan. Sistem khusus pada pesawat mammografi meliputi: • Teknik KV rendah (28-36) dengan transformer khusus • Bahan Anoda Molibdenum yang memproduksi energi rendah • SID 65 cm • Detektor AEC yang mempunyai unjuk kerja yang tinggi • Kaset ber IS tunggal dengan kualitas tinggi atau film beremulsi tunggal mengurangi paparan radiasi, image lebih baik • Kolimator dengan kompresi mammae • Additional filter 0.03 mm = 0.5 mm Al 1 Komponen Desain Katoda dan FIlament 1. Jenis tabung sinar X mammography mempunyai dual filamen pada sebuah focusing cup yang menghasilkan nominal focal spot size 0,3mm dan 0,1mm. 2. Meminimalkan blurring geometric dan menjaga spatial resolusi untuk pendeteksian microcalcification. 3. Space charge effect menyebabkan hubungan nonlinear antara arus filament dan arus tabung. 4. Rangkaian Feedback meng-adjust arus filament sebagai sebuah fungsi dari kV ke penyampaian arus tabung yang diinginkan. 2 Desain Anoda 1. Tabung X-ray mammographic menggunakan sebuah rotating anoda. 2. Molybdenum (Mo42, titik lebur: 2.623oC) adalah bahan anoda yang paling umum digunakan pada pesawat mammografi, namun ada juga yang menggunakan Rhodium (Rh45, titik lebur: 1.964oC) serta Tungsten (W74, titik lebur: 3.422oC) 3. Jarak dari Sumber ke gambar/SID (source Image Distance) dari 65 cm memerlukan sudut anoda efektif kira-kira 20º untuk menghindari penggalan gambar untuk 24 x 30 cm bidang area. 4. Kombinasi dari sudut anoda dan kemiringan tabung digunakan. 3 Differential Attenuation 1. Attenuasi sinar-x yang kecil membedakan antara jaringan normal dan jaringan kanker didalam payudara membutuhkan penggunaan alat x-ray yang di rancang secara khusus untuk mengoptimumkan pendeteksian kanker payudara. 2. Attenuasi yang berbeda antar jaringan yang paling tinggi adalah pada energi x-ray yang sangat rendah (10 sampai 15 KeV) dan yang paling jelek pada energi yang lebih tinggi (>35 keV). 3. Energi x-ray yang rendah menyediakan differential attenuasi yang paling baik antar jaringan; penyerapan yang tinggi menghasilkan dosis jaringan yang tinggi dan waktu exposure yang panjang. 4 Heel Effect 1. Intensitas x-ray yang lebih rendah pada sisi anoda dari bidang pada SID yang pendek adalah nyata. 2. Posisi katoda diatas dada dari pasien dan anoda diatas putting mencapai keseragaman yang lebih baik dari radiasi yang dipancarkan melewati payudara. 3. Orientasi dari tabung dalam penunjukan ini juga menurunkan curahan alat dekat kepala pasien untuk posisi yang lebih mudah. 5 Focal Spot Size 1. Range Focal spot sizes dari 0,3 samapi 0,4 mm untuk gambar nonmagnification (contact) dan dari 0,1 sampai 0,15 mm untuk penggambaran magnification. 2. Focal spot dan central axis adalah diposisikan diatas permukaan dada pada emage receptor edge. 3. Reference axis, yang mana secara typically membagi dua bidang, digunaka untuk menentukan proyeksi focal spot size. 6 Kualitas Sinar X 1. Penyelidikan model computer menunjukkan bahwa energi x-ray yang optimal untuk mencapai kontras subjek yang tinggi dan dosis radiasi yang paling rendah akan menjadi sebuah berkas monoenergi dari 15 samapi 25 keV, tergantung pada komposisi dan ketebalan payudara. 2. Energi x-ray yang optimal dicapai dengan menggunakan bahan target tabung x-ray yang specific dan ditambal bahan-bahan filter. 3. Molybdenum dan rhodium digunakan untuk target. 7 Filtrasi 1. Inherent filtration harus dijaga tetap rendah; Beryllium (Be4) digunakan untuk port tabung 2. Filter tabung tambahan dari elemen yang sama sebagai target mengurangi energi x-ray yang rendah dan tinggi dalam spectrum dan membolehkan memancarkan energi karakteristik x-ray. 8 Generator dan Phototimer 1. High-frequency generators adalah standar untuk system mammography. 2. Tidak seperti x-ray unit konvensional pada umumnya, detector AEC diletakkan dibawah kaset. 3. Aloritma Phototimer diambil kedalam perhitungan tehnik radiographic (kVp, target/filter) dan pd kasus dari waktu exposure yang diperpanjang, kegagalan hukum timbale balik untuk mencapai densitas optikal film yang diinginkan dapat terjadi. Seluruh automatis AEC mengatur kV optimal dan filtration dari sebuah test pendek dari -100mdet. 9 Kolimasi Untuk tindakan mammography, ukuran bidang yg cocok dng ukuran kaset (adalah 18 x 24 cm atau 24 x 30 cm). Variable shutters pada beberapa sistem menggunakan bidang x-ray menjadi lebih tertutup dan dicocokan dgn volume payudara. Didalam prakteknya, luas area yang tidak ter-expose pada film dari collimation yang sempit membolehkan sebuah pecahan yang besar dari pancaran sinar bersebelahan ke anatomi payudara pada kotak cahaya dan dapat menghasilkan dalam kondisi yang tidak bagus. 10 Proses Display Proses display pada mammorafi dapat menggunakan film atau menggunakan digital imaging proses bergantung kepada alat pemroses gambar yang digunakan. Prosedur Pemeriksaan Mammografi Prosedur pemeriksaan mammografi secara umum meliputi: 1. Membersihkan area ketiak dari deodoran, bedak atau lotion karena dapat menimbulkan artefak sebagai kalsium bintik-bintik. 2. Kedua sisi dan bagian gambar payudara diambil. 3. Selama prosedur, payudara ditekan dengan mesin mamografi khusus bahkan ke luar jaringan, untuk meningkatkan kualitas gambar, dan masih memegang payudara (mencegah gambar blur). Untuk meminimalkan resiko dari radiasi ionisasi, maka pemeriksaan mammografi memiliki syarat dan ketentuan, yang meliputi: 1. Wanita yang berumur lebih dari 35 th 2. Wanita yang tidak menikah 3. Wanita yang tidak punya anak 4. Wanita yang melahirkan anak pertamanya, umurnya lebih dari 30th 5. Wanita pada masa menopause 6. Wanita yang punya silsilah keluarga terkena kanker