Sinar-X
Adalah sinar yang dihasilkan dari tabung hampa udara, dari arus tegangan tinggi yang mengeluarkan elektron
pada saat pemanasan filamen pada katoda, elektron tersebut akan menuju anoda dan akan terjadi tumbukan pada
saat dilakukan eksposi, dan dari hasil tumbukan tersebut, akan mengeluarkan Sinar-X.
Sinar-X atau sinar Rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi
dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar
medikal dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat
berbahaya. Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang,
gigi serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien.
Biasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan ‘’FOTO RONTGEN’’.
Proses terjadinya citra radiografi
Gambaran tampak
Gambaran tampak terjadi setelah film sinar X dibangkitkan pada larutan pembangkit. Gambaran laten setelah
masuk pembangkit (cairan developer) akan menghasilkan gambaran radioopak. Gambaran laten (1b) bila
diproses pada cairan pembangkit akan menimbulkan gambaran radiolusen.
Prinsip kerja Intensifying screen dalam pembentukan citra radiografi
Foton sinar-X yang mengenai kristal fosfor, dapat menghasilkan beribu foton cahaya yang diemisikan
kristal fosfor. Proses perubahan sinar-X menjadi cahaya tampak oleh screen disebut dengan luminisensi
(perpendaran cahaya). Energi radiasi diserap (penyerapan fotolistrik oleh atom-atom dari material fosfor). Ada
dua jenis luminisensi, yaitu :
Fosforisensi, yaitu cahaya yang dipancarkan setelah terjadinya penyerapan energi dari radiasi
gelombang pendek (sinar-X), pemancaran akan diteruskan walaupun radiasi gelombang pendek
sudah berhenti menyinarinya. Istilah ini disebut afterglow. Waktu terjadinnya pencahayaan lebih
besar dar 10⁻⁸ detik.
Fluoresensi, yaitucahaya yang dipancarkan setelah terjadi penyerapan energi dari radiasi gelombang
pendek, cahaya dipancarkan hanya selama adanya radiasi gelombang pendek tersebut. Waktu
terjadinnya pencahayaan kurang dari 10⁻⁸ detik.
2. Tujuan :
Wolfram adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang W dan nomor atom 74.
Nama unsur ini diambil dari bahasa Latin wolframium dan sering juga disebut tungsten. Logam transisi yang
sangat keras dan berwarna kelabu sampai putih ini ditemukan pada mineral seperti wolframit dan schelit.
Wolfram memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan zat non-aloy lainnya. Bentuk murni Wolfram
digunakan terutama pada perangkat elektronik
Barium adalah unsur kimia dengan simbol Ba dan nombor atom 56. Unsur logam beralkali yang berwarna
putih keperak-perakan ini digunakan dalam pembuatan tiub hampagas dan aloi. Barium memiliki sedikit
kegunaan industri, tetapi logam ini telah digunakan bagi menghapus udara dalam tiub vakum.
Zinc sulfide (atau seng sulfida) adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia ZnS. Ini adalah bentuk
utama dari seng yang ditemukan di alam, di mana ia terutama terjadi sebagai sfalerit mineral. Meskipun
mineral ini biasanya berwarna hitam karena berbagai kotoran, bahan murni putih, dan secara luas digunakan
sebagai pigmen
Zinc kadmium sulfida adalah campuran seng sulfida (ZnS) dan kadmium sulfida (CdS). Hal ini digunakan
untuk properti neon nya.
Warna yang dihasilkan
Fast Screen
Mempunyai butiran-butiran phospor yang kasar, gambaran yang dihasilkan dengan detail
yang rendah, tetapi dengan hanya sedikit eksposi dapat menghitamkan film. Sehingga bisa
mengurangi dosis radiasi kepada pasien.
Slow Screen
Mempunyai butiran-butiran phospor yang kecil, sehingga menghasilkan bayangan dengan
detail tinggi, memerlukan eksposi yang lebih banyak.
b) Proses terjadinya gambaran laten
2,5
2
Densitas
I
II
III
1,5
Rata - Rata
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Stepwadge Medium
3,5
2,5
Column1
2
Column3
Axis Title
Column4
Rata - Rata
1,5
0,5
0
Stepwadge Fast
TERIMA KASIH