Anda di halaman 1dari 10

UTS PETROFISIKA SEMESTER GANJIL 2021-2022

Nurfaiz Fathurrahman Yasien


1715051040

1. Jika diketahui lapisan-1 dengan ketebalan 98 ft, lapisan-2 105 ft, lapisan-3 123 ft, lapisan-4 89 ft dan lapisan-5 135 ft,
masingmasing memiliki nilai porositas 11%, 17%, 18%, 13% dan 20%. Carilah nilai rata-rata porositasnya!

Porositas rata-rata
(98 × 11) + (105 × 17) + (123 × 18) + (89 × 13) + (135 × 20)
∅= 98 + 105 + 123 + 89 + 135
8934
∅=
550
∅ = 16,24
2. Jika diketahui lapisan-1 dengan ketebalan 85 ft memiliki nilai porositas 17%, saturasi fluida 48% dan saturasi oil 56%.
Lapisan2 dengan ketebalan 55 ft memiliki nilai porositas 10%, saturasi fluida 18% dan saturasi oil 76%. Lapisan-3 dengan
ketebalan 91 ft memiliki nilai porositas 19%, saturasi fluida 34% dan saturasi oil 76%. Lapisan-4 dengan ketebalan 105 ft
memiliki nilai porositas 20%, saturasi fluida 22% dan saturasi oil 68%. Tentukan nilai rata-rata saturasi air dan saturasi

minyak!

3. Ceritakan secara singkat cara menentukan nilai kecepatan gelombang P dan S pada variasi Sw dan tekanan overburden pada
laboratorium Petrofisika!

Dalam gelombang P dan S dapat ditentukan dengan menggunakan variasi Sw dan tekanan overburden karena berkaitan
langsung dengan Modulus Young, Modulus Bulk, Posion Ratio, serta tingkat ketahanan batuan atau rigiditas batuan. Dalam
menentukan tekanan overburden pada Laboratorium Petrofisika dilakukan di Laboratorium Bawah di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS. Tekanan overburden yang diberikan pada batuan disebut Config
Pressure. Peralatan yang dipakai untuk mengukur tekanan overburden adalah alat Rock Compressibility dimana prinsip
pengukurannya ada tiga teknik, yaitu:

Teknik 1 : NOB dinaikkan dengan cara menaikkan External Pressure, dimana internal pressure tetap.
Teknik 2 : pada awal tekanan internal dan eksternal, tekanan awal dijaga konstan dan tekanan dinaikkan sampai NOB sama
dengan200 psig.
Teknik 3 : Tekanan internal dan eksternal dinaikkan sampai tekanan maksimal tercapai, kemudian tekanan internal diturunkan
secara periodik.

4. Diketahui hasil pengukuran pada sampel batuan kotor (sandstone) seperti dalam Tabel di bawah ini!
Dry Wet Berat Rw Rt
L D PV GD K Methylene r
Core Weinght Weinght Sampel (Ohm- B (Ohm-
(cm) (cm) (cc) (gr/cc) (mD) Blue (cc) (Ohm)
(gr) (gr) (gr) m) m)
3.674 2.508 0.564 2.671 0.017 46.969 47.439 5 16 2041 0.291 3 38.0114
3.674 2.508 0.564 2.671 0.017 46.969 47.415 5 16 2041 0.291 3 47.4428
25
3.674 2.508 0.564 2.671 0.017 46.969 47.367 5 16 2041 0.291 3 54.0162
3.674 2.508 0.564 2.671 0.017 46.969 47.323 5 16 2041 0.291 3 59.1606
a. Tentukanlah nilai porositas, Sw-lab (%), CEC (me/gr), Qv (me/ml), Ro (ohm-m), F, F*, RI, n, Sw-Archi (%) dan Sw-clay
(%)

Sw Sw
ɸ Sw CEC Qv Sw Sw
ɸ Lab F Ro F* RI n Archie Sw Clay %
(Dalam%) Lab (me/gr) (me/ml) Archie Clay
% %

0,031 3% 0,833 83% 0,032 0,027 32,165 9,360 32,913 4,061 1,425 0,374 37% 0,364 36%
0,031 3% 0,791 79% 0,032 0,027 32,165 9,360 32,913 5,069 1,425 0,320 32% 0,310 31%
0,031 3% 0,706 71% 0,032 0,027 32,165 9,360 32,913 5,771 1,425 0,292 29% 0,281 28%
0,031 3% 0,628 63% 0,032 0,027 32,165 9,360 32,913 6,321 1,425 0,274 27% 0,263 26%
b. Buatlah grafik hubungan antara Sw-lab vs Sw-Archi, Sw-lab vs Sw-clay, Sw-Archi vs Sw-clay (tampilkan nila R2)

Sw Lab VS Sw Archie Sw Archie VS Sw Clay


0,4 0,4
y = 0,4438x - 0,013 y = 1,0135x - 0,0147
0,35 0,35
0,3 R² = 0,8683 0,3 R² =1
0,25 0,25
0,2 0,2
0,15 0,15
0,1

Sw
0,1
Sw

0,05 0,05
0 0

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 0 0,1 0,2 0,3 0,4


Sw Lab Sw Archie

Sw Lab VS Sw Clay
0,4
0,35
y = 0,44 97x - 0,0278
0,3
R² =0,8681
0,25
0,2
Sw

0,15
0,1
0,05
0

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1


Sw Lab

c. Analisis ketiga grafik hubungan Sw-lab vs Sw-Archi, Sw-lab vs Sw-clay, Sw-Archi vs Sw-clay tersebut !
 Nilai R² = 0.8683 dari grafik yang dihasilkan dari Sw Lab vs Sw Archie. dari fungsi grafik yang muncul dapat dilihat
bahwa semakin besar nilai Sw Lab maka semakin besar nilai Sw Archie dengan bentuk kurva grafik yang dihasilkan
adalah y = 0.4438x - 0.013
 Nilai R² = 1 dari grafik yang dihasilkan dari Sw Archie vs Sw Clay. dari fungsi grafik yang muncul dapat dilihat
bahwa nilai Sw Archie dan Sw Clay berbanding lurus secara linier dengan bentuk kurva grafik yang dihasilkan adalah
y = 0.4438x – 0.0147
 Nilai R² = 1 dari grafik yang dihasilkan dari Sw Archie vs Sw Clay. dari fungsi grafik yang muncul dapat dilihat
bahwa nilai Sw Archie dan Sw Clay berbanding lurus secara linier dengan bentuk kurva grafik yang dihasilkan adalah
y = 0.4438x - 0.013
4a. Isilah kolom-kolom kosong pada Tabel di bawah ini!
No Density Vp Vs Poisson Modulus Modulus Rigiditas Pob Sw
Vp/Vs
Sampel (gr/cc) (%) (m/s) (m/s) Ratio Young (Pa) Bulk (Pa) (Pa) (Psi) (%)
LS-16 2.70 16.0 5015 3253 3000 20
LS-16 2.70 16.0 5032 3251 3000 45
LS-16 2.70 16.0 5051 3250 3000 60
LS-16 2.70 16.0 5074 3248 3000 80
LS-16 2.70 16.0 5097 3247 3000 99
LS-20 2.70 20.0 4616 2982 3000 20
LS-20 2.70 20.0 4639 2980 3000 45
LS-20 2.70 20.0 4665 2979 3000 60
LS-20 2.70 20.0 4685 2977 3000 80
LS-20 2.70 20.0 4708 2976 3000 99
LS-22 2.70 22.0 4403 2831 3000 20
LS-22 2.70 22.0 4426 2829 3000 45
LS-22 2.70 22.0 4444 2828 3000 60
LS-22 2.70 22.0 4472 2826 3000 80
LS-22 2.70 22.0 4504 2825 3000 99
LS-24 2.70 24.0 4071 2583 3000 20
LS-24 2.70 24.0 4099 2581 3000 45
LS-24 2.70 24.0 4125 2580 3000 60
LS-24 2.70 24.0 4155 2578 3000 80
LS-24 2.70 24.0 4188 2577 3000 99
LS-26 2.70 26.0 3656 2256 3000 20
LS-26 2.70 26.0 3685 2254 3000 45
LS-26 2.70 26.0 3715 2253 3000 60
LS-26 2.70 26.0 3751 2251 3000 80
LS-26 2.70 26.0 3805 2250 3000 99
LS-28 2.70 28.0 3106 1766 3000 20
LS-28 2.70 28.0 3136 1764 3000 45
LS-28 2.70 28.0 3181 1763 3000 60
LS-28 2.70 28.0 3236 1761 3000 80
LS-28 2.70 28.0 3296 1760 3000 99

Modulus
No Density Porositas Vp Vs Poisson Modulus Rigiditas Pob Sw
Vp/Vs Young
Sampel (gr/cc) (%) (m/s) (m/s) Ratio Bulk (Pa) (Pa) (Psi) (%)
(Pa)
LS-16 2,7 16,0 5015 3253 1,54 0,1368 27046321 6548604 28571424 3000 20
LS-16 2,7 16,0 5032 3251 1,55 0,1418 27395671 6542490 28536303 3000 45
LS-16 2,7 16,0 5051 3250 1,55 0,1467 27765434 6538917 28518750 3000 60
LS-16 2,7 16,0 5074 3248 1,56 0,1529 28215452 6529340 28483661 3000 80
LS-16 2,7 16,0 5097 3247 1,57 0,1585 28646675 6521861 28466124 3000 99
LS-20 2,7 20,0 4616 2982 1,55 0,1419 23055962 5504602 24009275 3000 20
LS-20 2,7 20,0 4639 2980 1,56 0,1487 23474096 5497380 23977080 3000 45
LS-20 2,7 20,0 4665 2979 1,57 0,1557 23924219 5491352 23960991 3000 60
LS-20 2,7 20,0 4685 2977 1,57 0,1614 24276590 5480171 23928828 3000 80
LS-20 2,7 20,0 4708 2976 1,58 0,1673 24662405 5470724 23912755 3000 99
LS-22 2,7 22,0 4403 2831 1,56 0,1476 21119632 4961509 21639315 3000 20
LS-22 2,7 22,0 4426 2829 1,56 0,1546 21510165 4952746 21608751 3000 45
LS-22 2,7 22,0 4444 2828 1,57 0,1597 21804983 4946501 21593477 3000 60
LS-22 2,7 22,0 4472 2826 1,58 0,1676 22258939 4932804 21562945 3000 80
LS-22 2,7 22,0 4504 2825 1,59 0,1757 22754545 4919131 21547688 3000 99
LS-24 2,7 24,0 4071 2583 1,58 0,1631 18362319 4124482 18014100 3000 20
LS-24 2,7 24,0 4099 2581 1,59 0,1715 18772459 4110813 17986215 3000 45
LS-24 2,7 24,0 4125 2580 1,60 0,1787 19137892 4099067 17972280 3000 60
LS-24 2,7 24,0 4155 2578 1,61 0,1870 19555131 4080045 17944427 3000 80
LS-24 2,7 24,0 4188 2577 1,63 0,1953 19994453 4061194 17930508 3000 99
LS-26 2,7 26,0 3656 2256 1,62 0,1925 15205776 3116758 13741747 3000 20
LS-26 2,7 26,0 3685 2254 1,63 0,2011 15542823 3097159 13717393 3000 45
LS-26 2,7 26,0 3715 2253 1,65 0,2091 15876862 3078858 13705224 3000 60
LS-26 2,7 26,0 3751 2251 1,67 0,2186 16268204 3051983 13680903 3000 80
LS-26 2,7 26,0 3805 2250 1,69 0,2312 16825660 3015583 13668750 3000 99
LS-28 2,7 28,0 3106 1766 1,76 0,2611 11254277 1792114 8420641 3000 20
LS-28 2,7 28,0 3136 1764 1,78 0,2686 11459793 1768082 8401579 3000 45
LS-28 2,7 28,0 3181 1763 1,80 0,2783 11756884 1737484 8392056 3000 60
LS-28 2,7 28,0 3236 1761 1,84 0,2896 12099501 1696929 8373027 3000 80
LS-28 2,7 28,0 3296 1760 1,87 0,3006 12454022 1655829 8363520 3000 99

b. Buat grafik hubungan antara kecepatan gelombang P (Vp) terhadap poisson


ratio ( ) pada 6 sampel batuan limestone dalam satu sumur (Well-1), dengan
variasi porositas.
c. Buat grafik hubungan antara kecepatan gelombang P (Vp) terhadap modulus
young (E) pada 6 sampel batuan limestone dalam satu sumur (Well-1), dengan
variasi porositas.

d. Buat grafik hubungan antara kecepatan gelombang P (Vp) terhadap modulus bulk
(K) pada 6 sampel batuan limestone dalam satu sumur (Well-1), dengan variasi
porositas.

e. Buat grafik hubungan antara Saturasi Fluida (Sw) terhadap modulus bulk (K)
pada 6 sampel batuan limestone dalam satu sumur (Well-1).
5. Kerjakan,

a. Berdasarkan Sumur IF-1, tentukanlah nilai-nilai parameter petrofisika pada


daerah produktif: Vp, Vshale, Vs, Vp/Vs, Poisson Ratio, Modulus Young,
Modulus Bulk, Rigiditas dari data log! (Terlebih dahulu saudara tampilkan grafik
log nya).

b. Jika dari hasil lab diketahui nilai a=0,62 dan n=2,0 tentukan nilai m, Rw,
SwArchie dan Sw-Kotor !

Tidak ada data sumur IF-1

6. Kerjakan,

a. Terangkan artinya persamaan matematika di bawah ini


a. Sg + So + Sw = 1
Pada posisi ini, 3 jenis fluida dalam reservoir yaitu air, minyak, dan gas.
Saturasi air (Sw), Saturasi minyak (So) dan Saturasi gas (Sg) berada pada
kondisi reservoir di bawah tekanan jenuh dimana jumlah ketiga saturasi
tersebut sama dengan satu.
b. Sg + So = 1
fluida berupa gas dan minyak dalam reservoir, dimana saturasi (Sg), dan
saturasi minyak (So) ini digunakan pada kondisi reservoir yang bertekanan
jenuh.

b. Jelaskan definisi dan tuliskan persamaan di bawah ini:


a. Tekanan kapiler
Perbedaan tekanan yang ada antara permukaan dua fluida yang tidak
bercampur ( cairan-cairan atau gas-cairan ) sebagai akibat dari terjadinya
pertemuan permukaan yang memisahkan mereka. Perbedaan tekanan dua
fluida ini adalah perbedaan tekanan antara fluida non wetting fasa ( Pnw )
dengan fluida wetting fasa ( Pw ) atau :
𝑃𝑐 = 𝑃𝑛𝑤 − 𝑃𝑤𝑓
b. LMR
Lambda rho,dan Mu rho, merupakan parameter Lame yang berhubungan
dengan densitas (ρ) dari kecepatan gelombang P (Vp) dan kecepatan
gelombang S (Vs) sebagai indikator untuk mengidentifikasi litologi dan
fluida pori secara lebih spesifik.
c. Imkompresibilitas
Lambda Rho (Inkompresibiltas), kaitan hubungan anatara kecepatan
gelombang terhadap deteksi fluida pengisi pori, dengan modulus bulk (k)
yang ada pada persamaan Vp. Dimana dalam hubungan k dan Vp lebih
sensitif untuk fluida pori juga dapat diuraikan kembali untuk memperoleh
indikator matriks batuan. Hubungan persamaan sebagai berikut:

d. Mu-Rho
Mu-Rho (Rigiditas), Rigiditas merupakan parameter Lame yang digunakan
untuk mengidentifikasi litologi yang memiliki kesensitifan pada matriks
batuan. semakin rapat matriksnya maka akan semakin mudah pula
mengalami slide over satu sama lainya dan benda tersebut dikatakan
memiliki rigiditas yang tinggi.

e. Vp dan Vs
Vp dan Vs adalah kecepatan primer dan kecepatan sekunder yang
merupakan besaran fisis yang penting didalam mendeterminasi litologi dari
data log maupun data seismik. vp/ vs merupakan indikator untuk fluida pori
dalam suatu reservoir. Vp dan vs diperoleh dari data sonic P dan sonic S
dan seismic multikomponen.

c. Tentukan nilai n dengan menggunakan grafik RI vs Sw


RI Sw RI Sw
1.310 87.860 1.385 83.290
3.259 59.240 1.729 79.060
14.448 27.060 1.969 70.600
41.714 10.450 2.156 62.710

RI Sw
1.310 87.860
3.259 59.240
14.448 27.060
41.714 10.450

n = -1,6051

RI Sw
1.385 83.290
1.729 79.060
1.969 70.600
2.156 62.710

n = -25,507

Anda mungkin juga menyukai