Head kerugian adalah kerugian-kerugian yang ada dalam suatu instalasi pipa
yang dialiri suatu fluida, baik gas ataupun cair. Untuk menghitung kerugian gesek dalam
pipa kita harus mencari aliran yang terjadi apakah termasuk aliran yang laminer atau
aliran yang turbulen dengan memakai bilangan Reynolds, (Tahara H., Sularso, Pompa
Dan Kompresor, hal : 28).
Head loss yaitu head untuk mengatasi kerugian kerugian yang terdiri dari head
loss mayor atau kerugian gesek aliran di dalam perpipaan, dan head loss minor atau
kerugian di dalam belokan-belokan (elbow), percabangan, dan perkatupan (valve).
Atau
Dimana
= total losses (m)
= jumlah mayor losses (kerugian gesekan dalam pipa) (m)
= jumlah minor losses (kerugian head pada fitting dan valve) (m)
= panjang ekivalen dari fitting valve ditambah panjang pipa (m)
= diameter dalam pipa (m2)
= faktor gesekan
= kecepatan rata-rata cairan dalam pipa (m/s)
= percepatan gravitasi (m/s2)
a. Head loss mayor
Aliran fluida cair yang mengalir di dalam pipa adalah fluida viskos sehingga
faktor gesekan fluida dengan dinding pipa tidak dapat diabaikan, untuk menghitung
kerugian gesek dapat menggunakan perumusan sebagai berikut :
Dimana :
= mayor losses (m)
= factor gesekan
= panjang pipa (m)
= kecepatan rata-rata cairan dalam pipa (m/s)
= diameter dalam pipa (m2)
Jenis aliran berdasarkan bilangan Reynold ada 3 macam, yaitu aliran transisi (Re
= 2300), aliran laminer (Re < 2300), aliran turbulen (Re > 2300), (Sumber : Tahara H.,
Sularso, Pompa Dan Kompresor, hal : 28).
Untuk dapat menghitung head loss mayor, perlu diketahui lebih awal jenis aliran
fluida yang mengalir.
Atau
Dimana :
= Reynold Number
= Density cairan (kg/m3)
= Kecepatan rata-rata aliran (m/s)
= Diameter dalam pipa (m2)
= Viskositas absolut cairan (m2/s)
v = Viskositas Kinematik (m2/dt)
Pada perhitungan kali ini suhu air di asumsikan 30 oC, sehingga viskositas
kinematiknya 0.804 x 10-6 m2/dt.
Apabila aliran laminar ( Re < 2300 ), factor gesekan (f) dapat dicari dengan pendekatan
rumus :
Dan apabila aliran turbulen ( Re > 2300 ), factor gesekan (f) dapat dicari dengan Moody
diagram atau rumus berikut.
Re = Bilangan Reynold
Gambar 1. Diagram Moody
Sumber: Finnemore, E. John, Joseph B. Franzini. Fluid Mechanics: with Engineering
Applications. Tenth Edition.
Dimana :
= Minor losses (m)
= jumlah fitting / valve untuk diameter yang sama
= keofisien gesekan
= kecepatan rata-rata aliran (m/s)
= percepatan gravitasi (m/s2)
Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan tabel 2
Besaran ini menyatakan kerugian pada fitting dan valve dalam ukuran panjang ekivalen
dari pipa lurus.
V5
V7
V4
A
V6
BAK PENAMPUNG
B
V3
POMPA
V2
V1
PERHITUNGAN RANCANGAN
Dimana :
= mayor losses (m)
= factor gesekan
= panjang pipa (m)
= kecepatan rata-rata cairan dalam pipa (m/s)
= diameter dalam pipa (m2)
Dimana :
= Reynold Number
= Kecepatan rata-rata aliran (m/s)
= Diameter dalam pipa (m2)
v = Viskositas Kinematik (m2/dt)
Pada perhitungan kali ini suhu air di asumsikan 30 oC, sehingga viskositas
kinematiknya 0,804 x 10-6 m2/dt.
Jadi
⁄
Apabila aliran laminar ( Re < 2300 ), factor gesekan (f) dapat dicari dengan
pendekatan rumus :
Dan apabila aliran turbulen ( Re > 2300 ), factor gesekan (f) dapat dicari dengan
Moody diagram atau rumus berikut.
Dari perhitungan Bilangan Reynold diketahui bahwa aliran air laminer, maka
rumus yang digunakan untuk mencari nilai f yaitu :
⁄
b. Head loss minor
Dimana :
= Minor losses (m)
= jumlah fitting / valve untuk diameter yang sama
= keofisien gesekan
= kecepatan rata-rata aliran (m/s)
= percepatan gravitasi (m/s2)
Total head loss pada pompa seri = head loss mayor + head loss minor
= 1,9 x 10-12 m + 2,7 x 10-4 m
= 0,00027 m
Total head loss pada pompa paralel = head loss mayor + head loss minor
= 1,3 x 10-14 m + 1, 9 x 10-6 m
= 0,000019 m