Anda di halaman 1dari 16

1.

TOLERANSI LINIER DAN SUAIAN

1.1 Pengertian Lubang dan Poros


Sebagian besar komponen mesin terdiri dari bentuk silindris. Oleh
karena itu, maka istilah lubang (hole) dan poros (shaft) sangat
dominan. Demikian pula untuk standar ISO banyak menyebut
kedua istilah tersebut. Tentu saja istilah lubang dan poros dapat
juga diartikan secara lebih luas untuk menunjukkan “ruangan
kosong” dan “ruangan padat” yang dibatasi oleh dua muka atau
bidang-bidang singgung. Contohnya lebar alur dan tebal pasak.
Gambar 1.1 berikut ini dapat memberikan gambaran tentang hole
dan shaft.
a. Poros b. Lubang c. Balok d. Alur

I MADE LONDEN BATAN


Gambar 1.1: Istilah lubang dan poros
Untuk mempermudah penggambaran, maka dibuat diagram secara
skematis dengan catatan, bahwa sumbu dari komponen ditetapkan
selalu terletak dibawah. Misalkan kedua penyimpangan dari
lubang adalah positif, sedangkan kedua penyimpangan poros
adalah negatif, maka diagram skematis yang menunjukkan
pasangan tersebut ditunjukkan pada gambar 1.2 berikut ini.

+ lubang

garis nol

poros ukuran dasar


-

Gambar 1.2: Pasangan antara lubang dan poros yang dibatasi dengan garis nol

I MADE LONDEN BATAN


1.2 Toleransi Linier
Toleransi (tolerance) adalah perbedaan ukuran antara kedua harga
batas (two permissible limits), dimana ukuran dari komponen harus
terletak (gambar 1.3). Untuk setiap komponen akan didefinisikan
suatu ukuran dasar, sehingga kedua harga batas (maximum dan
minimun yang membatasi daerah toleransi/tolerance zone) dapat
dinyatakan dengan suatu penyimpangan (deviation) terhadap ukuran
dasar. Ukuran dasar dinyatakan dengan bilangan bulat.

Gambar 1.3: Toleransi pada poros


dan lubang serta ukuran dasar dan
simbul penyimpangannya.
I MADE LONDEN BATAN
1.3 Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit, maka hubungan yang terjadi, yang
ditimbulkan oleh adanya perbedaan ukuran sebelum keduanya disatukan
disebut dengan suaian (fits). Hal ini dimaksudkan agar setelah pembuatan,
komponen mempunyai sifat mampu tukar yang baik – interchangability.
Artinya, komponen akan bisa dipasangkan dengan komponen pasangannya
(contoh poros dengan lubang), walaupun keduanya dibuat ditempat yang
berbeda.

Menurut ISO 286 terdapat 3 jenis suaian, yang diakibatkan posisi (daerah)
toleransi, yaitu:
1) Suaian longgar (clearance fit), dari A – H (a – h).
Daerah toleransi lubang selalu terletak diatas toleransi poros.
2) Suaian pas (transition fit), yaitu: K, M, N, P (k – p).
Daerah toleransi lubang dan poros saling menutupi.
3) Suaian paksa (interference fit), setelah P (p).
Daerah toleransi lubang selalu terletak dibawah toleransi poros.

I MADE LONDEN BATAN


suaian longgar suaian pas suaian paksa
suaian
lubang longgar
suaian pas suaian
paksa

: lubang
poros
: poros

sistem suaian poros (h) ukuran dasar sistem suaian lubang (H)

Gambar 1.4: Skema posisi toleransi antara lubang dan


poros

I MADE LONDEN BATAN


Cara Penulisan Toleransi
1.Harga ukuran maksimum dan minimum langsung ditulis.
2.Harga penyimpangan atas dan bawah ditulis bersama-sama dan
berlaku untuk poros serta lubang.
3.Toleransi terletak simetris terhadap ukuran dasar (tanda ).
4.Cara penulisan dengan memakai standar ISO. Cara ini memerlukan
tabel untuk memudahkan pembacaan.Standar ISO ini menunjukkan
juga suaian dari komponen yang akan dirakit.
1) 3)
32,1 ±0,1
30
31,8

2) + 0,1 4)
- 0,2 30g6
30

Gambar 1.5: Cara pemberian toleransi linier


I MADE LONDEN BATAN
1.5 Simbol ISO untuk Toleransi
Untuk menentukan toleransi suatu komponen, maka ada dua hal yang
harus ditentukan, yaitu:
• Posisi dari daerah toleransi terhadap garis nol.
• Besarnya toleransi itu sendiri.

Gambar 1.6: Posisi dari daerah toleransi untuk suatu diameter I MADE LONDEN BATAN
tertentu bagi poros dan lubang
1.6 Toleransi Standar
Dalam sistem ISO telah ditetapkan 18 kualitas toleransi (grade of
tolerance), yang disebut dengan toleransi standar, yaitu: mulai dari
IT01, IT0, IT1 s/d IT16. Untuk kualitas 5 s/d 16 harga standard dapat
dihitung dengan menggunakan satuan toleransi ‘i’ (tolerance unit),
yaitu: .
i = 0,453 D + 0,001D
dimana : i dalam m
D = diameter nominal, mm.
= diameter rata-rata geometris= VD1xD2
D1 = diameter minimum (lihat table 1.2).
D2 = diameter maksimum *lihat table 1.2).

I MADE LONDEN BATAN


Tabel 1.1 :Harga toleransi standard untuk kualitas 5 s/d 16
Kualitas IT5 IT6 IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12 IT13 IT14 IT15 IT16

Harga 7i 10i 16i 25i 40i 64i 100i 160i 250i 400i 640i 1000i

Untuk kualitas 01 s/d 1, harganya adalah seperti pada table 2.2


IT01 IT0 IT1

0,3+0,008D 0,5+0,012D 0,8+0,020D

Keterangan: Harga toleransi dalam mikron (m), D dalam mm

I MADE LONDEN BATAN


Tabel 1.2. Nilai diameter nominal 3mm – 5000 mm (1)
Ukuran Kualitas Toleransi IT (m) Kualitas Toleransi IT
dasar (mm)
IT4 IT5 IT6 IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12 IT13
0-3 3 4 6 10 14 25 40 0,06 0,1 0,14
3-6 4 5 8 12 18 30 48 0,075 0,12 0,18
6-10 6 9 15 22 36 58 0,09 0,15 0,22
10-18 5 8 11 18 27 43 70 0,11 0,18 0,27
18-30 6 9 13 21 33 52 84 0,13 0,21 0,33
30-50 7 11 16 25 39 62 100 0,16 0,25 0,39
50-80 8 13 19 30 46 74 120 0,19 0,3 0,46
80-120 10 15 22 35 54 87 140 0,22 0,35 0,54
120-180 12 18 25 40 63 100 160 0,25 0,4 0,64
180-250 14 20 29 46 72 115 185 0,29 0,46 0,97
250-315 16 23 32 52 81 130 210 0,32 0,52 0,81
315-400 18 25 36 57 89 140 230 0,36 0,57 0,89
400-500 20 27 40 63 97 155 250 0,4 0,67 0,97

500-630 (28) 44 70 110 175 280 0,44 0,7 1,1


630-800 (32) 50 80 125 200 320 0,5 0,8 1,25
800-1000 (36) 56 90 140 230 360 0,56 0,9 1,4
I MADE LONDEN BATAN
Tabel 2. Nilai diameter nominal 3mm – 5000 mm (2)

1000-1250 (42) 66 105 165 260 420 0,66 1,05 1,65


1250-1600 (50) 78 125 195 310 500 0,78 1,25 1,95
1600-2000 (60) 92 150 230 370 600 0,92 1,5 2,3

2000-2500 (70) 110 175 280 440 700 1,1 1,75 2,8
2500-3150 (86) 135 210 330 540 860 1,35 2,1 3,3
3150-4000 (105) 165 260 410 660 1050 1,65 2,6 4,1
4000-5000 (130) 200 320 500 800 1300 2 3,2 5
Contoh Alat Komponen yang dirakit (komponen mesin) Permukaan kasar,
pemakaian ukur bahan forging

Proses Honing., Bubut halus, Bubut, Freis dan Boring, Broaching


pemesinan Gerinda dan Sekrap
(contoh) Lapping

I MADE LONDEN BATAN


Sistem Suaian
Ada 2 system suaian, yaitu Sistem Suaian Poros
(SSP) dan Sistem Suaian Lubang (SSL).
SSP: Artinya semua poros yang akan
dipasangkan dengan lubang diberi huruf
“h”→contohnya :Ø35h6/35G7(8)
SSL: Artinya semua Lubang yang akan
dipasangkan dengan poros diberi huruf
“H”→contohnya :Ø35H7/35g6
Catatan: Kualitas toleransi lubang selalu 1 atau 2
tingkat diatas kualitas toleransi poros
Contoh perhitungan Nilai Toleransi:
1) Sebuah poros diberi toleransi Ø35g6
• Dari table terlihat Ø35 terletak diantara 30 dan
50, artinya D1=30 mm, D2=50 mm
• Sehingga D= akar D1xD2= 38,73 mm
• Sehingga i = 0, 453
D + 0,001D
• i= 1,56 mikrometer (mikron)
• IT6 = 10 i= 15,6 mikron= 0,0157 mm
• Jadi besarnya toleransi poros 35g6= 15,7 mikron
–dibulatkan menjadi 16 mikron
2) Sebuah poros diberi toleransi Ø55h7
• Dari table terlihat Ø55 terletak diantara 50 dan 80,
artinya D1=50 mm, D2=80 mm
• Sehingga D= akar D1xD2= 63,25 mm
• Sehingga i = 0, 453
D + 0,001D
• i= 1,86 mikrometer (mikron)
• IT7 = 16 i= 29,7 mikron= 0,0297 mm
• Jadi besarnya toleransi poros Ø 55h7= 29,7 mikron,
dibulatkan menjadi 30 mikron
Kasus Lubang (Sistem Suaian Lubang – SSL)
• Jika kita memakai Sistem Suaian Lubang, maka
seluruh lubang pada komponen (produk) yang
dipasangkan diberi Huruf “H”
• Cara menghitung besarnya toleransi lubang sama
dengan cara menghitung toleransi poros, dengan
persamaan yang sama,
• Agar tidak membingungkan manufaktur, dan sesuai
dengan standar ISO, desainer menetapkan bahwa
kualitas toleransi lubang selalu 1 atau 2 tingkat diatas
poros untuk sebuah pasangan,
• Contohnya: Ø35H7(8)/35g6, artinya sebuah lubang
ditetapkan sebagai referensi (Ø35H7), dipasangkan
dengan sebuah poros 3Ø5g6
3) Sebuah Lubang diberi toleransi Ø55H7 (SSL), dimana
lubang & poros dipasangkan dgn toleransi Ø55H7/55g6

• Dari table terlihat Ø55 terletak diantara 50 dan 80, artinya D1=50
mm, D2=80 mm
• Sehingga D= akar D1xD2= 63,25 mm
• Sehingga i = 0,453 D + 0,001D
• i= 1,86 mikrometer (mikron)
• IT7 = 16 i= 29,7 mikron= 0,0297 mm
• Jadi besarnya toleransi lubang Ø 55h7= 29,7 mikron, dibulatkan
menjadi 30 mikron
• Maka jika sebuah lubang dan poros dipasangkan : Ø55H7/55g6,
maka terlihat toleransi lubang = 30 mikron, sedangkan toleransi
poros = 19 mikron

Anda mungkin juga menyukai