TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JOB VI
PENGUJIAN KUAT TARIK BAJA TULANGAN
B. DASAR TEORI
Pengujian kuat tarik baja tulangan digunakan untuk mengukur ketahanan suatu
material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat. Salah satu cara untuk
mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang
dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Nilai kekuatan dan
elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
E adalah gradient kurva dalam daerah linier, di mana perbandingan tegangan (σ)
dan regangan (ε) selalu tetap. E diberi nama "Modulus Elastisitas" atau "Young Modulus".
Kurva yang menyatakan hubungan antara strain dan stress seperti ini kerap disingkat
kurva SS (SS curve). (Berdasarkan SNI 2052-2017)
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Untuk keperluan kebanyakan analisa teknik, data yang didapatkan dari uji tarik dapat
digeneralisasi seperti pada gambar 6.2.
Dalam gambar 6.2 dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah bahan diberi
beban sampai pada titik A, kemudian bebannya dihilangkan, maka bahan
tersebut akan kembali kekondisi semula (tepatnya hampir kembali kekondisi
semula) yaitu regangan “nol” padatitik O .
Titik sampai di mana penerapan hukum Hook masih bisa ditolerir. Tidak
ada standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional
sama dengan batas elastis.
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Dalam gambar 6.2 dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah bahan diberi
beban sampai pada titik A, kemudian bebannya dihilangkan, maka bahan
tersebut akan kembali kekondisi semula (tepatnya hampir kembali kekondisi
semula) yaitu regangan “nol” padatitik O .
Titik sampai di mana penerapan hukum Hook masih bisa ditolerir. Tidak
ada standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional
sama dengan batas elastis.
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
14. Tegangan luluh pada data tanpa batas jelas antara perubahan elastic dan
plastis
Untuk hasil uji tarik yang tidak memiliki daerah linier dan landing yang
jelas, tegangan luluh biasanya didefinisikan sebagai tegangan yang
menghasilkan regangan permanen sebesar 0.2 %, regangan ini disebut offset-
strain (gambar 6.3).
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
mm mm2 mm mm mm m kg/m
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
CATATAN
CATATAN: :
1. Diameter nominal hanya dipergunakan untuk perhitungan parameter nominal lainnya dan tidak perlu diukur
1. Diameter nominal hanya dipergunakan untuk perhitungan parameter nominal lainnya dan
2. Cara menghitung luas penampang nominal, keliling nominal, berat nominal dan ukuran sirip/ulir adalah sebagai
tidak perlu diukur
berikut:
2. Cara menghitung luas penampang nominal, keliling nominal, berat nominal dan ukuran
a.sirip/ulir
Luas penampang nominalberikut
adalah sebagai (A) :
a. ALuas 0,7854 𝑥 𝑑2
= penampang (cm2nominal
) (A)
0,7854 ×𝑑2
𝐴= 100nominal
(𝑐𝑚 2 )
D = diameter
𝑑 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙
b. Berat = 0,785 x A (kg/m)
b. Berat = 0,785 x A (kg/m)
c.c. Jarak
Jaraksirip melintang
sirip melintangmaksimum = 0,70 d= 0,70 d
maksimum
d.
d. Tinggi
Tinggi sirip
sirip minimum
minimum = 0,05=d0,05 d
Tinggi sirip maksimum = 0,10=d 0,10 d
Tinggi sirip maksimum
e.e. Jumlah
Jumlah 2 (dua)
2 (dua) siripsirip membujur
membujur maksimummaksimum
= 0,25K = 0,25K
K = Keliling nominal
Keliling nominal (K)
0,3142 x d (mm)
K = 0,3142 x d (mm)
6≤d≤8 ±7
10 ≤ d ≤ 14 ±6
16 ≤ d ≤ 29 ±5
d > 29 ±4
CATATAN:
Toleransi berat untuk baja tulangan beton sirip = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Jenis-jenis baja tulangan beton sirip/ulir seperti pada Gambar 6.5 – 6.7
Keterangan gambar:
H : tinggi sirip/ulir
P : jarak sirip/ulir melintang
W : lebar sirip/ulir membujur
T :Gap/rib
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan Uji Tarik Baja yaitu :
a. Luas Penampang (A)
Keterangan :
D = Diameter (mm)
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Keterangan:
ReH = Tegangan setelah leleh
(Mpa) ReL = Tegangan sebelum
leleh (Mpa)
f. % Elongasi
Δ𝐿 𝐿𝑓 − 𝐿0
𝜀= = × 100% …………………………………………….. (6)
𝐿0 𝐿0
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
g. % Reduction of Area
Keterangan:
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menyiapkan jumlah dan ukuran sampel tulangan yang akan diuji.
3. Memotong tulangan sesuai dengan ukuran kebutuhan pengujian.
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
4. Mengukur diameter sampel yang akan diuji tarik dengan menggunakan jangka sorong
dan melakukan pengukuran sebanyak 3 kali untuk setiap sampel kemudian menghitung
rata-ratanya.
5. Memberi tanda pada sampel yang akan diuji sesuai dengan batas panjang awal dari setiap
sampel.
6. Menyalakan monitor universal testing machine.
7. Memasang benda uji pada penjepit tulangan yang ada di dalam mesin UTM.
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
10. Menyalakan mesin UTM, dan mencatat besarnya beban elastis (Q) pada dial. Ketika
benda uji melewati batas elastisnya (pada saat jarum petunjuk pada dial berhenti untuk
sementara).
11. Melepaskan sampel yang diuji dari penjepit tulangan dan mengusahakan agar penanda
tidak bergeser, setelah sampel tersebut putus.
12. Menyambung kembali tulangan yang telah diuji tarik kemudian mengukur diameter dan
panjang pada daerah putus.
13. Menginput kembali kedalam monitor diameter dan panjang setelah uji tarik sebagai
syarat untuk menghasilkan output uji tarik yang sebenarnya.
14. Menyimpan file hasil uji tarik sebagai output dari pengujian.
15. Melakukan laangkah yang sama pada benda uji selanjutnya.
16. Melaporkan kepada instruktur apabila pengujian telah selesai dilakukan.
17. Membersihkan area pengujian, mematikan mesin pengujian dan mengembalikan alat
yang digunakan.
1. Data
Sampel = S13
Ukuran awal = Panjang mula-mula (Lo) = 200 mm
= Diameter mula-mula (Do) = 13,000 mm
= Luas penampang mula-mula (Ao) = 132,7323 mm2
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Tabel 6.3 Data hasil uji tarik baja tulangan sirip/ulir ∅13
Sampel = S 13
Ukuran akhir = Panjang akhir (Lu) = 235mm
= Diameter akhir (Du) = 10,840 mm
= Luas penampang akhir (Au) = 132,7323 mm2
2. Analisa perhitungan
a. Baja Tulangan Sirip/Ulir ø13
- Panjang awal (Lo) = 200 mm
- Diameter awal (D0) = 13,000 mm
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
𝐴 = 1⁄4 𝜋𝑑2
𝑅𝑚 = 603,029 N/mm2
= 603,029 Mpa
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
𝑅𝑒 𝐻 = 471,311 N/mm2
= 471,311 Mpa
fy = 468,0475 N/mm2
fy = 468,0475 Mpa
- % Elongasi
∆𝐿 𝐿𝑓 − 𝐿0
𝜀= →
𝐿0 × 100%
𝐿0
235 − 200
𝜀= × 100%
200
𝜀 = 0,175 × 100%
𝜀 = 17,500 %
- % Reduction of Area
𝐴0 −𝐴
% 𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑜𝑓 𝐴𝑟𝑒𝑎 = × 100%
𝐴0
132,7323 – 92,241
% 𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑜𝑓 𝐴𝑟𝑒𝑎 = × 100%
132,7323
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Tabel 6.4 Data Hasil Perhitungan Uji Tarik Baja Tulangan Sirip ∅ 13
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
F. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum uji tarik baja tulangan maka dapat disimpulkan:
1. Berdasarkan syarat ukuran dan toleransi
Dari tabel diatas diperoleh hasil bahwa Kedua sampel untuk S13
memenuhi syarat ukuran dan toleransi dengan SNI 2052-2017.
2. Syarat Mekanis
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2. Bahan
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
H. DOKUMENTASI
Mengoperasikan mesin
Mengukur diameter
Menandai bidang sampel
sampel
yang akan diuji
KELOMPOK 3
3C JASA KONSTRUKSI