PEMIKUL MOMEN
(SRPM)
OLEH :
Ir. AMAN SUBAKTI, MS
PENDAHULUAN
Dalam Bab ini di sajikan disain tipikal SRPM 8
lantai yang terkena beban gempa sesuai SNI-
1726 (Ps)
Proses penulangannya dilakukan sesuai SNI-2847
Dianggap semua dimensi potongan melintang
balok, kolom dan lantai dari lantai pertama
sampai atap adalah sama
Diasumsikan SRPM ini berada di lokasi WG 6 dan
berada diatas lapisan tanah yang tergolong lunak.
SRPM yang berada di WG 6 menurut SNI 2847
Pasal 23.2(4)
Data desain
Mutu bahan :
fc’ = 30 Mpa
fy = 400 MPa
Kategori gedung sebagai perkantoran.
Beban hidup : lantai : 2,50 kN/m2.
atap : 1,00 KN/m2.
Beban mati : beton : 24,00 kN/m3.
Partisi : 1,00 kN/ m2 l
Tegel + spesi : 0,45 kN/ m2
Plafon dan M dan E : 0,18 kN/ m2
Dimensi komponen SRPMK ini adalah (untuk seluruh
lantai):
- Tebal pelat lantai = 120 mm
- Dimensi balok = 500 x 700 mm
- Dimensi kolom = 750 x 750 mm
1 2 3 4 5 6
6m 6m 6m 6m 6m
6m
B
6m
U
C B T
Y
6m
X
S
D
6m
E
6m
8
3.5 m
7
3.5 m
6
3.5 m
5
3.5 m
4
3.5 m
3
3.5 m
2
3.5 m
1
3.5 m
6m 6m 6m 6m 6m
1 2 3 4 5 6
• ANALISA BEBAN GEMPA
• ANALISA BEBAN GRAVITASI
• KOMBINASI BEBAN
• DESAIN BALOK DAN LANTAI
• DESAIN KOLOM
ANALISA BEBAN GEMPA
BEBAN GEMPA
Perhitungan beban mati (W)
Taksiran Waktu Getar Alami T, secara
Empiris
Perhitungan V
Distribusi Fi.
Analisis terhadap T Rayleigh
Hasil Analisa Struktur
Kinerja Batas Layan (Δs) dan Kinerja
Batas Ultimit (Δm).
ANALISA BEBAN GEMPA
Beban geser dasar nominal
statik ekivalen V yang terjadi
di tingkat dasar di hitung
sesuai Ps 6.1 : V ini harus di
bagikan sepanjang tinggi
struktur gedung ke masing-
masing lantai sesuai Ps 6.1.2.
Perhitungan Beban Mati
(m ) (k N ) (k N m ) (k N ) (k N )
8 28,0 7.178,40 200.995,20 1.457,27 1.457,27
7 24,5 9.118,80 223.410,60 1.619,79 3.077,05
6 21,0 9.118,80 191.494,80 1.388,39 4.465,44
5 17,5 9.118,80 159.579,00 1.156,99 5.622,43
4 14,0 9.118,80 127.663,20 925,59 6.548,02
3 10,5 9.118,80 95.747,40 694,19 7.242,22
2 7,0 9.118,80 63.831,60 462,80 7.705,01
1 3,5 9.118,80 31.915,80 231,40 7.936,41
Σ= 71.010,00 1.094.637,60
∑ Wi .di 2
T1 = 6,3 i =1
n
g ∑ Fi .di
i =1
2
Lantai hx Wi F di Wi di F di
ke -
2
m kN kN mm kN mm kN mm
8 28,0 7.178,40 1.457,27 42,83 13.166.411,5 62.410,8
7 24,5 9.118,80 1.619,79 40,86 15.226.515,3 66.189,5
6 21,0 9.118,80 1.388,39 37,44 12.780.132,6 51.976,8
5 17,5 9.118,80 1.156,99 32,58 9.678.572,9 37.693,5
4 14,0 9.118,80 925,59 26,50 6.405.538,1 24.531,8
3 10,5 9.118,80 694,19 19,48 3.460.272,1 13.522,8
2 7,0 9.118,80 462,80 11,87 1.284.797,7 5.493,4
1 3,5 9.118,80 231,40 4,45 180.606,6 1.029,8
Jumlah 62.182.846,7 262.848,3
62.182.846,7
Trayleigh = 6,3 = 0.98
9.800 x 262.848,3
2
4 0 4 ,0 2 - 3 8 0 ,5 5 3 7 5 ,5 4 - 3 7 5 ,8 6 3 7 6 ,0 6 - 3 7 6 ,0 6 3 7 5 ,8 6 - 3 7 5 ,5 4 3 8 0 ,5 5 - 4 0 4 ,0 2
1
3 5 5 ,4 0 - 3 3 1 ,8 5 3 2 1 ,3 6 - 3 2 2 ,2 2 3 2 2 ,8 3 - 3 2 2 ,8 3 3 2 2 ,2 2 - 3 2 1 ,3 6 3 3 1 ,8 5 - 3 5 5 ,4 0
a . M o m e n t B a lo k (k N m )
3
- 2 0 2 ,7 3 - 3 6 1 ,9 4 - 3 6 0 ,8 3 - 3 6 0 ,8 3 - 3 6 1 ,9 4 - 2 0 2 ,7 3
1 8 2 ,3 0 3 4 3 ,9 1 3 4 2 ,0 9 3 4 2 ,0 9 3 4 3 ,9 1 1 8 2 ,3 0
2
- 1 7 7 ,0 0 - 3 4 0 ,2 0 - 3 3 6 ,9 3 - 3 3 6 ,9 3 - 3 4 0 ,2 0 - 1 7 7 ,0 0
2 4 4 ,3 3 4 0 7 ,7 8 4 0 2 ,8 0 4 0 2 ,8 0 4 0 7 ,7 8 2 4 4 ,3 3
1
- 3 8 8 ,8 9 - 1 5 7 ,9 3 - 1 5 3 ,5 6 - 1 5 3 ,5 6 - 1 5 7 ,9 3 - 3 8 8 ,8 9
5 7 8 ,9 0 6 4 3 ,9 2 6 4 1 ,5 3 6 4 1 ,5 3 6 4 3 ,9 2 5 7 8 ,9 0
b . M o m e n K o lo m (k N m )
5 0 9 ,7 7 5 ,0 0 - 1 ,2 7 1 ,2 7 - 5 ,0 0 - 5 0 9 ,7 7
6 5 9 ,8 2 - 0 ,9 5 - 1 ,0 1 1 ,0 1 0 ,9 5 - 6 5 9 ,8 2
7 9 1 ,5 3 - 8 ,7 8 - 0 ,4 5 0 ,4 5 8 ,7 8 - 7 9 1 ,5 3
c . A x ia l k o lo m (k N )
Kinerja Batas Layan (Δs) dan Kinerja
Batas Ultimit (Δm).
Catatan:
Bila efek P-Δ sesuai ketentuan UBC-1997 diterapkan di sini, ternyata
semua
drift Δs antar tingkat < 0,02 hi / R = 0,02 x 3.500 / 8,5 = 8,24 mm,
jadi tidak perlu perhitungan efek P-Δ.
ANALISA BEBAN GRAVITASI
Analisa Beban
Gravitasi
• Beban di lantai dan balok
• Beban kerja aksial di kolom.
Beban di lantai dan
balok
Bentang Positif w l n2
Ujung 14 58,236 19,688
Negatif w ln2
81,530 27,563
interior 10
Bentang Negatif w ln2
74,118 25,057
11
Dalam Positif w ln 2
50,956 17,227
16
• Catatan:
• ln = 6,0 – 0,75 = 5,25 m
• w beban mati terdiri dari:
pelat lantai = 1 x 0,12 x 24 = 2,88 kN/ m2
Plafon = 1,00 x 0,18 = 0,18 kN/ m2
Spesi + tegel = 1,00 x 0,45 = 0,45 kN/ m2
----------------------------------------------
Jumlah q = 3,51 kN/ m2
q ekuivalen = 4 x 3,51 = 14,04 kN/ m
Berat balok = 0,5 x 0,7 x 24 = 8,40 kN/ m
Berat dinding= 0,15 x 1,7 x 2,8 = 7,14 kN/ m
-------------------------------------------------
w beban mati = 29,58 kN/ m
• w beban hidup:
beban hidup (q) = 2,50 kN/ m2
q ekuivalen (w) = 4 x 2,5 = 10 kN/ m
Beban kerja aksial di
kolom.
End
Positive 101,38 1.096,3 4 D19 = 1.134 248,1 bal. T
Span
Int. Neg -505,95 2.639,1 10 D19 = 2.835 576,7 balok
persegi
255,15 1.285,3 6 D19 = 1.701 362,3
• Catatan:
As D19 = 283,5 mm2 As min = 1.120,9 mm2
As max = 8.006,3 mm2
Balok berukuran b = 500 mm, h = 700 mm,
be = 1.375 mm.
1,4bwd
Tiap potong balok harus ada tulangan min = 1.120,9mm2
fy
, ini dipenuhi oleh tulangan 4 D19, dengan
As = 1.134,1 mm2
dp10-250 dp10-250
1.375 1.375
120
700
700
dp10-250
700 mm
4 D19
6 D19 6 D19
5,25 m
6,0 m
700 mm
4 D19
6 D19 6 D19
525 cm
600 cm
1.2 D + L = 45.496
Beban Gravitasi
119.29 119.29
Disain gaya geser
516.4 829.1
untuk balok ujung Gempa Kanan
di rangka baris 5
-256.3 256.3
lantai 2
Gempa Kanan + b
Gravitasi
-137.0 375.6
753.3 516.4
Gempa Kiri
241.8 -241.8
Gempa Kiri + B
Gravitasi
361.1 -122.5
• Biasanya kuat geser ditahan oleh beton (Vc)
dan tulangan dalam bentuk tulangan
transversal. Namun pada komponen struktur
penahan SPBL berlaku ketentuan Pasal
23.3.(4(2)) yang menyatakan Vc = 0 apabila
1. Gaya geser akibat gempa saja (yaitu akibat
Mpr) > 0,5 total geser (akibat Mpr + beban
gravitasi) dan
2. Gaya aksial tekan < A g f c '
20
Dalam Kasus ini
Vn 375,6 = 500,8 kN
Sehingga =
φ 0,75
Vu 199,07
Vs = = = 265,42 kN
φ 0 , 75
516,4
a 829,1
5,25 m
-186,42 326,2
516,4
1,33 x = 2,01
226
829,1
Gambar 8-6 Diagram momen untuk
penghentian tulangan negatif pada
perletakan interior
• Sesuai Pasal 14.10(3) Tulangan 6 φ 19
akan dihentikan sejauh = (pilih yang lebih
besar) =
l = x + d= 2,01 + 0,6405 = 2,65 ≈ 2,7 m
(menentukan)
atau l = x + 12.db = 2,01 + 12 x 0,019 =
2,24 m dari muka kolom.
• Panjang = 2,7 m ini harus lebih panjang
dari yaitu panjang penyaluran (Pasal
14.10.(4)) yang dihitung dengan rumus
tersebut di pasal 14.2(3)
ld 9 fy α .β .∂.λ
=
d b 10 fc ' ( c + K tr )
db
• dimana
• α = 1,3 c = 40 + 10 +19/2 = 59,5
pakai c = 27,2 mm
500 − 2(40 + 10) − 19
• β = 1,0 c= = 27,2
7 x2
• γ = 0,8 c + K tr 27,2 + 0
= = 1,43
• λ = 1,0 db 19
• Ktr = 0
ld 9 fy α.β.γ.λ 9x400 1,3x1,0x0,8x1
Jadi = = = 47.8
db 10 fc' (c + Ktr) 10x 30 27,2
db
ld = 47,8 x 19 = 908 mm = 0,91 m
ternyata
l = 2,7 >
ld = 0,91 m jadi panjang 6 φ19
dipasang sepanjang 2,7 m dari muka kolom.
• Perlu diamankan pula bahwa penghentian
tulangan ini tidak boleh dilakukan didaerah tarik
kecuali kondisi Pasal 14.10(5) dipenuhi. Dalam
kasus ini, titik balik momen kira-kira berada 3,34
m dari muka kolom > = 2,7 mm. Karena tempat
penghentian berada di daerah tarik, perlu ada
pengamanan. Ada 2 pilihan pengamanan
sebagaimana tersebut di Pasal 14.10 (5(1)) atau
14.10 (5(2)). Dicoba dulu solusi kemungkinan Vn
dari tulangan geser terpasang lebih besar dari
gaya geser berfaktor Vu.
2 2
φ Vn = x0,75(Vs + Vc)
3 3 ⎛ 235,65.400.640,5 30 ⎞
⎜ + 500.640,5 ⎟⎟
= 2/3 x 0,75 190⎜ = 305,03 kN
6
⎝ ⎠
= 305,03 kN > Vu = 52,8 kN (pada jarak 2,8 m)
= 8 db = 8 x 19 = 152 mm
= 150 mm, atau
fy db
= --------- = 257 mm
5,4 √fc’
2.700 mm
260 mm
9 D19 10 D19
6 D19
50 mm 50 mm
3 dp12 - 120 2 dp12 - 200 3 dp12 - 120
6.000 mm
1.087
1.042
873
993
Dengan asumsi s = 100 mm, fyh = 400 MPa, dan selimut beton
40 mm dan φs = 12 mm
Ash = 0,3 [100 x (750 – 2 x 40 – 20) x 30/ 400] [(7502/ (750 – 2
x40)2 –1]
= 370,1 mm2 atau
Ash = 0,09 [100 x (750 – 2 x 40 – 20) x 30/ 400)
= 438,75 mm2
750 mm
450 450
684
4 dp12-120 4 dp12-120
750
750
450 450
dp 12
24 D20
684
4 dp12-120 4 dp12-120
750
dp 12
24 D20
Vh = 480,54 kN
10 D19
C2 = T2 T1 = 1.417,6 kN
Mpr+ = 516,4 kN m x x
Mpr- = 829,1 kN m
C1 = T1
T2 = 850,6 kN
6 D19
Vh = 480,54 kN
Mu = 672,75 kN m
Gambar 8-8 Analisa Geser dari HBK Kolom Tengah di baris 5
Kuat geser nominal yang diperiksa adalah di arah U-
S pada baris ke-5.
Gaya geser yang mungkin terjadi di potongan x-x
adalah T1 + T2 – Vh.
T1 dan T2 diperoleh dari tulangan tarik balok-balok
yang menyatu di HBK diarah U-S.
T1 (10 D19) = As1 . 1,25. fy = 2.835,3 x 1,25
x 400 = 1.417,6 kN
T2 (6 D19) = As2 . 1,25. fy = 1.701,2 x 1,25
x 400 = 850,6 kN
Dimana As1 dan As2 diambil dari Tabel 8-10
Mpr+ + Mpr- 829,1 + 516,4
Mu = -------------------- = --------------------- = 672,75 kN m
2 2
sehingga
Mu 2 x 672,75
Vh = --------- = --------------- = 480,54 kN
hin /2 2,8
Dimana hin adalah panjang bersih kolom tingkat 2
dan Mpr+ diambil dari Gambar 8-5.
Dengan hasil perhitungan diatas dan Mpr– dihitung
untuk tul. 6 D19
Gaya geser di x-x = T1 + T2 - Vh
Vx-x = 1.417,6 + 850,6 – 480,54 = 1.787,66 kN
Untuk HBK yang terkekang pada keempat sisinya
balokan kuat geser nominal
φVc= 0,75 x 1,7 x Aj x fc' =
= 0,75 x 1,7 x (500 x 750) x 30
= 2.618,8 kN > (Vx-x) Æ OK
Hubungan Balok Kolom Tepi
Kuat Geser HBK tepi yang diperiksa adalah arah U-S di kolom
luar, baris ke-5 lantai 2. HBK ini hanya dikekang oleh 3 balok
sehingga sesuai Pasal 23.5.2.2, tulangan transversal di ujung
kolom perlu dipasang dalam HBK.
Gambar 8-15 menunjukkan analisis momen kolom Mn dari gaya
geser diujung kolom Vh, kuat tarik tulangan atas balok T1 dan
kuat tekan C1 yang = T1. Dengan cara yang sama seperti di
HBK tengah diperoleh
Mu = M pr = 753,29 = 376,65 kN m
2 2
Mu 2 x 376,65
Vh = = = 269,04 kN
h in / 2 2,8
9 D19
T1 = 1275,75 kN
x x
Mpr- = 753,3 kN m
C 1 = T1
6 D19
Vh = 269,04 kN
Mu = 376,65 kN m