Data Perencanaan :
Direncanakan sebuah tikungan sebagaimana gambar berikut ini :
B
∆
PH
A
d1= 487,7 m
ϴc = 25 - (2*8,45)
ϴc = 8,1o
Karena panjang busur lingkaran lebih besar dari 20 m, maka dapat digunakan lengkung
peralihan spiral-circle-spiral (S-C-S), sesuai dalam Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan
Antar Kota (Bina Marga, 1997)
h. Hitung Jarak PH ke Lengkung Spiral (Es)
2 2
Ls 118
Xc=Ls − 2
=118 − 2
=117 , 74
40× Rc 40× 400
2 2
Ls 118
Yc= = =5 , 8 m
6 × Rc 6 × 400
p=Yc − Rc ( 1 −cos θs )=5 , 8 − 400× ( 1 −cos ( 8 , 45 ) )=1 , 46 m
Maka,
√
B= { √ 389 , 88 −64+ 1, 25 } + 64 − √ ( 389 , 88 −64 ) +1 ,25
2
2
2
B=¿
U=B-b
U = 2,58 - 2,5
U = 0,08 m
Karena pelebaran perkerasan pada tikungan hanya 0,08 m dan lebih kecil dai 0,6 m, maka
pelebaran perkerasan tersebut tidak perlu diperhitungkan. (Tata cara Perencanaan
Geometrik Jalan Antar Kota, 1997)
k. Hitung Jarak Pandang dan Daerah Bebas halangan Samping Pada Lengkung Horisontal (E)