Anda di halaman 1dari 7

BAB V

PERENCANAAN ALINYEMEN HORIZONTAL

5.1 Desain Tikungan


Jenis tikungan dari hasil perhitungan dengan menggunakan data dari
parameter penentuan trase alinyemen horizontal dan data perhitungan koordinat,
azimut dan sudut tikungan memperoleh tikungan SCS (spiral circle spiral) untuk
tikungan 1 dan tikungan 2.
5.1.1 Tikungan 1
Tikungan 1 SCS memiliki beberapa data yang akan digunakan dalam
mendesain tikungan sebagai berikut:
1. ∆1 = 59,020° 4. θs = 6,575
2. Rc = 310 m 5. P = 0,678 m
3. VR = 80 km/jam 6. Ls = 71,1 m
Data yang telah diperoleh dari hasil perhitungan kemudian dilakukan desain
tikungan sebagai berikut:
1. Nilai absis titik SC pada garis tangen, jarak dan titik TS ke SC (Xs),
menggunakan persamaan (2.9)
L2s
Xs = Ls (1 - )
40R2c

(71,1 m)2
= 71,1 m (1 - )
40 x (310 m)2

= 71,007 m
2. Nilai sudut lengkung circle (θc)
θc = ∆1 - 2θs
= 59,020 – (2 x 6,575)
= 45,870
3. Nilai absis dari P pada garis tangen spiral (k) menggunakan persamaan
L3s
k = Ls - - Rc sinθs
40R2c

(71,1 m)2
= 71,1 m - - 310 m x sin (6,575)
40 x (310 m)2

= 35,81 m

69
TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS 155
4. Nilai panjang tangen (titik PI ke TS atau ST), menggunakan persamaan
1
Ts = (Rc + P) tan 2Δ1 + k
1
= [(310 m + 0,678 m) x tan( 2 x 59,020)] + 35,54 m

= 211,385 m
5. Nilai jarak PI ke lingkaran, menggunakan persamaan
1
Es = (Rc + P) sec 2Δ1 - Rc
1
= [(310 m + 0,678 m) x sec( x 59,020)] - 310 m
2

= 46,990 m
6. Nilai panjang busur lingkaran (titik SC ke CS), menggunakan persamaan (2.17)
∆1 − 2θs
Lc = π Rc
180
59,020 – (2 x 6,575)
= x 3,14 x 310 m
180
= 248,055 m
7. Nilai panjang total, menggunakan persamaan
Ltot = Lc + 2Ls
= 248,055 m + (2 x 71,1 m)
= 390,277 m
5.1.2 Tikungan 2
Tikungan 2 SCS memiliki beberapa data yang akan digunakan dalam
mendesain tikungan sebagai berikut:
1. ∆II = 50,080° 4. θs = 6,575
2. Rc = 310 m 5. P = 0,680 m
3. VR = 80 km/jam 6. Ls = 71,1 m
Data yang telah diperoleh dari hasil perhitungan kemudian dilakukan desain
tikungan sebagai berikut:
1. Nilai absis titik SC pada garis tangen, jarak dan titik TS ke SC (Xs),
menggunakan persamaan (2.9)
L2s
Xs = Ls (1 - )
40R2c
(71,1 m)2
= 71,1 m (1 - )
40 x (310 m)2
= 71,007 m
2. Nilai sudut lengkung circle (θc)

Rifqi Ihsan Muzakki – M1C119038 70


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS 155
θc = ∆II - 2θs
= 50,080 – (2 x 6,575)
= 36,930
3. Nilai absis dari P pada garis tangen spiral (k) menggunakan persamaan
L2s
k = Ls - - Rc sinθs
40R2c

(71,1 m)2
= 71,1 m - - 310 m x sin (6,575)
40 x (310 m)2

= 35,81 m
4. Nilai panjang tangen (titik PI ke TS atau ST), menggunakan persamaan
1
Ts = (Rc + P) tan 2Δ2 + k
1
= [(310 m + 0,680 m) x tan( 2 x 50,080)] + 35,75 m

= 180,676 m
5. Nilai jarak PI ke lingkaran, menggunakan persamaan
1
Es = (Rc + P) sec 2Δ2 - Rc
1
= [(310 m + 0,680 m) x (sec 2 x 50,080)] - 310 m

= 32,907 m
6. Nilai panjang busur lingkaran (titik SC ke CS), menggunakan persamaan
∆𝐼𝐼 − 2θs
Lc = π Rc
180
50,080 – (2 x 6,575)
= x 3,14 x 310 m
180
= 199,709 m
7. Nilai panjang total, menggunakan persamaan
Ltot = Lc + 2Ls
= 199,709 m + (2 x 71,1 m)
= 341,931 m

Rifqi Ihsan Muzakki – M1C119038 71


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS 155
5.2 Diagram Elevasi Tikungan
Tikungan SCS untuk tikungan 1 dan tikungan 2 ditampilkan pada Gambar
5.1 dan Gambar 5.2.

7m
71,00
Xs =
59,050
? = 41,461°
,81 m
= 35
32,907
k
CS SC
TS ST
Lc = 248,055
153,511

Lct = 390,277

59,050
? = 41,461 °

?s ?s

emax =10% SC CS emax =10%


Ls = 71,1 m Ls = 71,1 m
emax =10%
Tepi Kiri Lengkung

Tepi Kanan Lengkung


emax =10%

Gambar 5.1 Tikungan 1 Spiral Circle Spiral

7m
71,00
Xs =
50,080
? = 26,418°
,81 m
= 35
46,99
k 0

TS CS SC ST
Lc = 199,707

Lct= 341,931

50,080
? = 26,418°

?s ?s

emax =10% SC CS emax =10%


Ls = 71,1 m Ls = 71,1 m
emax =10%
Tepi Kiri Lengkung

Tepi Kanan Lengkung


emax=10%

Gambar 5.2 Tikungan 2 Spiral Circle Spiral

Rifqi Ihsan Muzakki – M1C119038 72


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS 155
5.3 Pelebaran Jalan
Jalan rencana dengan lebar lajur 3,5 m, kecepatan rencana 80 km/jam dan
jari-jari rencana dengan peralihan 310 m dilakukan pelebaran jalan dengan data
perhitungan sesuai Tabel 5.1 sebagai berikut:
Tabel 5.1 Lebar Jalur 2 x 3.50m, 2 Arah atau 1 Arah
Kecepatan rencana (Km/jam)
R (m)
50 60 70 80 90 100 110 120
1500 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1

1000 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2

750 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,2 0,3 0,3

500 0,2 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5


400 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5
300 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5
250 0,4 0,5 0,5 0,6
200 0,6 0,7 0,8
150 0,7 0,8
140 0,7 0,8
130 0,7 0,8
120 0,7 0,8
110 0,7
100 0,8
90 0,8
80 1,0
70 1,0
(Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997)
1. Rc atas 400 m = 0,4
2. Rc 310 m
3. Rc bawah 250 m = 0,6
Data dilakukan interpolasi untuk memperoleh nilai pelebaran jalan dengan
perhitungan sebagai berikut:
310− 250 x − 0,6
=
400− 250 0,4 − 0,6
60 x − 0,6
=
150 − 0,2

150x – 90 = -12

Rifqi Ihsan Muzakki – M1C119038 73


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS 155
78
x =
150
x = 0,52
Interpolasi memperoleh nilai 0,52 m untuk pelebaran jalan, sehingga jalan
rencana dengan lebar lajur 3,5 m, kecepatan rencana 80 km/jam dan jari-jari rencana
dengan peralihan 310 m memiliki total lebar jalan sebagai berikut:
Total lebar jalan = (2 x lebar lajur) + pelebaran jalan
= (2 x 3,5 m) + 0,52 m
= 7,52 m
5.4 Perhitungan Titik Penting
Perhitungan titik penting menggunakan data titik trase dan data desain
tikungan. Trase memiliki total jarak sebagai berikut:
Total jarak trase = dA-T1 + dT1-T2 + dT2-B
= 660 m + 900 m + 440 m
= 2000 m
Perhitungan titik penting harus memperoleh nilai akhir yang mendekati dari
total jarak trase, sehingga perhitungan dilakukan sebagai berikut:
5.4.1 Titik A (Titik Awal Proyek) STA 0 + 000
Titik A merupakan titik awal proyek STA 0 + 000 memiliki nilai jarak titik
A ke titik tikungan 1 (dA-T1) 660 m.
1. STA Ts = STA titik A + dA-T1 – Ts
= 0 + 000 + 660 m – 186,340 m
= 448,615 m
2. STA Sc = STA Ts + Ls
= 448,615 m + 71,11 m
= 519,726 m
3. STA Cs = STA Sc + Lc
= 519,726 m + 248,055 m
= 767,781 m
5.4.2 Titik T1 (Titik Tikungan 1) STA 0 + 650
Titik T1 merupakan titik tikungan 1 STA 0 + 650 memiliki nilai jarak titik
tikungan 1 ke titik tikungan 2 (dT1-T2) 840 m.
1. STA Ts = STA titik T1 + dA-T1 – Ts

Rifqi Ihsan Muzakki – M1C119038 74


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS 155
= 0 + 650 + 900 m – 211,385 m
= 1338,615 m
2. STA Sc = STA Ts + Ls
= 1338,615 m + 71,11 m
= 1409,726 m
3. STA Cs = STA Sc + Lc
= 1409,726 m + 199,709 m
= 1609,435 m
5.4.3 Titik T2 (Titik Tikungan 2) STA 1 + 550
Titik T2 merupakan titik tikungan 2 STA 1 + 550 memiliki nilai jarak titik
tikungan 2 ke titik B (dT2-B) 440 m.
1. STA Ts = STA titik T2 + dT1-B – Ts
= 1 + 550 + 460 m – 180,676 m
= 1809,324 m
2. STA Sc = STA Ts + Ls
= 1809,324 m + 71,11 m
= 1880,435 m
3. STA Cs = STA Sc + Lc
= 1880,435 m + 199,709 m
= 2080,144 m
Perhitungan akhir memperoleh nilai 2080,144 m, nilai tersebut mendekati
dari total jarak trase.

Rifqi Ihsan Muzakki – M1C119038 75

Anda mungkin juga menyukai