Anda di halaman 1dari 69

5.

1 Perhitungan Alinyemen Horizontal

5.1. VR : 40 Km/Jam

1) Perhitungan Komponen Tikungan

Melakukan evaluasi dengan tikungan Full Circle dengan data perencanaan

sebagai berikut:

VR : 40 Km/Jam

∆ : 9,7210

Rc : 1600 m

emax : 10 %

en :2%

fmax : (- 0,00065 VR) + 0,192 (Untuk VR < 80 Km/Jam)

: (- 0,00065 x 40) + 0,192

: 0,192

Dari Tabel 2.12. Jari – jari tikungan yang tidak memerlukan

lengkung peralihan menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997, untuk VR = 40 Km/Jam diperoleh Rmin = 250 m.

Rmin < Rc ....................................... OK

1
2) Menentukan Derajat Lengkung dan Derajat Lengkung Maksimum

Rrencana = 1600 m

,
D =

,
=

= 0,8950

,
Dmax =

,
=

= 5,7300

3) Menentukan Superelevasi

e = - emax + 2 emax

, ,
= - 0,10 x + 2 x 0,10 x
, ,

= 0,029

= 0,029 x 100%

= 2,9 %

4) Perhitungan Lengkung Peralihan

a) Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik)

Ls 1 = xT
,

= x3
,

= 33,3 m

2
b) Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal

,
Ls 2 =

,
=
,

= 0,713 m

c) Berdasarkan tingkat pencapain kelandaian

Ls 3 =
,

, ,

=
, ,

= 0,317 m

Dari hasil perhitungan lengkung peralihan (Ls) diatas, maka nilai Ls diambil

nilai yang terbesar.

5) Menentukan Bentuk Busur Lingkaran

Tc = R . tan ½ ∆

= 1600 x tan ½ 9,7210

= 136,057 m

Ec = Tc . tan ¼ ∆

= 136,057 x tan ¼ 9,7210

= 67,906 m

Lc = ∆ Rc

3,
= x 9,7210 x 1600

= 271,324 m

3
Kontrol :

2 x Tc > Lc

2 x 136,057 > 271,324

272,114 > 271,324 ............................ OK

6) Jarak Pandang Henti

Rc = 1600 m

VR = 40 Km/Jam

Lc = 271,324 m

Lebar jalan = (2 x 3,75 m)

,
Jh = T+
, .

,
= x 2,5 +
, , ,

= 60,584 m

7) Jarak Pandang Mendahului

Dengan kecepatan 40 Km/Jam, maka jarak pandang untuk mendahului bisa

kita tentukan berdasarkan Tabel 2.10. Jarak Pandang Mendahului (Jd)

Dengan Kecepatan 40 Km/Jam = 200 m

4
8) Hasil Perhitungan

Dari perhitungan diatas tikungan yang dihasilkan merupakan tikungan tipe

full Circle (fC).

∆ = 9,7210

RC = 1600 m

emax = 10 %

en =2%

erencana = 2,9 %

Ls = 33,3 m

Tc = 136,057 m

Ec = 67,906 m

Lc = 271,324 m

Keterangan :

∆ = sudut tangen (0)

Tc = panjang tangen jarak dari Tc ke P ke CT (m)

Rc = jari – jari tikungan (m)

Lc = panjang busur lingakaran (m)

e = elevasi rencana (%)

5
Hasil Perhitungan Dengan Kecepatan Rencana 40 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

Gambar Diagram Superelevasi Full Circle Dengan VR = 40 Km/Jam (Gambar :


Tanpa Skala)

6
5.1.1 VR : 45 Km/Jam

1) Perhitungan Komponen Tikungan

Melakukan evaluasi dengan tikungan Full Circle dengan data perencanaan

sebagai berikut:

VR : 45 Km/Jam

∆ : 9,7210

Rc : 1600 m

emax : 10 %

en :2%

fmax : (- 0,00065 VR) + 0,192 (Untuk VR < 80 Km/Jam)

: (- 0,00065 x 45) + 0,192

: 0,163

Dari Tabel.2.12. Jari – jari tikungan yang tidak memerlukan

lengkung peralihan menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997, untuk VR = 40 Km/Jam diperoleh Rmin = 250 m, untuk

VR = 50 Km/Jam diperoleh Rmin = 350 m, untuk VR = 45 Km/Jam melakukan

Interpolasi Linear.

/ /
=

= 300 m

Jadi untuk VR 45 Km/Jam diperoleh nilai Rmin = 300 m

Rmin < Rc ....................................... OK

7
2) Menentukan Derajat Lengkung dan Derajat Lengkung Maksimum

Rrencana = 1600 m

,
D =

,
=

= 0,8950

,
Dmax =

,
=

= 4,7750

3) Menentukan Superelevasi

e = - emax + 2 emax

, ,
= - 0,10 x + 2 x 0,10 x
, ,

= 0,034

= 0,034 x 100%

= 3,4 %

4) Perhitungan Lengkung Peralihan

a) Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik)

Ls 1 = xT
,

= x3
,

= 37,5 m

8
b) Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal

,
Ls 2 =

,
=
,

= 1,016 m

c) Berdasarkan tingkat pencapain kelandaian

Ls 3 =
,

, ,

=
, ,

= 0,357 m

Dari hasil perhitungan lengkung peralihan (Ls) diatas, maka nilai Ls diambil

nilai yang terbesar.

5) Menentukan Bentuk Busur Lingkaran

Tc = R . tan ½ ∆

= 1600 x tan ½ 9,7210

= 136,057 m

Ec = Tc . tan ¼ ∆

= 136,057 x tan ¼ 9,7210

= 67,906 m

Lc = ∆ Rc

3,
= x 9,7210 x 1600

= 271,324 m

9
Kontrol :

2 x Tc > Lc

2 x 136,057 > 271,324

272,114 > 271,324 ............................ OK

6) Jarak Pandang Henti

Rc = 1600 m

VR = 45 Km/Jam

Lc = 271,324 m

Lebar jalan = (2 x 3,75 m)

,
Jh = T+
, .

,
= x 2,5 +
, , ,

= 80,158 m

7) Jarak Pandang Mendahului

Dari Tabel 2.10 Jarak Pandang Mendahului (Jd), menurut Tata Cara

Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997, untuk VR = 40

Km/Jam diperoleh Jdmin = 200 m, untuk VR = 50 Km/Jam diperoleh Jdmin =

250 m, untuk VR = 45 Km/J am me lakukan Inter polasi Linear.

/ /
=

= 225 m

Jadi untuk VR = 45 Km/Jam diperoleh nilai Jdmin = 225 m

10
8) Hasil Perhitungan

Dari perhitungan diatas tikungan yang dihasilkan merupakan tikungan tipe

full Circle (fC).

∆ = 9,7210

RC = 1600 m

emax = 10 %

en =2%

erencana = 3,4 %

Ls = 37,5 m

Tc = 136,057 m

Ec = 67,906 m

Lc = 271,324 m

Keterangan :

∆ = sudut tangen (0)

Tc = panjang tangen jarak dari Tc ke P ke CT (m)

Rc = jari – jari tikungan (m)

Lc = panjang busur lingakaran (m)

e = elevasi rencana (%)

11
Hasil Perhitungan Dengan Kecepatan Rencana 45 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

Gambar Diagram Superelevasi Full Circle Dengan VR = 45 Km/Jam (Gambar :


Tanpa Skala)

12
5.1.2 VR : 50 Km/Jam

1) Perhitungan Komponen Tikungan

Melakukan evaluasi dengan tikungan Full Circle dengan data perencanaan

sebagai berikut:

VR : 50 Km/Jam

∆ : 9,7210

Rc : 1600 m

emax : 10 %

en :2%

fmax : (- 0,00065 VR) + 0,192 (Untuk VR < 80 Km/Jam)

: (- 0,00065 x 50) + 0,192

: 0,160

Dari Tabel 2.12. Jari – jari tikungan yang tidak memerlukan

lengkung peralihan menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997, untuk VR = 50 Km/Jam diperoleh Rmin = 350 m.

Rmin < Rc ....................................... OK

2) Menentukan Derajat Lengkung dan Derajat Lengkung Maksimum

Rrencana = 1600 m

,
D =

,
=

= 0,8950

13
,
Dmax =

,
=

= 4,0930

3) Menentukan Superelevasi

e = - emax + 2 emax

, ,
= - 0,10 x + 2 x 0,10 x
, ,

= 0,039

= 0,039 x 100%

= 3,9 %

4) Perhitungan Lengkung Peralihan

a) Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik)

Ls 1 = xT
,

= x3
,

= 41,7 m

b) Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal

,
Ls 2 =

,
=
,

= 1,393 m

14
c) Berdasarkan tingkat pencapain kelandaian

Ls 3 =
,

, ,

=
, ,

= 0,397 m

Dari hasil perhitungan lengkung peralihan (Ls) diatas, maka nilai Ls diambil

nilai yang terbesar.

5) Menentukan Bentuk Busur Lingkaran

Tc = R . tan ½ ∆

= 1600 x tan ½ 9,7210

= 136,057 m

Ec = Tc . tan ¼ ∆

= 136,057 x tan ¼ 9,7210

= 67,906 m

Lc = ∆ Rc

3,
= x 9,7210 x 1600

= 271,324 m

Kontrol :

2 x Tc > Lc

2 x 136,057 > 271,324

272,114 > 271,324 ............................ OK

15
6) Jarak Pandang Henti

Rc = 1600 m

VR = 50 Km/Jam

Lc = 271,324 m

Lebar jalan = (2 x 3,75 m)

,
Jh = T+
, .

,
= x 2,5 +
, , ,

= 96,234 m

7) Jarak Pandang Mendahului

Dengan kecepatan 50 Km/Jam, maka jarak pandang untuk mendahului bisa

kita tentukan berdasarkan Tabel 2.10. Jarak Pandang Mendahului (Jd).

Dengan Kecepatan 50 Km/Jam = 250 m

16
8) Hasil Perhitungan

Dari perhitungan diatas tikungan yang dihasilkan merupakan tikungan tipe

full Circle (fC).

∆ = 9,7210

RC = 1600 m

emax = 10 %

en =2%

erencana = 3,9 %

Ls = 41,7 m

Tc = 136,057 m

Ec = 67,906 m

Lc = 271,324 m

Keterangan :

∆ = sudut tangen (0)

Tc = panjang tangen jarak dari Tc ke P ke CT (m)

Rc = jari – jari tikungan (m)

Lc = panjang busur lingakaran (m)

e = elevasi rencana (%)

17
Hasil Perhitungan Dengan Kecepatan Rencana 50 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

Gambar Diagram Superelevasi Full Circle Dengan VR = 50 Km/Jam (Gambar :


Tanpa Skala)

18
5.1.3 VR : 55 Km/Jam

1) Perhitungan Komponen Tikungan

Melakukan evaluasi dengan tikungan Full Circle dengan data perencanaan

sebagai berikut:

VR : 55 Km/Jam

∆ : 9,7210

Rc : 1600 m

emax : 10 %

en :2%

fmax : (- 0,00065 VR) + 0,192 (Untuk VR < 80 Km/Jam)

: (- 0,00065 x 55) + 0,192

: 0,156

Dari Tabel 2.12. Jari – jari tikungan yang tidak memerlukan

lengkung peralihan menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997, untuk VR = 50 Km/Jam diperoleh Rmin = 350 m, untuk

VR = 60 Km/Jam diperoleh Rmin = 500 m, untuk VR = 55 Km/Jam melakukan

Interpolasi Linear

/ /
=

= 425 m

Jadi untuk VR 55 Km/Jam diperoleh nilai Rmin = 425 m

Rmin < Rc ....................................... OK

19
2) Menentukan Derajat Lengkung dan Derajat Lengkung Maksimum

Rrencana = 1600 m

,
D =

,
=

= 0,8950

,
Dmax =

,
=

= 3,3700

3) Menentukan Superelevasi

e = - emax + 2 emax

, ,
= - 0,10 x + 2 x 0,10 x
, ,

= 0,046

= 0,046 x 100%

= 4,6 %

4) Perhitungan Lengkung Peralihan

a) Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik)

Ls 1 = xT
,

= x3
,

= 45,8 m

20
b) Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal

,
Ls 2 =

,
=
,

= 1,854 m

c) Berdasarkan tingkat pencapain kelandaian

Ls 3 =
,

, ,

=
, ,

= 0,437 m

Dari hasil perhitungan lengkung peralihan (Ls) diatas, maka nilai Ls diambil

nilai yang terbesar.

5) Menentukan Bentuk Busur Lingkaran

Tc = R . tan ½ ∆

= 1600 x tan ½ 9,7210

= 136,057 m

Ec = Tc . tan ¼ ∆

= 136,057 x tan ¼ 9,7210

= 67,906 m

Lc = ∆ Rc

3,
= x 9,7210 x 1600

= 271,324 m

21
Kontrol :

2 x Tc > Lc

2 x 136,057 > 271,324

272,114 > 271,324 ............................ OK

6) Jarak Pandang Henti

Rc = 1600 m

VR = 55 Km/Jam

Lc = 271,324 m

Lebar jalan = (2 x 3,75 m)

,
Jh = T+
, .

,
= x 2,5 +
, , ,

= 114,532 m

7) Jarak Pandang Mendahului

Dari Tabel 2.10 Jarak Pandang Mendahului (Jd), menurut Tata Cara

Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997, untuk VR = 50

Km/Jam diperoleh Jdmin = 250 m, untuk VR = 60 Km/Jam diperoleh Jdmin =

350 m, untuk VR = 55 Km/Jam melakukan Inter polasi Linear.

/ /
=

= 300 m

Jadi untuk VR = 55 Km/Jam diperoleh nilai Jdmin = 300 m

22
8) Hasil Perhitungan

Dari perhitungan diatas tikungan yang dihasilkan merupakan tikungan tipe

full Circle (fC).

∆ = 9,7210

RC = 1600 m

emax = 10 %

en =2%

erencana = 4,6 %

Ls = 45,8 m

Tc = 136,057 m

Ec = 67,906 m

Lc = 271,324 m

Keterangan :

∆ = sudut tangen (0)

Tc = panjang tangen jarak dari Tc ke P ke CT (m)

Rc = jari – jari tikungan (m)

Lc = panjang busur lingakaran (m)

e = elevasi rencana (%)

23
Hasil Perhitungan Dengan Kecepatan Rencana 55 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

Gambar Diagram Superelevasi Full Circle Dengan VR = 55 Km/Jam (Gambar :


Tanpa Skala)

24
5.1.4 VR : 60 Km/Jam

1) Perhitungan Komponen Tikungan

Melakukan evaluasi dengan tikungan Full Circle dengan data perencanaan

sebagai berikut:

VR : 60 Km/Jam

∆ : 9,7210

Rc : 1600 m

emax : 10 %

en :2%

fmax : (- 0,00065 VR) + 0,192 (Untuk VR < 80 Km/Jam)

: (- 0,00065 x 60) + 0,192

: 0,153

Dari Tabel 2.12. Jari – jari tikungan yang tidak memerlukan

lengkung peralihan menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997, untuk VR = 60 Km/Jam diperoleh Rmin = 500 m.

Rmin < Rc ....................................... OK

2) Menentukan Derajat Lengkung dan Derajat Lengkung Maksimum

Rrencana = 1600 m

,
D =

,
=

= 0,8950

25
,
Dmax =

,
=

= 2,8650

3) Menentukan Superelevasi

e = - emax + 2 emax

, ,
= - 0,10 x + 2 x 0,10 x
, ,

= 0,053

= 0,053 x 100%

= 5,3 %

4) Perhitungan Lengkung Peralihan

a) Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik)

Ls 1 = xT
,

= x3
,

= 50 m

b) Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal

,
Ls 2 =

,
=
,

= 2,408 m

26
c) Berdasarkan tingkat pencapain kelandaian

Ls 3 =
,

, ,

=
, ,

= 0,476 m

Dari hasil perhitungan lengkung peralihan (Ls) diatas, maka nilai Ls diambil

nilai yang terbesar.

5) Menentukan Bentuk Busur Lingkaran

Tc = R . tan ½ ∆

= 1600 x tan ½ 9,7210

= 136,057 m

Ec = Tc . tan ¼ ∆

= 136,057 x tan ¼ 9,7210

= 67,906 m

Lc = ∆ Rc

3,
= x 9,7210 x 1600

= 271,324 m

Kontrol :

2 x Tc > Lc

2 x 136,057 > 271,324

272,114 > 271,324 ............................ OK

27
6) Jarak Pandang Henti

Rc = 1600 m

VR = 60 Km/Jam

Lc = 271,324 m

Lebar jalan = (2 x 3,75 m)

,
Jh = T+
, .

,
= x 2,5 +
, , ,

= 134,296 m

7) Jarak Pandang Mendahului

Dengan kecepatan 60 Km/Jam, maka jarak pandang untuk mendahului bisa

kita tentukan berdasarkan Tabel 2.10. Jarak Pandang Mendahului (Jd)

Dengan Kecepatan 60 Km/Jam = 350 m

28
8) Hasil Perhitungan

Dari perhitungan diatas tikungan yang dihasilkan merupakan tikungan tipe

full Circle (fC).

∆ = 9,7210

RC = 1600 m

emax = 10 %

en =2%

erencana = 5,3 %

Ls = 50 m

Tc = 136,057 m

Ec = 67,906 m

Lc = 271,324 m

Keterangan :

∆ = sudut tangen (0)

Tc = panjang tangen jarak dari Tc ke P ke CT (m)

Rc = jari – jari tikungan (m)

Lc = panjang busur lingakaran (m)

e = elevasi rencana (%)

29
Hasil Perhitungan Dengan Kecepatan Rencana 60 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

Gambar Diagram Superelevasi Full Circle Dengan VR = 60 Km/Jam (Gambar :


Tanpa Skala)

Sumber : Perhitungan (Halaman 99 – 103)

30
5.1.5 VR : 65 Km/Jam

1) Perhitungan Komponen Tikungan

Melakukan evaluasi dengan tikungan Full Circle dengan data perencanaan

sebagai berikut:

VR : 65 Km/Jam

∆ : 9,7210

Rc : 1600 m

emax : 10 %

en :2%

fmax : (- 0,00065 VR) + 0,192 (Untuk VR < 80 Km/Jam)

: (- 0,00065 x 65) + 0,192

: 0,150

Dari Tabel 2.12. Jari – jari tikungan yang tidak memerlukan

lengkung peralihan menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997, untuk VR = 60 Km/Jam diperoleh Rmin = 500 m, untuk

VR = 70 Km/Jam diperoleh Rmin = 700 m, untuk VR = 65 Km/Jam melakukan

Interpolasi Linear

/ /
=

= 600 m

Jadi untuk VR 65 Km/Jam diperoleh nilai Rmin = 600 m

Rmin < Rc ....................................... OK

31
2) Menentukan Derajat Lengkung dan Derajat Lengkung Maksimum

Rrencana = 1600 m

,
D =

,
=

= 0,8950

,
Dmax =

,
=

= 2,3870

3) Menentukan Superelevasi

e = - emax + 2 emax

, ,
= - 0,10 x + 2 x 0,10 x
, ,

= 0,061

= 0,061 x 100%

= 6,1 %

4) Perhitungan Lengkung Peralihan

a) Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik)

Ls 1 = xT
,

= x3
,

= 54,2 m

32
b) Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal

,
Ls 2 =

,
=
,

= 3,061 m

c) Berdasarkan tingkat pencapain kelandaian

Ls 3 =
,

, ,

=
, ,

= 0,516 m

Dari hasil perhitungan lengkung peralihan (Ls) diatas, maka nilai Ls diambil

nilai yang terbesar.

5) Menentukan Bentuk Busur Lingkaran

Tc = R . tan ½ ∆

= 1600 x tan ½ 9,7210

= 136,057 m

Ec = Tc . tan ¼ ∆

= 136,057 x tan ¼ 9,7210

= 67,906 m

Lc = ∆ Rc

3,
= x 9,7210 x 1600

= 271,324 m

33
Kontrol :

2 x Tc > Lc

2 x 136,057 > 271,324

272,114 > 271,324 ............................ OK

6) Jarak Pandang Henti

Rc = 1600 m

VR = 65 Km/Jam

Lc = 271,324 m

Lebar jalan = (2 x 3,75 m)

,
Jh = T+
, .

,
= x 2,5 +
, , ,

= 156,024 m

7) Jarak Pandang Mendahului

Dari Tabel 2.10 Jarak Pandang Mendahului (Jd), menurut Tata Cara

Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997, untuk VR = 60

Km/Jam diperoleh Jdmin = 350 m, untuk VR = 70 Km/Jam diperoleh Jdmin =

450 m, untuk VR = 65 Km/J am me lakukan Inter polasi Linear.

/ /
=

= 400 m

Jadi untuk VR = 65 Km/Jam diperoleh nilai Jdmin = 400 m

34
8) Hasil Perhitungan

Dari perhitungan diatas tikungan yang dihasilkan merupakan tikungan tipe

full Circle (fC).

∆ = 9,7210

RC = 1600 m

emax = 10 %

en =2%

erencana = 6,1 %

Ls = 54,2 m

Tc = 136,057 m

Ec = 67,906 m

Lc = 271,324 m

Keterangan :

∆ = sudut tangen (0)

Tc = panjang tangen jarak dari Tc ke P ke CT (m)

Rc = jari – jari tikungan (m)

Lc = panjang busur lingakaran (m)

e = elevasi rencana (%)

110
Hasil Perhitungan Dengan Kecepatan Rencana 65 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

Gambar Diagram Superelevasi Full Circle Dengan VR = 65 Km/Jam (Gambar :


Tanpa Skala)

111
5.1.6 VR : 70 Km/Jam

1) Perhitungan Komponen Tikungan

Melakukan evaluasi dengan tikungan Full Circle dengan data perencanaan

sebagai berikut:

VR : 70 Km/Jam

∆ : 9,7210

Rc : 1600 m

emax : 10 %

en :2%

fmax : (- 0,00065 VR) + 0,192 (Untuk VR < 80 Km/Jam)

: (- 0,00065 x 70) + 0,192

: 0,147

Dari Tabel 2.12. Jari – jari tikungan yang tidak memerlukan

lengkung peralihan menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997, untuk VR = 70 Km/Jam diperoleh Rmin = 700 m.

Rmin < Rc ....................................... OK

2) Menentukan Derajat Lengkung dan Derajat Lengkung Maksimum

Rrencana = 1600 m

,
D =

,
=

= 0,8950

112
,
Dmax =

,
=

= 2,0460

3) Menentukan Superelevasi

e = - emax + 2 emax

, ,
= - 0,10 x + 2 x 0,10 x
, ,

= 0,068

= 0,068 x 100%

= 6,8 %

4) Perhitungan Lengkung Peralihan

a) Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik)

Ls 1 = xT
,

= x3
,

= 58,3 m

b) Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal

,
Ls 2 =

,
=
,

= 3,823 m

113
c) Berdasarkan tingkat pencapain kelandaian

Ls 3 =
,

, ,

=
, ,

= 0,556 m

Dari hasil perhitungan lengkung peralihan (Ls) diatas, maka nilai Ls diambil

nilai yang terbesar.

5) Menentukan Bentuk Busur Lingkaran

Tc = R . tan ½ ∆

= 1600 x tan ½ 9,7210

= 136,057 m

Ec = Tc . tan ¼ ∆

= 136,057 x tan ¼ 9,7210

= 67,906 m

Lc = ∆ Rc

3,
= x 9,7210 x 1600

= 271,324 m

Kontrol :

2 x Tc > Lc

2 x 136,057 > 271,324

272,114 > 271,324 ............................ OK

114
6) Jarak Pandang Henti

Rc = 1600 m

VR = 70 Km/Jam

Lc = 271,324 m

Lebar jalan = (2 x 3,75 m)

,
Jh = T+
, .

,
= x 2,5 +
, , ,

= 179,836 m

7) Jarak Pandang Mendahului

Dari Tabel 2.10 Jarak Pandang Mendahului (Jd), menurut Tata Cara

Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997, untuk VR = 60

Km/Jam diperoleh Jdmin = 350 m, untuk VR = 80 Km/Jam diperoleh Jdmin =

550 m, untuk VR = 70 Km/J am me lakukan Inter polasi Linear.

/ /
=

= 450 m

Jadi untuk VR = 70 Km/Jam diperoleh nilai Jdmin = 450 m

115
8) Hasil Perhitungan

Dari perhitungan diatas tikungan yang dihasilkan merupakan tikungan tipe

full Circle (fC).

∆ = 9,7210

RC = 1600 m

emax = 10 %

en =2%

erencana = 6,8 %

Ls = 58,3 m

Tc = 136,057 m

Ec = 67,906 m

Lc = 271,324 m

Keterangan :

∆ = sudut tangen (0)

Tc = panjang tangen jarak dari Tc ke P ke CT (m)

Rc = jari – jari tikungan (m)

Lc = panjang busur lingakaran (m)

e = elevasi rencana (%)

116
Hasil Perhitungan Dengan Kecepatan Rencana 70 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

Gambar Diagram Superelevasi Full Circle Dengan VR = 70 Km/Jam (Gambar :


Tanpa Skala)

117
6.2 Alinyemen Vertikal

Data Ramp 4 pada Titik Elevasi tertentu :

PVI STA = 4 + 067,205

PVI ELEV = 13,866

LV = 134,410 m

g1 = 3,500 %

g2 = 0,300 %

A = g1 - g2

= 0,300 - 3,500

= 3,200

EV = 0,638 m

Nilai tinggi titik dilengkungan parabola diasumsi dengan X.

X = 10 m

Sumber : PT. Mulhi Phi Beta

Dengan data diatas maka dilakukan evaluasi dengan kecepatan rencana (VR) :

118
6.2.1 Lengkung Vertikal Cekung
6.3.1.1.VR : 40 Km/Jam

Superelevasi Maxsimum (emax) = 10 %

Superelevasi Normal (en) =2%

Jarak Pandang Henti (Jh) = 60,584 m

Jarak Pandang Mendahului (Jd) = 200 m

Kelandaian Jalan (g1) = 3,500 %

Kelandaian Jalan (g2) = 0,300 %

1) Perbedaan Aljabar Landai

A = 3,200

2) Jarak Penyinaran Lampu Kendaraan untuk S < L

.
Lv =
,

, 60,584
=
(, 60, 584)

= 35,373 m

3) Syarat Kenyamanan

.
Lv =

,
=

= 12,962 m

119
Nilai Lv diambil yang terbesar dari nilai data survey, jarak penyinaran

lampu kendaraan untuk (S < L), dan syarat kenyamanan.

Jadi Lv = 134,410 m

4) Nilai Titik Awal Lengkung (TPLV)

TPLV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 11,514 m

5) Nilai Titik Akhir Lengkung (TPTV)

TPTV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 13,664 m

6) Nilai Tinggi Titik Dilengkungan Parabola Sebesar X (meter) Dari

Titik PLV (TX)

.
TX = (TPVI) + + . X2
.

3,500 x 10 3,200
= 13,866 + + x 102
100 200 13 4,410

= 14,228 m

120
Lengkung Vertikal Cekung VR = 40 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

121
6.3.1.2 VR : 45 Km/Jam

Superelevasi Maxsimum (emax) = 10 %

Superelevasi Normal (en) =2%

Jarak Pandang Henti (Jh) = 80,158 m

Jarak Pandang Mendahului (Jd) = 225 m

Kelandaian Jalan (g1) = 3,500 %

Kelandaian Jalan (g2) = 0,300 %

1) Perbedaan Aljabar Landai

A = 3,200

2) Jarak Penyinaran Lampu Kendaraan untuk S < L

.
Lv =
,

, 80,158
=
(, 80, 158)

= 51,331 m

3) Syarat Kenyamanan

.
Lv =

,
=

= 16,405 m

Nilai Lv diambil yang terbesar dari nilai data survey, jarak penyinaran

lampu kendaraan untuk (S < L), dan syarat kenyamanan.

Jadi Lv = 134,410 m

122
4) Nilai Titik Awal Lengkung (TPLV)

TPLV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 11,514 m

5) Nilai Titik Akhir Lengkung (TPTV)

TPTV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 13,664 m

6) Nilai Tinggi Titik Dilengkungan Parabola Sebesar X (meter) Dari

Titik PLV (TX)

.
TX = (TPVI) + + . X2
.

3,500 x 10 3,200
= 13,866 + + x 102
100 200 13 4,410

= 14,228 m

123
Lengkung Vertikal Cekung VR = 45 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

124
6.3.1.3 VR : 50 Km/Jam

Superelevasi Maxsimum (emax) = 10 %

Superelevasi Normal (en) =2%

Jarak Pandang Henti (Jh) = 96,234 m

Jarak Pandang Mendahului (Jd) = 250 m

Kelandaian Jalan (g1) = 3,500 %

Kelandaian Jalan (g2) = 0,300 %

1) Perbedaan Aljabar Landai

A = 3,200

2) Jarak Penyinaran Lampu Kendaraan untuk S < L

.
Lv =
,

, 96,234
=
(, 96, 234)

= 64,873 m

3) Syarat Kenyamanan

.
Lv =

,
=

= 20,253 m

Nilai Lv diambil yang terbesar dari nilai data survey, jarak penyinaran

lampu kendaraan untuk (S < L), dan syarat kenyamanan.

Jadi Lv = 134,410 m

125
4) Nilai Titik Awal Lengkung (TPLV)

TPLV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 11,514 m

5) Nilai Titik Akhir Lengkung (TPTV)

TPTV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 13,664 m

6) Nilai Tinggi Titik Dilengkungan Parabola Sebesar X (meter) Dari

Titik PLV (TX)

.
TX = (TPVI) + + . X2
.

3,500 x 10 3,200
= 13,866 + + x 102
100 200 13 4,410

= 14,228 m

126
Lengkung Vertikal Cekung VR = 50 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

127
6.3.1.4 VR : 55 Km/Jam

Superelevasi Maxsimum (emax) = 10 %

Superelevasi Normal (en) =2%

Jarak Pandang Henti (Jh) = 114,532 m

Jarak Pandang Mendahului (Jd) = 300 m

Kelandaian Jalan (g1) = 3,500 %

Kelandaian Jalan (g2) = 0,300 %

1) Perbedaan Aljabar Landai

A = 3,200

2) Jarak Penyinaran Lampu Kendaraan untuk S < L

.
Lv =
,

, 114,532
=
(, 114,532)

= 80,590 m

3) Syarat Kenyamanan

.
Lv =

,
=

= 24,506 m

Nilai Lv diambil yang terbesar dari nilai data survey, jarak penyinaran

lampu kendaraan untuk (S < L), dan syarat kenyamanan.

Jadi Lv = 134,410 m

128
4) Nilai Titik Awal Lengkung (TPLV)

TPLV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 11,514 m

5) Nilai Titik Akhir Lengkung (TPTV)

TPTV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 13,664 m

6) Nilai Tinggi Titik Dilengkungan Parabola Sebesar X (meter) Dari

Titik PLV (TX)

.
TX = (TPVI) + + . X2
.

3,500 x 10 3,200
= 13,866 + + x 102
100 200 13 4,410

= 14,228 m

129
Lengkung Vertikal Cekung VR = 55 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)

130
6.3.1.5 VR : 60 Km/Jam

Superelevasi Maxsimum (emax) = 10 %

Superelevasi Normal (en) =2%

Jarak Pandang Henti (Jh) = 134,296 m

Jarak Pandang Mendahului (Jd) = 350 m

Kelandaian Jalan (g1) = 3,500 %

Kelandaian Jalan (g2) = 0,300 %

1) Perbedaan Aljabar Landai

A = 3,200

2) Jarak Penyinaran Lampu Kendaraan untuk S < L

.
Lv =
,

, 134,296
=
(, 134,296)

= 97,813 m

3) Syarat Kenyamanan

.
Lv =

,
=

= 29,165 m

Nilai Lv diambil yang terbesar dari nilai data survey, jarak penyinaran

lampu kendaraan untuk (S < L), dan syarat kenyamanan.

Jadi Lv = 134,410 m
4) Nilai Titik Awal Lengkung (TPLV)

TPLV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 11,514 m

5) Nilai Titik Akhir Lengkung (TPTV)

TPTV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 13,664 m

6) Nilai Tinggi Titik Dilengkungan Parabola Sebesar X (meter) Dari

Titik PLV (TX)

.
TX = (TPVI) + + . X2
.

3,500 x 10 3,200
= 13,866 + + x 102
100 200 13 4,410

= 14,228 m
Lengkung Vertikal Cekung VR = 60 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)
6.3.1.6 VR : 65 Km/Jam

Superelevasi Maxsimum (emax) = 10 %

Superelevasi Normal (en) =2%

Jarak Pandang Henti (Jh) = 156,024 m

Jarak Pandang Mendahului (Jd) = 400 m

Kelandaian Jalan (g1) = 3,500 %

Kelandaian Jalan (g2) = 0,300 %

6.3.1.6.1 Perbedaan Aljabar Landai

A = 3,200

6.3.1.6.2 aran Lampu Kendaraa Jarak Penyin n untuk S > L

,
Lv = 2S -

(, 156,024)
= (2 x 156,024) -
,

= 103,897 m

6.3.1.6.3enyama
Syarat
nan K

.
Lv =

,
=

= 34,228 m

Nilai Lv diambil yang terbesar dari nilai data survey, jarak penyinaran

lampu kendaraan untuk (S > L), dan syarat kenyamanan.

Jadi Lv = 134,410 m
6.3.1.6.4 Nilai
Lengkung
Titik Awal
(TPLV)

TPLV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 11,514 m

6.3.1.6.5 Nilai
Lengkun
Titik Akhir
g (TPTV)

TPTV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 13,664 m

6.3.1.6.6 Nilai Tinggi Titik Dilengkungan Parabola Sebesar X (meter) Dari

Titik PLV (TX)

.
TX = (TPVI) + + . X2
.

3,500 x 10 3,200
= 13,866 + + x 102
100 200 13 4,410

= 14,228 m
Lengkung Vertikal Cekung VR = 65 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)
6.3.1.7 VR : 70 Km/Jam

Superelevasi Maxsimum (emax) = 10 %

Superelevasi Normal (en) =2%

Jarak Pandang Henti (Jh) = 179,836 m

Jarak Pandang Mendahului (Jd) = 450 m

Kelandaian Jalan (g1) = 3,500 %

Kelandaian Jalan (g2) = 0,300 %

6.3.1.7.1 Perbedaan Aljabar Landai

A = 3,200

6.3.1.7.2 aran Lampu Kendaraa Jarak Penyin n untuk S > L

,
Lv = 2S -

(, 179,836)
= (2 x 179,836) -
,

= 125,476 m

6.3.1.7.3enyama
Syarat
nan K

.
Lv =

,
=

= 39,696 m

Nilai Lv diambil yang terbesar dari nilai data survey, jarak penyinaran

lampu kendaraan untuk (S > L), dan syarat kenyamanan.

Jadi Lv = 134,410 m
6.3.1.7.4 Nilai
Lengkung
Titik Awal
(TPLV)

TPLV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 11,514 m

6.3.1.7.5 Nilai
Lengkun
Titik Akhir
g (TPTV)

TPTV = (TPVI) - x

, ,
= 13,866 - x

= 13,664 m

6.3.1.7.6 Nilai Tinggi Titik Dilengkungan Parabola Sebesar X (meter) Dari

Titik PLV (TX)

.
TX = (TPVI) + + . X2
.

3,500 x 10 3,200
= 13,866 + + x 102
100 200 13 4,410

= 14,228 m
Lengkung Vertikal Cekung VR = 70 Km/Jam (Gambar :
Tanpa Skala)
6.4 Data Perencanaan Awal dari PT. Mulhi Phi Beta

Data yang diperoleh dari konsultan supervisi dengan data sebagai berikut:

Seperelevasi Maksimum =8%

Seperelevasi Normal =2%

Kecepatan Rencana (VR) = 40 Km/Jam

TC = 295,685 m

CT = 218,114 m

CS = 163,114 m

SC = 105,000 m

ST = 50,000 m

6.5 Hasil Perhitungan Perencanaan

Berdasarkan hasil perhitungan data perencanaan pada Ruas Jalan Tol

Gempol – Pasuruan diperoleh hasil geometrik jalan pada alinyemen horizontal dan

alinyemen vertikal berdasarkan kecepatan rencana (VR) dan Superelevasi.

Evaluasi perencanan dengan Kecepatan Rencana (VR) 40 Km/Jam sampai

70 Km/Jam diketahui menurut klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan jalan.

Perencanaan mengunakan fungsi lokal dengan kondisi datar. Perencanaan awal

mengunakan Kecepatan Rencana 40 Km/Jam. Diambil dari peraturan “Tata Cara

Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997”.

Evaluasi perencanaan mengunakan Seperelevasi 10% dengan data

perencanaan awal 8% untuk mengetahui berapa besar gaya sentrifugal ketika

140
kecepatan rencana di atas kecepatan rencana pada awal perencanaan yaitu 40

Km/Jam. Diambil dari peraturan “Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997”.

1) Alinyemen Horizontal

Hasil Perhitungan Alinyemen Horizontal

Sumber Perhitungan: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997.

141
2) Alinyemen Vertikal

Hasil Perhitungan Lengkung Vertikal Cekung

Sumber Perhitungan: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997.

6.6 Evaluasi Hasil Perhitungan Perencanaan dengan Perencanaan

Sebelumnya.

1) Data Perencanaan awal

Data Perencanaan Awal

Sumber Perhitungan: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 2013.

142
2) Hasil Perhitungan alinyemen Horizontal

Hasil Perhitungan Alinyemen Horizontal

Sumber Perhitungan: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 2013.

Evaluasi perencanaan mengunakan kecepatan rencana 40 Km/Jam sampai

70 Km/Jam dan Superelevasi 10% dengan membandingkan hasil dari perencanaan

awal dengan menggunakan kecepatan rencana 40 Km/Jam dan Superelevasi 8%.

Hasil perencanaan tidak ada yang sama diakibatkan oleh superelevasi yang

digunakan berbeda dengan perencanaan awal.

Hasil perencanaan dengan mengunakan kecepatan rencana 40 Km/Jam

sampai 70 Km/jam dengan superelevasi 10% mengakibatkan kendaraan yang

bergerak dengan kecepatan rencana pada bidang datar atau miring dengan lintasan

seperti lingkaran, maka pada kendaraan tersebut bekerja gaya sentrifugal. Gaya

sentrifugal mendorong kendaraan secara radial keluar dari lajur jalannya berarah

tegak lurus terhadap gaya kecepatan. Gaya ini menimbulkan rasa tidak nyaman

pada pengemudi. (Silvia Sukirman, 1999)

Untuk dapat mempertahankan kendaraan tersebut tetap pada sumbu lajur

jalannya, maka perlu adanya gaya yang dapat mengimbangi gaya tersebut sehingga

143
terjadi suatu keseimbangan. Gaya yang mengimbangi gaya sentrifugal tersebut

adalah: (Silvia Sukirman, 1999)

1) Gaya gesekan melintang antara ban kendaraan dengan permukaan jalan.

2) Komponen berat kendaraan akibat kemiringan melintang permukaan jalan.

144

Anda mungkin juga menyukai