Pengujian Triaxial
Pengujian ini merupakan salah satu pengujian yang sangat penting dalam
mekanika batuan, karena percontoh batuan diberikan gaya secara tiga arah atau
batuan mengalami tegangan tiga sumbu x, y dan z yang saling tegak lurus
(confining pressure). Sehingga menunjukkan kondisi massa batuan yang terdapat
di alam yang mengalami gaya dari berbagai arah.
Tegangan yang diberikan pada percontoh batuan secara vertikal (sumbu y)
dilakukan dengan alat penekan piston yang terdapat pada alat kuat tekan uniaksial.
Dan tegangan horizontal (sumbu x dan z) diberikan tegangan melalui oli silinder
yang dimasukkan kedalam triaxial cell. Tegangan vertikal ini dikonotasikan
sebagai 1 dan tegangan horizontal dikonotasikan sebagai 2 dan 3 (2 = 3).
Tegangan vertikal yang diberikan selalu lebih besar dari tegangan horizontal (3
>2 = 3). Semakin besar tegangan secara horizontal yang diberikan maka
tegangan vertikal untuk membuat batuan failure akan semakin besar, karena
meningkatnya tegangan horizontal akan menaikkan kekuatan batuan.
Tegangan-tegangan yang bekerja akan mengakibatkan terjadinya regangan-
regangan. Regangan ini diukur dengan alat dial gauge dan strain gauge. Dimana
strain gauge diletakkan secara vertikal dan horizontal
Hasil pengujian triaksial akan memberikan kurva intrinsic dan lingkaran mohr
INTRINSIC CURVE
DH - 9/TX - 1
24
21
18
15
12
6
3
0C
31 32 33 11 12 13
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48
NORMAL STRESS ( MPa )
5-19
5.3.1. Maksud dan Tujuan
Maksud dari dilakukannya pengujian adalah agar dapat menentukan Selubung
kekuatan (strength envelope), Kuat geser (), Sudut geser dalam () dan Kohesi
(c).
Tujuan dari dilakukannya pengujian adalah agar dapat mengenal alat dan
mengetahui cara kerja alat untuk mendapatkan nilai – nilai Selubung kekuatan
(strength envelope), Kuat geser (), Sudut geser dalam () dan Kohesi (c). dalam
pengujian.
5-20
Stopwath Mesin kuat tekan dan pengukur beban
5-21
5.3.3 Prosedur Pengujian
Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Spesimen berbentuk selinder dengan ukuran panjang 2 sampai dengan 2,5 kali
diameter nya . kedua ujungnya permukaan nya harus rata dan tegak lurus.
2. Menbran dimasukkan kedalam Hoek ceel kemudian dipasang tutupnya dan
diisi oli SAE -10 diantara membran dengan Hoek Cell. Pastikan tidak ada
udara yang menekan klep.
3. Specimen kemudian diukur diameter nya kemudian dimasukkan kedalam
menbran yang sudah terpasang .kemudian Hock Cell dihubungkan dengan
pompa hidrolik
4. Kemudian tegangan samping dipompakan kedalam ceel (10,20,30 kg/cm),
sehinggga menbran menjepit specimen.
5. Hock cell dipasang dimesin kuat tekan diantara dua piringan ( upper disc dan
lower disc).
6. Pembebanan awal adalah sebesar (σ3 x Ao ) , jarum diatur pada posisi .hal ini
dikarenakan specimen sudah diberi tegangan keliling (σ3 = P/Ao).
7. Posisi dial deformasi diatur pada posisi nol, stopwatch kemudian dihidupkan
dan pembebanan dimulai.
8. Kecepatan pembebanan disesuaikan, kemudian pembebanan dan perubahan
deformasi axial dicatat setiap 30 detik. Pembebanan dilakukan sampai dengan
specimen pecah (sekitar 5-15 menit).
9. Pekerjaan 1-8 diulangi dengan pembebanan yang bervariasi (10,20,30,) pada 3
buah specimen.
5-22
4. Beban 1 = σ3 x luas
5. Volume = luas x tinggi
Perpendekan
No Waktu Axial Beban
(menit) ( X 0,01 mm) (kg)
0 0 0 214
1 0,5 4 640
2 1 7 1160
3 1,5 10 1700
4 2 12 2600
5 2,5 17 3680
6 3 20 4800
7 3,5 23 6040
Spesimen 12/2
Kode contoh IDN - 08 - 15 Kedalaman (m)
Jenis Conto Batuan Sedimen
No conto 12 Diskripsi Sandstone
Diameter (Do)
cm 6,04 Luas (Ao) cm2 28,63806
Tinggi (Lo) cm 11,65 Volume (cm ) 3
333,6334
Berat (W) gr 784,6 σ3 (kg/ cm2) 15(20)
5-23
Axial
(menit) ( X 0,01 mm) (kg)
0 0 0 429
1 0,5 8 1400
2 1 16 2800
3 1,5 22 4500
4 2 29 6400
5 2,5 35 8400
6 3 42 8800
Spesimen 12/3
Kode contoh IDN - 08 - 15
Kedalaman (m)
Jenis Conto Batuan Sedimen
No conto 12 Diskripsi Sandstone
Diameter (Do)
cm 6,04 Luas (Ao) cm2 28,63806
Tinggi (Lo) cm 11,94 Volume (cm ) 3
341,9384
Berat (W) gr 786,6 σ3 (kg/ cm2) 30(40)
Perpendekan
No Waktu Axial Beban
(menit) ( X 0,01 mm) (kg)
0 0 0 858
1 0,5 4 1300
2 1 6 2100
3 1,5 11 3200
4 2 16 4500
5 2,5 21 6100
6 3 25 7700
7 3,5 29 9400
7 4 34 11000
7 4,5 40 12800
5-24
Contoh perhitungan conto 12/1
1. Luas = 3,14 x diameter
= 3,14 x6,04/2 = 28,63 cm
2. Volume = luas x tinggi
= 28,63 x 11,18 = 320,08 (cm3)
3. Beban 1 = σ3 x luas
= 10 x 28,63 = 7,47 (cm2)
4. Regangan = (pependekan Axial x 0,01)/ Lo (tinggi)
= 0 x 0,01 /11,18 = 0
5. σ1-σ3 = 214 / 28,63 = 0 (kg/ cm2)
5-25
Perpendekaan
Tinggi Regangan σ1 Beban Luas (σ1-σ3)/Ao
Axial
σ3
0 11,94 0 29,969 40 858 28,63 0
4 11,94 0,003 45,407 40 1300 28,63 5,41
6 11,94 0,005 73,35 40 2100 28,63 33,35
11 11,94 0,009 111,77 40 3200 28,63 71,77
16 11,94 0,013 157,18 40 4500 28,63 117,18
21 11,94 0,018 213,06 40 6100 28,63 173,06
25 11,94 0,021 268,95 40 7700 28,63 228,95
29 11,94 0,024 328,33 40 9400 28,63 288,33
34 11,94 0,028 384,21 40 11000 28,63 344,21
40 11,94 0,034 447,08 40 12800 28,63 407,08
5-26