Kel 3 : Muhammad Akbar, Berliandi Bahtera, Emia Br Sitepu, Luhut Gunawan Manik,
Samuel Nicolaus, Elsa Widesni Boangmanalu, Eka Wulan dhary, Sonifati Halawa, dan
Lamhot Siagian.
A. Landasan Teori
Salah satu tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan parameter kuat geser
tanah. Parameter ini didefinisikan dengan persamaan umum Coulomb :
Dimana :
Persamaan diatas merupakan parameter kuat geser pada kondisi tegangan total (total
stress). Tanah yang diberikan penambahan beban akan mengalami kenaikan tegangan air
pori, Δu. Apabila kenaikan tegangan air pori ini dihilangkan, maka didapatkan persamaan
kuat geser tanah pada kondisi tegangan efektif (effective stress), seperti persamaan berikut.
Nilai tegangan efektif merupakan parameter kuat geser tanah yang sebenarnya.
Ada tiga macam Triaxial Test:
Pada percobaan ini air tidak diperbolehkan mengalir dari sampel tanah. Tegangan air
pori biasanya tidak diukur pada percobaan semacam ini. Dengan demikian hanya kekuatan
geser “UNDRAINED” (Undrained Shear Strength) yang dapat ditentukan.
2. Consolidated Undrained Test (CU)
Pada percobaan ini sampel tanah diberikan tegangan normal dan air diperbolehkan
mengalir dari sampel. Tegangan normal ini bekerja sampai konsolidasi selesai, yaitu sampai
tidak terjadi lagi perubahan pada isi sampel tanah. Kemudian jalan air dari sampel ditutup dan
sampel diberikan tegangan geser secara undrained (tertutup). Tegangan normal masih tetap
bekerja, biasanya tegangan air pori diukur selama tegangan geser diberikan.
3. Drained Test (CD)
Pada percobaan ini sampel tanah diberi tegangan normal dan air diperbolehkan
mengalir sampai konsolidasi selesai. Kemudian tegangan geser diberikan dengan kata lain
pergeseran dilakukan secara drained (terbuka). Untuk menjaga tekanan air pori tetap nol,
maka kecepatan percobaan harus lambat (dalam hal ini juga tergantung koefisien
permeabilitas).
Dimana :
Dengan Diagram Mohr, hubungan sudut geser tanah, tegangan, dan gaya geser dapat
digambarkan :
Diagram mohr untuk mencari nilai kohesi (c) dan sudut geser (φ).
B. Tujuan
Tujuan dari pengujian ini adalah :
Untuk mengetahui parameter kuat geser tak terdrainasi suatu tanah (Undrained shear
strength), yaitu berupa sudut geser tanah (∅) dan nilai kohesi (c).
C. Peralatan
Adapun Peralatan yang digunakan dalam laporan pengujian ini antara lain yaitu :
1. Unit mesin Triaxial Test
2. Alat untuk memasang membran karet pada tanah uji
3. Pompa penghisap
4. Membran karet untuk membungkus tnah uji
5. Kertas tissue
6. Cetakan contoh tanah uji
7. Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm
8. Extruder
9. Spatula
10. Timbangan dengan ketelitian 0,01 g
11. Cawan
12. Oven
D. Benda Uji
Benda Uji yang digunakan dalam percobaan Pengujian ini yaitu :
1. Sampel tanah Undisturbed (sampel tanah tak terganggu)
E. Prosedur Praktikum
2. Meratakan kedua ujung sampel tanah di dalam silinder uji dengan menggunakan
spatula. Kemudian mengeluarkan sampel uji dari silinder uji dengan extruder manual.
Proses pengeluaran sampel uji dari silinder uji (kiri) dan sampel
uji yang telah jadi (kanan)
2. Memasukkan sampel tanah ke dalam sel Triaxial, dan tutup dengan rapat.
Data Sampel :
Kelompok
Data
F G H
Diameter 1 (mm) 35.005 35 36.04
Diameter 2 (mm) 34.95 34.95 36.03
Diameter 3 (mm) 35.01 34.96 36.01
Rata-Rata Diameter (mm) 34.98833333 34.97 36.02666667
Tinggi 1 (mm) 71.45 71.02 71.14
Tinggi 2 (mm) 71.55 70.16 71.15
Tinggi 3 (mm) 71.5 71.16 71.12
Rata-Rata Tinggi (mm) 71.5 70.78 71.13666667
σ3 (kg/cm3) 0.4 0.8 1.2
LRC (kg/cm3) 0.364
Data Pengamatan :
Berikut adalah data yang didapat dari pengujian sampel tanah pada unit mesin triaxial test
Load Dial
Deformation Read (LDR)
Dial Read
(DDR) σ3 : 0.4 σ3 : 0.8
σ3 : 1.2 kg/cm3
kg/cm3 kg/cm3
25 10 8 5
50 17 18 8
75 26 32 12
100 34 59 19
125 42 90 28
150 48 117 36
175 48 140 44
200 48 156 50
225 46 171 55
250 182 59
275 190 60
300 196 62
325 200 64
350 204 65
375 209 65
400 210 66.5
425 211 67
450 213 67.5
G. Analisa Perhitungan
Diagram Mohr
Grafik Hubungan Regangan dengan Deviator Stres
2) Analisis Hasil
Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan, didapat besar
kohesi dan besar sudut geser tanah. Untuk menentukan nilai tersebut, praktikan
menggunakan metode Diagram Mohr. Dari kedua nilai tersebut (kohesi dan sudut geser)
maka didapat tegangan efektif dari setiap sampel. Dalam menentukan nilai kohesi dan sudut
geser dengan metode diagram mohr, caranya dengan menggambarkan dalam bidang x-y.
Sumbu x merupakan nilai tegangan dan sumbu y merupakan nilai kohesi. Penggambaran
dilakukan dengan menggambar busur dari titik tegangan maksimum dan minimum dari tiap
sampel. Selanjutnya membuat garis singgung pada minimal dua busur yang terbentuk dari
tiap sampel. Titik pada garis singgung yang memotong sumbu y merupakan nilai kohesi dan
kemiringan yang terbentuk dari garis singgung tersebut merupakan nilai sudut geser. Maka
didapatlah nilai kohesi sebesar 34.3 kN/m2 dan sudut geser sebesar 26o. Berdasarkan nilai
tersebut, maka sampel tanah yang diuji termasuk pada golongan tanah lempung kelanauan.
Selain itu, praktikan juga mendapatkan nilai massa jenis tanah sebesar 1665.426
kg/m , berat jenis tanah sebesar 16.337 kN/m3, dan kadar air dari tiap sampel tegangan 0.4
3
kg/m3,0.8 kg/m3 dan 1.2 kg/m3 berturut-turut besarnya adalah 52.29%, 42.2%, dan 52.681%.
Dari hasil tersebut dapat diketahui hanya pada sampel yang mendapatkan tegangan 0.8
kg/m3 yang memiliki perbedaan yang signifikan pada kadar air yang terkandung dan
cenderung meningkat kadar airnya ketika diberikan tegangan yang lebih besar, yaitu ketika
diberi tegangan 1.2 kg/m3. Hal ini dapat dikarenakan adanya pengaruh dari gaya-gaya adhesi
dan kohesi serta gravitasi. Sedangkan pada grafik perbandingan antara besar regangan dan
deviator stress, meunjukkan nilai regangan yang perlahan-lahan naik dan hampir membuat
garis lurus yang cenderung datar menunjukkan jenis keruntuhan ini adalah tipe Local Shear
Failure.
3) Analisis Kesalahan
Saat melakukan praktikum pastinya akan terdapat beberapa kesalahan hal ini
dikarenakan beberapa hal terutama faktor dari manusia. Berikut beberapa kesalahan yang
kemungkinan terjadi dalam praktikum :
1. Kurang telitinya praktikan ketika melaksanakan percobaan, seperti kurang teliti ketika
mengukur dimensi cetakan silinder dan ketika mengkalibrasi dial gauge pada mesin
triaxial, hal ini mungkin terjadi karena kemampuan melihat dari masing-masing orang
berbeda.
2. Kurang rapinya praktikan dalam meratakan sampel tanah pada cetakan silinder. Hal
ini mungkin dikarenakan praktikan melakukannya secara terburu-buru atau kurang
telitinya dalam melihat bagian penampang yang kurang rata.
3. Terlalu banyak oli yang digunakan ketika meratakan kedua ujung penampang cetakan
silinder, sehingga mempengaruhi sifat karakteristik sampel tanah uji. Hal ini
dikarenakan praktikan kesulitan dalam meratakan kedua ujung penampang sampel
tanah, sehingga menambahkan terus oli untuk memudahkan proses perataan sampai
terlihat rata dan licin.
4. Dalam pembuatan diagram mohr dilakukan secara manual, sehingga bisa terjadi
kesalahan dalam proses penggamabaran dan pengukuran pada kertas gambar yang
kurang presisi. Selain itu kesalahan yang terjadi juga dapat diakibatkan adanya
beberapa nilai yang harus dibulatkan sehingga mengurangi keakuratan nilai yang
didapat.
Berdasarkan hasil dan pengolahan data dari percobaan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan :
1. Nilai kohesi pada sampel tanah yang diuji sebesar 34.3 kN/m2 dan nilai sudut
gesernya sebesar 26o.
2. Tanah yang diuji merupakan tanah lempung kelanauan.
3. Dan jenis keruntuhan pada sampel tanah merupakan tipe Local Shear Failure.
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu agar setiap praktikan dapat bekerja
sama dalam melakukan praktikum, dan mengurangi beberapa kesalahan yang diperbuat
praktikan pada saat praktikum agar hasil akhir yang dicapainya baik.
J. Daftar Pustaka
SNI 03-4813-1998 Rev. 2004 “Cara Uji Triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan
tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase (UU)”