Anda di halaman 1dari 12

JENIS MODEL GRAVITY

Seperti telah dijelaskan terdapat 4 jenis model GR yaitu tanpa-batasan (UCGR),


dengan-batasan-bangkitan (PCGR), dengan-batasan-tarikan (ACGR), dan dengan-
batasan-bangkitan-tarikan (PACGR). Model PCGR dan ACGR sering disebut model
dengan-satu-batasan (SCGR), sedangkan model PACGR disebut model dengan-dua-
batasan (DCGR). Semua batasan ini tertuang dalam persamaan

T id =Oi . Dd . Ai . B d . f ( Cid ) (1)

1 1
Ai = dan Bd = (2)
∑ (B d Dd f id ) ∑ ( A i Oi f id )
d d

yang merupakan persamaan model GR yang sering digunakan. Penjelasan di atas


menunjukkan bahwa model tersebut dapat diturunkan secara heuristik dengan mengikuti
analogi hukum gravitasi Newton. Persamaan (1) dan (2) dikenal sebagai model DCGR. Versi
lain yang dikenal dengan model SCGR juga dapat dihasilkan. Dengan menetapkan nilai
Bd =1 untuk semua d untuk menghilangkan batasan bangkitan pergerakan (Oi), maka model
PCGR bisa dihasilkan.

Selanjutnya, dengan menetapkan nilai Ai=1 untuk semua i untuk menghilangkan batasan
tarikan pergerakan ( D d ), maka bentuk model lain akan dihasilkan yang biasa disebut dengan
model ACGR. Terakhir, dengan mengabaikan batasan bangkitan dan tarikan, dihasilkan
model UCGR.

1. Model UCGR

Model ini sedikitnya mempunyai satu batasan, yaitu total pergerakan yang dihasilkan
harus sama dengan total pergerakan yang diperkirakan dari tahap bangkitan pergerakan.
Model ini bersifat tanpa-batasan, dalam arti bahwa model tidak diharuskan menghasilkan
total yang sama dengan total pergerakan dari dan ke setiap zona yang diperkirakan oleh
tahap bangkitan pergerakan. Model tersebut dapat dituliskan sebagai:
T id =Oi . Dd . Ai . B d . f ( Cid ) (3)
Ai=1 untuk seluruh i dan Bd =1 untuk seluruh d .
Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan contoh perhitungan model UCGR. Pertimbangkan
daerah kajian dengan 4 zona. Dari hasil tahap bangkitan pergerakan diperkirakan terjadi
bangkitan dan tarikan dari setiap zona seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Bangkitan dan tarikan pergerakan pada setiap zona
Zona 1 2 3 4 Oi
1 200
2 300
3 350
4 150
Dd 300 200 150 350 1000

Selain itu, terdapat juga informasi mengenai aksesibilitas antarzona yang dapat berupa
jarak, waktu tempuh, dan biaya perjalanan antarzona seperti yang terlihat pada tabel 2.
Tabel 2. Matriks biaya
(C id )
Zona 1 2 3 4 Oi
1 5 20 35 50 200
2 15 10 50 25 300
3 55 25 10 30 350
4 25 15 45 5 150
Dd 300 200 150 350 1000

Dengan menganggap fungsi hambatan mengikuti fungsi eksponensial-negatif, didapat


matriks exp(−β C id ) seperti terlihat pada tabel 3 dengan menganggap β=0.095 .
Tabel 3. Matriks exp(−β C id )
Zona 1 2 3 4
0,62188 0,03597
1 0,149569 0,008652
5 3
0,24050 0,00865
2 0,386741 0,093014
8 2
0,38674
3 0,00538 0,093014 0,057844
Dengan 1 menggunakan
0,09301 0,01391
persamaan (3), 4 0,240508 0,621885 perkalian
4 2
berikut dilakukan untuk setiap sel matriks untuk mendapatkan matriks akhir seperti
terlihat pada tabel 7.

Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
1 37313 5983 1079 606 44981 200 0,00445 1
2 21646 23204 389 9767 55006 300 0,00545 1
3 565 6511 20304 7086 34466 350 0,01015 1
4 4186 7215 313 32649 44363 150 0,00338 1
dd 63709 42913 22085 50107 178815
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 0,00471 0,00466 0,00679 0,00699
Bd 1 1 1 1
Tabel 4. MAT hasil model UCGR (iterasi 1)
Selanjutnya dilakukan iterasi dengan menggunakan metode Average seperti tabel berikut.
Tabel 5. Iterasi 2
Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei
1 171 27 6 3 208 200 1,0
2 110 117 2 61 290 300 1,0
3 4 48 172 61 285 350 1,2
4 17 29 2 169 217 150 0,7
dd 302 222 182 294 1000
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 0,99 0,90 0,82 1,19

Tabel 6. Iterasi 3
Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei
1 167 25 5 4 202 200 0,99160
2 111 114 2 68 295 300 1,01811
3 5 51 176 73 306 350 1,14446
4 14 23 1 159 198 150 0,75826
dd 298 213 185 304
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 1,00833 0,93739 0,809631 1,151883

Tabel 7. Iterasi 4 (MAT akhir hasil UCGR)


Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei
1 167 25 5 4 201 200 0,99743
2 113 111 2 73 299 300 1,00281
3 5 53 172 84 315 350 1,11075
4 13 20 1 152 185 150 0,80983
dd 298 209 180 314 1000
Dd 300 200 150 350 1000
0,95916 1,11615
Ed 1,007795 6 0,83227 7

Secara ringkas, untuk model UCGR, jumlah bangkitan dan tarikan yang dihasilkan tidak
harus sama dengan perkiraan hasil bangkitan pergerakan. Akan tetapi, persyaratan yang
diperlukan adalah total pergerakan yang dihasilkan model harus sama dengan total
pergerakan yang didapat dari hasil bangkitan pergerakan. Terlihat bahwa total
pergerakan yang berasal setiap zona asal dan total pergerakan yang tertarik ke setiap
zona tujuan tidak sama dengan total pergerakan (bangkitan dan tarikan) yang
diperkirakan oleh tahap bangkitan pergerakan.

2. Model PCGR

Dalam model ini, total pergerakan global hasil bangkitan pergerakan harus sama dengan
total pergerakan yang dihasilkan dengan pemodelan; begitu juga, bangkitan pergerakan
yang dihasilkan model harus sama dengan hasil bangkitan pergerakan yang diinginkan.
Akan tetapi, tarikan pergerakan tidak perlu sama. Untuk jenis ini, model yang digunakan
persis sama dengan persamaan (3), tetapi dengan syarat batas yang berbeda, yaitu

1
Bd =1 untuk seluruh d dan Ai= ∑ (B D f ) untuk seluruh i
d d id
d

konstanta Ai dihitung sesuai dengan persamaan diatas untuk setiap zona tujuan i . Konstanta
ini memberikan batasan bahwa total ‘baris’ dari matriks harus sama dengan total ‘baris’ dari
matriks hasil tahap bangkitan pergerakan. Setelah menghitung nilai Ai untuk setiap i, setiap
sel matriks dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1) sehingga menghasilkan
matriks akhir seperti pada tabel 8.
Matriks exp(−β . Cid )
Zona 1 2 3 4
1 0,621145 0,148858 0,035674 0,008549
β = 0.095
2 0,239651 0,385821 0,008549 0,092462
3 0,00531 0,092462 0,385821 0,057433
4 0,092462 0,239651 0,013764 0,621145

Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
1 166 27 5 3 200 200 1 0,00446
2 118 127 2 53 300 300 1 0,00547
3 6 66 207 72 350 350 1 0,01020
4 14 24 1 110 150 150 1 0,00339
dd 304 244 214 238 1000
Dd 300 200 150 350 1000
0,82103
Ed 0,98725 0,699346 1,470317
3
Bd 1 1 1 1
Tabel 8. MAT akhir hasil PCGR

Terlihat bahwa persyaratan awal dipenuhi, yaitu total pergerakan yang dihasilkan model
harus sama dengan total pergerakan yang didapat dari hasil bangkitan pergerakan. Selain
itu, terlihat juga bahwa total pergerakan yang berasal dari setiap zona asal harus selalu
sama dengan total pergerakan (yang dibangkitkan) yang diperkirakan oleh tahap
bangkitan pergerakan.

3. Model ACGR

Dalam model ini, total pergerakan global hasil bangkitan pergerakan harus sama dengan
total pergerakan yang dihasilkan dengan pemodelan; begitu juga, bangkitan pergerakan
yang dihasilkan model harus sama dengan hasil bangkitan pergerakan yang diinginkan.
Akan tetapi, tarikan pergerakan tidak perlu sama. Untuk jenis ini, model yang digunakan
persis sama dengan persamaan (3), tetapi dengan syarat batas yang berbeda, yaitu

1
Ai=1 untuk seluruh i dan Bd = ∑ ( A O f ) untuk seluruh d
i i id
i

Pada model ACGR, konstanta Bd dihitung sesuai dengan persamaan diatas untuk setiap
zona tujuan d . Konstanta ini memberikan batasan bahwa total ‘kolom’ dari matriks harus
sama dengan total ‘kolom’ dari matriks hasil tahap bangkitan pergerakan. Dengan kata
lain, total pergerakan hasil pemodelan yang menuju ke suatu zona harus sama dengan
total pergerakan hasil bangkitan pergerakan ke zona tersebut.

Setelah menghitung nilai Bd untuk setiap d , setiap sel matriks dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (1) sehingga menghasilkan matriks akhir seperti pada tabel 9.

Matriks exp(−β . Cid )


Zona 1 2 3 4
1 0,621145 0,148858 0,035674 0,008549
β = 0.095
2 0,239651 0,385821 0,008549 0,092462
3 0,00531 0,092462 0,385821 0,057433
4 0,092462 0,239651 0,013764 0,621145
Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
1 176 28 7 4 215 200 0,92916 1
1,06869
2 102 108 3 68 281 300 1
6
1,58963
3 3 30 138 49 220 350 1
8
0,52842
4 20 34 2 228 284 150 1
9
dd 300 200 150 350 1000
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 1 1 1 1
Bd 0,00472 0,00468 0,00681 0,00701
Tabel 8. MAT akhir hasil ACGR

Terlihat bahwa selain persyaratan awal dipenuhi, yaitu total pergerakan yang dihasilkan
model harus sama dengan total pergerakan yang didapat dari hasil bangkitan pergerakan,
terlihat juga total pergerakan yang menuju ke setiap zona asal selalu sama dengan total
pergerakan (yang tertarik) yang dihasilkan oleh tahap bangkitan pergerakan.

4. Model DCGR

Dalam hal ini, bangkitan dan tarikan pergerakan harus selalu sama dengan yang
dihasilkan oleh tahap bangkitan pergerakan. Model yang digunakan persis sama dengan
persamaan (5.28), tetapi dengan syarat batas:
1 1
Ai = Bd =
∑ (B d Dd f id) untuk seluruh i dan ∑ ( Ai Oi f id) untuk seluruh d
d i

Kedua faktor penyeimbang ( Ai dan Bd ) menjamin bahwa total ‘baris’ dan ‘kolom’ dari
matriks hasil pemodelan harus sama dengan total ‘baris’ dan ‘kolom’ dari matriks hasil
bangkitan pergerakan. Seperti yang telah diterangkan, proses pengulangan nilai Ai dan
Bd dilakukan secara bergantian. Hasil akhir akan selalu sama, dari manapun pengulangan
dimulai (‘baris’ atau ‘kolom’). Dalam ilustrasi ini, pengulangan dimulai dengan
menganggap nilai awal B1=B2=B3=B4 =1. Hasil akhir juga tidak tergantung pada nilai
awal. Nilai awal dapat berupa nilai berapa saja asal lebih besar nol. Hal ini hanya akan
berpengaruh pada jumlah pengulangan untuk mencapai konvergensi. Semakin besar
perbedaan antara nilai awal dengan nilai akhir, semakin banyak jumlah pengulangan
yang dibutuhkan untuk mencapai konvergensi. Tabel – tabel berikut memperlihatkan
pengulangan dari ke-1 sampai ke-10.

Matriks exp(−β . Cid )


Zona 1 2 3 4
1 0,621145 0,148858 0,035674 0,008549
β = 0.095
2 0,239651 0,385821 0,008549 0,092462
3 0,00531 0,092462 0,385821 0,057433
4 0,092462 0,239651 0,013764 0,621145
Tabel 9. Pengulangan ke-1
Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
166,038 2,66610
1 26,5275 4,768012 200 200 1 0,004455
4 7
118,052 53,1380
2 126,7039 2,105624 300 300 1 0,005473
4 5
5,68579 71,7472
3 66,00381 206,5631 350 350 1 0,010198
9 5
14,0979 110,492
4 24,36021 1,049319 150 150 1 0,003388
6 5
303,874 238,043
dd 243,5955 214,4861 1000
5 9
Dd 300 200 150 350 1000
1,47031
Ed 0,98725 0,821033 0,699346
7
Bd 1 1 1 1

Tabel 10. Pengulangan ke-2


Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
163,921 21,7799 3,92002 192,955 1,03650
1 3,33449 200 0,004455
3 7 2 8 7
116,547 104,028 78,1297 300,177 0,99940
2 1,47256 300 0,005473
2 2 7 7 8
5,61330 54,1913 144,459 105,491 309,754 1,12992
3 350 0,010198
3 3 1 2 9 5
13,9182 20,0005 0,73383 197,111
4 162,459 150 0,76099 0,003388
1 5 7 6
dd 300 200 150 350 1000
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 1 1 1 1
0,82103 0,69934 1,47031
Bd 0,98725
3 6 7

Tabel 11. Pengulangan ke-3


Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
1 169,9056 22,57508 3,456222 4,06313 200 200 1 0,004618
78,0835
2 116,4782 103,9666 1,471688 300 300 1 0,00547
3
119,197
3 6,342614 61,23216 163,228 350 350 1 0,011523
2
123,629
4 10,59162 15,22022 0,558443 150 150 1 0,002578
7
324,973
dd 303,318 202,9941 168,7144 1000
6
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 0,989061 0,985251 0,889077 1,07701
1
1,47031
Bd 0,98725 0,821033 0,699346
7

Tabel 12. Pengulangan ke-4


Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
4,37603
1 168,047 22,24211 3,072845 197,738 200 1,01144 0,004618
4
84,0967
2 115,204 102,4331 1,308444 303,0424 300 0,98996 0,00547
9
128,376 1,02910
3 6,273232 60,32902 145,1222 340,1011 350 0,011523
6 6
133,150 0,94269
4 10,47576 14,99573 0,496499 159,1185 150 0,002578
5 4
dd 300 200 150 350 1000
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 1 1 1 1
1,58354
Bd 0,97645 0,808924 0,621772
7
Tabel 13. Pengulangan ke-5
Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
4,42609
1 169,9694 22,49655 3,107997 200 200 1 0,004671
4
2 114,0474 101,4048 1,295307 83,2525 300 300 1 0,005415
132,113
3 6,455819 62,08494 149,3461 350 350 1 0,011858
1
125,520
4 9,87543 14,13638 0,468046 150 150 1 0,002431
1
345,311
dd 300,348 200,1226 154,2175 1000
9
Dd 300 200 150 350 1000
1,01357
Ed 0,998841 0,999387 0,972653
6
1,58354
Bd 0,97645 0,808924 0,621772
7

Tabel 14. Pengulangan ke-6


Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
4,48618
1 169,7724 22,48277 3,023002 199,7643 200 1,00118 0,004671
5
84,3827 0,99700
2 113,9153 101,3426 1,259884 300,9006 300 0,005415
7 7
133,906 1,00671
3 6,448338 62,0469 145,2619 347,6639 350 0,011858
8 9
127,224 0,98898
4 9,863986 14,12772 0,455246 151,6712 150 0,002431
3 1
dd 300 200 150 350 1000
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 1 1 1 1
1,60504
Bd 0,975319 0,808428 0,604768
6

Tabel 15. Pengulangan ke-7


Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
4,49147
1 169,9727 22,50929 3,026568 200 200 1 0,004676
7
84,1302
2 113,5743 101,0393 1,256113 300 300 1 0,005399
3
134,806
3 6,491667 62,46382 146,238 350 350 1 0,011938
6
125,822
4 9,755298 13,97205 0,45023 150 150 1 0,002404
4
349,250
dd 299,794 199,9845 150,9709 1000
7
Dd 300 200 150 350 1000
1,00214
Ed 1,000687 1,000078 0,993569
5
1,60504
Bd 0,975319 0,808428 0,604768
6

Tabel 16. Pengulangan ke-8


Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
4,50111 0,99945
1 170,0895 22,51104 3,007104 200,1087 200 0,004676
3 7
84,3107
2 113,6524 101,0472 1,248035 300,2583 300 0,99914 0,005399
3
135,095 1,00183
3 6,496129 62,46867 145,2975 349,3581 350 0,011938
8 7
126,092 0,99817
4 9,762002 13,97313 0,447335 150,2748 150 0,002404
4 1
dd 300 200 150 350 1000
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 1 1 1 1
Bd 0,975989 0,808491 0,600879 1,60849
Tabel 17. Pengulangan ke-9
Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
4,49866
1 169,9971 22,49881 3,005471 200 200 1 0,004674
8
84,2381
2 113,5546 100,9602 1,246962 300 300 1 0,005394
9
3 6,508064 62,58345 145,5645 135,344 350 350 1 0,01196
4 9,744148 13,94758 0,446517 125,861 150 150 1 0,0024
8
349,942
dd 299,8039 199,9901 150,2634 1000
6
Dd 300 200 150 350 1000
1,00016
Ed 1,000654 1,00005 0,998247
4
Bd 0,975989 0,808491 0,600879 1,60849

Tabel 18. Pengulangan ke-10


Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
4,49940 0,99946
1 170,1083 22,49993 3,000201 200,1078 200 0,004674
5 1
84,2520 0,99969
2 113,6289 100,9652 1,244776 300,0909 300 0,005394
1 7
135,366 1,00064
3 6,512321 62,58656 145,3093 349,7744 350 0,01196
2 5
125,882 0,99982
4 9,750522 13,94827 0,445734 150,0269 150 0,0024
4 1
dd 300 200 150 350 1000
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 1 1 1 1
1,60875
Bd 0,976627 0,808531 0,599826
3

Terlihat bahwa pada pengulangan ke-10, nilai Ai untuk setiap i dan nilai Bd untuk setiap
d tidak lagi mengalami perubahan (atau telah mencapai konvergensi). Setelah tercapai
konvergensi dengan mendapatkan nilai Ai dan Bd untuk setiap i dan d, maka setiap sel
matriks dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1) sehingga menghasilkan
matriks akhir seperti yang terlihat pada tabel 5.20

Tabel 19. MAT akhir hasil model DCGR (Pengulangan ke-10)


Zona 1 2 3 4 oi Oi Ei Ai
4,49940 0,99946
1 170,1083 22,49993 3,000201 200,1078 200 0,004674
5 1
84,2520 0,99969
2 113,6289 100,9652 1,244776 300,0909 300 0,005394
1 7
135,366 1,00064
3 6,512321 62,58656 145,3093 349,7744 350 0,01196
2 5
125,882 0,99982
4 9,750522 13,94827 0,445734 150,0269 150 0,0024
4 1
dd 300 200 150 350 1000
Dd 300 200 150 350 1000
Ed 1 1 1 1
Bd 0,976627 0,808531 0,599826 1,60875
3

Pengulanga
n A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 Pengulangan
1 0,004455 0,005473 0,010198 0,003388 1 1 1 1 0
3 0,004618 0,00547 0,011523 0,002578 0,98725 0,821033 0,699346 1,470317 2
5 0,004671 0,005415 0,011858 0,002431 0,97645 0,808924 0,621772 1,583547 4
7 0,004676 0,005399 0,011938 0,002404 0,975319 0,808428 0,604768 1,605046 6
9 0,004674 0,005394 0,01196 0,0024 0,975989 0,808491 0,600879 1,60849 8
11 Selesai Selesai Selesai Selesai 0,976627 0,808531 0,599826 1,608753 10
Tabel 20 memperlihatkan nilai Ai dan Bd pada setiap pengulangan.

Anda mungkin juga menyukai