EKSPERIMEN FISIKA 1
A. PENGOLAHAN DATA
a. Data Hasil Percobaan
A. Kalibrasi Medan Magnet B terhadap Arus Listrik I
No I (A) B (mT)
1 0.0 0.0
2 0.5 0.45
3 1.0 0.83
4 1.5 1.27
5 2.0 1.67
6 2.5 2.12
7 3.0 2.51
b. Perhitungan
A. Kalibrasi Medan Magnet
1. Gunakan Metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data dengan model :
(8,85)(22,75)− (10,5)(19,13)
= 7 (22,75)− (10,5)2
(201,34)− (200,87)
= 159,25− 110,25
0,4725
= 49
= 0,0096
𝑛(∑𝑖.𝐵) − (∑𝑖)(∑𝐵)
b=
𝑛(∑ 𝑖 2 )−(∑𝑖)2
7(19,13) – (10,5)(16,088)
= 7 (22,75)− (10,5)2
(133,91) – (168,92)
= 159,25− 110,25
−35,01
= 49
= - 0,7145
𝑛(∑𝑖.𝐵) − (∑𝑖)(∑𝐵)
r=
√[𝑛(∑ 𝑖 2 )−(∑𝑖)2 ][𝑛( ∑ 𝐵2 )−(∑𝐵)2 ]
7(19,13) – (10,5)(8,85)
= (22,75)−(10,5) 2 ][7(16,088)−(8,85)2 ]
√[7
(133,91) − (92,925)
=
√[(159,25)−(110,25)][(112,61)−(78,323)]
40,985
=
√[49][34,291]
40,985
=
√[1680,3]
40,985
= 40,991
= 0,9999
4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang terdiri dari plot data
mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan garisnya. Beri judul dan keterangan pada
setiap sumbu beserta satuannya.
Grafik Hubungan Arus Listrik terhadap Medan Magnet
pada Eksperimen Muatan Spesifik Elektron
3
2.5
1.5
1 B (mT)
0.5
0
0 1 2 3 4
Arus Listrik (A)
(31,642)(698500)− (2750)(8035)
=
11 (698500)− (2750)2
(22101937)− (22096261)
= 7683500− 7562500
5676
= 121000
= 0,0469
𝑛(∑𝑈.𝑖 2 ) − (∑𝑈)(∑𝑖 2 )
b= 𝑛(∑ 𝑈 2 )−(∑𝑈)2
11(8035) − (2750)(31,642)
= 11 (698500)− (2750)2
(88385,04)− (87015,5)
= 7683500− 7562500
1369,5
=
121000
= 0,0113
𝑛(∑𝑈.𝑖 2 ) − (∑𝑈)(∑𝑖 2 )
r=
√[𝑛(∑ 𝑈 2 )−(∑𝑈)2 ][𝑛( ∑(𝑖 2 )2 )−(∑(𝑖 2 )2 ]
11(8035) − (2750)(31,642)
=
√[11(698500)−(2750)2 ][11(92,433)−(92,433)2 ]
(88385,04) − (87015,5)
=
√[(7683500− 7562500)][(1016,758)−(8543,8)]
1369,5
=
√[121000][−7527,02]
1369,5
=
√[−910769420]
1369,5
=
−30178,95658
= - 0,0454
4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang terdiri dari plot data
mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan garisnya. Beri judul dan keterangan pada
setiap sumbu beserta satuannya.
Grafik Hubungan Arus terhadap Tegangan Pemercepat
pada Eksperimen Muatan Spesifik Elektron
2
1.8
1.7
I (A)
1.6
1.5
100 150 200 250 300 350
Tegangan Pemercepat (V)
(275,47)(698500)− (2750)(69895)
= 11 (698500)− (2750)2
(192414049)− (192212281)
= 7683500− 7562500
201767,5
=
121000
= 1,6675
𝑛(∑𝑈.𝑟 2 ) − (∑𝑈)(∑𝑟 2 )
b=
𝑛(∑ 𝑈 2 )−(∑𝑈)2
11(69895) − (2750)(275,47)
=
11 (698500)− (2750)2
(768849)–(757536)
= 7683500− 7562500
11314
= 121000
= 0,0935
𝑛(∑𝑈.𝑟 2 ) − (∑𝑈)(∑𝑟 2 )
r=
√[𝑛(∑ 𝑈 2 )−(∑𝑈)2 ][𝑛( ∑(𝑟 2 )2 )−(∑(𝑟 2 )2 ]
11(69895) − (2750)(275,47)
=
√[11(698500)−(2750)2 ][11(6994,8)−(6994,8)]
(7683500) − (757536)
=
√[(7683500− 7562500)][(76943)−(6994,8)]
6925964,375
=
√[121000][69948]
6925964,375
=
√[8463732200]
6925964,375
= 91998,5
= 75,283
4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang terdiri dari plot
data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan garisnya. Beri judul dan keterangan
pada setiap sumbu beserta satuannya
10.2
10
9.8
9.6
9.4
9.2
9
0 50 100 150 200 250 300 350
Tegangan Pemercepat (V)
𝑒 2
=
𝑚 𝑏. 𝑖 . 𝑘 2
2
2
= (0,0935 x 10−3 )(1,5 A)2 (0,0935 x 10−3 )2
2
= (0,0935 x 10−3 )(2,25)(0,0087 x 109 )
2
= 0,0018 x 106
6
= 1087,5 𝑥 10 C/kg
2. Untuk I = 2 A
1. Gunakan Metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data dengan model :
2. Buat tabel pengolahan data sebagai berikut :
No. U r2 U2 (r2) 2 U.r2
1 200 9,3025 40000 86,537 1860,5
2 210 9,9225 44100 98,456 2083,7
3 220 10,24 48400 104,86 2252,8
4 230 10,563 52900 111,57 2429,4
5 240 11,223 57600 125,94 2693,4
6 250 11,56 62500 133,63 2890
7 260 11,903 67600 141,67 3094,7
8 270 12,603 72900 158,82 3402,7
9 280 12,96 78400 167,96 3628,8
10 290 13,69 84100 187,42 3970,1
11 300 14,063 90000 197,75 4218,8
∑ 2750 128,03 698500 1514,6 32525
(128,03)(698500)− (2750)(32525)
= 11 (698500)− (2750)2
(89427208,75)− (89443131)
= 7683500− 7562500
−15922,5
= 121000
= - 0,1316
𝑛(∑𝑈.𝑟 2 ) − (∑𝑈)(∑𝑟 2 )
b= 𝑛(∑ 𝑈 2 )−(∑𝑈)2
11(32525) − (2750)(128,03)
= 11 (698500)− (2750)2
(357773)–(352076)
= 7683500− 7562500
5696,9
= 121000
= 0,0471
𝑛(∑𝑈.𝑟 2 ) − (∑𝑈)(∑𝑟 2 )
r=
√[𝑛(∑ 𝑈 2 )−(∑𝑈)2 ][𝑛( ∑(𝑟 2 )2 )−(∑(𝑟 2 )2 )]
11(32525) − (2750)(128,03)
=
√[11(698500)−(2750)2 ][11(1514,6)−(1514,6)]
(357773) − (352076)
=
√[(7683500− 7562500)][(16661)−(1514,6)]
5696,9
=
√[121000][15146]
5696,9
=
√[1832688680]
5696,9
=
4280
= 1,3311
4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang terdiri dari plot
data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan garisnya. Beri judul dan keterangan
pada setiap sumbu beserta satuannya.
7.2
7
6.8
6.6
6.4
6.2
6
0 50 100 150 200 250 300 350
Tegangan Pemercepat (V)
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum Eksperimen Fisika 1 kali ini membahas tentang “Muatan Spesifik Elektron” yang
bertujuan untuk mempelajari peristiwa pembelokan electron di dalam medan magnet ; menentukan medan
magnet B sebagai fungsi potensial pemercepat electron U pada jari-jari lintasan r tetap ; menentukan jari-
jari r lintasan electron sebagai fungsi potensial pemercepat electron U pada medan magnet B tetap ;
menentukan muatan spesifik electron. Pada masa pandemi covid-19 ini, praktikum dilakukan secara
individual menggunakan aplikasi virtual-lab melalui web fislan.tech yang dapat diakses dalam waktu 24
jam.
Pada percobaan pertama, yaitu kalibrasi medan magnet B terhadap arus listrik I. Pada web
fislan.tech, setelah meng-klik ‘mulai’, atur mode menjadi ‘strip’, reset menjadi ‘set’, dan pastikan catu
daya bernilai 0,0 sebelum percobaan dimulai. Pengambilan data dilakukan sebanyak 7 kali untuk
mendapatkan nilai perbandingan medan magnet B (mT) yang dihasilkan oleh arus listrik I berskala 0-3 A
dengan pertambahan 0,5 A setiap pengambilan data. Dari data yang didapatkan diketahui bahwa semakin
besar arus listrik, maka akan semakin besar pula medan magnetnya.
Pada percobaan kedua, yaitu Penentuan Muatan Spesifik Elektron dengan Diameter Tetap (8 cm).
Pertama-tama dalam web fislan.tech, setelah meng-klik ‘mulai’; dinyalakan daya dan power; diatur mode
jarum multimeter supaya berada di tengah; digunakan skala 300-DC; direset tegangan Helmholtz menjadi
300 V (sampai jarum di multimeter berpindah hingga berada di ujung angka); diatur 2 pembatas berwarna
hitam pada alat ukur hingga membentuk jarak 8cm (dari 2cm-10cm); dinaikkan nilai I dan U secara
bergantian hingga terbentuk lingkaran berwarna ungu diantara pembatas alat ukur (hingga lingkaran
berdiameter 8cm); lalu dicatat nilai I sesuai nilai tegangan Helmholtz yang dicari; dilanjutkan ke
pengukuran selanjutnya dengan memvariasikan tegangan dari 200V-300V dengan perbedaan interval
10V, dan memastikan untuk mengatur I dan U supaya lingkaran tetap berdiameter 8cm.
Dari percobaan kedua, adanya lingkaran yang berwarna ungu pada alat ukur penggaris dipengaruhi
oleh medan magnet, bayangan yang dibentuk oleh kumparan Helmholtz sehingga electron yang
dilepaskan mengalami pergeseran lintasan dan bentuk garis lurus (linier) menjadi lingkaran dengan
pancaran warna ungu. Dari data yang didapatkan terlihat bahwa semakin besar arus I, maka akan semakin
besar pula nilai beda potensialnya. Dari perhitungan nlai muatan spesifik electron (e/m) didapatkan
sebesar 1087,5 x 106 C/kg. Sedangkan kesalahan literaturnya adalah sebesar 99%, hal itu dapat terjadi
kemungkinan karena kesulitan praktikan saat praktikum untuk melihat jarum multimeter serta membaca
alat ukur di layar web fislan.tech.
Pada percobaan ketiga, yaitu Penentuan Muatan Spesifik Elektron dengan Arus Listrik Tetap. Pada
percobaan ini digunakan arus I yang tetap, yaitu sebesar 1,5A dan 2A. Dengan memvariasikan tegangan
dari 300V-200V, kemudian mencatat perubahan yang terjadi pada jari-jari spectrum, dan lakukan langkah
yang sama untuk pengambilan data arus yang lain. Dari data diketahui bahwa diameter lingkaran akan
semakin besar saat diberikan tegangan yang besar pula, dan saat diberikan arus tetap dengan tegangan
diperkecil, diameter lingkaran akan semakin kecil. Dari percobaan ini didapatkan muatan spesifik electron
(e/m) untuk I = 1,5A sebesar 697 x 106 C/kg, dan I = 2A sebesar 4785,3 x 106 C/kg. Sedangkan kesalahan
literature saat I = 1,5A adalah 99%, dan saat I = 2A adalah 97%, besarnya kesalahan literature terjadi
karena kurang telitiannya praktikan saat membaca alat ukur dan multimeter pada layar web fislan.tech.
C. KESIMPULAN
Peristiwa pembelokan electron dapat terjadi karena pengaruh medan magnet dan medan listrik,
sehingga terjadi perubahan arah dan kecepatan electron. Jika arah kecepatan electron tegak lurus dengan
medan magnet, maka electron akan bergerak melingkar/dibelokkan.
Semakin besar arus I, maka akan semakin besar pula nilai beda potensialnya. Semakin besar
tegangan yang diberikan diameter lingkaran akan semakin besar pula, dan saat diberikan arus tetap
dengan tegangan diperkecil, diameter lingkaran akan semakin kecil. Besar arus listrik mempengaruhi
besar arus magnet, sehingga jari-jari spectrum juga berubah semakin kecil.
D. REFERENSI
Modul Eksperimen Fisika I. Jakarta : Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.