Anda di halaman 1dari 10

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM HUKUM OHM ST23.

Ketentuan Laporan Praktikum:


1. Ukuran kertas : A4
2. Font : Times New Roman
3. Font Size : Judul Laporan 14, Isi Laporan 12
4. Margin : Top 3 cm, Bottom 3 cm, Left 3 cm, Right 3 cm.
5. Paragraf : Justify (Rata Kanan Kiri) dengan Line Space 1.15
6. Nama File : ST23.2_P09_Nama Lengkap_NIM
7. Format file : PDF
8. Jumlah Halaman : Minimal 6 halaman, Maksimal 8 halaman

Setiap praktikan yang tidak mengikuti ketentuan penulisan akan dikurangi


nilainya berdasarkan banyaknya kesalahan yang tidak sesuai ketentuan.

Isi Laporan :
Cover (5)
Tujuan Praktikum (5)
Teori Singkat (10)
Data (20)
Pengolahan Data (20)
Pembahasan (30)
Simpulan (3)
Daftar Pustaka (2)
LAPORAN PRAKTIKUM
HUKUM OHM

Ahmad Yusuf Ridho


F1401211097
ST23.2

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Dr. Setyanto Tri Wahyudi, S.Si., M.Si.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2022
Tujuan

Praktikum ini bertujuan menjelaskan cara pengukuran arus dan tegangan secara
bersamaan. Selain itu, praktikum ini juga bertujuan menentukan nilai suatu hambatan
listrik dengan pengukuran arus dan tegangan secara bersamaan.

Teori Singkat

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
rangkaian elektronika. Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai
resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus
listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut
Ohm (Nawali et al. 2015). Di dalam suatu rangkaian listrik, biasanya berlaku hukum
ohm. Hukum ohm sendiri membahas mengenai hubungan antara beda potensial listrik
(V), hambatan (R), dan arus listrik (I). Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus
listrik yang mengalir pada sebuah penghantar sebanding dengan beda potensial sumber,
yang artinya semakin besar sumber tegangannya, maka semakin besar pula arus listrik
yang mengalir. Namun besar arus listrik berbanding terbalik dengan besar hambatan
listrik yang artinya semakin besar hambatan yang bekerja, maka semakin sulit arus
listrik mengalir dalam penghantar tersebut. (Saefullah et al. 2018)

Beda potensial listrik merupakan usaha yang diperlukan untuk memindahkan


muatan listrik dari suatu titik ke titik lainnya.

alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah Amperemeter.
Amperemeter sering disebutkan dengan simbol A. Amperemeter harus dipasang secara
seri dalam suatu rangkaian, sehingga arus listrik yang mengalir melewati hambatan R
dengan arus yang melewati amperemeter tersebut adalah sama. Suatu amperemeter
harus memiliki hambatan yang sangat kecil agar berkurangnya arus listrik dalam
rangkaian juga sangat kecil. Sementara itu, alat yang digunakan untuk mengukur
tegangan listrik adalah Voltmeter. Voltmeter sering disebutkan dengan simbol V pada
setiap rangkaian listrik. Voltmeter sendiri memiliki hambatan, sehingga ketika
voltmeter disisipkan pada suatu rangkaian akan menyebabkan arus listrik yang melewati
hambatan R sedikit berkurang. Voltmeter harus dipasang secara paralel serta memiliki
hambatan yang sangat besar agar berkurangnya arus listrik yang melewati hambatan R
sangat kecil (Manurung dan Sinambela 2018).

- Jelaskan mengenai beda potensial (tidak boleh mengambil dari panduan, ambil dari
jurnal).
Data
Tabel 10.1 Pengukuran pada Rx1

Pengukuran pada Rx1


Rangkaian (a) Rangkaian (b)
I (A) V (V) I (A) V (V)
0.417 1.00 0.417 0.92
0.500 1.20 0.500 1.10
0.583 1.40 0.583 1.28
0.667 1.60 0.667 1.47
0.750 1.80 0.750 1.64
0.834 1.99 0.834 1.84
0.917 2.21 0.917 2.02
1.000 2.41 1.000 2.20
1.080 2.60 1.080 2.39
1.170 2.80 1.170 2.57
1.250 2.99 1.250 2.74

Tabel 10.2 Pengukuran pada Rx2

Pengukuran pada Rx2


Rangkaian (a) Rangkaian (b)
I (mA) V (V) I (mA) V (V)
17.8 1.00 17.9 1.00
21.4 1.20 21.5 1.20
24.9 1.40 25.1 1.40
28.5 1.59 28.6 1.59
32.0 1.80 32.2 1.80
35.6 2.00 35.8 1.99
39.1 2.20 39.4 2.20
42.7 2.40 42.9 2.40
46.3 2.59 46.5 2.60
49.8 2.79 50.1 2.78
53.4 3.00 53.7 3.00

Tabel 10.3 Pengukuran pada Rx3


Pengukuran pada Rx3
Rangkaian (a) Rangkaian (b)
I (mA) V (V) I (mA) V (V)
1.10 1.00 1.20 1.00
1.32 1.20 1.44 1.20
1.54 1.40 1.68 1.40
1.76 1.60 1.92 1.60
1.98 1.79 2.16 1.79
2.20 1.99 2.40 1.99
2.42 2.19 2.64 2.20
2.64 2.40 2.88 2.40
2.86 2.61 3.12 2.60
3.08 2.79 3.36 2.80
3.30 3.00 3.60 3.01

Pengolahan Data

1. Buat kurva V terhadap I masing-masing rangkaian (total 6 kurva, buat secara


berurutan)
a. Kurva Pengukuran pada Rx1

Kurva V terhadap I
3.5

3
f(x) = 2.39713235199662 x + 0.00209914517227161
2.5 R² = 0.999876626915483

2
V (V)

1.5

0.5
0
0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3
I (A)

Gambar 1 Grafik V terhadap I pada rangkaian Rx1 (a)


Kurva V terhadap I
3

2.5 f(x) = 2.19755360455451 x + 0.00207532304038383


R² = 0.9998749839059
2

1.5
V (V)

0.5

0
0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3
I (A)

Gambar 2 Grafik V terhadap I pada rangkaian Rx1 (b)

b. Kurva Pengukuran pada Rx2

Kurva V terhadap I
3.5
3
f(x) = 56.0944404460392 x + 0.000820596852333377
2.5 R² = 0.999938957060308

2
V (V)

1.5
1
0.5
0
0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0.05 0.055 0.06
I (A)

Gambar 3 Grafik V terhadap I pada rangkaian Rx2 (a)


Kurva V terhadap I
3.5
3
f(x) = 55.7700608150195 x + 0.000302459738803273
2.5 R² = 0.999903750042194

2
V (V)

1.5
1
0.5
0
0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0.05 0.055 0.06
I (A)

Gambar 4 Grafik V terhadap I pada rangkaian Rx2 (b)

c. Kurva Pengukuran pada Rx3

Kurva V terhadap I
3.5
3
f(x) = 908.677685950413 x − 0.00181818181818261
2.5 R² = 0.999905088026203

2
V (V)

1.5
1
0.5
0
0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003 0.0035
I (A)

Gambar 5 Grafik V terhadap I pada rangkaian Rx3 (a)


Kurva V terhadap I
3.5
3
f(x) = 835.606060606061 x − 0.00636363636363568
2.5 R² = 0.999941644475129

2
V (V)

1.5
1
0.5
0
0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003 0.0035 0.004
I (A)

Gambar 6 Grafik V terhadap I pada rangkaian Rx3 (b)

2. Tentukan persamaan garis kurva V = a + bI dengan menggunakan metode


kuadrat terkecil (regresi linear)
a. Persamaan garis pada Rangkaian Rx1 (a)
y=2.397 x +0.002

b. Persamaan garis pada Rangkaian Rx1 (b)


y=2.198 x +0.002

c. Persamaan garis pada Rangkaian Rx2 (a)


y=56.094 x +0.001

d. Persamaan garis pada Rangkaian Rx2 (b)


y=55.770 x +0.00 03

e. Persamaan garis pada Rangkaian Rx3 (a)


y=908.68 x +0.002

f. Persamaan garis pada Rangkaian Rx3 (b)


y=835.61 x +0.006

3. Tentukan nilai Rx beserta ketidakpastiannya (hitung secara rata-rata untuk


masing-masing rangkaian, total ada 6 perhitungan)
a. Nilai Rx beserta ketidakpastiannya pada rangkaian Rx1 (a)
V
R=
I
2
R x1 a =
0.833
R x1 a =2.399Ω
b. Nilai Rx beserta ketidakpastiannya pada rangkaian Rx1 (b)
V
R=
I
1.834
R x1 b =
0.833
R x1 b =2.200Ω
c. Nilai Rx beserta ketidakpastiannya pada rangkaian Rx2 (a)
V
R=
I
1.997
R x2 a =
0.036
R x2 a =56.117Ω
d. Nilai Rx beserta ketidakpastiannya pada rangkaian Rx2 (b)
V
R=
I
1.997
R=
0.036
R=56.117Ω
e. Nilai Rx beserta ketidakpastiannya pada rangkaian Rx3 (a)
V
R=
I
1.996
R x3 a =
0.036
R x3 a =55.778Ω
f. Nilai Rx beserta ketidakpastiannya pada rangkaian Rx3 (b)
V
R=
I
2
R=
0.002
R=2.399Ω

4. Bandingkan hasilnya dengan nilai hambatan yang sebenarnya yaitu: Rx1 = 2.2 Ω,
Rx2 = 56 Ω, dan Rx3 = 910 Ω.

Noted : Jika salah satu pengolahan data maupun data tidak sesuai dengan format
maka nilai praktikum akan dikurangi.

Pembahasan
Bahas data dan pengolahannya (jelaskan perbandingan hasil nilai hambatan secara
eksperimen dengan nilai yang sebenarnya dengan rinci, sebutkan alasan hal tersebut
terjadi)
Jelaskan prinsip amperemeter dan voltmeter yang digunakan pada percobaan ini
(menggunakan kata-kata sendiri, apa yang dipahami tentang hal tersebut dari praktikum
yang sudah dilakukan)
Jelaskan aplikasi dari percobaan ini (harus ada sitasi)

Ketentuan:
Dibuat menjadi 3 Paragraf, maksimal 4 paragraf.
Menggunakan kalimat sendiri
Tidak boleh memasukkan rumus ataupun foto pada pembahasan

Simpulan
Menjawab Tujuan

Ketentuan:
Maksimal 1 paragraf
1 paragraf minimal 3 kalimat.
Tidak boleh memasukkan rumus ke dalam simpulan

Daftar Pustaka

Nawali ED, Sompie SRUA, Tulung NM. 2015. Rancang Bangun Alat Penguras Dan
Pengisi Tempat Minum Ternak Ayam Berbasis Mikrokontroler Atmega 16. J Tek
Elektro dan Komput. 4(7):25–34.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/article/view/10591.

Ketentuan:
Minimal 3 acuan karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai