2. Dasar teori
Dengan memberikan tegangan nominal pada motor dan berputar tanpa beban,
maka arus yang mengali di stator merupakan jumlah vektor dari arus magnetisasi,
ditambah arus untuk mengatasi rugi besi dan mekanik, dan rugi penghantar pada
stator( Î = Îm + Îc ). Hasil yang diperoleh dari percobaan tanpa beban adalah :
Po =3 x Vo x Io x cos o
Pembagian kerugian besi dan mekanik dapat dilakukan dengan cara ekstrapolasi
dari grafik:
Pinti + Pmek = f (Vo)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Vo/VN
Jika diambil R1 adalah rata rata dari RU, RV, dan RW. Maka:
𝑅1 = 1.308 𝛺
Pinti+Pmek
No. PCUS [W] Vo/VN
[W]
1 15.696 304.304 0.3
2 22.60224 337.39776 0.415263
3 28.60596 391.39404 0.499974
4 35.316 444.684 0.6
5 45.36144 504.63856 0.700263
6 65.96244 574.03756 0.799737
7 110.2252 649.77484 0.9
8 192.276 687.724 1
9 432.621 647.379 1.101316
10 457.6954 662.30464 1.105263
Pinti+Pmek=f(Vo/VN)
800
y = 172.68x2 + 357.45x + 171.43
700
R² = 0.9945
600
Pinti+Pmek [Watt]
500
400
300
200
100
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Vo/VN
Untuk data nomor 9 dan 10 terdapat error dalam pengukuran, sehingga untuk
selanjutnya, hanya data 1-8 yang dipertimbangkan
Pinti+Pmek=f(Vo/VN)2
800
y = 440.31x + 276.91
700 R² = 0.9858
600
500
400
300
200
100
0
-0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Dari grafik di atas, didapat rugi mekanik sebesar Pmek=276.91 Watt. Oleh
sebab itu sekarang rugi inti dan rugi mekanik dapat dipisahkan pada grafik
Pinit+Pmek=f(Vo/VN).
800
y = 420.58x2 + 16.551x + 276.91
700 R² = 0.9892
600
500 Pinti
P [W]
400
300 y = 276.91
200
Pmek
100
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Vo/VN
Pada rangkaian ekivalen semua nilai nya dalam per fasa. Sehingga langkah
pertama adalah merubah nilai nilai parameter yang telah dicari sebelumnya
untuk 1 fasa.
380 𝑉
𝑉0 =
√3
𝑉0 = 219.4 𝑉
𝐼0 = 7 𝐴
437.131 𝑊
𝑃𝑖𝑛𝑡𝑖 =
3
437.131 𝑊
𝑃𝑖𝑛𝑡𝑖 =
3
𝑃𝑖𝑛𝑡𝑖 = 145.71 𝑊
𝑉0
𝐼𝐶 =
𝑅𝐶
219.4
𝐼𝐶 =
330.3358
𝐼𝐶 = 0.664 𝐴
𝐼𝑚 = √𝐼0 2 − 𝐼𝐶 2
𝐼𝑚 = √72 − 0.6642
𝐼𝑚 = 6.968 𝐴
𝑉0
𝑋𝑚 =
𝐼𝑚
219.4
𝑋𝑚 =
6.968
𝑋𝑚 = 31.484 Ω
7. Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapatkan:
• Rugi inti (Pinti): 437.131 𝑊
• Rugi mekanik (Pmek): 276.91 𝑊
• Rc: 330.336 Ω
• Xm: 31.484 Ω
8. Tugas Pendahuluan
1. Buat rangkaian pengganti untuk motor induksi pada percobaan beban nol.
Pada saat beban nol, maka motor diputar bebas (tidak dikopel) sehingga kecepatan rotor
akan medekati kecepatan sinkron. Oleh sebab itu slip (s) bernilai mendekati nol. Jadi
pada rangkaian di atas, tahanan yang merepresentasikan beban mekanis nilainya sangat
besar, sehingga rangkaian ekivalennya menjadi sebagai berikut
2. Buat rangkaian pembacaan 2 wattmeter dan buktikan bahwa penjumlahan 2 wattmeter
tersebut sama dengan daya 3 fasa
Asumsi beban bersifat induktif dan setimbang, sehingga arus lagging terhadap arus.
Dan fasor diagram nya menjadi
VRN= VBN= VYN=VP
VRB= VYB=VL
VRB= VRN -VBN
VYB= VYN - VBN
IR= IB= IY=IL
Berbeda dengan trafo tegangan atau transformator daya, transformator arus hanya
terdiri dari satu atau sangat sedikit belitan sebagai lilitan utamanya. Lilitan primer ini
dapat berupa satu lilitan, gulungan kawat yang melilit inti atau hanya konduktor atau
batang bus yang ditempatkan melalui lubang.
Karena itu, trafo arus sering disebut juga sebagai "transformator seri" karena belitan
primernya, yang memiliki sedikit lilitan, seri dengan konduktor pembawa arus yang
memasok beban.
Namun belitan sekunder, mungkin memiliki sejumlah besar lilitan kumparan yang
melilit pada inti berlapis dari bahan magnetik dengan kerugian rendah. Inti ini memiliki
luas penampang yang besar sehingga kerapatan fluks magnet yang dibuat rendah
menggunakan kabel luas penampang yang jauh lebih kecil, tergantung pada seberapa
besar arus harus diturunkan ketika mencoba untuk mengeluarkan arus konstan, tidak
tergantung pada beban yang terhubung.
4. Terangkan terjadinya rugi inti pada motor induksi
Rugi inti pada motor induksi dapat dibagi menjadi rugi hysteresis dan rugi arus eddy.
Rugi histeresis dalam inti besi adalah energi yang dibutuhkan untuk mencapai
reorientasi domain magnet selama setiap siklus arus bolak-balik yang diterapkan ke
inti.
Fluks yang berubah terhadap waktu menginduksi tegangan dalam inti feromagnetik
dengan cara yang sama seperti yang terjadi pada kawat yang melilit inti itu. Tegangan
ini menyebabkan pusaran arus mengalir di dalam inti, seperti pusaran yang terlihat di
tepi sungai. Bentuk arus inilah yang menimbulkan nama arus eddy. Arus eddy ini
mengalir dalam material resistif (besi inti), sehingga energi dihamburkan olehnya.
Energi yang hilang digunakan untuk memanaskan inti besi. Jumlah energi yang hilang
karena arus eddy sebanding dengan ukuran jalur yang mereka ikuti di dalam inti. Untuk
alasan ini, sangat lazim untuk memecah inti feromagnetik yang mungkin terkena flux
bolak-balik menjadi banyak strip kecil, atau laminasi. Oksida atau resin isolasi
digunakan di antara strip. sehingga jalur arus eddy terbatas pada area yang sangat kecil
Kerugian inti tidak selalu muncul dalam diagram aliran daya seperti yang ditunjukkan
pada Gambar.
Kerugian inti motor induksi sebagian berasal dari rangkaian stator dan sebagian lagi
dari rangkaian rotor. Karena motor induksi biasanya beroperasi pada kecepatan yang
mendekati kecepatan sinkron, gerakan relatif medan magnet di atas permukaan rotor
cukup lambat, dan rugi-rugi inti rotor sangat kecil dibandingkan dengan rugi-rugi inti
stator. Karena bagian terbesar dari rugi-rugi inti berasal dari rangkaian stator, semua
rugi-rugi inti disatukan pada titik tersebut pada diagram. Kerugian ini direpresentasikan
dalam rangkaian ekivalen motor induksi oleh resistor Rc (atau konduktansi Gc. Jika
rugi-rugi inti hanya diberikan dengan angka (X watt) dan bukan sebagai elemen
rangkaian, rugi-rugi ini sering disatukan dengan rugi-rugi mekanis dan dikurangkan
pada titik pada diagram di mana rugi-rugi mekanis berada.
Mashar, Ali. 2016. Mesin Listrik II. Politeknik Negeri Bandung: Jurusan Teknik Konversi
Energi