Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA I

OPERASIONAL AMPLIFIER
Selasa, 7 Desember 2021
Jam ke 11-12

Oleh :
Emanuella Dwiputri Nidia Kusuma
082011333020

Dosen : Winarno, S.Si., M.T.

PROGRAM STUDI S1 FISIKA


DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa mampu merangkai penguat menggunakan Op-Amp
dengan benar.
2. Mahasiswa mampu mengukur respons keluaran penguat.
3. Mahasiswa mampu merangkai penguat menggunakan Op-Amp
sebagai differensiator dan intregrator.

II. SKEMA RANGKAIAN


1. Penguat Operasional Inverting

Gambar 2.1 Rangkaian penguat operasional inverting

2. Penguat Operasional Non – Inverting

Gambar 2.2 Rangkaian penguat operasional non - inverting


3. Rangkaian Komparator

Gambar 2.3 Rangkaian komparator

4. Rangkaian Integrator

Gambar 2.4 Rangkaian integrator

5. Rangkaian Penguat Diferensial

Gambar 2.5 Rangkaian penguat diferensial


III. DATA HASIL PENGAMATAN
1. Penguat Operasional Inverting

Gambar 3.1 Bentuk sinyal masukan dan keluaran rangkaian


penguat operasional inverting

R1 = 10 kΩ
R2 = 100 kΩ
No. Tegangan Tegangan Gain Gain
Masukan (V) Keluaran Terukur Terhitung
(V) (Vout/Vin)
1. 0,14142 1,414 9,99858577 -10
2. 0,28284 2,828 9,99858577 -10
3. 0,42426 4.242 9998,58577 -10
4. 0,56568 5,656 9,99858577 -10
5. 0,707 7,07 10 -10
6. 0,8485 8,291 9,77136123 -10
7. 0,9899 8,864 8,95443984 -10
8. 1,131 9,234 8,16445623 -10
9. 1,273 9,485 7,45090338 -10
10. 1,414 9,68 6,84582744 -10
Tabel 3.1 Rangkaian penguat operasional inverting
2. Penguat Operasional Non – Inverting

Gambar 3.2 Bentuk sinyal masukan dan keluaran rangkaian


penguat operasional non – inverting

R1 = 1 kΩ
R2 = 5 kΩ
No. Tegangan Tegangan Gain Gain
Masukan (V) Keluaran Terukur Terhitung
(V) (Vout/Vin)
1. 0,14142 0,84845 5,99950502 6
2. 0,28283 1,697 6,00007071 6
3. 0,42426 2,545 5,99868005 6
4. 0,56568 3,394 5,99985858 6
5. 0,7071 4,242 5,99915146 6
6. 0,84851 5,091 5,99992929 6
7. 0,98992 5,939 5,99947471 6
8. 1,131 6,788 6,00176835 6
9. 1,273 7,636 5,99842891 6
10. 1,414 8,288 5,86138614 6
Tabel 3.2 Rangkaian penguat operasional non – inverting
3. Rangkaian Komparator

R1 = 10 kΩ
R2 = 10 kΩ
No. Tegangan Tegangan Tegangan Kondisi
Masukan Non - Masukan Keluaran LED
Inverting (V) Inverting (V)
(V)
1. 6 1,2 11,107 Menyala
2. 6 2,4 11,107 Menyala
3. 6 3,6 11,107 Menyala
4. 6 4,8 11,107 Menyala
5. 6 6 11,101 Menyala
6. 6 7,2 -11,118 Mati
7. 6 8,4 -11,118 Mati
8. 6 9,6 -11,118 Mati
9. 6 10,8 -11,118 Mati
Tabel 3.3 Rangkaian komparator

4. Rangkaian Integrator
Gambar 3.3 Bentuk sinyal masukan dan keluaran rangkaian
integrator

R1 = 10 kΩ
C1 = 10 nF

No. Frekuensi Tegangan Tegangan Gain Gain


(Hz) Masukan Keluaran Terukur Terhitung
(V) (V) (Vout/Vin)
1. 20 0,1414 8,954 63,3239 -79,6178
2. 50 0,1414 4,464 31,57001 -31,8471
3. 100 0,1414 2,232 15,78501 -15,9236
4. 1000 0,1414 0,2208 1,561528 -1,59236
5. 2000 0,1414 0,1091 0,77157 -0,79618
6. 3000 0,1414 0,0719 0,508487 -0,53079
7. 4000 0,1414 0,05301 0,374894 -0,39809
8. 5000 0,1414 0,04186 0,29604 -0,31847
9. 6000 0,1414 0,03441 0,243352 -0,26539
10. 7000 0,1414 0,02906 0,205516 -0,22748
11. 8000 0,1414 0,02509 0,17744 -0,19904
12. 9000 0,1414 0,02195 0,155233 -0,17693
13. 10000 0,1414 0,01945 0,137553 -0,15924
14. 11000 0,1414 0,01741 0,123126 -0,14476
15. 12000 0,1414 0,0157 0,111033 -0,1327
16. 13000 0,1414 0,01421 0,100495 -0,12249
17. 14000 0,1414 0,01296 0,091655 -0,11374
18. 18000 0,1414 0,00927 0,065559 -0,08846
19. 19000 0,1414 0,00858 0,060679 -0,08381
20. 20000 0,1414 0,00795 0,056223 -0,07962
Tabel 3.4 Rangkaian integrator
5. Rangkaian Penguat Diferensial
R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ
Rf = 10 kΩ Rg = 10 kΩ
No. Tegangan Tegangan Tegangan Gain Gain
Masukan Masukan Keluaran Terukur Terhitung
Inverting Non – (V) (Vout/ΔVin)
(V) Inverting (V)
1. 0,141419 0,141419 0,0000435 0 0
2. 0,141416 0,212125 0,70698 9,998444 10
3. 0,141417 0,282834 1,414 9,998798 10
4. 0,141415 0,353538 2.121 9998,916 10
5. 0,141421 0,424264 2,828 9,99848 10
6. 0,141419 0,494968 3,535 9,998614 10
7. 0,141419 0,565676 4,242 9,998656 10
8. 0,141418 0,636383 4,949 9,998687 10
9. 0,141418 0,707093 5,656 9,998674 10
Tabel 3.5a Mengubah nilai amplitudo non – inverting
No. Tegangan Tegangan Tegangan Gain Gain
Masukan Masukan Keluaran Terukur Terhitung
Inverting Non – (V) (Vout/ΔVin)
(V) Inverting
(V)
1. 0,141417 0,141417 0,00004351 0 0
2. 0,212125 0,141417 0,707088 -10,00011314 10
3. 0,282833 0,141416 1,414 -9,998797881 10
4. 0,35354 0,141416 2,121 -9,998868586 10
5. 0,424247 0,141416 2,828 -9,998903939 10
6. 0,494949 0,141415 3,535 -9,999038282 10
7. 0,56566 0,141415 4,242 -9,998939292 10
8. 0,636379 0,141417 4,949 -9,998747379 10
9. 0,707086 0,141417 5,656 -9,998780205 10
Tabel 3.5b Mengubah nilai amplitudo inverting

IV. ANALISIS PERHITUNGAN


1. Penguat Operasional Inverting
𝑅2 100000
Rumus Gain Terhitung → 𝐺=− =− = −10
𝑅1 10000

2. Penguat Operasional Non – Inverting


𝑅2 5
Rumus Gain Terhitung →𝐺 =1+ =1+ =6
𝑅1 1

3. Rangkaian Integrator
1
Rumus Gain Terhitung →𝐺 =−
2𝜋𝑓𝑅𝐶

Frekuensi
No. Perhitungan
(Hz)
1. 1
20 𝐺=− = −79,6178
2 × 3,14 × 20 × 103 × 10−8
2. 1
50 𝐺=− = −31,8471
2 × 3,14 × 50 × 103 × 10−8
3. 1
100 𝐺=− = −15,9236
2 × 3,14 × 100 × 103 × 10−8
4. 1
1000 𝐺=− = −1,59236
2 × 3,14 × 1000 × 103 × 10−8
5. 1
2000 𝐺=− = −0,79618
2 × 3,14 × 2000 × 103 × 10−8
6. 1
3000 𝐺=− = −0,53079
2 × 3,14 × 3000 × 103 × 10−8
7. 1
4000 𝐺=− = −0,39809
2 × 3,14 × 4000 × 103 × 10−8
8. 1
5000 𝐺=− = −0,31847
2 × 3,14 × 5000 × 103 × 10−8
9. 1
6000 𝐺=− = −0,26539
2 × 3,14 × 6000 × 103 × 10−8
10. 1
7000 𝐺=− = −0,22748
2 × 3,14 × 7000 × 103 × 10−8
11. 1
8000 𝐺=− = −0,19904
2 × 3,14 × 8000 × 103 × 10−8
12. 1
9000 𝐺=− = −0,17693
2 × 3,14 × 9000 × 103 × 10−8
13. 1
10000 𝐺=− = −0,15924
2 × 3,14 × 10000 × 103 × 10−8
14. 1
11000 𝐺=− = −0,14476
2 × 3,14 × 11000 × 103 × 10−8
15. 1
12000 𝐺=− = −0,1327
2 × 3,14 × 12000 × 103 × 10−8
16. 1
13000 𝐺=− = −0,12249
2 × 3,14 × 13000 × 103 × 10−8
17. 1
14000 𝐺=− = −0,11374
2 × 3,14 × 14000 × 103 × 10−8
18. 1
18000 𝐺=− = −0,08846
2 × 3,14 × 18000 × 103 × 10−8
19. 1
19000 𝐺=− = −0,08381
2 × 3,14 × 19000 × 103 × 10−8
20. 1
20000 𝐺=− = −0,07962
2 × 3,14 × 20000 × 103 × 10−8

4. Rangkaian Penguat Differensial


𝑉𝑜𝑢𝑡
Rumus Gain Terhitung →𝐺=
∆𝑉𝑖𝑛
(𝑅𝑓+𝑅1)𝑅𝑔 𝑅𝑓
(𝑅𝑔+𝑅2)𝑅1
𝑉2− 𝑉1
𝑅1
G =
∆𝑉𝑖𝑛
a. Mengubah Amplitudo Non – Inverting
V1 V2 ΔVin = Perhitungan
V2-V1
(10+1)10 10
(0,141419)− (0,141419)
0,141419 0,141419 0 𝐺=
(10+1)1 1
=0
0
(10+1)10 10
(0,141416)− (0,212125)
0,141416 0,212125 0,070709 𝐺=
(10+1)1 1
=10
0,070709
(10+1)10 10
(0,141417)− (0,282834)
0,141417 0,282834 0,141417 𝐺=
(10+1)1 1
=10
0,141417
(10+1)10 10
(0,141415)− (0,353538)
0,141415 0,353538 0,212123 𝐺=
(10+1)1 1
=10
0,212123
(10+1)10 10
(0,141421)− (0,424264)
0,141421 0,424264 0,282843 𝐺=
(10+1)1 1
=10
0,282843
(10+1)10 10
(0,141419)− (0,494968)
0,141419 0,494968 0,353549 𝐺=
(10+1)1 1
=10
0,353549
(10+1)10 10
(0,141419)− (0,565676)
0,141419 0,565676 0,424257 𝐺=
(10+1)1 1
=10
0,424257
(10+1)10 10
(0,141418)− (0,494965)
0,141418 0,636383 0,494965 𝐺=
(10+1)1 1
=10
0,494965
(10+1)10 10
(0,141418)− (0,565675)
0,141418 0,707093 0,565675 𝐺=
(10+1)1 1
=10
0,565675

b. Mengubah Amplitudo Inverting


V1 V2 ΔVin = Perhitungan
V2-V1
(10+1)10 10
(0,141417)− (0,141417)
0,141417 0,141417 0 𝐺=
(10+1)1 1
=0
0
(10+1)10 10
(0,212125)− (0,141417)
0,212125 0,141417 -0,07071 𝐺=
(10+1)1 1
=10
−0,07071
(10+1)10 10
(0,282833)− (0,141416)
0,282833 0,141416 -0,14142 𝐺=
(10+1)1 1
=10
−0,14142
(10+1)10 10
(0,35354)− (0,141416)
0,35354 0,141416 -0,21212 𝐺=
(10+1)1 1
=10
−0,21212
(10+1)10 10
(0,424247)− (0,141416)
0,424247 0,141416 -0,28283 𝐺=
(10+1)1 1
=10
−0,28283
(10+1)10 10
(0,494949)− (0,141415)
0,494949 0,141415 -0,35353 𝐺=
(10+1)1 1
=10
−0,35353
(10+1)10 10
(0,56566)− (0,141415)
0,56566 0,141415 -0,42425 𝐺=
(10+1)1 1
=10
−0,42425
(10+1)10 10
(0,636379)− (0,141417)
0,636379 0,141417 -0,49496 𝐺=
(10+1)1 1
=10
−0,49496
(10+1)10 10
(0,212125)− (0,141417)
0,707086 0,141417 -0,56567 𝐺=
(10+1)1 1
=10
−0,56567

V. PEMBAHASAN
Prinsip kerja Op-Amp adalah membandingkan input inverting dan
non – inverting. Apabila kedua input tersebut bernilai sama, maka
output Op-Amp akan bernilai nol. Sebaliknya, apabila terdapat
perbedaan nilai kedua input, maka output Op-Amp akan memberikan
suatu nilai tegangan output.
Rangkaian pertama adalah rangkaian penguat operasional inverting.
Pada inverting, input dan outputnya berlawanan polaritas, sehingga pada
perhitungan penguatnya (gain) terdapat tanda negatif. Rangkaian
penguat operasional inverting berfungsi untuk memperkuat dan
membalik polaritas sinyal masukan. Tegangan AC yang diberikan oleh
masukan akan sefasa dengan keluaran, sehingga pada Gambar 3.1,
sinyal masukan dan keluaran sama atau sefase.
Rangkaian kedua adalah rangkaian penguat operasional non –
inverting. Rangkaian penguat operasional non – inverting berfungsi
untuk menguatkan dan tidak membalik polaritas sinyal masukan. Pada
penguat operasional non – inverting, polaritas output akan sama dengan
polaritas input, namun memiliki penguatan yang bergantung pada
hambatan feedback dan hambatan input.
Rangkaian ketiga adalah rangkaian komparator. Berdasarkan
percobaan, hasil yang didapat sesuai dengan prinsip kerja rangkaian
komparator, di mana prinsip kerja rangkaian komparator adalah apabila
tegangan masukan non - inverting lebih besar sama dengan tegangan
masukan inverting, maka tegangan output akan sama dengan tegangan
saturasi positif atau lampu LED akan menyala. Sebaliknya, apabila
tegangan masukan non – inverting lebih kecil dari tegangan masukan
inverting, maka tegangan output akan sama dengan tegangan saturasi
negatif atau lampu LED akan mati.
Rangkaian keempat adalah rangkaian integrator. Rangkaian
integrator dapat digunakan sebagai pengubah tegangan kotak menjadi
tegangan segitiga, atau dapat digunakan sebagai rangkaian filter lolos
rendah. Rangkaian integrator menghasilkan output yang sebanding
dengan integral dari tegangan inputnya terhadap waktu. Pada rangkaian
integrator, tegangan outputnya akan menjadi integral dari bentuk
gelombang, sehingga pada Gambar 3.3, gelombang input sinusoidal
menghasilkan gelombang output kosinus.
Rangkaian kelima adalah rangkaian penguat diferensial. Penguat
diferensial mampu memperkuat sinyal yang kecil. Keluaran dari
penguat diferensial ini sebanding dengan perbedaan tegangan kedua
masukannya.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
a. Saya mampu merangkai penguat menggunakan Op-Amp dengan
benar.
b. Saya mampu mengukur respons keluaran penguat.
c. Saya mampu merangkai penguat menggunakan Op-Amp
sebagai differensiator dan intregrator.
2. Saran
Ketika dosen menerangkan sebaiknya diperhatikan dengan
sungguh-sungguh agar ketika merangkai rangkaian melalui Ni
Multisim tidak terjadi kesalahan maupun kebingungan

VII. DAFTAR PUSTAKA


Dwihono. 1996. Rangkaian Elektronika Analog. Jakarta : Erlangga.
Gunawan, Hanafai. 1996. Prinsip – Prinsip Elektronika Edisi ke – 2.
Jakarta : Erlangga.
Malvino, A.P. 2003. Prinsip – Prinsip Elektronika. Jakarta : Salemba
Teknika.

Anda mungkin juga menyukai