Anda di halaman 1dari 8

MODUL 3 KARAKTERISTIK DIODA

Fidelia Nada Syazhana (K1C020044)


Asisten : Andre Firdaus
Tanggal Percobaan : 16/10/2021
PAF15210P - Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Praktikum Elektronika Dasar 1 Acara 3 Karakteristik Dioda ini bertujuan agar mahasiswa
dapat memahami konsep bias maju dan bias mundur. Tujuan yang kedua yaitu agar mahasiswa
dapat memahami karakteristik dari dioda. Tujuan yang terakhir, agar mahasiswa dapat
membedakan berbagai jenis dioda. Dioda merupakan salah satu komponen semikonduktor.
Disebut semikonduktor atau setengah konduktor karena bahan ini tidak disusun dari konduktor
murni. Dioda ini merupakan komponen sederhana yang terbuat oleh bahan semikonduktor bahan
yang umum dgunakan dioda ialah silikon. Selain dioda silikon telah dilakukan penggunaan CuO
sebagai bahan pembuat dioda. Jika dua tipe bahan semikonduktor didekatkan maka akan
didapatkan sambungan PN-Junction. Hubungan PN ini hanya dapat meneruskan arus apabila
diberikan tegangan bias maju, yaitu P (anoda) dihubungkan dengan terminal positif catu daya
dan N (katoda) dengan terminal negatif catu daya. Jika hubungan ini dibalik maka dikatakan
bahwa dioda menjadi tegangan bias mundur dan tidak dapat mengalirkan arus listrik.
Karakteristik inilah yang menyebabkan dioda dapat bekerja sebagai penyearah arus listrik[1].
Fungsi utama dioda adalah penyearah arah arus AC menjadi arus DC. Selain itu dioda juga
berfungsi sebagai pengaman dari beban induktif, misalnya solenoid, relay, ataupun motor listrik.
Pada saat dipadamkan maka beban induktif akan menghasilkan tegangan yang cukup tinggi
sehingga dapat merusak transistor maupun IC lain yang berfungsi sebagai input. Pada saat inilah
dioda berfungsi sebagai pengaman komponen lainnya selain itu dioda juga telah memiliki fungsi
yang lain yaitu pada penerapan dioda PN-Junction ternyata juga dapat diaplikasikan sebagai sel
surya[3].

Gambar 3.1 Rangkaian Dioda


Karakteristik statistik dioda dapat diselidiki dengan cara memasang dioda secara seri dengan catu
daya DC dan sebuah resistor seperti pada gambar 3.1. Karakteristik ini didapatkan dengan
mengukur tegangan dioda dan arus listrik yang mengalir pada rangkaian dioda. Dimana harga I
(arus) ini dapat diubah dengan dua cara, yaitu dengan tegangan dioda dan hambatan pada
rangkaian[2]. Dioda dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran yang sangat berguna. Dioda yang
lebih besar mampu untuk daya yang lebih besar, dapat dibuat dengan suatu kenop sebagai salah
satu terminalnya. Oleh karena itu, dapat dihubungkan langsung ke alat penyerap arus.
Karakteristik dioda, khususnya dioda sambungan semikonduktor yang dibuat dari silikon. Prinsip
fisis yang menghasilkan karakteristik terminal dioda dan nama ‘dioda sambungan’[4].

Alat dan bahan yang digunakan pada acara praktikum karakteristik dioda antara lain,
osiloskop, multimeter digital (MMD), catu daya DC variabel, breadboard , resistor, dan dioda.
Praktikum pada acara praktikum karakteristik dioda ini dilakukan dalam dua kali kegiatan, yaitu
pada bias maju dan bias mundur. Langkah pertama yang dilakukan pada kegiatan praktikum bias
maju yaitu membuat rangkaian seperti pada gambar yang diberikan dan pastikan catu daya dalam
kondisi off serta tombol pengatur tegangan pada posisi nol pada saat menghubungkan peralatan.
Selanjutnya, pastikan pemasangan MMD sebagai Voltmeter dan MMD sebagai Amperemeter
sudah benar. Kemudian, pada amperemeter dimulai dengan memilih skala yang terbesar. Jika
nilai pembacaan amperemeter masih nol, maka skala diubah ke yang lebih kecil hingga nilai
pembacaan didapat. Lalu, tegangan pada catu daya divariasikan dan arus yang mengalir dicatat
setiap variasi tegangan yang dilakukan. Langkah terakhir, lakukan langkah-langkah sebelumnya
untuk melakukan penurunan tegangan dari 0,8 volt sampai 0 dengan interval 0,1 volt. Kegiatan
selanjutnya yaitu melakukan praktikum pada bias mundur. Langkah pertama yang dilakukan
yaitu membuat rangkaian seperti pada gambar yang diberikan atau bisa membalikkan posisi
dioda pada rangkaian. Selanjutnya, pada amperemeter, pilih posisi skala yang terkecil.
Kemudian, tegangan pada catu daya divariasikan dari dari 0 sampai maksimum dengan interval
sebesar 2 volt dan arus setiap variasi tegangan dicatat. Lakukan semua langkah untuk bias maju
dan bias mundur untuk jenis dioda yang lain.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dihasilkan data praktikum bias maju dan bias
mundur sebagai berikut :
Nama Praktikan : Fidelia Nada Syazhana NIM : K1C020044
Teman Kerja 1 : Dwi Amalia NIM : K1C020002
Teman Kerja 2 : Pramudia Wisnu Arrohman NIM : K1C020014
Teman Kerja 3 : Anthika Agustin Sugiyono NIM : K1C020070
Tabel 3.1 Data Teman Kerja dalam Praktikum

Dioda Zener
 Forward Bias
Forward Bias
No Tegangan Input Tegangan Dioda Arus Hambatan Dalam
(V) (V) (A) ( Ohm )
1. 0 0 0 0
2. 0,1 0,1 0,000001013 98.716
3. 0,2 0,2 0,000008017 25.000
4. 0,3 0,3 0,000056416 5.319
5. 0,4 0,4 0,000390907 1.025
6. 0,5 0,5 0,002703 185
7. 0,6 0,6 0,018678 33,3
8. 0,7 0,7 0,129088 5,38
9. 0,8 0,8 0,892127 0,89
10. 0,9 0,9 6,165 0,15
11. 1,0 1,0 42,61 0,023
Tabel 3.2 Data Praktikum Forward Bias pada Dioda Zener

 Reverse Bias
Reverse Bias
No Tegangan Input Tegangan Dioda Arus Hambatan Dalam
(V) (V) (A) ( Ohm )
1. 0 0 0 0
2. -2 -2 1,71435E-08 -116.662.291,8
3. -4 -4 1,71435E-08 -233.324.583,7
4. -5,6 -5,6 0,005 -1.120
5. -5,7 -5,7 0,238802 -23,86914682
6. -5,8 -5,8 11,406 -0,508504296
Tabel 3.3 Data Praktikum Reverse Bias Dioda Zener
Dioda Germanium
 Forward Bias
Forward Bias
No Tegangan Input Tegangan Dioda Arus Hambatan Dalam
(V) (V) (A) ( Ohm )
1. 0 0 0 0
2. 0,1 0,1 0,000000000969 103.199.174,4
3. 0,2 0,2 0,00000000663 30.165.912,5
4. 0,3 0,3 0,0000000397 7.556.675,06
5. 0,4 0,4 0,000000233 1.716.738,19
6. 0,5 0,5 0,00000136 367.647,05
7. 0,6 0,6 0,00000797 75.282,3
8. 0,7 0,7 0,0000466 15.021,45
9. 0,8 0,8 0,000272 2.941,17
10. 0,9 0,9 0,00159 566,03
11. 1,0 1,0 0,01 100
Tabel 3.4 Data Praktikum Forward Bias pada Dioda Zener

 Reverse Bias
Reverse Bias
No Tegangan Input Tegangan Dioda Arus Hambatan Dalam
(V) (V) (A) ( Ohm )
1. 0 0 0 0
2. -2 -2 0,0000000002 -10.000.000.000
3. -4 -4 0,0000000002 -20.000.000.000
4. -5,6 -5,6 0,0000000002 -28.000.000.000
5. -5,7 -5,7 0,0000000002 -28.500.000.000
6. -5,8 -5,8 0,0000000002 -29.000.000.000
Tabel 3.5 Data Praktikum Reverse Bias Dioda Germanium
50 120000

45
100000
40

35
80000
30

25 60000

20
40000
15

10
20000
5

0 0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

Tegangan (V) Arus (A) Hambatan Dalam (Ohm)

Grafik 3.1 Forward Bias Dioda Zener

Forward Bias Germanium


120

100

80

60

40

20

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

arus Hambatan (Ohm)

Grafik 3.2 Forward Bias Dioda Germanium


Berdasarkan grafik 3.1 diatas, pada dioda zener dapat dilihat bahwa semakin besar
tegangan pada dioda maka arus yang mengalir pada dioda juga akan semakin besar. Sedangkan
hubungan antara tegangan dengan hambatan dalam berbanding terbalik, sehingga semakin besar
tegangan maka akan semakin kecil hambatan. Berdasarkan grafik 3.2, pada dioda germanium
dapat dilihat bahwa meskipun tegangan pada dioda kecil, arus sudah mengalir pada dioda, dan
hambatan yang terjadi pun semakin besar.

Forward Bias (bias maju) yaitu kondisi dimana kutub positif sumber potensial eksternal
dihubungkan ke sisi P dioda dan kutub negatif sumber potensial eksternal dihubungkan ke sisi N
dioda. Ketika potensial yang tinggi diberikan pada rangkaian, akan terdapat banyak elektron
yang mengalir dari sumber tegangan negatif ke dioda. Dan semakin banyak elektron yang
mendesak elektron yang terkumpul di tipe N. Begitupula dengan hole-hole yang terbentuk akan
semakin banyak sehingga displasi layer yang merupakan batas antara elektron dan hole akan
menjadi lebih kecil. Karena elektron yang semakin terdesak dan displasi layer yang semakin
kecil akan memudahkan elektron untuk bergerak mengisi hole dan berpindah dari hole yang satu
ke hole yang lainnya hingga akhirnya terjadi aliran arus listrik yang melewati dioda. Begitupun
sebaliknya, Reverse Bias (bias mundur) yaitu kondisi dimana kutub positif sumber potensial
eksternal dihubungkan ke sisi N dioda dan kutub negatif sumber potensial eksternal dihubungkan
ke sisi P dioda. Ketika dioda tidak dipasang dengan sesuai, yang terjadi adalah elektron hanya
akan mengisi hole di salah satu sisi saja sehingga akhirnya elektron akan mengisi di masing-
masing bagian dan tidak ada arus perputaran elektron, displasi layer di dalam dioda akan
semakin menebal dan muatan akan netral karena seluruh hole telah terisi oleh elektron.

Dioda Germanium, dioda Zener, dan dioda LED merupakan dioda semikonduktor yang pastinya
juga memiliki perbedaan. Dioda Germanium, memiliki tegangan ‘turn on’ yang rendah dan
resistansinya rendah sehingga meskipun tegangan yang mengalir kecil, arus akan mengalir di
dalam rangkaian. Fungsi dari dioda Germanium yaitu digunakan pada rangkaian detektor radio
penerima. Dioda Zener, memiliki karakteristik dapat menyalurkan arus listrik yang mengalir ke
arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas ‘tegangan tembus’
(breakdown voltage). Fungsi dari dioda Zener yaitu untuk menstabilisasi tegangan. Sedangkan
dioda LED memiliki karakteristik yang hanya dapat memancarkan cahaya apabila terdapat aliran
tegangan listrik dengan arus posisi bias maju dari Anoda menuju Katoda. Fungsi dari dioda LED
yaitu sebagai indikator dan display. LED dengan cahaya intensitas tinggi dapat digunakan
sebagai pengganti lampu penerangan yang hemat energi, karena konsumsi arus yang kecil.
Kesimpulan yang dapat diambil dari acara praktikum karakteristik dioda yaitu bias maju
terjadi ketika kutub positif sumber potensial eksternal dihubungkan ke sisi P dioda dan kutub
negatif sumber potensial eksternal dihubungkan ke sisi N dioda. Sedangkan bias mundur kutub
positif sumber potensial eksternal dihubungkan ke sisi N dioda dan kutub negatif sumber
potensial eksternal dihubungkan ke sisi P dioda. Setiap jenis dioda memiliki karakteristik yang
berbeda, seperti dioda Germanium yang memiliki tegangan dan resistansi yang renda, dioda
Zener yang dapat mengalirkan arus secara berlawanan (bias maju dan bias mundur), dan dioda
LED yang hanya dapat mengalirkan arus pada posisi bias maju. Selain itu, fungsi setiap jenis
dioda juga berbeda, dioda Germanium berfungsi sebagai rangkaian detektor radio penerima,
dioda Zener berfungsi sebagai stabilisator tegangan, dan dioda LED berfungsi sebagai indikator
dan display.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Adi, Agung. 2010. Mekatronika. Yogyakarta: Graha Ilmu.


[2] Arifin. 2015. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar I. Makassar: Universitas Hassanudin.
[3] Ginting, Hendra. 2006. Simulasi Peranti Model Sel Surya Dioda n+ (x)/p. Jurnal Teknologi
Proses. Vol 2(3): 49-50.
[4] Woollard, Harry. 2006. Elektronika Praktis. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai