PENDAHULUAN
a. Nebulizer sistem
Sistem ini berfungsi untuk mengubah larutan butir-butir kabut yang berukuran
15µm sampai 20µm, dengan cara menarik larutan melalui pipa kapiler dengan
penghisap pancaran gas bahan bakar dan gas oksidan disemprotkan keruang pengabut.
Partikel-partikel kabut yang halus kemudian bersama-sama aliran gas bahan bakar
masuk kedalam nyala selang kabut yang dialirkan melalui saluran pembuangan.
(J. Basset, 1991).
b. Burner sistem
Sistem burner ialah suatu sistem dimana nyala api mengatomkan sampel yang telah
diubah menjadi kabut atau uap garam unsur menjadi atom-atom normal. Berikut
gambar atomizer nyala:
y= a+bx
Emisi y= emisi
x= konsentrasi
konsentrasi
METODOLOGI
2.1 Alat dan bahan
2.1.1 Alat
1. Botol semprot
2. AAS Spectra AA-220
3. Botol kaca 8 buah
2.1.2 Bahan
1. Larutan sampel berupa larutan sampel II, larutan kelompok 5 3B D3 16 ppm
2. Larutan standar dengan konsentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm, 30
ppm
3. Larutan Blanko
4. Aquadest
2.2 Prosedur kerja
2.2.1 Prosedur perobaana analisa kuntitatif dengan AES
a. Pengoperasian AAS spectra AA-220
1. Menyiapkan sampel yang akan dianalisa
2. Membuka tabung gas asetylen berlawanan arah jarum jam dengan menggunakan
kunci inggris hingga tekanan gas 11 psi
3. Menghubungkan kabel kompresor lalu mengisi udara pada kompresor hingga
100 psi dengan keluaran 50 psi
4. Menghubungkan kabel komputer, alat AAS, printer, CPU, dan blower pada
sumber arus listrik
5. Mengecek blower dengan tisu
6. Mengecek tekanan asetylen 11 psia
7. Menghidupkan alat spektra AA-220 dan komputer
8. Mengklik logo spektra AA pada layar komputer
9. Mengklik Work Sheet
10. Mengklik New
11. Memilih Varian-SP 100-Data-S1 2017
12. work sheet details dan mengisi data berikut:
Name: kel 3&4 3A S1 AES kuantitatif
13. Mengklik oke
14. Mengklik add method dan memilih elemen Fe (elemen yang akan dianalisa)
15. Mengklik edit method dan mengisi data berikut:
Type/mode
Sampling mode : manual
Instrument mode : emision
Flame type & gas flow : air/acetylen
Air flow : 10,00𝑙⁄𝑚𝑖𝑛
Acetylene flow : 2,00𝑙⁄𝑚𝑖𝑛
Measurement
Measurment mode : integration
Measurement time : 3 s
Ready delay time : 5 s
Calibration mode : concentration
Replicate standar : 3
Replicate sampel : 3
Standard
Mengisi nilai larutan Fe yang sebelum telah dibuat
Standar 1 : 5 ppm
Standar 2 : 10 ppm
Standar 3 : 15 ppm
Standar 4 : 20 ppm
Standar 5 : 25 ppm
Standar 6 : 30 ppm
16. Mengklik notekemudian mengisi format
Nama anggota kelompok:
Delvie griffin palallung (16 644 038)
Fajar satritama (16 644 040)
Hamzah nasihalhaq (16 644 054)
Selvia widyawati (16 644 030)
Muhammad gery saputra (16 644 031)
Danu willian (16 644 050)
Bariah (16 644 008)
Siti khoirun nissa (16 644 053)
17. Mengklik oke
18. Mengklik label dan mengisi sampel berikut:
a. Sampel II
b. Sampel D3 B kel 5 Fe 16 ppm
19. Mengklik analysis
20. Mengklik optimize, akan muncul beberapa kotak yaitu:
a. Kotak unsur pilihan Fe yang diuji, mengklik oke
b. Kotak dialog box pada monitor, mengklik oke
c. Kolom analysis check list, mengklik oke
21. Menyalakan flame, cek selang, dan gas asetylen di 11 psia
22. Mengklik emission set up lalu muncul kotak pressure top standard berarti
masukan selang pada standar dengan konsentrasi paling tinggi
23. Mengklik oke
24. Menggeser burner heat sampai signal tertinggi
25. Memindahkan selang kedalam aquadest
26. Mengklik instrument zero
27. Mengklik oke
28. Kemudian muncul kolom uji Fe, mengklik cancel
29. Mengklik start, kemudian muncul kotak lalu mengklik ok hingga 3 kali
30. Mengikuti perintah yang muncul dimonitor untuk dianalisa
a. “present top standard”, mengklik “oke”
b. “present remove standard” (selang terhubung dengan aquadest), “read”
c. “present cal zero” (selang terhubung dengan blanko), “read”
d. “present standard 1” (selang terhubung dengan starndar 1), “read”
e. “present standard 2” (selang terhubung dengan starndar 2), “read”
f. “present standard 3” (selang terhubung dengan starndar 3), “read”
g. “present standard 4” (selang terhubung dengan starndar 4), “read”
h. “present standard 5” (selang terhubung dengan starndar 5), “read”
i. “present standard 6” (selang terhubung dengan starndar 6), “read”
j. “present sampel II” (selang terhubung dengan sampel II), “read”
k. “present sampel D3 B kel 5 Fe 16 ppm” (selang terhubung dengan sampel
D3 B kel 5 Fe 16 pp ), “read”
31. Setelah proses analisa selessai akan muncul anthrop compled, kemudian klik
“oke”
32. Mengeprint hasil yang diperoleh: mengklik “file” – “close” – “report” –
“select data” – “file yang diinginkan” – “print” – “ok”
33. Mengklik “exit”
2.2.2 Prosedur kerja analisa kualitatif pada AES
1. Menyiapkan sampel yang akan dianalisa
2. Membuka tabung gas asetylen berlawanan arah jarum jam dengan menggunakan
kunci inggris
3. Menghubungkan kabel kompresor lalu mengisi udara pada kompresor hingga 100
psi dengan keluaran 50 psi
4. Menghubungkan kabel komputer, alat AAS, printer, CPU, dan blower pada sumber
arus listrik
5. Mengecek blower dengan tisu
6. Mengecek tekanan asetylen 11 psia
7. Menghidupkan alat spektra AA-220 dan computer
8. Mengklik logo spektra AA pada layar computer
9. Mengklik Work Sheet
10. Mengklik New
11. Memilih Varian-SP 100-Data-S1 2017
12. work sheet details dan mengisi data berikut:
Name: kel 3&4 3A S1 AES kuantitatif
13. Mengklik oke
14. Mengklik add method dan memilih elemen Na (elemen yang akan dianalisa)
15. Mengklik edit method dan mengisi data berikut:
Type/mode
Sampling mode : manual
Instrument mode : emision
Flame type & gas flow : air/acetylen
Air flow : 10,00𝑙⁄𝑚𝑖𝑛
Acetylene flow : 2,00𝑙⁄𝑚𝑖𝑛
Measurement
Measurment mode : integration
Measurement time : 3 s
Ready delay time : 5 s
Calibration mode : concentration
Replicate standar : 3
Replicate sampel : 3
Standard
Mengisi nilai larutan Fe yang sebelum telah dibuat
Standar 1 : 5 ppm
Standar 2 : 10 ppm
Standar 3 : 15 ppm
Standar 4 : 20 ppm
Standar 5 : 25 ppm
Standar 6 : 30 ppm
16. Mengklik note kemudian mengisi format
Nama anggota kelompok:
Delvie griffin palallung (16 644 038)
Fajar satritama (16 644 040)
Hamzah nasihalhaq (16 644 054)
Selvia widyawati (16 644 030)
Muhammad gery saputra (16 644 031)
Danu willian (16 644 050)
Bariah (16 644 008)
Siti khoirun nissa (16 644 053)
17. Mengklik oke
18. Mengklik label dan mengisi sampel berikut:
a. Sampel II
19. Mengklikanalysis
20. Mengklik optimize, akan muncul beberapa kotak yaitu:
a. Kotak unsur pilihan Na yang diuji, menklik oke
b. Kotak dialog box pada monitor, mengklik oke
c. Kolom analysis check list, mengklik oke
21. Menyalakan flame, cek selang, dan gas asetylen di 11 psia
22. Mengklik emission set up lalu muncul kotak pressure top standard berarti masukan
selang pada standar dengan konsentrasi paling tinggi
23. Mengklik oke
24. Menggeser burner heat sampai signal tertinggi
25. Memindahkan selang kedalam aquadest
26. Mengklik instrument zero
27. Mengklik oke
28. Mengklik instrument
29. Mengklik cancel jika disuruh optimize kembali
30. Mengklik wavelength scan kemudian akan muncul kotak lalu memilih emission
scan dan mengisi data
- Scan rate : 250 nm/mm
- Scan range : Start 900 nm
Stop 185 nm
31. Mengklik oke
32. Mengklik oke pada kotak dialog box pada monitor
33. Mengklik oke pada kolom analysis check list
34. Jika muncul perintah pada monitor present sample, selang dihubungkan pada
sampel kemudian mengklik read
35. Menunggu analisa hingga selesai dengan tanda tidak ada kata slewing pada
monitor
36. Memindahkan selang pada aquadest, lalu mematikan flame dengan mengklik
tombol merah
37. Mencetak hasil spektrum dengan cara:
- Mencetak full spectrum dengan memindahkan pada Microsoft office word
dengan mengklik print screen lalu paste
- Mencetak bagian dari spektrum dengan cara mengklik kanan pilih scale
kemudian masukan skala, sebagai berikut;
Pada panjang gelombang = 800 nm – 900 nm
Absis = -0,01–0,100
Pada panjang gelombang = 700 nm – 800 nm
Absis = -0,01 – 0,00
Pada panjang gelombang = 600 nm – 700 nm
Absis = -0,01 – 0,03
Pada panjang gelombang = 500 nm – 600 nm
Absis = -0,01 – 0,03
Pada panjang gelombang = 400 nm – 500 nm
Absis = -0,01 – 0,01
Pada panjang gelombang = 300 nm – 400 nm
Absis = -0,01 – 0,04
Pada panjang gelombang = 200 nm – 300 nm
Absis = -0,01 – 0,00
- Menekan tombol print screen lalu paste pada Microsoft office word dengan
masing-masing scale tersebut
- Kemudian mencatat panjang gelombang tertinggi (peak) pada masing-masing
scale dan full spectrum
38. Mematikan alat
- Mengklik exit, lalu matikan komputer, kemudian mematikan alat AAS, menutup
tabung gas asetylen dan mencabut semua sumber
BAB III
Sampel II Over -
D3 B kel 5 Fe 16 ppm 15,988 16,465
Tabel 3.1.3 Analisa kualitatif
No λ (nm) Kemungkinan Kesimpulan
1. 858,3 ClI Cl
2. 855,2 ClI, SnI Cl
3. 851,1 KrI, CuII Cu
4. 809,7 RnI, PaI, NiII Rn *
5. 809,1 CuI Cu*
6. 795,2 ArI, RbI, HgII, KI Rb
7. 780,2 Rb, FI, RbI, XeI, Br±, CuII Rb
Pada praktikum instrumentasi dengan dengan alat analitiknya berupa AES, memiliki
beberapa tujuan yang harus dicapai yaitu dapat melakukan analisa kualitatif terhadap
logam-logam yang ada dalam sampel dengan metode spektrometri emisi atom dan dapat
melakukan analisa kuantitatif terhadap logam-logam tertentu dengan metode
spektrometri emisi atom.
Dari hasil perhitungan didapatkan konsentrasi sampel II adalah Over dan sampel D3
B kel 5 Fe 16 ppm adalah 15,988 ppm. Pada sampel II tidak dapat dilakukan interpolasi.
Ekstrapolasi sangat tidak dianjurkan pada kurva kalibrasi karena penyimpangan akan
semakin besar jika konsentrasi semakin besar. Dengan melakukan ekstrapolasi maka
akan memperbesar kesalahan perhitungan yang terjadi. Cara yang dapat dilakukan
adalah dengan mengencerkan sampel dengan faktor pengenceran yang terbentuklalu
dianalisa dengan AES.
Tujuan kedua adalah dapat melakukan analisa kualitatif dengan AES. Instrument AES
dapat melakukan analisa kualitatif dengan cara mengidentifikasi spektra panjang
gelombang cahaya yang diemisikan oleh sampel. Karena unsur-unsur logam memiliki
panjang yang spesifik, maka dengan mudah dapat menentukan unsur-unsur logam apa
saja yang terdapat pada sampel yang dianalisa.
Namun sebelum dapat dianalisa mula-mula sampel harus di atomisasi terlebih dahulu
agar atom yang masih terikat dalam bentuk senyawa dapat terpecah menjadi atom-atom
individu. Pemanasaan dilakukan agar atom-atom dapat mengalami eksitasi elekltron
ketingkat yang lebih tinggi, setelah tereksitasi elektron akan mengalami deeksitasi
dengan memancarkan energi dalam bentuk cahaya. Tingkat energi elektron dasar yang
berbeda-beda setiap atom akan menyebabkan energi yang dipancarkan oleh setiap atom
cenderung berbeda. Beda energi ini selanjutnya akan menyebabkan perbedaaan panjang
gelombang cahaya yang dipancarkan oleh detektor dan analisa hingga unsur-unsur
logam dapat segera diidentifikasi. Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan
bahwa terdapat berbagai macam unsur logam dalam sampel, adapun unsur yang
berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Fe, dengan panjang gelombang (nm) : 346,7; 347,6; 349,1; 349,9; 361,9; 363,3;
368,0; 372,1; 373,8; 374,7; 382,6; 386,1; 387,9; 388,7; 389,7; 390,1; 438,3; 442,8;
527,0.
2. Cu, dengan panjang gelombang (nm) : 303,7; 304,7; 324,8; 327,5; 809,1; 851,1.
3. Cr, dengan panjang gelombang (nm) : 302,0; 344,1; 344,8; 357,9; 359,4; 366,6;
366,3; 390,7; 392,3; 393,0; 404,5; 427,6; 429,1; 433,8; 434,6; 435,3; 465,3; 520,9;
5401.
4. K, dengan panjang gelombang (nm) :364,8; 694,0; 766,7; 770,2.
5. Ni, dengan panjang gelombang (nm) : 352,6.
6. W, dengan panjang gelombang (nm) : 370,6; 375,9.
7. Ca,dengan panjang gelombang (nm) : 422,6
8. Na, dengan panjang gelombang (nm) : 449,8; 589,1; 589,7
9. Pm, dengan panjang gelombang (nm) : 461,7; 464,7; 467,9.
10. Rb, dengan panjang gelombang (nm) : 780,2; 795,2
11. Rn, dengan panjang gelombang (nm) : 805,7
12. Cl,dengan panjang gelombang (nm) : 855,2; 858,3.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada analisa kualitatif, diperkirakan unsur-unsur yang terkandung dalam sampel
adalah :
a) Kalsium (Ca)
b) Alumunium (Al)
c) Natrium (Na)
d) Perak (Ag)
e) Besi (Fe)
f) Tembaga (Cu)
g) Nickel (Ni)
2. Pembuatan kurva standard merupakan grafik yang dibuat dari Absorbansi Vs
Konsentrasi dari larutan standard dimana memperoleh persamaan garis yaitu, y =
0.0201x + 0.0134
4.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum, mahasiswa harus lebih teliti dalam hal:
a. Membuat larutan standar dengan teliti dan kondisi alat yang digunakan harus
praktikum.
Lampiran
Grafik data konsentrasi melawan intents
Konsentrasi Intents
0 0,0101
5 0,1093
10 0,2091
15 0,3219
20 0,4346
25 0,5262
30 0,5967
Grafik
0.7
0.6 y = 0.0201x + 0.0134
R² = 0.9966
0.5
Intens
0.4
0.3 intens
0.2 Linear (intens)
0.1
0
0 10 20 30 40
Konentrasi
Perhitungan
Skoog, Douglas A. 2006 .“Principles of Instrumental Analysis” 6th Edition. United States
Of America:McGraw-Hill Inc.