Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

HAMBATAN DALAM BATERAI

Nama : Sri Rahayu Effendi


NIM : 2000019012
Prodi/Kelas : Teknik Industri / A

LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2020
HAMBATAN DALAM BATERAI

A. Tujuan Percobaan
1. Menentukan besarnya hambatan dalam pada suatu baterai dengan pendekatan persamaan
tegangan jepit
B. Alat dan Bahan
1. 4 Baterai
2. 2 Multimeter
3. Resistor variable
4. Kabel
C. Prosedur Percobaan
1. Rangkai seri baterai terlebih dahulu
2. Ukur tegangan baterai dengan multimeter dipararelkan
3. Lalu terbaca nilai E dari baterai tersebut
4. dst
D. Dasar Teori
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik
bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Satuan SI untuk arus listrik
adalah ampere (A). Formula arus listrik adalah:
I = Q/t
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu

detik Arus listrik dalam sebuah rangkaian tidak hanya mengalir melalui rangkaian luar,
tetapi juga secara internal melalui baterai. Arus mengalir melalui sebuah loop tertutup. Pada
setiap bagian loop arus harus menembus hambatan yang berbeda-beda bergantung pada jenis
bagian penghantar. Bagian-bagian tersebut termasuk baterai itu sendiri yang mana arus
mengalami hambatan. Apabila arus yang mengalir adalah I dan hambatan baterai rd (disebut
hambatan dalam baterai), menurut hukum Ohm, pada baterai akan mengalami penurunan
tegangan sebesar I. rd . Hal ini menyebabkan tegangan terminal baterai berkurang sebesar I.
rd dari nilai rangkaian terbuka E (GGL baterai) sehingga tegangan terminalnya menjadi:
V = E - I. rd.................................. Persamaan (1) Atau

rd = E-V/I.................................. Persamaan (2)

Makin besar I dan rd makin besar pula penurunan tegangannya. Banyak catu daya memiliki
hambatan dalam rd yang sangat kecil sehingga penurunan tegangan dapat diabaikan.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang
mempunyai satuan Ohm dapat dirumuskan sebagai berikut:
R=V/I
R = Besarnya hambatan dalam sebuah rangkaian. [Ohm (Ω)].
V = Beda potensial pada kedua ujung rangkaian. [Volt (V)].
I = Kuat arus listrik yang mengalir pada sutu rangkaian. [Ampere (A)].

Untuk menentukan hambatan dalam sebuah catu daya (misal baterai), baterai dibebani dan
mengukur penurunan tegangan terminal E-V, dengan V adalah tegangan terminal tertutup.
Dengan mengetahui I, arus yang mengalir, rd dapat dihitung dengan persamaan 2. Tegangan
listrik atau voltase adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik
untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah,
tinggi atau ekstra tinggi.Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V). Rumus tegangan ialah:
V=IxR
V = Beda potensial pada kedua ujung rangkaian. [Volt (V)].
I = Kuat arus listrik yang mengalir pada sutu rangkaian. [Ampere (A)].
R = Besarnya hambatan dalam sebuah rangkaian. [Ohm (Ω)].

E. Data Percobaan
Jumlah baterai ( n ) = 2 Jumlah baterai ( n ) = 4
𝐸 = (3,16 ± 0,005) Volt 𝐸 = (6,32 ± 0,005) Volt

i I i (mA) V i (V) i I i (mA) V i (V)


1. 12,8 1,46 1. 14,4 1,40
2. 15,8 1,44 2. 15,8 1,37
3. 18,2 1,43 3. 21,5 1,34
4. 21,3 1,40 4. 29,0 1,31
5. 25,0 1,38 5. 32,9 1,28
6. 30,4 1,35 6. 40,0 1,22
7. 36,1 1,31 7. 58,4 1,07
8. 43,2 1,27 8. 69,6 0,98
9. 59,5 1,17 9. 83,6 0,87
10. 80,2 1,03 10. 117,4 0,61

F. Analisis Data dan Pembahasan

1. Jumlah baterai = 1
E −V
Persamaan r = diubah ke bentuk persamaan garis lurus yˆ i = axi + b dengan
I
memisalkan V = y , I = x , − r = a dan E = b sehingga menjadi V = −rI + E . Dari data
percobaan di atas dapat dibuat tabel sebagai berikut :

yi xi y i
No. x i (A) x i2 (A2) ŷ i y i − yˆ i ( yi − yˆ i )2
(V) (VA)
1. 0,0128 0,00081796 1,46 0,018688 29,54854791 -28,08854791 788,96652369
2. 0,0158 0,00024964 1,44 0,022752 29,59612332 -28,15612332 792,76728041
3. 0,0182 0,00033124 1,43 0,026026 29,63418364 -28,20418364 795,47597479
4. 0,0213 0,00045369 1,40 0,02982 29,6833449 -28,2833449 799,94759873
5. 0,025 0,000625 1,38 0,0345 29,74202123 -28,36202123 804,40424825
6. 0,0304 0,00092416 1,35 0,04104 29,82765696 -28,47765696 810,97694593
7. 0,0361 0,00130321 1,31 0,047291 29,91805023 -28,60805023 818,42053796
8. 0,0432 0,00186624 1,27 0,054864 30,03064536 -28,76064536 827,17472152
9. 0,0595 0,00354025 1,17 0,069615 30,2891384 -29,1191384 847,92422115
10. 0,0802 0,00643204 1,03 0,082606 30,6174087 -29,5874087 875,41475358
Σ 0,6826 0,01654343 13,24 0,427202 298,88712065 -285,64712065 8.161,47280601

N  ( xi y i ) −  xi  y i 4,27202−9,037624 −4,765604
a= = 0,1654343−0,46594276 = −0,30050846 = 15,85846867
N  xi − ( xi )
2 2

 xi  y i −  xi  ( xi y i ) 0,2190350132−9,037624 −8,8185889
2

b= = 0,1654343−0,46594276 = −0,30050846 = 29,34555952


N  xi − ( xi )
2 2

Dengan demikian diperoleh persamaan garis lurus

𝑦̂𝑖 = 𝑎𝑥𝑖 + 𝑏 =. . . . . . . . . . . . . . . . 𝑥𝑖 +. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

Maka

𝑦̂1 = 𝑎𝑥1 + 𝑏 = 0,20298839𝑥1 + 29,34555952 = 29,54854791


𝑦̂2 = 𝑎𝑥2 + 𝑏 = 0,25056380𝑥2 + 29,34555952 = 29,59612332
𝑦̂3 = 𝑎𝑥3 + 𝑏 = 0,28862412𝑥3 + 29,34555952 = 29,63418364
𝑦̂4 = 𝑎𝑥4 + 𝑏 = 0,33778538𝑥4 + 29,34555952 = 29,6833449
𝑦̂5 = 𝑎𝑥5 + 𝑏 = 0,39646171𝑥5 + 29,34555952 = 29,74202123
𝑦̂6 = 𝑎𝑥6 + 𝑏 = 0,48209744𝑥6 + 29,34555952 = 29,82765696
𝑦̂7 = 𝑎𝑥7 + 𝑏 = 0,57249071𝑥7 + 29,34555952 = 29,91805023
𝑦̂8 = 𝑎𝑥8 + 𝑏 = 0,68508584𝑥8 + 29,34555952 = 30,03064536
𝑦̂9 = 𝑎𝑥9 + 𝑏 = 0,94357888𝑥9 + 29,34555952 = 30,2891384
𝑦̂10 = 𝑎𝑥10 + 𝑏 = 1,27184918𝑥10 + 29,34555952 = 30,6174087

Penentuan ralat menggunakan grafik:

 ( y i − yˆ i )
2
8.161,47280601
S yˆ = =√ = √1.020,18410075 = 31.9403209243
N −2 8

N 10
S a = S yˆ = √0,1654343−0,46594276 = √−33,27693336 = 5,76861624
N  xi − ( xi )
2 2

 xi
2
0,01654343
S b = S yˆ = √0,1654343−0,46594276 = √−0,05505146 = 0,234630475
N  xi − ( xi )
2 2
Oleh karena 𝑎 = −𝑟 maka 𝑆 𝑎 = 𝑆𝑟 . Jadi hambatan total dari seluruh baterai adalah
𝑟𝑡 = 𝑟 ± 𝑆𝑟 = (15,85846867 ± 5,76861624) A
Dengan mengasumsikan bahwa kualitas dan kondisi fisik keseluruhan baterai adalah sama
maka hambatan dalam masing-masing baterai dapat dianggap sama besarnya yaitu:

ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑡 15,85846867


𝑟̅ = = = = 7,929234335
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝑛 2
Dan ralatnya adalah:
1 1
𝑆𝑟̅ = 𝑆𝑟 = 5,76861624 = 2,88430812
𝑛 2
Jadi hambatan dalam untuk setiap baterai pada percobaan I adalah
𝑟̅ = (7,929234335 ± 2,88430812) A

2. Jumlah baterai = 4
E −V
Persamaan r = diubah ke bentuk persamaan garis lurus yˆ i = axi + b dengan
I
memisalkan V = y , I = x , − r = a dan E = b sehingga menjadi V = −rI + E . Dari data
percobaan di atas dapat dibuat tabel sebagai berikut :

yi xi y i
No. x i (A) x i2 (A2) ŷ i y i − yˆ i ( yi − yˆ i )2
(V) (VA)
1. 0,0141 0,00019881 1,40 0,01974 1,19990696 0,20009304 0,04003722
2. 0,0158 0,00024964 1,37 0,021646 1,19675671 0,17324329 0,03001323
3. 0,0215 0,00046225 1,34 0,02881 1,18619411 0,15380589 0,02365625
4. 0,029 0,000841 1,31 0,03799 1,17229595 0,13770405 0,01896240
5. 0,0329 0,00108241 1,28 0,042112 1,16506891 0,11493109 0,01320915
6. 0,04 0,0016 1,22 0,0488 1,15191198 0,06808802 0,00463597
7. 0,0584 0,00341056 1,07 0,062488 1,11781517 -0,04781517 0,00228629
8. 0,0696 0,00484416 0,98 0,068208 1,09706058 -0,11706058 0,01370317
9. 0,0836 0,00698896 0,87 0,072732 1,07111735 -0,20111735 0,04044818
10. 0,1174 0,01378276 0,61 0,071614 1,00848299 -0,39848299 0,15878869
Σ 0,4373 0,03346055 11,45 0,47414 11,36661071 0,08338929 0,34574055

N  ( xi y i ) −  xi  y i 4,7414− 5,007085 −0,265685


a= = 0,3346055−0,19123129 = 0,14337421 = −1,85308780
N  xi − ( xi )
2 2

 xi  y i −  xi  ( xi y i ) 0,38312329−0,20734142 0,17578187
2

b= = 0,3346055−0,19123129 = 0,14337421 = 1,22603549


N  xi − ( xi )
2 2

Dengan demikian diperoleh persamaan garis lurus

𝑦̂𝑖 = 𝑎𝑥𝑖 + 𝑏 =. . . . . . . . . . . . . . . . 𝑥𝑖 +. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

Maka

𝑦̂1 = 𝑎𝑥1 + 𝑏 = −0,02612853 𝑥1 + 1,22603549 = 1,19990696


𝑦̂2 = 𝑎𝑥2 + 𝑏 = −0,02927878 𝑥2 + 1,22603549 = 1,19675671
𝑦̂3 = 𝑎𝑥3 + 𝑏 = −0,03984138 𝑥3 + 1,22603549 = 1,18619411
𝑦̂4 = 𝑎𝑥4 + 𝑏 = −0,05373954 𝑥4 + 1,22603549 = 1,17229595
𝑦̂5 = 𝑎𝑥5 + 𝑏 = −0,06096658 𝑥5 + 1,22603549 = 1,16506891
𝑦̂6 = 𝑎𝑥6 + 𝑏 = −0,07412351 𝑥6 + 1,22603549 = 1,15191198
𝑦̂7 = 𝑎𝑥7 + 𝑏 = −0,10822032 𝑥7 + 1,22603549 = 1,11781517
𝑦̂8 = 𝑎𝑥8 + 𝑏 = −0,12897491 𝑥8 + 1,22603549 = 1,09706058
𝑦̂9 = 𝑎𝑥9 + 𝑏 = −0,15491814 𝑥9 1,22603549 = 1,07111735
𝑦̂10 = 𝑎𝑥10 + 𝑏 = −0,21755250 𝑥10 + 1,22603549 = 1,00848299

Penentuan ralat menggunakan grafik:

 ( y i − yˆ i )
2
0,34574055
S yˆ = =√ = √0,04321756 = 0.20788833
N −2 8

N 10
S a = S yˆ = √0,14337421 = √69,74755083 = 8.35149991
N  xi − ( xi )
2 2

 xi
2
0,03346055
S b = S yˆ = √0,14337421 = √0,23337914 = 0.48309330
N  xi − ( xi )
2 2

Oleh karena 𝑎 = −𝑟 maka 𝑆 𝑎 = 𝑆𝑟 . Jadi hambatan total dari seluruh baterai adalah
𝑟𝑡 = 𝑟 ± 𝑆𝑟 = ( -23,37974962 ± 8.35149991 ) A
Dengan mengasumsikan bahwa kualitas dan kondisi fisik keseluruhan baterai adalah sama
maka hambatan dalam masing-masing baterai dapat dianggap sama besarnya yaitu:

ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑡 −23,37974962


𝑟̅ = = = = −5,844937405
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝑛 4
Dan ralatnya adalah:
1 1
𝑆𝑟̅ = 𝑆𝑟 = 8,35149991 = 2,08787497
𝑛 4
Jadi hambatan dalam untuk setiap baterai pada percobaan II adalah
𝑟̅ = ( -5,844937405 ± 2,08787497 ) A

G. Kesimpulan
Hambatan baterai ada percobaan I adalah 𝑟̅ = (7,929234335 ± 2,88430812) A
Hambatan baterai pada percobaan II adalah 𝑟̅ = ( -5,844937405 ± 2,08787497 ) A
Perbandingan penurunan hambatan dan tegangan erbanding lurus
H. Daftar Pustaka
Savitri, Indriani. 2011. Laporan Praktikum Fisika Dasar 1. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
https://pdfcoffee.com/percobaan-3-hambatan-dalam-baterai-pdf-free.html
Beiser, Arthur.1990.Konsep modern.Erlangga:Jakarta.
Kenneth Krane, Fisika modern, Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.

Anda mungkin juga menyukai