Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SURABAYA
2021
A. Judul Praktikum
Kesetaraan Panas Listrik
B. Tujuan Percobaan
1. Memperagakan adanya hubungan energi listrik dengan panas.
2. Menentukan angka kesetaraan joule dengan kalori.
C. Dasar Teori
Energi tidak dapat dibuat maupun dihancurkan, tetapi dapat diubah dari
suatu bentuk ke bentuk lain (contoh: energi listrik menjadi energi panas(kalor)).
Energi listrik merupakan energi mekanik dari electron dalam kawat penghantar
dengan satuan Joule. Energi listrik dapat muncul karena adanya kutub positif dan
negative yang menyebabkan electron untuk bergerak yang menghasilkan arus
listrik dengan arah berlawanan dengan arah gerak electron (Giancoli, 2004).
W =VIt
(Mikrajuddin Abdullah, 2017)
Kalor Jenis adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1kg zat
sebesar 1℃. Kalorimeter adalah sebuah alat untuk mengukur jumlah kalor yang
terlibah dalam suatu proses reaksi kimia. Jumlah kalor yang dibutuhkan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Q=mc ∆ T
(Tipler, 1990)
Q
ε=
W
(Prima, 2010)
D. Alat dan Cara Kerja
Alat-Alat yang Diperlukan :
1. Kalorimeter dengan pemanas
2. Termometer
3. Stopwatch
4. Voltmeter
5. Amperemeter
6. Power supply
7. Pendingin/es batu
8. Pipet
Cara Kerja :
1. Memasang rangkaian listrik seperti pada gambar berikut.
F. Analisis Data
(M + H )
ɛ=
VIB
ɛ percobaan+ ɛ literatur
Error=¿ | ɛ literatur | ×100 %
Akurasi=100 %−Error
Contoh Perhitungan :
H=mkalorimeter × c kalorimeter=52,8 × 0,215=11,352 Kal
Yn = 32,27
Xn2 = 12 = 1
Xn Yn = 1 ×32,27=32,27
Σ Xn
¿ 0+1+2+3+ 4+5+ 6+7+ 8+ 9+10+11+12+13+ 14+15+16+17 +18+19+20+21+22+23+24=300
ΣY n
¿ 0+32,27+ 68,52+ 102,22+135,87+ 170,32+ 202,24+242,62+282,23+318,98+356,02=396,79+ 441
Σ X n2
¿ 0+1+ 4+ 9+ 16+25+36+ 49+64 +81+100+121+144+169+196+ 225+259+289+354+ 361+ 400+ 4
A= -34,9852
B= 41,1677
Σ x n2 Σ y n−Σ xn . Σx n y n
A ¿
NΣ x n2−¿ ¿
N Σx n y n−Σx n Σ y n
B ¿
NΣ x n2−¿ ¿
-
Pers--> 34,9852 + 41,16777 (ta-tm)
(ta-tm) t
0 -34,9852
1 6,182538
2 47,35031
3 88,51808
4 129,6858
5 170,8536
6 212,0214
7 253,1892
8 294,3569
9 335,5247
10 376,6925
11 417,8602
12 459,028
13 500,1958
14 541,3635
15 582,5313
16 623,6991
17 664,8668
18 706,0346
19 747,2024
20 788,3702
21 829,5379
22 870,7057
23 911,8735
24 953,0412
25 994,209
Untuk n : 2
Xn =1
Yn =48,99
Xn2 = 12 = 1
Xn Yn = 1 ×48,99=48,99
Σ Xn
¿ 0+1+2+3+ 4+5+ 6+7+ 8+ 9+10+11+12+13+ 14+15+16+17 +18+19+20+21+22+23+24=300
ΣY n
¿ 0+ 48,99+107,65+163,31+219,65+271,78+331,23+395,47+ 461,02+ 524,32+590,62+651,32+751
Σ X n2
¿ 0+1+ 4+ 9+ 16+25+36+ 49+64 +81+100+121+144+169+196+ 225+259+289+354+ 361+ 400+ 4
Σ X n Y n=¿0+48,99+215,3+489,93+876,6+1358,9+1987,38+2768,29+3688,16+47
18,88+5906,2+7164,52+9016,32+10293,92+12134,08+14119,05+16157,92+1849
6,85+20826,16+23477,16+29390,34+32851,28+36601,05+40632,96¿ 316900
A= 50,953
B= 61,553
Σ x n2 Σ y n−Σ xn . Σx n y n
A ¿ 2
NΣ x n −¿ ¿
N Σxn y n−Σx n Σ y n
B ¿
NΣ x n2−¿ ¿
Pers--> 50,953 + 61,553 (ta-tm)
(ta-tm) t
0 50,953
1 112,506
2 174,059
3 235,612
4 297,165
5 358,718
6 420,271
7 481,824
8 543,377
9 604,93
10 666,483
11 728,036
12 789,589
13 851,142
14 912,695
15 974,248
16 1035,801
17 1097,354
18 1158,907
19 1220,46
20 1282,013
21 1343,566
22 1405,119
23 1466,672
24 1528,225
25 1589,778
Angka kesataraan panas energi listrik secara grafik :
massa 1 :
(M + H ) 78,9+11,352
ɛ= = =¿ 0,137018597
VIB 8 ×2 × 41,16777
0,137018597−0,24
Error = =¿42,90891773 %
0,24
Akurasi = 100 %−42,90891773 %=¿57,09108227 %
massa 2 :
(M + H ) 150+11,352
ɛ= = =¿ 0,163834419
VIB 8 ×2 × 41,16777
0,16384419−0,24
Error = =¿31,7356587 %
0,24
Akurasi = 100 %−31,7356587 %=¿68,2643413 %
G. Pembahasan
Percobaan kesetaraan panas listrik yang dilakukan, didapati bahwa hasil dari
percobaan untuk menentukan angka kesetaraan joule dengan kalori pada massa air
1 adalah ɛ =0,137018597 dan pada massa air 2 adalah ɛ =0,163834419. Dari
percobaan tersebut, kita mendapati bahwa hasil yang didapatkan tidak sesuai
dengan teori yaitu ɛ =0,24. Hasil yang diperoleh juga memiliki akurasi sebesar
57,09108227 % untuk massa air 1 dan 68,2643413 % untuk massa air 2.
Analisis Grafik :
Koordinat X pada grafik mewakili selisih dari suhu akhir dengan suhu mula-mula
(ta-tm) dan koordinat Y pada grafik mewakili waktu yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu air sebesar 1˚C (t). Dari grafik kita dapat mengetahui bahwa (ta-
tm) dengan t (waktu) memiliki korelasi. Dengan bertambahnya selisih suhu akhir
dengan suhu awal, maka waktu yang dibutuhkan untuk menaikan suhu air sebesar
1˚C juga semakin lama. Dari data yang kita masukkan ke grafik, kita mendapat
garis dengan persamaan t = A + B (ta-tm) dimana secara teori A bernilai = 0 dan
(M + H ) (M + H )
B= sehingga kita dapat nilai ɛ = .
VIɛ VIB
Hasil percobaan kali ini didapati error yang cukup besar, kami menduga ada
beberapa hal yang mempengaruhi hasil dari percobaan di antaranya adalah kalor
yang diserap oleh air menyebar tidak merata karena konveksi air pada elektronnya
mengalir tidak sempurna dan kami juga menduga ada beberapa kalor yang keluar
dari sistem karena adanya perbedaan suhu antara sistem dan lingkungan sehingga
mungkin saja kalor pada sistem berkurang. Hipotesis ini didukung dengan teori
yang menyatakan bahwa,
Q
ε=
W
Sehingga mungkin saja hasil percobaan ini kurang akurasi terhadap teori karena
jumlah kalor menentukan hasil dari ε (angka kesetaraan joule dengan kalori).
Karena kami menduga adanya pengurangan jumlah kalor pada sistem, maka ε
(angka kesetaraan joule dengan kalori) juga semakin kecil, hal itu sesuai dengan
hasil percobaan kali ini yang hasilnya juga lebih kecil dari ε teori.
Tugas praktikum mencari angka kesataraan panas energi listrik secara grafik,
(M + H )
Pada massa 1 dan 2 yaitu kita menggunakan rumus ɛ = dengan
VIB
M 1=mair1 × cair pada massa air 1 didapati hasilnya adalah 78,9 Kal
M 2=m air 2 × c air pada massa air 2 didapati hasilnya adalah 150 Kal
Sehingga kita dapat langsung memasukannya ke rumus,
Untuk massa air 1 didapatkan nilai ɛ sebesar,
(M + H ) 78,9+11,352
ɛ= = =¿ 0,137018597
VIB 8 ×2 × 41,16777
Setelah itu kita dapat menentukan nilai error dengan cara
membandingkannya dengan literatur
ɛ percobaan+ ɛ literatur
Error=¿ | ɛ literatur | ×100 % dan kita juga dapat
Akurasi=100 %−Error
0,137018597−0,24
Error = =¿42,90891773 %
0,24
Akurasi = 100 %−42,90891773 %=¿57,09108227 %
Untuk massa air 2, untuk mencari ɛ, error, akurasi menggunakan rumus sama
dengan massa air 1,
(M + H ) 150+11,352
ɛ= = =¿ 0,163834419
VIB 8 ×2 × 41,16777
0,16384419−0,24
Error = =¿31,7356587 %
0,24
Akurasi = 100 %−31,7356587 %=¿68,2643413 %
H. Kesimpulan
1. Energi listrik merupakan energi mekanik elektron dalam kawat penghantar
dengan satuan joule. Karena satuan energi listrik merupakan joule, maka
kita bisa mendapat hubungan antara energi listrik dengan energi lain
seperti kalor yaitu, energi dapat berubah bentuk. Yang dimaksud dari
penyataan tersebut adalah energi itu bersifat kekal tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan tetapi, energi dapat berubah bentuk ke bentuk yang
lain. Bukti dari pernyataan itu dapat dilihat dari percobaan kali ini dimana
dengan naiknya voltase yang diberikan pada rangkaian, maka suhu
kalorimeter juga meningkat.
1. 1 kal = 4,21 Joule
1 Joule = 0,24 kal
I. Daftar Pustaka
Giancoli, D. C. (2004) Physics: Principles with Applications, ReCALL. Available
at: http://www.amazon.com/Physics-Principles-Applications-Douglas-
Giancoli/dp/0130606200.
Mikrajuddin Abdullah (2017) Basic Physics II. doi: 10.4324/9780429279034-1.
Prima, E. (2010) ‘Pengukuran Kesetaraan Kalor Listrik’, p. 15. Available at:
https://www.academia.edu/29302532/PENGUKURAN_KESETARAAN_KALO
R_LISTRIK.
Tipler, P. for S. and E.- (1990) ‘Physics for Scientists and Engineers - Tipler’, VI.