Anda di halaman 1dari 22

Rekayasa Pondasi 1

Teori daya dukung pondasi dangkal dengan kombinasi


beban miring, pondasi telapak di atas batuan, di atas void

05
Modul ke:

dan akibat beban seismik

Fakultas
Teknik Wimpie Agoeng Noegroho Aspar
Perencanaan Dan
Desain
Program Studi
Teknik Sipil
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING

Meyerhof (1953) mengembangkan teorinya untuk daya dukung ultimit yang


mengalami pembebanan vertikal miring

s = C + s’ tg f

 Beban miring membentuk sudut a terhadap bidang vertikal


 abc merupakan zona plastik, bcd merupakan zona geser radial, dan
bde merupakan zona geser campuran
 Tegangan normal dan tegangan geser pada bidang be adalah
berturut-turut adalah p0 dan s0
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)
Variasi Nilai Faktor Daya Dukung Nc, Nq dan Ng menurut Meyerhof (1951)
f (der) Nc Nq Ng f (der) Nc Nq Ng
0 5,14 1,00 0,00 26 22,25 11,85 8,00
1 5,38 1,09 0,002 27 23,94 13,20 9,46
2 5,63 1,20 0,01 28 25,80 14,72 11,19
3 5,90 1,31 0,02 29 27,86 16,44 13,24
4 6,19 1,43 0,04 30 30,14 18,40 15,67
5 6,49 1,57 0,07 31 32,67 20,63 18,56

6 6,81 1,72 0,11 32 35,49 23,18 22,02


7 7,16 1,88 0,15 33 38,64 26,09 26,17
8 7,53 2,06 0,21 34 42,16 29,44 31,15
9 7,92 2,25 0,28 35 46,12 33,30 37,15
10 8,35 2,47 0,37 36 50,59 37,75 44,43

11 8,80 2,71 0,47 37 55,63 42,92 53,27


12 9,28 2,97 0,60 38 61,35 48,93 64,07
13 9,81 3,26 0,74 39 67,87 55,96 77,33
14 10,37 3,59 0,92 40 75,31 64,20 93,69
15 10,98 3,94 1,13 41 83,86 73,90 113,99

16 11,63 4,34 1,38 42 93,71 85,38 139,32


17 12,34 4,77 1,66 43 105,11 99,02 171,14
18 13,10 5,26 2,00 44 118,37 115,31 211,41
19 13,93 5,80 2,40 45 133,88 134,88 262,74
20 14,83 6,40 2,87 46 152,10 158,51 328,73

21 15,82 7,07 3,42 47 173,64 187,21 414,32


22 16,88 7,82 4,07 48 199,26 222,31 526,44
23 18,05 8,66 4,82 49 229,93 265,51 674,91
24 19,32 9,60 5,72 50 266,89 319,07 873,84
25 20,72 10,66 6,77
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)

Dubrova (1973) mengembangkan suatu penyelesaian teoritis

Latihan Soal 1
Pertimbangkan suatu pondasi menerus terletak pada tanah granular dengan kondisi
sebagai berikut: B = 12 m, Df = 1,20 m, berat volume tanah, g = 17 kN/m3, sudut geser
tanah, f = 400, kemiringan beban, a = 200. Hitung daya dukung ultimit gross, qu
a. Gunakan Persamaan (11)
b. Gunakan Persamaan (12) dan faktor daya dukung pada Tabel 1 dan faktor
kedalaman pada Tabel 2, dan faktor kemiringan Persamaan Tabel 4 TM 02.
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)

Variasi Nilai Faktor Daya Dukung Ng dengan Metode yang lain


Ng Ng
Terzhagi Meyerhof Vesic Hansen Terzhagi Meyerhof Vesic Hansen
f (der) (1943) (1951) (1973) (1970) f (der) (1943) (1951) (1973) (1970)

0 0,00 0,00 0,00 0,00 26 9,84 8,00 12,54 7,94


1 0,01 0,002 0,07 0,00 27 11,60 9,46 14,47 9,32
2 0,04 0,01 0,15 0,01 28 13,70 11,19 16,72 10,94
3 0,06 0,02 0,24 0,02 29 16,18 13,24 19,34 12,84
4 0,10 0,04 0,34 0,05 30 19,13 15,67 22,40 15,07
5 0,14 0,07 0,45 0,07 31 22,65 18,56 25,99 17,69

6 0,20 0,11 0,57 0,11 32 26,87 22,02 30,22 20,79


7 0,27 0,15 0,71 0,16 33 31,94 26,17 35,19 24,44
8 0,35 0,21 0,86 0,22 34 38,04 31,15 41,06 28,77
9 0,44 0,28 1,03 0,30 35 45,41 37,15 48,03 33,92
10 0,56 0,37 1,22 0,39 36 54,36 44,43 56,31 40,05

11 0,69 0,47 1,44 0,50 37 65,27 53,27 66,19 47,38


12 0,85 0,60 1,69 0,63 38 78,61 64,07 78,03 56,17
13 1,04 0,74 1,97 0,78 39 95,03 77,33 92,25 66,75
14 1,26 0,92 2,29 0,97 40 115,31 93,69 109,41 79,54
15 1,52 1,13 2,65 1,18 41 140,51 113,99 130,22 95,05

16 1,82 1,38 3,06 1,43 42 171,99 139,32 155,55 113,95


17 2,18 1,66 3,53 1,73 43 211,56 171,14 186,54 137,10
18 2,59 2,00 4,07 2,08 44 261,60 211,41 224,64 165,58
19 3,07 2,40 4,68 2,48 45 325,34 262,74 271,76 200,81
20 3,64 2,87 5,39 2,95

21 4,31 3,42 6,20 3,50


22 5,09 4,07 7,13 4,13
23 6,00 4,82 8,20 4,88
24 7,08 5,72 9,44 5,75
25 8,34 6,77 10,88 6,76
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)
1. PONDASI TELAPAK DENGAN PEMBEBANAN MIRING
(lanjutan)
2. DAYA DUKUNG PONDASI TELAPAK DI ATAS BATUAN

 Pada umumnya kekuatan batuan dasar di tempat lebih besar dari pada
kekuatan kompresif pondasi beton. Kemungkinan hal ini tidak benar bila
batuan merupakan batuan yang terpecah-pecah dalam tanah
 Persoalan utama adalah untuk mengidentifikasi material yang benar-benar
batuan dan suatu saat diambil untuk diuji dalam kompresi tak terkekang.
Untuk proyek-proyek yang sangat vital uji kekuatan batuan harus dilakukan
di tempat
 Pengalaman menunjukkan bahwa penurunan segera sering menjadi
perhatian utama dibandingkan dengan daya dukungnya
 Untuk menentukan kriteria perancangan pada kondisi yang demikian
sering digunakan angka standard dari building code yang berlaku di suatu
wilayah dalam menentukan daya dukung pondasi
 Zienkiewicz (1968) menyarankan suatu persamaan untuk menentukan faktor
daya dukung

 f  f
N q  tg  450  
6 N c  5tg 4  450   Ng = Nq + 1
 2
 2
2. DAYA DUKUNG PONDASI TELAPAK DI ATAS BATUAN
(lanjutan)
Latihan Soal 3
Pondasi bor dengan diameter 1,0 m ditanam pada kedalaman 3,50 m ke
dalam masa batuan sampai ke permukaan yang tidak beraturan dan zona
batuan lapuk ditentukan dengan cara coring sampai kedalaman 6,50 m
kedalam lapisan batuan. Rata-rata nilai RQD = 0,5 di bawah ujung pondasi.
Perkirakan daya dukung dasar pondasi bor yang diijinkan. Nilai fc’ pondasi
sumuran adalah fc’ = 28 MPa.
3. DAYA DUKUNG PONDASI AKIBAT BEBAN SEISMIK
PADA TANAH GRANULAR
Huang Kang (2008) mengusulkan
daya dukung ultimit

qu = 12 g B NgFgiFgbFge
( 0 ,1f ' 1, 21)
 a0 
Fgi  1  0 
 f' 
 b0 
Fgb  [1  (1,062  0,014f ' ) tgf ' ] 0 
 10 
Fge  1  [(2,57  0,043f ' )e1, 45tgb ]kh
3. DAYA DUKUNG PONDASI AKIBAT BEBAN SEISMIK PADA TANAH
GRANULAR (lanjutan)
3. DAYA DUKUNG PONDASI AKIBAT BEBAN SEISMIK PADA TANAH
GRANULAR (lanjutan)

 Dalam beberapa kasus, pondasi dangkal bisa gagal selama kejadian


seismik
 Richards dkk. (1993) mengembangkan teori daya dukung pondasi dangkal
akibat beban seismik
3. DAYA DUKUNG PONDASI AKIBAT BEBAN SEISMIK PADA TANAH
GRANULAR (lanjutan)
3. DAYA DUKUNG PONDASI AKIBAT BEBAN SEISMIK PADA TANAH
GRANULAR (lanjutan)
4. PONDASI TELAPAK DI ATAS VOID

 Operasi pertambangan mungkin


meninggalkan void bawah tanah
pada kedalaman yang relatif
dangkal
 Perkiraan daya dukung ultimit
pondasi dangkal yang dibangun di
atas ruangan kosong ini secara
perlahan menjadi bagian yang
penting dalam stabilitas pondasi

 Baus dan Wang (1983) melaporkan


hasil percobaan daya dukung ultimit
pondasi menerus dangkal terletak
di atas void
4. PONDASI TELAPAK DI ATAS VOID (lanjutan)

1. Untuk rasio H/B, daya dukung


ultimit mengecil dengan
membesarnya lebar void, W’.
2. Untuk sembarang nilai rasio
W’/B, terdapat rasio H/B kritis
dimana diluar batas rasio
tersebut void tidak berpengaruh
terhadap daya dukung ultimit.
Untuk rasio W’/B = 10, nilai H/B
kritis kira-kira sama denga 2.

Dalam analisis elemen hingga, tanah diberlakukan sebagai suatu


material elastik plastik sempurna. Hukum Hooke dianggap valid
dalam kisaran elastik dan tanah mengikuti kriteria luluh von Mises
dimana dalam kisaran plastik sempurna
Terima Kasih
Wimpie Agoeng Noegroho Aspar

Anda mungkin juga menyukai