Anda di halaman 1dari 19

ANALISA STRUKTUR

PROYEK PEMBANGUNAN MESS KARYAWAN


PT. PRATAMA WIDYA. TBK

CIKOKOL - TANGERANG

AGUSTUS 2023
1

A. PENGANTAR

Analisa ini bertujuan untuk MEMERIKSA & MERENCANAKAN kekuatan struktur


konstruksi beton bertulang sesuai dengan layout yang telah dibuat oleh konsultan
perencana sebelumnya pada proyek Pembangunan MESS KARYAWAN PT. PRATAMA
WIDYA. TBK yang beralamat di jalan BUARAN PLN, CIKOKOL TANGERANG. Secara
umum pemeriksaan ini merupakan sebuah upaya VE (Value Engineering) yang
dilakukan oleh Pelaksana dan disampaikan secara resmi kepada Pemberi Kerja.

Analisa struktur ini dibantu oleh penggunaan software SAP2000 versi 22, dengan
pembebanan mengikuti analisa aktual untuk menentukan gaya-gaya dalam yang bekerja
pada konstruksi. Gaya-gaya dalam yang digunakan dalam perencanaan struktur baja
antara lain: Axial Tekan, Momen Lentur dan Gaya Geser. Dimana peraturan perencanaan
konstruksi baja yang digunakan adalah PPBBI 1984 dan SNI 03 - 1729 – 2002.

B. PERHITUNGAN STRUKTUR

B.1 MODEL STRUKTUR


Konstruksi terdiri dari 1 massa bangunan. Konstruksi bangunan dimodelkan sebagai
portal 3 dimensi yang terdiri dari beberapa komponen yaitu: Pondasi Tiang Pancang,
Pile Cap, Kolom Beton, Balok Beton, Pelat (lantai/dak) & Tangga Beton Bertulang.

Bangunan sekolah sifatnya bangunan sebagai bangunan publik. Sehingga pada proses
Pembebanan dibedakan sesuai fungsi dan tipe penghuninya. Yaitu berupa BEBAN
TETAP (berat konstruksi beton/baja dan finishing pada bangunan yang melekat) dan
BEBAN HIDUP (penghuni mess, tamu, furniture, beban angin dan beban air hujan pada
atap).

Model Struktur MESS KARYAWAN

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


2

Spesifikasi teknis material yang digunakan dalam model ini sebagai berikut:
1. Pondasi Tiang Pancang - 25x25 cm dgn Pile Cap variasi P1, P2, P3
2. Kolom Beton Bertulang - C1 25/50, C2 20/40, C3 15/30 dan C4 15/15
3. Balok Beton Bertulang - B1 20/60, B2 20/45, B3 20/35 dan B4 15/25
4. Beban hidup ruangan - 150 kg/m2
5. Beban hidup dak - 100 kg/m2
6. Beban tetap - Beton bertulang & komponen arsitektur
7. Mutu Beton - K300
8. Mutu Tulangan Ulir - 400 Mpa
9. Mutu Tulangan Wiremesh - 500 Mpa
10. Mutu Baja ST 37, tengangan leleh 2.400 kg/cm 2 dan tegangan ijin 1.600 kg/cm2

B.2 ANALISA STRUKTUR


Pada konstruksi PORTAL yang kita tinjau kali ini, ada beberapa pertimbangan yang
harus diperiksa untuk menjamin keamanan, diantaranya:
1. Daya dukung PONDASI
2. Kekuatan KOLOM
3. Kekuatan BALOK
4. Kekuatan PELAT LANTAI

Analisa struktur didasarkan pada hasil gaya-gaya dalam yang bekerja pada sistem secara
bersama-sama yaitu: Axial, Momen dan Geser akibat beban kombinasi Hasil analisa yang
digunakan adalah COMBI 1, dimana faktor kombinasi beban sesuai perhitungan sofware
adalah sebagai berikut:

Q = 1,0 Beban Tetap + 1,2 Beban Hidup

Gaya Axial (tekan) pada model struktur

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


3

Gaya axial/normal terdiri dari 2 macam, yaitu tekan dan tarik. Gaya tekan dilambangkan
dengan area berwarna merah, sedangkan gaya tarik dilambangkan dengan area
berwarna kuning. Semua KOLOM cenderung menerima tekan. Perwakilan yang nilai
yang terbesar pada setiap komponen digunakan sebagai acuan desain beton.

Momen lentur pada model struktur

Komponen yang dominan mengalami lenturan adalah KOLOM dan BALOK.

B.2.1. STRUKTUR BAWAH (PONDASI)


Dalam memeriksa Kekuatan Pondasi, diperlukan data yaitu reaksi tumpuan (axial,
momen & geser) pada tumpuan pada semua titik pondasi kemudian dibandingkan
dengan daya dukung tanah sesuai hasil uji tanah.

Pondasi direncanakan menggunakan tiang pancang square 25/25 cm, dengan daya
dukung standar 35 ton/tiang.

Ilustrasi Daya Dukung Tiang Pancang Square Pile 25x25 cm

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


4

Berdasarkan laporan tanah yang dibuat oleh dengan metode Dutch Cone Penetration
Test pada 2 titik tinjau, didapatkan informasi bahwa kedalaman tanah keras dengan nilai
tekanan ujung (qc) 210 kg/cm2 terdapat pada kedalaman 16,00 m. Sedangkan reaksi
tumpuan dengan beban paling besar yang dipakai sebagai acuan mengikuti hasil analisa
pada model struktur sbb:
Table: Joint Reactions
F3 M2
No Joint
Kgf Kgf-cm
1 1 3,259.22 43,423.76
2 3 4,167.71 54,802.41
3 5 4,019.97 104,147.01
4 7 4,932.55 92,060.76
5 9 4,342.78 87,413.29
6 11 4,520.21 55,584.3
7 12 3,844.87 (32,998.09)
8 13 3,778.08 33,937.35
9 14 4,742.14 (71,937.6)
10 15 5,283.1 (139,472.79)
11 16 5,717.98 (141,039.01)
12 17 3,323.77 (43,209.58)
13 18 5,081.97 (168,463.81)
14 19 4,488.3 (68,776.86)
15 27 2,898.82 (20,476.77)
16 28 2,840.45 22,959.78
17 57 27,602.08 (155,077.21)
18 58 61,357.72 (26,621.05)
19 59 55,065.89 (265,848.88)
20 60 97,203.30 118,832.02
21 61 54,481.15 (229,296.28)
22 62 88,803.25 127,078.88
23 63 30,541.51 (121,694.51)
24 64 46,506.62 70,523.92
25 65 60,473.31 116,285.16
26 66 99,628.27 (8,758.7)
27 67 90,742.23 98,164.92
28 68 57,205.66 (62,608.64)
29 69 60,544.92 (102,871.55)
30 70 100,530.17 10,684.63
31 71 90,858.62 (120,011.41)
32 72 57,475.69 31,499.76
33 73 61,692.04 58,836.39
34 74 97,428.34 (28,420.31)
35 75 88,074.93 5,129.35
36 76 47,123.72 (17,409.89)
37 77 27,485.95 147,720.02
38 78 54,085.13 214,954.
39 79 52,782.82 128,131.54
40 80 30,237.65 91,321.69
41 116 20,257.99 37,099.3
42 117 20,257.99 (37,099.31)
43 118 20,550.11 29,409.49
44 119 20,586.57 (29,622.01)

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


5

Setiap warna mewakili jumlah dari tiang pancang dalam pile cap, pile cap
dikelompokkan berdasarkan kelipatan dari daya dukung 1 buah TP (yaitu: 35 ton),
adapun pengelompokan pile cap adalah sbb:
1. PT (Pondasi Tapak) – warna BIRU: Gaya tekan max = 5,70 ton
2. P1 (Pile Cap dengan 1 TP) – warna HIJAU: Gaya tekan max = 30,54 ton
3. P2 (Pile Cap dengan 2 TP) – warna KUNING: Gaya tekan max = 61,36 ton
4. P3 (Pile Cap dengan 3 TP) – warna MERAH: Gaya tekan max = 100,53 ton

Catatan: perhitungan penulangan pile cap terlampir.

B.2.2. KONSTRUKSI BETON BERTULANG


Pada bangunan ini, yang dominan digunakan adalah konstruksi beton bertulang.

Analisa struktur yang digunakan memanfaatkan hasil perhitungan gaya-gaya dalam


(axial, momen & geser) pada setiap komponen kolom maupun balok.

1. Penulangan Balok
Dalam perencanaan tulangan lentur balok, digunakan gaya dalam terutama lentur
dan geser.

Beberapa formula yang bersifat empiris praktis yang digunakan mengacu pada Tata
Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SKSNI-03-2847-2002,
menghasilkan luas tulangan yang diperlukan dalam perencanaan balok akibat beban
lentur antara lain:

𝑀𝑢 Dimana:
Rn =
𝑏. 𝑑𝑒𝑓𝑓
b = lebar balok dalam milimeter

𝑓𝑦 d-eff = tinggi efektif balok


m=
0,85 𝑓𝑐′
Mu = momen lentur batas

fy = tegangan leleh besi


𝜌= x 1− 1−
fc’ = tegangan ijin beton
1,4 ρ = rasio besi terhadap penampang beton
ρmin = = 0,0036
𝑓𝑦
ρ = rasio minimal

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


6

Tabel Perhitungan tulangan lentur Balok

Detail tulangan lentur Balok

2. Penulangan Kolom
Gaya yang digunakan dalam perencanaan kolom adalah gaya axial tekan pada kolom.
Hasil perhitungan software menunjukkan kolom lantai dasar merupakan kolom yang
digunakan untuk desain.

Formula yang digunakan untuk desain kolom adalah sebagai berikut:

Ø𝑃𝑛 (𝑚𝑎𝑘𝑠) = 0,56 ⦋ 0,85 𝑓 𝑐 (𝐴𝑔 − 𝐴𝑠𝑡) + 𝑓𝑦 𝐴𝑠𝑡⦌

Di mana:
Pn (maks) = gaya tekan nominal maksimal pada kolom
fy = tegangan leleh besi
fc’ = tegangan ijin beton
Ag = luas penampang kolom beton
Ast = luas potongan melintang besi tulangan kolom
Ø = reduksi/pengurangan kekuatan

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


7

Perlu adanya faktor reduksi sebagai antisipasi akibat adanya faktor pelaksanaan dan
penggunaan mutu material yang tidak sesuai dalam pelaksanaan. Sedangkan hasil
pemeriksaan dibandingkan dengan gaya yang bekerja diambil dari analisa sofware
SAP 2000 v 22 sbb:

Tabel Pemeriksaan Tulangan Kolom

Detail Tulangan Kolom

3. Slab Lantai
Untuk perencanaan digunakan kondisi yang paling ekstrim, yaitu plat dengan lebar
yang paling besar.
3.1. Lantai 2
Kondisi lapangan
 Pelat terjepit 4 sisi (pelat tipe 2 – lihat tabel)
 Lebar bentang 2.500 mm
 Panjang bentang 5.000 mm
 Tebal pelat beton 120 mm
 Mutu beton fc’ 24,9 Mpa
 Mutu besi fy 500 Mpa
 Beban tetap: berat sendiri dan finishing
 Beban hidup: siswa + furniture (350 kg/m2)
 Tulangan rencana M10 – 2 lapis
Perhitungan:
 Perbandingan sisi panjang dengan sisi pendek (ly/lx)
𝑙𝑦 3.500
𝛽= = = 2,08
𝑙𝑥 2.500
 Tebal pelat minimal (hmin)

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


8

∗ ,
h − min = .
= 96,8 𝑚𝑚, pilihan tebal pelat 120 mm cukup memadai.
 Pembebanan (qU) = qD + 1,2 qL
 Beban tetap (qD)
Berat sendiri pelat = tebal x 24 = 2,40 kN/m2
 Beban hidup (qL)
Siswa = 3,50 kN/m2

 Beban Ultimit (qU) = 1,0 qD + 1,2 qL = 6,60 kN/m2

 Momen desain (kondisi pelat tipe 2 dgn β = 1,4)


Mlx = 0,001 . qU. lx2 . 41 = 6,76 kNm
Mly = 0,001 . qU. ly2 . 12 = 0,45 kNm
Mtx = 0,001 . qU. lx2 . 83 = 13,69 kNm
Mty = 0,001 . qU. ly2 . 57 = 2,17 kNm

Penulangan arah memanjang dan melintang gunakan 13,69 kNm


deff = tebal pelat – selimut beton – diameter tulangan – ½ diameter tulangan
= 120 – 20 – 5 = 95 mm
,
Rn = = = 1,52 N/mm2
. ^ . ^
𝑓𝑦 500
m= = = 18,43
0,85 𝑓𝑐 0,85 𝑥 24,9
𝜌= x 1− 1− = 0,0040
As = ρ.b.d = 384 mm2
S = (1000 x 0,25 x 3,14 x 10^2)/384 = 200 mm, (wire mesh M 10 - 2 lapis)

3.2. Lantai Dak


Kondisi lapangan
 Pelat terjepit 4 sisi (pelat tipe 2 – lihat tabel)
 Lebar bentang 2.500 mm
 Panjang bentang 3.500 mm
 Tebal pelat beton 100 mm
 Mutu beton fc’ 24,9 Mpa
 Mutu besi fy 500 Mpa
 Beban tetap: berat sendiri dan finishing
 Beban hidup: service (150 kg/m2)
 Tulangan rencana M8 – 2 lapis
Perhitungan:
 Perbandingan sisi panjang dengan sisi pendek (ly/lx)
𝑙𝑦 3.500
𝛽= = = 1,4
𝑙𝑥 2.500
 Tebal pelat minimal (hmin)
∗ ,
h − min = .
= 81,62 𝑚𝑚, pilihan tebal pelat 100 mm cukup memadai.

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


9

 Pembebanan (qU) = 1,0 qD + 1,2 qL


 Beban tetap (qD)
Berat sendiri pelat = tebal x 24 = 2,40 kN/m2
 Beban hidup (qL)
Tukang service = 1,50 kN/m2
 Beban Ultimit (qU) = 1,0 qD + 1,2 qL = 4,20 kN/m2

 Momen desain (kondisi pelat tipe 2 dgn β = 1,6)


Mlx = 0,001 . qU. lx2 . 34 = 1,75 kNm
Mly = 0,001 . qU. ly2 . 18 = 0,47 kNm
Mtx = 0,001 . qU. lx2 . 73 = 3,76 kNm
Mty = 0,001 . qU. ly2 . 57 = 1,50 kNm

Penulangan arah memanjang dan melintang gunakan 3,76 kNm


deff = tebal pelat – selimut beton – diameter tulangan – ½ diameter tulangan
= 100 – 20 – 5
= 75 mm
,
Rn = = = 0,24 N/mm2
. ^ . ^
𝑓𝑦 500
m= = = 23,62
0,85 𝑓𝑐 0,85 𝑥 24,9
𝜌= x 1− 1− = 0,0006, maka gunakan 𝜌 min = 0,0028
As = ρ.b.d = 266 mm2
S = (1000 x 0,25 x 3,14 x 8^2)/266 = 167 mm, wire mesh M 8 – 2 lapis

Tabel koefisien momen pelat

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


10

C. LAYOUT

C1. Layout Pondasi +0,00

C2. Layout Ground Beam Elv. +0,00

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


11

C3. Layout Balok Elevasi +4,00

C4. Layout Balok Elevasi +8,00

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


12

C4. Layout Balok Elevasi +12,00

C5. Layout Balok Elevasi +16,00

ANALISA STRUKTUR MESS KARYAWAN


Pondasi Tapak Beton
Project : MESS KARYAWAN
Client : IR. AGUS HARYO

PONDASI TAPAK Engineer Checked Approved

Name Suspada
Date 9/1/2023

Data Struktur : Pu

Mu
1 Dimensi Kolom b = 200.00 mm b
h = 400.00 mm Muka Tanah
Type Kolom αs = 40.00
2 Dimensi Pondasi B = 0.80 m ha
L = 0.80 m B=L
ht = 0.25 m
3 Mutu Beton fc' = 24.90 Mpa ht
4 Mutu Baja fy' = 390.00 Mpa
5 Besi tulangan D = 10.00
(dipakai) L
6 BJ Beton γc = 24.00 KN/m3
L
Data Tanah :

6 Daya dukung tanah σt = 323.00 Kpa


7 Berat tanah γt = 17.20 KN/m3
8 Tebal tanah diatas ha = 1.00 m
pondasi
h
B
Data Beban :
B=L
9 Beban P ultimate Pult = 56.07 KN
10 Beban M ultimate Mult = 10.21 KNm

Result
Cek Status Pondasi :

Tegangan yang terjadi pada tanah σmaks = 230.50 > 323.00 OK!
σmin = (8.87) > 323.00 OK!

Kontrol gaya geser 1 arah Ø.Vc = 84.83


Vu = 5.42 > 85 OK!

Kontrol gaya geser 2 arah Ø.Vc = 398.70


Vu = 47.55 > 399 OK!

Penulangan Pondasi
Arah X = Y 130 - 10 D
Job No. Sheet No

Program Hitung Pondasi Tapak


Part Pondasi P3
Job Title Ref
Project : MESS KARYAWAN Engineer Suspada Date
Client. Client : IR. AGUS HARYO File Date/time 9/1/2023 15:07

Analisa

q = Berat Fondasi + Berat Tanah


= ht x γc + ha x γt
= 0.25 x 24 + 1 x 17.20
= 23.2 KN/m2

Cek Fondasi Terhadap Tegangan Izin Tanah

Tegangan yang terjadi pada tanah

Pult Mult
σmaks = + + q ≤ σt
2
B x L 1/6 B x L

56.074 10.2133
= + + 23.2 ≤ 323
2
0.80 x 0.80 1/6 0.80 x 0.80

= 87.62 + 119.69 + 23

= 230.503 ≤ 323 Save!

Pult Mult
σmin = - + q ≤ σt
2
B x L 1/6 B x L

56.074 10.2133
= - + 23.2 ≤ 323
2
0.80 x 0.80 1/6 0.80 x 0.80

= 87.62 - 119.69 + 23

= -8.871 ≤ 323 Save!

Kontrol Tegangan Geser 1 Arah

0.40
ds = 75 + D/2
= 75 + 5.00
= 80.00 mm

d = ht - ds
= 250 - 80.00
0 = 170.00

L = 0.80 a = B/2 - b/2 - d


= 400 - 200 - 170.00
0.80 = 30.00 mm
= 0.03 m

σa = σmin + B - a x σmaks - σmin b

= -8.871 + 0.80 - 0.03 x 230.503 - -8.871 0.80


0.80
0.2 = 221.526 KN/m2

Gaya tekan ke atas dari tanah (Vu)

Vu = a x B x σmaks + σa 2
0.4
= 0.03 x 0.80 x 230.503 + 221.526 2

= 5.424 KN
Job No. Sheet No

Program Hitung Pondasi Tapak


Part Pondasi P3
Job Title Ref
Project : MESS KARYAWAN Engineer Suspada Date
Client. Client : IR. AGUS HARYO File Date/time 9/1/2023 15:07

0.40 0.170 0.030 Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton (Ø.Vc)

fc'
Ø.Vc = Ø x x B x d
6
24.9
= 0.75 x x 0.80 x 170.00
6
0.17
= 84.830 KN
0.80
Ø.Vc = 84.830 > Vu = 5.42 ......... Save!

σmin σa σmaks
-8.871 221.526 230.503

Kontrol Tegangan Geser 2 Arah (Geser Pons)

Dimensi Kolom, b = 200


h = 400

b + d = 200.00 + 170.00 = 370.00 mm = 0.37 m


h + d = 400 + 170.00 = 570.00 mm = 0.57 m

Gaya Tekan Ke Atas (Geser Pons)

σmaks + σmin
2
Vu = B - b + d x h + d x
2

230.503 + -8.871
2
= 0.80 - 0.370 x 0.570 x
2
= 47.55

hk 400
βc = = = 2
Bk 200

bo = 2.00 x bk + d + hk + d

bo = 2.00 x 200 + 170 + 400 + 170.00

= 1,880.00 mm

Gaya geser yang ditahan oleh beton

2 fc' bo d
Vc1 = 1 + x
βc 6
0.085

2 24.9 1880 170.00


0.40
Vc1 = 1 + x
2.000 6
0.085

Vc1 = 531,600 N
= 532 KN

0.115 0.09 0.40 0.085 0.115


αs d fc' bo d
Vc2 = 2 + x
bo 12

40 170.00 24.9 1880 170.00


Vc2 = 2 + x
0.17 1880 12

0.080 Vc2 = 613602.435 N


0.80 = 613.602 KN
Job No. Sheet No

Program Hitung Pondasi Tapak


Part Pondasi P3
Job Title Ref
Project : MESS KARYAWAN Engineer Suspada Date
Client. Client : IR. AGUS HARYO File Date/time 9/1/2023 15:07

1
Vc3 = x fc' bo d
3
1
σmin Vc3 = x 24.9 1880 170.00
-8.871 σmaks 3
230.50
= 531,600 N
= 532 KN

Jadi

Vc1 = 531.60
Vc2 = 613.60 Diambil yang terkecil
Vc3 = 531.60

Vc = 531.60 KN
Ø.Vc = 0.75 x 532
= 398.70 KN

Ø.Vc = 398.70 > Vu = 47.551 ......... Save!

Hitungan Penulangan Fondasi

0.40 ds = 75 + 10 + 5
= 90.000 mm
≈ 0.09 m
0.20
0.40 d = ht - ds
= 0.25 - 0.09
= 0.160 m
0.25 0 = 160 mm
0
B h
0.80 x = -
2 2

800 400
x = -
2 2
σmin σx σmaks x = 200 mm
-8.871 170.659 230.503 = 0.2 m

σx = σmin + B - x x σmaks - σmin B

σx = (8.87) + 0.80 - 0 x 230.503 - -8.871 0.80


`
= 170.66 KN/m2

σmaks - σx
2 2
Mu = 0.50 σx x + x
3
230.503 - 170.659
2 2
= 0.50 170.659 0 + 0.2
3
= 4.21 KNm

Mu
K =
2
Ø x b x d

4211097.656
=
2
0.80 x 1000 x 160

= 0.21 Mpa
Job No. Sheet No

Program Hitung Pondasi Tapak


Part Pondasi P3
Job Title Ref
Project : MESS KARYAWAN Engineer Suspada Date
Client. Client : IR. AGUS HARYO File Date/time 9/1/2023 15:07

382.50 x 0.85 x 600 + fy - 225 x β1 fc'


Kmaks =
2
600 + fy

382.50 x 0.85 x 600 + 390 - 225 x 0.85 24.9


Kmaks =
2
600 + 390

= 6.60 Mpa

K < Kmaks
K = 0.21 < Kmaks = 7 ......... OK!

2 x K
a' = 1.00 - 1 - d
1 x fc'

2 x 0.206
= 1.00 - 1 - 160
1 x 24.9

= 1.56 mm

0.85 x fc' x a' x b


As(1) =
fy

0.85 x 24.9 x 2 x 1000


=
390
= 84.77 mm2

Jika
fc' ≤ 31.36 Mpa
maka
1.00 x b x d
As ≥ ........... (R.1)
fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

Jika
fc' > 31.36 Mpa
maka
fc' x b x d
As = ........... (R.2)
4 fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

fc' = 24.90 < 31.36


maka yang dipakai adalah pers ..................... (R.1)

1.00 x b x d fc' x b x d
As(2) = ....... (R.1) As(2') = ....... (R.2)
fy 4 fy

1.40 x 1000 x 160 0 x 0 x 0


= =
390 4 0

= 574.359 mm2 ........... As dipakai = #DIV/0! mm2 ........... As tidak Dipakai!

Dipilih yang terbesar dari As(1) dan As(2)......... Sehingga,

As(1) = 84.771 mm2


As = 574.359 mm2
As(2) = 574.359 mm2
Job No. Sheet No

Program Hitung Pondasi Tapak


Part Pondasi P3
Job Title Ref
Project : MESS KARYAWAN Engineer Suspada Date
Client. Client : IR. AGUS HARYO File Date/time 9/1/2023 15:07
Jarak tulangan,

2
0.25 x phi x D x S
s =
As

2
0.25 x 3.14 x 10 x 1000
=
574.359

= 136.674 mm

s ≤ 2.00 x ht
≤ 2.00 x 250
≤ 500.00

s ≤ 450.00 mm

Dipilih (s) yang terkecil = 136.674 mm 13

Jadi dipakai tulangan = D 10 - 130

Anda mungkin juga menyukai