Anda di halaman 1dari 18

Laporan R-lab KR01

Calori Work


Nama : Yussanti Nur Fajrina
NPM : 1306368450
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Elektro
Jurusan : Teknik Komputer
Group : A12
Kawan Kerja : Wibowo Chandra P
Ulina Ayu P
Tashia Putri N
Yukti Nurani
Yoddya Brakumara
Unik Yuliantina R
Yohanes Lomi Djari
Kode Praktikum : KR02
Percobaan : Calori Work
Tanggal Praktikum : 21 Maret 2014






Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
(UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok


Calori Work

I. Tujuan

Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

II. Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
3. Termometer
4. Voltmeter dan Ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Teori
Hukum kekekalan energi
Semua energi yang berada di alam ini merupakan bentuk perubahan
dari energi yang lain. Manusia memperoleh energi dengan memakan makanan
yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Namun, tumbuhan bukanlah sumber
energi. Tumbuhan mengubah energi dari cahaya matahari menjadi energi
kimia yang tersimpan dalam makanan melalui proses fotosintesis. Energi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1
bentuk energi ke bentuk energi lain. Energi alam semesta adalah tetap,
sehingga energi yang terlibat dalam suatu proses kimia dan fisika hanya
merupakan perpindahan atau perubahan bentuk energi. Contoh perubahan
energi : energi radiasi diubah menjadi energi panas, energi potensial diubah
menjadi energi listrik dan energi kimia menjadi energi listrik
Energi listrik menjadi energi kalor
Perubahan energi listrik menjadi energi kalor dapat diamati pada alat-
alat seperti setrika listrik, kompor listrik, solder, dan teko listrik. Alat-alat
tersebut dapat menghasilkan kalor karena memiliki elemen pemanas. Elemen
pemanas merupakan sejenis hambatan listrik. Ketika elemen pemanas dialiri
arus listrik selama waktu tertentu, maka sebagian arus listrik ini akan berubah
menjadi energi kalor. Adanya energi kalor menyebabkan benda-benda yang
berhubungan dengan konduktor elemen pemanas, seperti pakaian pada setrika
listrik, bahan makanan pada kompor listrik, timah pada solder, dan air pada
teko listrik, akan mengalami kenaikan suhu.
Elemen pemanas biasanya terbuat dari kawat nikrom yang dililitkan
pada lempeng isolator tahan panas, seperti asbes mika. Seluruh bagian lilitan
ini ditutupi lagi dengan bahan isolator yang tahan panas, seperti keramik.
Alat-alat listrik tersebut aman untuk disentuh karena bagian elemen pemanas
telah disekat dengan isolator tahan panas. Besarnya kalor yang dihasilkan
elemen pemanas tergantung pada panjang kawat, luas penampang kawat, dan
jenis kawat.

Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke
bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi
dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor
yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

W = V I T

Dimana
W = energi listrik ( joule )
v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam
untuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan
suhu zat dinyatakan dengan persamaan :
Q = m c (Ta - T)
Dimana
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)
Ta = suhu akhir zat (K)
T= suhu mula-mula (K)
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat
tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor.
Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat
oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah
sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang
diberikan.
IV. Cara Kerja
1. Mengaktifkan Web cam dengan mengklik icon video pada R-lab
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor !
3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur!
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga
mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3
V. Hasil Percobaan

Percobaan 1 untuk VO
Waktu I V Temp
3 23.84 0.00 20.8
6 23.84 0.00 20.8
9 23.84 0.00 20.8
12 23.84 0.00 20.8
15 23.84 0.00 20.8
18 23.84 0.00 20.8
21 23.84 0.00 20.8
24 23.84 0.00 20.8
27 23.84 0.00 20.8
30 23.84 0.00 20.8

Percobaan 2 untuk V1
Waktu I V Temp
3 35.36 0.66 20.8
6 35.36 0.66 20.9
9 35.36 0.66 21.0
12 35.36 0.66 21.2
15 35.36 0.66 21.3
18 35.36 0.66 21.5
21 35.36 0.66 21.6
24 35.36 0.66 21.8
27 35.36 0.66 21.9
30 35.36 0.66 22.0


Percobaan 3 untuk V2
Waktu I V Temp
3 51.56 1.59 20.8
6 51.56 1.59 21.3
9 51.45 1.60 22.2
12 51.45 1.60 23.2
15 51.45 1.60 24.2
18 51.45 1.60 25.1
21 51.56 1.60 25.8
24 51.45 1.60 26.6
27 51.56 1.60 27.2
30 51.56 1.60 27.8

Percobaan 4 untuk V3
Waktu I V Temp
3 42.32 1.07 20.8
6 42.32 1.07 21.0
9 42.32 1.07 21.4
12 42.32 1.07 21.9
15 42.32 1.07 22.4
18 42.32 1.07 22.8
21 42.32 1.07 23.2
24 42.32 1.07 23.6
27 42.32 1.07 23.8
30 42.32 1.07 24.1


V. Pengolahan data dan evaluasi

Percobaan 1 untuk V0

Percobaan 2 untuk V1

0
5
10
15
20
25
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
20.8
20.9
21
21.2
21.3
21.5
21.6
21.8
21.9
22
20.2
20.4
20.6
20.8
21
21.2
21.4
21.6
21.8
22
22.2
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Percobaan 3 untuk V2


Percobaan 4 untuk V3

20.8
21.3
22.2
23.2
24.2
25.1
25.8
26.6
27.2
27.8
0
5
10
15
20
25
30
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
20.8
21
21.4
21.9
22.4
22.8
23.2
23.6
23.8
24.1
19
20
21
22
23
24
25
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Dari percobaan diatas, energi listrik berubah menjadi energi kalor yaitu




Jika direfleksikan ke persamaan garis y =mx, maka T y, t x,


m
Untuk V
0
= 0

Percobaan 1 untuk V0
i Xi Yi

XiYi
1 3 20.8 9 432.64 62.4
2 6 20.8 36 432.64 124.8
3 9 20.8 81 432.64 187.2
4 12 20.8 144 432.64 249.6
5 15 20.8 225 432.64 312
6 18 20.8 324 432.64 374.4
7 21 20.8 441 432.64 436.8
8 24 20.8 576 432.64 499.2
9 27 20.8 729 432.64 561.6
10 30 20.8 900 432.64 624

165 208
3465 4326.4 3432

=
. . = m . .
=




m =


m=


m=0
Percobaan 2 untuk v1
I Xi Yi

XiYi
1 3 20.8 9 432.64 62.4
2 6 20.9 36 436.81 125.4
3 9 21.0 81 441 189
4 12 21.2 144 449.44 254.4
5 15 21.3 225 453.69 319.5
6 18 21.5 324 462.25 387
7 21 21.6 441 466.56 453.6
8 24 21.8 576 475.24 523.2
9 27 21.9 729 479.61 591.3
10 30 22.0 900 484 660
165 214 3465 4581.24 3565.8

m =


m=


m=


m=


m=0.05
m =



c =


c =


c = 21.26 J/KgC
b =


b = 15,4
y = ax + b
y = 0.05x + 15.4
= 0.05t

Percobaan 3 untuk V2
I Xi Yi

XiYi
1 3 20.8 9 432.64 62.4
2 6 21.3 36 453.69 127.8
3 9 22.2 81 492.84 199.8
4 12 23.2 144 538.24 278.4
5 15 24.2 225 585.64 363
6 18 25.1 324 630.01 451.8
7 21 25.8 441 665.64 541.8
8 24 26.6 576 707.56 638.4
9 27 27.2 729 739.84 734.4
10 30 27.8 900 772.84 834
165 244.2 3465 6018.94 4231.8

m =


m=


m=0.27
m =



c =


c=



c = 152.7 J/Kg C
b =


b = 14.48
y = ax +b
y = 0.27x + 14.48
= 0.27t
Percobaan 4 untuk V3
I Xi Yi

XiYi
1 3 20.8 9 432.64 62.4
2 6 21.0 36 441 126
3 9 21.4 81 457.96 192.6
4 12 21.9 144 479.61 262.8
5 15 22.4 225 501.76 336
6 18 22.8 324 519.84 410.4
7 21 23.2 441 538.24 487.2
8 24 23.6 576 556.96 566.4
9 27 23.8 729 566.44 642.6
10 30 24.1 900 580.81 723
165 225 3465 5075.26 3809.4
m =


M=


M = 0.13
m =



c =


c =



c = 174.16 J/Kg C
b =


b = 15.1
y = ax +b
y = 0.13x + 15.1
= 15.1t
Kapasitas kalor rata-rata
Rata-rata kalor jenis akan mendekati kalor jenis timbal sebesar 128 J/Kg
o
C
c =


c =


c = 116.3 J/Kg
o
C

Kesalahan literatur = |


|
= |

| = 8.8 %
VI. Analisis
Percobaan Calori Work ini bertujuan untuk menghitung nilai kapasitas kalor
suatu kawat konduktor. Percobaan ini menggunakan sumber tegangan yang dapat
divariasikan tujuannya untuk mengetahui jumlah energi yang dipindahkan melalui
suatu medium akan sama besarnya dengan jumlah dari energi yang diterima oleh
medium lain meskipun wujud dari medium tersebut berbeda. Percobaan ini juga
menggunakan kawat konduktor bermassa 2 gr sebagai mediumnya, termometer untuk
mengukur suhu, voltmeter dan ampmeter untuk mengukur tegangan dan adjustable
power supply. Percobaan ini juga menggunakan camcorder dan unit pc beserta DAQ
dan perangkat pengendali otomatis.
Percobaan ini dimulai dengan mengaktifkan web cam dengan cara mengklik
icon video tujuannya agar terlihat secara jelas tampilannya. Tujuan lain dari
mengaktifkan webcam adalah untuk menghindari kesalahan-kesalahan akibat
prosedur kerja. Selanjurtnya memberikan tegangan V0 dengan cara mengklik pilihan
drop down pada icon, dengan tujuan untuk memastikan bahwa tegangan adalah 0 m/s.
Setelah itu menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengklik radio button
pada icon yang bertuliskan menghidupkan power supply kipas tujuannya untuk
membuat kipas berputar. Jika tidak melakukan klik pada menghidupkan power suppy
kipas maka akan mengakibatkan percobaan mengalami kegagalan dan data yang
diambil juga mengalami kesalahan. Setelah melakukan langkah itu semua, untuk
mengukur perubahan suhu dari waktu ke waktu maka klik ukur. Setelah itu maka
akan terjadi pergerakan kipas dan perubahan suhu. Setelah beberapa detik maka akan
muncul data pengukuran yaitu , tegangan, arus dan temperatur. Percobaan seperti
langkah tadi diulang hingga 4 kali dengan tegangan v0, v1, v2, v3 dan temperatur
suhu awal setiap percobaan harus sama. tujuannya untuk menghindari kesalahan dan
mengetahui kenaikan temperatur suhu
Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari percobaan Calori Work berupa tabel yang berisi
tegangan, arus, waktu dan temperature suhu. Tegangan, arus dan kecepatan angin
saling berhubungan. Didapatkan total 40 data percobaan yang diperoleh dari empat
variasi tetapi 1 variabel untuk tiap variasinya. Percobaan pertama yaitu pada tegangan
V0 tidak terjadi perubahan suhu. Pada tegangan berikutnya yaitu percobaan V1 pada
tegangan 0.6 volt, suhu mengalami perubahan yaitu kenaikan suhu dari 20.8 C
menuju 22C selama 30 detik dengan pencatatan waktu tiap 3 detik sekali. Percobaan
ketiga yaitu percobaan V2 pada tegangan 1.6volt menghasilkan perubahan suhu sama
seperti percobaan 1 yaitu kenaikan suhu tetapi kenaikannya sangat signifikan dari
20.8 hingga 27.8 selama 30 detik dengan pencatatan waktu tiap 3 detik sekali.
Percobaan terakhir dengan tengana 1.07 volt menghasilkan kenaikan suhu dari 20.8
hingga 24.1 selama 30 detik dengan pencatatan waktu tiap 3 detik sekali
Metode yang dipakai untuk mencari kapasitas kalor dari tiap percobaan,
praktikan menggunakan metode least square untuk mendapatkan hasil modulus
elastisitasnya. Lalu didapatkan nilai untuk 0.6 volt sebesar sebesar 21.26 J/Kg
o
C,
untuk 1.6 volt sebesar 152.7 J/Kg
o
C dan untuk 1.07volt sebesar 174.16 J/Kg
o
C. Dari
keempat pengolahan data, mempunyai rata-rata 116.15 sehingga ini membuktikan
bahwa mendekati kalor timbal.

Analisa Grafik
Pada percobaan Calori Work terdapat 4 buat grafik yaitu grafik temperature
terhadap waktu. Dari 4 grafik yang didapat yaitu grafik temperatur terhadap waktu,
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi simpangan yang terlalu jauh antara waktu
dengan yang lainnya. Pada grafik yang ditampilkan seolah-olah memiliki simpangan
yang besar, ini disebabkan oleh perbesaran skala pada sumbu y, jika kita
memperkecil skala maka grafik yang ditampilkan akan berbentuk hampir garis lurus
yang sejajar dengan sumbu x. Simpangan data yang terjadi disebabkan oleh adanya
data yang keluar dari kecenderungan. Dengan metode least square maka didapatkan
persamaan liniernya
y = 0.05x + 15.4
y = 0.27x + 14.48
y = 0.13x + 15.1
Akibat dari skala dari tiap grafik tidak sama, menyebabkan nilai gradient dari
grafik tidak digambarkan dengan jelas pada grafik liniernya. Jika ditampilkan dalam
skala yang sama maka grafik akan menampilkan nilai gradiennya secara baik.
Analisa Kesalahan
Dari hasil pengolahan data didapat presentase kesalahan adalah 8.8%. Ada 2
kemungkinan factor penyebab cukup tingginya kesalahan literature, yang pertama
adalah koneksi internet yang belum stabil yang mengakibatkan sulitnya praktikan
untuk mengklik tombol saat suhunya sedang sama dengan suhu awalnya. Selain itu
kecepetan jaringan internet juga membantu sebagai media yang memberikan perintah
kepada lab

VII. Kesimpulan
1. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain
2. Kapasitas kalor dapat ditentukan dengan cara memanfaatkan energi listrik
yang terdisipasi menjadi energi kalor
3. Tiap-tiap jenis konduktor mempunyai nilai kalor jenisnya masing-masing
4. Semakin tinggi konduktivitasnya maka akan semakin rendah kalor jenisnya
karena dapat menaikkan suhu dengan energi yang kecil, berlaku sebaliknya
5. Kenaikan suhu berbanding lurus dengan waktu dan arus listrik yang dialirkan
Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice
Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
3. Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
4. Giancoli,D.C; Physics for Scientist and Engineering, 3rd Edition, Prentice
Hall, N.J 2000.
5. Halliday, David. dkk. 2001. Fundamental of Physics, 6th edition. New Jersey:
John Wiley & Sons.
6. http://www.umsl.edu/~physics/files/pdfs/Electricity%20and%20Magnetism%
20Lab/Exp6.JouleHeating.pdf

Anda mungkin juga menyukai