Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktikum R-Lab

Nama/NPM : Atika Rizkyutami Witjaksono/1406531100


Fak./Prog. Studi : Teknik/Teknik Elektro
Group & Kawan Kerja : Grup 6
- Diara Dita K.
- Salivian Selwyn
- Balqis Nabilah
- Puteri Amelia K.
- Hendri Fahrezi A.
- Marco Jordan S.
- Windy Syafriani

No& Nama Percobaan : LR01 Charge Discharge


Minggu Percobaan : Pekan 3
Tanggal Percobaan : Senin, 28 September 2015

Laboratorium Fisika Dasar


UPP IPD
Universitas Indonesia

I. Tujuan
Melihat karakteristik tegangan kapasitor pada saat pengisian dan pelepasan muatan
II. Alat
- Kapasitor
- Resistor
- Amperemeter
- Voltmeter
- Variable power supply
- Camcorder
- Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Teori
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Saat pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor, lamanya pengisian
dan pengosongan muatannya tergantung dari besarnya nilai resistansi dan
kapasitansi yang digunakan pada rangkaian. Kapasitor yang sudah diisi (charged)
adalah semacam reservoir energi. Dalam pengisian (charging) dibutuhkan suatu
aliran arus dari sumber tegangan. Bila pelat pelat kapasitor tersebut hubung
singkat dengan suatu penghantar maka akan terjadi pengosongan (discharging)
pada kapasitor yang akan menimbulkan panas pada penghantar tersebut. Pada saat
saklar menghubungkan ke titik 1 arus listrik mengalir dari sumber-sumber tegangan
melalui komponen R menuju komponen C. Tegangan pada kapasitor meningkat
dari 0 volt sampai sebesar tegangan sumber, kemudian tak terjadi aliran, saklar
dipindahkan posisinya ke titik 2 maka terjadi proses pengosongan.
Kapasitor sering juga disebut dengan kondensator. Kapasitor termasuk dalam
elemen pasif atau elemen yang tidak menghasilkan energy. Elemen ini hanya bisa
menerima energy dalam bentuk menyerap atau menyimpan energy. Kapasitor
mempunyai fungsi untuk membatasi arus DC yang mengalir pada kapasitor
tersebut, dan dapat menyimpan energy dalam bentuk medan listrik. Nilai suatu
kapasitor tergantung dari nilai permitivitas bahan pembuat kapasitor, luas
penampang kapasitor, dan jarak antara dua keping penyusun kapasitor tersebut.
Secara sistematis :
A
C=
d

di mana :
= permitivitas bahan
A= luas penampang bahan
d = jarak dua keping
Kapasitor adalah komponen elektris umumnya yang secara fisis terdiri dari dua
konduktor yang dipisahkan bahan isolator atau dielektrikum. Kapasitansi adalah
ukuran kemampuan kapasitor menyimpan energi dalam medan listrik. Kapasitansi
dinyatakan dalam farad. 1 farad adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan
muatan listrik 1 coulomb apabila diberi tegangan 1 volt.
Fungsi penggunaan kapasitor dalam rangkaian adalah :
Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan yang lain
Sebagai filter pada rangkaian PS
Sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian antena
Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon
Untuk menghindari loncatan api apabila dipasang pada saklar
Pada rangkaian arus searah seperti pada Gbr.1, kapasitor akan menjadi
hambatan tak hingga. Hanya saat rangkaian dibuka dan ditutp, arus akan mengalir.
Saat rangkaian tertutup, arus akan mengakibatkan kapasitor dimuati hingga saa
dengan tegangan yang diberikan sebesar V0. Sebaliknya, kapasitor akan melepaskan
muatan melalui resistor saat rangkaian dibuka. Karakteristik tegangan pada
kapasitor dapat diterangkan dengan fungsi eksponensial.
Gbr.1. Rangkaian kapaitor dan resisitor arus searah

Besar tegangan saat rangkaian terbuka adalah


V ( t )=V 0 et / (1)

Dengan adalah konstanta waktu [s]. Konstanta waktu atau waktu paruh

1
adalah waktu yang dibutuhkan hingga tegangan jatuh menjadi V yang
e 0

ditentukan dari besar hambatan dan kapasitans


=RC (2)

Hal yang sama, besar tegangan saat rangkaian tertutup adalah


V ( t )=V 0 ( 1et / ) (3)

Penurunan tegangan akan melambat sebanding dengan waktu. Tegangan


kapasitor Vc(t) turun secara asimtotik menjadi nol. Kurva karakteristik ini dapat
dilihat pada Gbr. 2
Konstanta waktu dapat dihitung berdasarkan kurva pengisian kapasitor. Tarik
garis tangensial dari kurva pengisian pada titik t = 0 s dan tarik garis asimtot dari
kurva pengisian. Buat garis yang tegak lurus dari titik perpotongan antara
tangensial dengan garis asimtot ke sumbu x . Titik yang diperoleh pada sumbu
adalah konstanta waktu.
Gbr. 2 Kurva pengisian dan pengosongan dari kapasitor serta penentuan konstanta waktu

Pada percobaan di R-Lab akan digunakan 4 buah model rangkaian, yaitu


Model 1 , 2 , 3 dan 4. Untuk Model 1 dan 3 mengunakan kapasitor dengan
kapasitas yang sama. Untuk Model 2 dan 4 menggunakan kapasitor dengan
kapasitas yang sama.

IV. Cara Kerja

1. Mengaktifkan Web cam


2. Memperhatikan tampilan video dari peralatan yang digunakan
3. Mengatur model rangkaian yang akan digunakan,yaitu model 1.
4. Menghidupkan Power Supply yang digunakan
5. Mengukur beda potensial di kaki-kaki kapasitor dan arus pengisian/pelepasan
kapasitor
6. Mengulangi langkah 4 dan 6 untuk model rangkaian 2 , 3 dan 4

V. Data dan Hasil Percobaan


Data percobaan yang praktikan peroleh pada praktikum LR01 ini ada 120 data
dengan berbagai model.
Model 1
Wa I V
ktu C C
1 3. 1.
97 03
2 3. 1.
17 83
3 2. 2.
54 46
4 2. 2.
03 97
5 1. 3.
63 37
6 1. 3.
3 7
7 1. 3.
04 96
8 0. 4.
83 17
9 0. 4.
66 34
10 0. 4.
52 48
11 0. 4.
41 59
12 0. 4.
32 68
13 0. 4.
24 76
14 0. 4.
19 81
15 0. 4.
14 86
16 3. 3.
88 88
17 3. 3.
11 11
18 2. 2.
5 5
19 2. 2.
02 02
20 1. 1.
63 63
21 1. 1.
32 32
22 1. 1.
07 07
23 0. 0.
87 87
24 0. 0.
7 7
25 0. 0.
57 57
26 0. 0.
46 46
27 0. 0.
38 38
28 0. 0.
31 31
29 0. 0.
25 25
30 0. 0.
21 21

Model 2
Wa IC V
ktu C
1 11. 1.
13 44
2 8 2.
44
3 5.7 3.
6 16
4 4.1 3.
4 68
5 2.9 4.
6 05
6 2.1 4.
2 32
7 1.5 4.
52
8 1.0 4.
4 67
9 0.7 4.
78
10 0.4 4.
6 85
11 0.2 4.
7 91
12 0.1 4.
4 96
13 0.0 4.
5 99
14 0 5
15 0 5
16 11. 3.
38 64
17 8.3 2.
1 66
18 6.0 1.
8 95
19 4.4 1.
8 43
20 3.3 1.
06
21 2.4 0.
4 78
22 1.8 0.
2 58
23 1.3 0.
6 43
24 1.0 0.
1 32
25 0.7 0.
5 24
26 0.5 0.
7 18
27 0.4 0.
3 14
28 0.3 0.
2 1
29 0.2 0.
4 08
30 0.1 0.
8 06

Model 3
Wak IC V
tu C
1 2. 2.
61 39
2 1. 3.
52 48
3 0. 4.
9 1
4 0. 4.
54 46
5 0. 4.
32 68
6 0. 4.
18 82
7 0. 4.
1 9
8 0. 4.
04 96
9 0 5
10 0 5
11 0 5
12 0 5
13 0 5
14 0 5
15 0 5
16 2. 2.
83 83
17 1. 1.
7 7
18 1. 1.
05 05
19 0. 0.
66 66
20 0. 0.
43 43
21 0. 0.
28 28
22 0. 0.
19 19
23 0. 0.
13 13
24 0. 0.
09 09
25 0. 0.
06 06
26 0. 0.
05 05
27 0. 0.
03 03
28 0. 0.
03 03
29 0. 0.
02 02
30 0. 0.
01 01

Model 4
Wak IC V
tu C
1 6. 2.
31 98
2 2. 4.
92 07
3 1. 4.
37 56
4 0. 4.
61 8
5 0. 4.
24 92
6 0. 4.
05 99
7 0 5
8 0 5
9 0 5
10 0 5
11 0 5
12 0 5
13 0 5
14 0 5
15 0 5
16 6. 2.
93 22
17 3. 1.
42 09
18 1. 0.
77 57
19 0. 0.
96 31
20 0. 0.
55 18
21 0. 0.
34 11
22 0. 0.
21 07
23 0. 0.
14 04
24 0. 0.
11 03
25 0. 0.
08 02
26 0. 0.
06 02
27 0. 0.
05 01
28 0. 0.
03 01
29 0. 0.
03 01
30 0. 0
02

Pengolahan Data
1. Membuat grafik tegangan V terhadap waktu (V vs t) saat pengisian kapasitor
untuk tiap model rangkaian yang digunakan.
Dari percobaan yang dilakukan praktikan secara Rlab, maka jika dibuat grafik
hubungan antara V dengan t saat pengisian kapasitor yaitu pada waktu t = 1
sekon sampai t= 15 sekon untuk tiap model, didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Model 1
VC vs t
f(x) = 1.79 exp( 0.08 x )
R = 0.71

VC Exponential (VC)

b. Model 2

VC vs t
f(x) = 2.43 exp( 0.06 x )
R = 0.63

VC
Exponential (VC)

c. Model 3

VC vs t

f(x) = 3.48 exp( 0.03 x )


R = 0.51

VC
Exponential (VC)
d. Model 4

VC vs t

f(x) = 4.03 exp( 0.02 x )


R = 0.41 VC
Exponential (VC)

2. Membuat grafik tegangan V terhadap waktu (V vs t) saat pengosongan kapasitor


untuk tiap model rangkaian yang digunakan
Dari percobaan yang dilakukan praktikan secara Rlab, maka jika dibuat grafik
hubungan antara V dengan t saat pengosongan kapasitor yaitu pada waktu t = 16
sekon sampai t = 30 sekon untuk tiap model, didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Model 1

VC vs t

f(x) = 107.61 exp( -0.21 x )


R = 1
VC
Exponential (VC)

b. Model 2
VC vs t

f(x) = 379.58 exp( -0.29 x )


R = 1
VC
Exponential (VC)

c. Model 3

VC vs t

f(x) = 958.67 exp( -0.38 x ) VC


R = 0.99
Exponential (VC)

d. Model 4
VC vs t

VC
Linear (VC)

f(x) = - 0.1x + 2.51


R = 0.5

3. Menghitung besar konstanta waktu dari rangkaian kapasitor berdasarkan kurva


yang dibuat dan besar konstanta waktu yang dihitung dari nilai kompenen R dan
C kemudian membandingkan hasilnya.
Setelah memperoleh persamaan garis dari kurva untuk setiap model baik saat
pengisian maupun pengosongan, maka untuk mengitung konstanta waktu dari
rangkaian kapasitor sebagai berikut :
a. Model 1
Berdasarkan grafik pengisian kapasitor diatas, persamaan eksponensial yang
didapatkan
y = 1.7935e0.0828x
Maka, untuk mencari besar konstanta waktu dari rangkaian pengisian model I
adalah:
t
V ( t )=V o (1e )
t
= 0.0828x

Karena x adalah variable yang menunjukkan waktu t, maka x dapat diganti dengan
t:
t
= 0.0828t

1
= 0.0828

1
= =12.0 8 s
0.0828
Sedangkan berdasarkan grafik saat pengosongan kapasitor diatas, maka
persamaan eksponensial yang didapatkan
y = 107.61e-0.209x
Maka, untuk mencari besar konstanta waktu dari rangkaian pengosongan model
I adalah:
t
V ( t )=V o (1e )
t
= 0.209x

Karena x adalah variable yang menunjukkan waktu t, maka x dapat diganti dengan
t:
t
= 0.209t

1
= 0.209

1
= =4.78 s
0.209
b. Model 2
Berdasarkan grafik pengisian kapasitor diatas, persamaan eksponensial yang
didapatkan
y = 2.4341e0.062x
Maka, untuk mencari besar konstanta waktu dari rangkaian pengisian model I
adalah:
t
V ( t )=V o (1e )
t
= 0.062x

Karena x adalah variable yang menunjukkan waktu t, maka x dapat diganti dengan
t:
t
= 0.062t

1
= 0.062

1
= =1.61 s
0.062
Sedangkan berdasarkan grafik saat pengosongan kapasitor diatas, maka
persamaan eksponensial yang didapatkan
y = 379.58e-0.294x
Maka, untuk mencari besar konstanta waktu dari rangkaian pengosongan model
I adalah:
t

V ( t )=V o (1e )
t
= 0.294x

Karena x adalah variable yang menunjukkan waktu t, maka x dapat diganti dengan
t:
t
= 0.294t

1
= 0.294

1
= =3.4 s
0.294
c. Model 3
Berdasarkan grafik pengisian kapasitor diatas, persamaan eksponensial yang
didapatkan
y = 3.4798e0.0324x
Maka, untuk mencari besar konstanta waktu dari rangkaian pengisian model I
adalah:
t

V ( t )=V o (1e )
t
= 0.0324

Karena x adalah variable yang menunjukkan waktu t, maka x dapat diganti dengan
t:
t
= 0.0324t

1
= 0.0324

1
= =30.86 s
0.0324
Sedangkan berdasarkan grafik saat pengosongan kapasitor diatas, maka
persamaan eksponensial yang didapatkan
y = 958.67e-0.381x
Maka, untuk mencari besar konstanta waktu dari rangkaian pengosongan model
I adalah:
t
V ( t )=V o (1e )
t
= 0.381x

Karena x adalah variable yang menunjukkan waktu t, maka x dapat diganti dengan
t:
t
= 0.381t

1
= 0.381

1
= =2.62 s
0.381
d. Model 4
Berdasarkan grafik pengisian kapasitor diatas, persamaan eksponensial yang
didapatkan
y = 4.0271e0.0198x
Maka, untuk mencari besar konstanta waktu dari rangkaian pengisian model I
adalah:
t
V ( t )=V o (1e )
t
= 0.0198x

Karena x adalah variable yang menunjukkan waktu t, maka x dapat diganti dengan
t:
t
= 0.0198t

1
= 0.0198

1
= =50.51 s
0.0198
Sedangkan berdasarkan grafik saat pengosongan kapasitor diatas, maka
persamaan eksponensial yang didapatkan:
y = -0.0954x + 2.5075
Dari hasil kurva telah diketahui bahwasannya dalam persamaan grafik
pengosongan model 4 tidak ditemukan persamaan ekponensialnya, maka
besar konstantanya tidak dapat ditemukan.
VI. Analisis Percobaan
Praktikum Charge Discharge merupakan percobaan yang dilakukan dengan
menggunakan remote laboratory (Rlab) sehingga praktikan dapat melakukan
praktikum melalui situs yang sudah disediakan oleh sitrampil. Meskipun praktikan
tidak melakukan percobaan di laboratorium (dilakukan secara online), praktikum
ini pada dasarnya dapat memvisualisasikan keadaan yang sebenarnya dalam lab
sehingga praktikan tetap merasakan keadaan praktikum melalui fasilitas yang sudah
disediakan (web cam).
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik tegangan kapasitor
pada saat pengisian dan pelepasan muatan. Dalam praktikum rlab, praktikan hanya
tinggal mengklik tombol power supply untuk mengalirkan energi dan menekan
tombol setting untuk mempersiapkan prosedur percobaan serta tombol ukur yang
menghasilkan data pengamatan. Adapun spesifikasi data percobaan yang sudah
disediakan (setelan awal yang tertera pada peralatan) saat melakukan percobaan
rlab berupa tegangan dan kuat arus rangkaian. Pada percobaan ini, tegangan yang
tertera pada voltmeter adalah 1,78 V dan kuat arus pada amperemeter sebesar 1,14
mA.
Dalam pengukuran ini praktikan melakukan sebanyak empat kali, jadi
pengukuran yang praktikan peroleh ada model I, 2, 3, dan 4. Setiap pengukuran
yang praktikan lakukan terdapat nilai arus dan tegangan yang berbeda untuk setiap
model. Setiap model pengukuran dilakukan selama 30 detik. Dimana saat pengisian
kapasitor dari t = 1 detik sampai t = 15 detik. Sedangkan pada pengosongan
kapasitor pada t = 16 detik sampai t = 30 detik.
Percobaan dan penghitungan dalam praktikum kali ini, tentunya tetap mengacu
pada prinsip dasar kapasitor. Berdasarkan teori yang ada, prinsip dasar kerja kasitor
adalah pada saat kapasitor dialiri arus listrik maka kapasitor akan menyimpan
muatan dan selama kapasitor belum terisi penuh maka proses penyimpanan akan
terus berjalan sampai penuh dan kapasitor akan berhenti menyimpan. Proses
pelepasan terjadi apabila kedua kaki kapasitor mendapatkan potensial listrik yang
terbalik dari pada saat pengisian. Atau dengan kata lain adanya perbedaan potensial
antara kapasitor dengan rangkaian yang terhubung padanya yang pada rentang
waktu dari t = 16 detik sampai t = 30 detik. Sedangkan selama pengisian kapasitor,
arus yang mengalir pada rangkaian akan semakin kecil sampai mencapai 0 ampere
pada saat kapasitor penuh sehingga waktu pengisian terdapat rentangnya t = 0 detik
sampai t = 15 detik.
Dari hasil praktikum diperoleh data sebanyak 120 yang setiap modelnya ada 30
data yang terdiri dari pengisian dan pelepasan muatan di kapasitor. Kemudian dari
data tersebut direpresentasikan dalam grafik untuk bisa mengetahui persamaan
eksponensialnya. Dimana persamaan ekponensilanya digunakan untuk menentukan
besar waktu kapasitor saat pengisian dan pengosongan kapasitor.
Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan praktikum ini adalah:
1. Pengambilan data dilakukan secara otomatis (dari rlab) sehingga kesalahan
pengambilan data oleh praktikan dapat diminimalisir semaksimal mungkin.
2. Pengambilan pengamatan data yang banyak menyebabkan peningkatan
akurasi dalam pengolahan data.
3. Perhitungan dibantu dengan peralatan dan software seperti kalkulator dan
Ms. Word maupun Excel.
4. Meskipun terdapat banyak data, data grafik terdistribusi membentuk suatu
pola eksponensial sehingga tetap mudah dibaca.
5. Jenis data dan rumus yang dipakai tidak terlalu banyak sehingga kesalahan
memasukkan variabel ke dalam rumus dapat diminimalisir.
Adapun kesulitan yang dialami selama pengolahan data adalah cara
menentukan tetapan waktu rangkaian R-C model 4 pada saat kondisi discharge.
Pada awalnya membuat grafik dengan fungsi eksponensial tidak keluar persamaan ,
pada akhirnya menggunakan cara lain yang ada di Ms Excel ,tidak lama kemudian
keluar nilai eksponensialnya. Di samping itu,kendala yang dihadapi dalam
percobaan pengisian dan pelepasan muatan di kapasitor seperti banyaknya
pengamatan data yang diperoleh dapat diatasi dengan perhitungan dengan software
seperti Ms word dan Excel. Sedangkan kesulitan pembacaan data pada grafik dapat
diatasi dengan memperhatikan pola eksponensial yang ada.
Pada akhirnya, apabila praktikan membandingkan data tetapan waktu
rangkaian R-C pada saat pengisian maupun pelepasan muatan di kapasitor dari hasil
percobaan, maka didapat hasil yang hampir sama pada korelasi R2 yang tinggi.
Adapun perbedaan yang terjadi mungkin akibat adanya faktor-faktor kesalahan
pembuatan grafik sehingga menghasilkan perbedaan dengan hasil teoritis yang
seharusnya terjadi. Akan tetapi, secara umum pengisian dan pelepasan muatan di
kapasitor tetap dapat menggambarkan bagaimana pola pengisian dan pelepasan
(Charge Discharge) kapasitor terjadi. Oleh karena itu, percobaan yang dilakukan
oleh praktikan dapat dikatakan berhasil karena tujuan untuk mempelajari pengisian
dan pelepasan muatan di kapasitor dapat dicapai.
VII. Kesimpulan

Pada proses pengisian tegangan pada kapasitor akan naik, sedangkan pada
proses pengosongan kapasitor tegangan pada kapasitor akan turun hingga sama
dengan nol
Kapasitor bisa dilewati oleh arus searah maupun arus bolak-balik. Namun pada
rangkaian arus searah pada proses pengisian kapasitor belum terisi sepenuhnya.
Jika pada kapasitor yang menggunakan arus bolak balik nilai kapasitor yang
dihasilkan adalah kecil sehingga arus tidak bisa melewati kapasitor tersebut. Hal
ini juga dikarenakan kapasitor sudah terisi penuh jauh sebelum siklus sinyal
selanjutnya.
Pada pengisian kapasitor nilai waktu pada rangkaian kapsitor lebih besar darpda
nilai waktu pada rangkaian kapasitor saat pengosongan.
VIII. Referensi
Giancoli, Douglas C. 2000. Physic for Scientist & Engineers, 3 rd Edition. NJ:
Prentice Hall.
Halliday, Resnick, Walker. 2005. Fundamental of Physics, 7th Edition. NJ: Wiley &
Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai