Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

HUBUNGAN ARUS LISTRIK


PRAKTIKUM DASAR KELISTRIKAN I
2022

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktikum Dasar Kelistrikan I 2022

Disusun Oleh :

ANGGI GINASTIAN
2108942
Teknik Elektro – 02

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Dr. Setiabudi No.229 40154
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM DASAR KELISTRIKAN I
PERTEMUAN 12
A. JUDUL
Kegiatan praktikum telah dilaksanakan saat pertemuan ke 12 pada Senin, 09
Mei 2022. Dengan demikian laporan ini diberikan judul “HUBUNGAN ARUS
LISTRIK”.

B. TUJUAN
Tujuan dalam pelaksanaan praktikum kali ini diantaranya, sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen dan alat yang akan digunakan.
2. Mahasiswa dapat mengenal fungsi dan kegunaan tiap komponennya.
3. Mahasiswa dapat melakukan percobaan dan menghitung pada rangkaian yang
telah dibuat.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Resistor 1K, 1,5K, 680, 3.3K Masing-masing 1 buah
2. Power Supply 1 buah
3. Kabel Jumper Secekupnya
4. Kapasitor 2200 mikroFarad 1 buah
5. Breadboard 1 buah
6. Avometer Digital/Analog 1 buah

D. DASAR TEORI
Dalam hukum ohm telah dinyatakan bahwa arus listrik yang mengalir didalam
sebuah rangkaian listrik dapat berbanding lurusu dengan sebuah tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan hambatan listrik.
Ketika resistor dipasang secara seri, maka hambatan totalnya akan meningkat dan
apabila jika dipasang secara parallel. Maka untuk hambatan totalnya akan turun.
Fungsi utama sebuah resistor dalam suatu rangkaian listrik selain berfungsi
sebagai pembatas arus listrik, dapat digunakan sebagai pembagi arus dan tegangan
listrik.

E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan bahan dan alat yang telah disebutkan sebelumnya.
2. Pertama pasang sebuah resistor pada tengah breadboard seperti gambar 1 di modul.
3. Kemudian pasang kabel jumper diatas breadboard, di + dan -. Kemudian capitkan
menggunakan kabel buaya ke power supply, pastikan tidak tertukar dan menyatu.
4. Hubungkan kabel jumper lagi dari breadboard menuju titik atas resistor, untuk
memberikan tegangan kepada resistor tersebut.
5. Nyalakan Power Supply, dan atur pada tegangan 12v. Jika sudah, maka tinggal
diukur menggunakan Avometer.
6. Untuk rangkaian seri/parallel, dapat ditambahkan dan diubah posisi resistornya saja
agar saling terhubung.

F. HASIL PRAKTIKUM
1. RESISTOR 1K
a) Pengukuran menggunakan berbagai sumber tegangan yang berbeda untuk
membuktikan dalam pengukuran terhadap komponen.

NO NILAI TEGANGAN NILAI TEGANGAN NILAI ARUS


SUMBER TERUKUR TERUKUR
1. 8 Volt 7.4 Volt 7.4 mA
2. 10 Volt 9.8 Volt 9.8 mA
3. 12 Volt 11 Volt 11 mA
4. 14 Volt 13 Volt 13 mA
5. 16 Volt 15 Volt 16.3 mA

2. RANGKAIAN SERI
a) Resistor 1.5 K, 680, 3.3K ohm dipasang secara seri pada papan breadboard.
b) Power Supply diatur tegangannya seperti sebelumnya. Mengambil 5 contoh
dalam perhitungannya.
c) Didapatkan hasilnya menggunakan sebuah Avometer, sebagai berikut :

NO Tegangan Nilai Hambatan Arus Total Tegangan Nilai Tegangan


Sumber Total Total Terukur Total
(Perhitungan)
1. 8 Volt 5480 ohm 1.46 mA 7.6 Volt 8 Volt
2. 10 Volt 5480 ohm 1.81 mA 9.8 Volt 9.9 Volt
3. 12 Volt 5480 ohm 2.18 mA 11.4 Volt 10.35 Volt
4. 14 Volt 5480 ohm 2.55 mA 13.6 Volt 10.85 Volt
5. 16 Volt 5480 ohm 2.91 mA 15.9 Volt 15.95 Volt
3. PEMBAGI TEGANGAN
a) Setelah didapatkan hasil sebelumnya, kemudian dapat dihitung untuk setiap
resitornya mendapatkan berapa tegangan.
b) Pembagi tegangan dihitung menggunakan Avometer di sebuah rangkaian pada
masing-masing resistornya.
c) Didapatkan hasilnya, sebagai berikut :

NO Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Arus


Resistor 1 Resistor 2 Resistor 3 Sumber
1. 2.2 Volt 4.4 Volt 1 Volt 3 Volt 1.46 mA
2. 2.6 Volt 5.6 Volt 1.2 Volt 10 Volt 1.81 mA
3. 0.6 Volt 1.4 Volt 0.4 Volt 12 Volt 1.89 mA
4. 0.8 Volt 1.6 Volt 0.4 Volt 14 Volt 1.98 mA
5. 1 Volt 2 Volt 0.4 Volt 16 Volt 1.234 mA

4. KAPASITOR
a) Kapasitor dipasang pada rangkaian tersebut kemudian power supply dinyalakan
maka tegangan akan mulai terisi kepada kapasitor.
b) Kemudian lakukan perhitungan jumlah terisi setiap waktunya dengan
menggunakan Avometer.
c) Dengan demikian, didapatkan ketika pengisiannya sebagai berikut :

No. Waktu Tegangan No. Waktu Tegangan No. Waktu Tegangan


(sekon) Masuk (sekon) Masuk (sekon) Masuk
1. 5 1.5 10. 80 7.04 19. 180 9.47
2. 10 1.9 11. 90 7.43 20. 190 9.6
3. 15 2.5 12. 100 7.76 21. 200 9.7
4. 20 3 13. 120 8.34 22. 300 10.6
5. 30 3.9 14. 130 8.58 23. 400 11.13
6. 40 4.8 15. 140 8.79 24. 420 -
7. 50 5.5 16. 150 9 25. 430 -
8. 60 6.1 17. 160 9.1
9. 70 6.6 18. 170 9.3

d) Untuk pengosongan kapasitor, didapatkan sebagai berikut :

No. Waktu Tegangan No. Waktu Tegangan No. Waktu Tegangan


(sekon) Keluar (sekon) Keluar (sekon) Keluar
1. 5 9.6 10. 80 4.26 19. 180 1.68
2. 10 9.06 11. 90 3.81 20. 190 1.55
3. 15 8.6 12. 100 3.47 21. 200 1.42
4. 20 8.12 13. 120 2.89 22. 300 0.63
5. 30 7.24 14. 130 2.62 23. 400 0.32
6. 40 6.51 15. 140 2.4 24. 420 0.07
7. 50 5.82 16. 150 2.19 25. 430 0
8. 60 5.23 17. 160 2.01
9. 70 4.7 18. 170 1.84

G. KESIMPULAN
Hasil dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa ketika sebuah rangkaian yang disusun dan diberikan tegangan dari
power supply dengan tengangan yang beragam menghasilkan angka yang tidak selalu
sama dengan hasil perhitungan.
Dalam perhitungan resistor pun, tidak selalu hasil yang tertera pada warna
nilainya. Karena memiliki nilai toleransi nya dan bisa saja keadaan resistor sudah tidak
baik maka hasilnya tidak sesuai dengan perhitungan sebelumnya. Dapat ditoleransi jika
nilainya mendekati dan tidak menjauhi angka yang seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai