Anda di halaman 1dari 16

Laporan Laboratorium Sistem Kendali Kontinu

PENGISIAN DAN PENGOSONGAN KAPASITOR

Disusun oleh :
1. Cornelia Donarvi Pematasari EK-3B NIM 3.32.16.1.06
2. Eva Kurnia Sandhi EK-3B NIM 3.32.16.1.09
3. Galuh Wicaksono EK-3B NIM 3.32.16.1.12
4. M. Galih Rachmansyah EK-3B NIM 3.32.16.1.16
5. Nur Isnaeni Kusumawati EK-3B NIM 3.32.16.1.19

Dosen Pengampu
Bambang Supriyo, BSEE., M.Eng.Sc.
Tanggal Praktikum : 22 September 2018
Tanggal Pengumpulan Laporan : 15 Januari 2019

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
FOTO NAMA TTD

Cornelia Donarvi P

Eva Kurnia Sandhi

Galuh Wicaksono

M. Galih Rachmansyah

Nur Isnaeni
Kusumawati
No. Percobaan :1

Judul Percobaan : PENGISIAN DAN PENGOSONGAN KAPASITOR

1. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini praktikan dapat :

1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengisian dan pengosongan


kapasitor
2. Mahasiswa dapat membuat dan menganalisa rangkaian pengisian dan
pengosongan kapasitor
3. Mahasiswa dapat membuat program Arduino dan Matlab untuk pembacaan
data.
4. Mahasiswa dapat Memahami pengaruh komponen R dan C pada proses
pengisian dan pengosongan kapasitor
5. Mengetahui dan membuat grafik pengisian dan pengosongan pada kapasitor.

2. Teori Pendahuluan
2.1. Dasar Teori
2.1.1 Rangkaian Pengisian dan Pengosongan Kapasitor
Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali disebut oleh
Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Italia
“condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik.
Kapasitor ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday 1791-1867). Satuan
kapasitor disebut Farad (F).

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan


muatan listrik dalam waktu tertentu. Kapasitor umumnya terbuat dari 2 buah
lempeng konduktor yang ditengah-tengahnya disisipkan lempengan isolator yang
disebut dielektrika. Kemampuan dalam menyimpan muatan disebut Kapasitansi
.Apabila sebuah kapasitor dihubungkan dengan sumber arus searah maka dalam
beberapa saat akan ada arus listrik yang mengalir masuk ke dalam kapasitor, kondisi
ini disebut proses pengisian kapasitor, apabila muatan listrik di dalam kapasitor
sudah penuh, maka aliran arus listrik akan berhenti. Bila hubungan ke kapasitor di
tukar polaritasnya, maka muatan listrik akan kembali mengalir keluar dari
kapasitor.
Tegangan listrik pada kapasitor besarnya berbanding lurus dengan muatan listrik
yang tersimpan di dalam kapasitor, hubungan ini dapat dituliskan menjadi :

Dimana V : tegangan listrik (V)


Q : muatan listrik (Coulomb ( C ))
C : kapasitas kapasitor (Farad (F)

Pengisian pengosongan kapasitor berbanding terbalik dan memiliki grafik yang


berbeda. Komponen R dan C masing-masing memiliki pengaruh pada pengisian
dan pengosongan kapasitor.

2.1.2 Rangkaian pengintegralan RC Pasif (Integrator)


Jika tetapan waktu Ƭ = RC ˂ T, kapasitor C terisi penuh dalam waktu T\2. Akan
tetapi jika tetapn waktu Ƭ = RC ˃ T, maka sebelum kapasitor terisi penuh, tegangan
V sudah berbalik menjadi negatif. Akibatnya kapasitor segera dikosongkan dan
diisi muatan negative menuju ke –Vp. Belum lagi terisi penuh, Vs sudah berubah
tanda lagi. Akibatnya isyarat keluaran akan berupa suatu tegangan yang berbentuk
gelombang segitiga. Untuk Ƭ ˃ RC, bentuk isyarat keluaran seperti integral isyarat
masukan. Untuk Ƭ = RC ˃ T pada waktu Vs = +Vp, kemiringan Vo (t) positif, dan
pada waktu Vs = -Vp, kemiringan Vo (t) negatif. Tak heran jika rangkaian ini
dikenal sebagai rangkaian pengintegralan RC.

Rangkaian ini berlaku sebagai pengintegral asalkan Ƭ = RC ˃ T, atau apabila f ˃


1\RC.

Bentuk isyarat masukan digunakan pada isyarat video komposit pada transmisi
isyarat televise. Isyarat diatas digunakan untuk sinkronisasi penyapuan vertical
pada pesawat penerima televisi. Denyut sinkronisasi vertical ini diolah oleh suatu
rangkaian pengintegral. Isyarat keluaran pengintegral ini digunakan untuk memulai
sapuan vertical.

2.1.3 Rangkaian Pendiferensial RC

Rangkaian RC akan berlaku sebagai suatu pendiferensial . untuk Ƭ = RC ˂ T, isyarat


keluaran akan seperti differensial dari isyarat masukan. Tampak jika Ƭ= RC˃, atau
untk f˃1\RC bentuk isyarat mirip dengan isyarat masukan, akan tetapi puncaknya
miring. Jika RC˂ T, atau f ˂ RC isyarat berbentuk denyut dengan tegangan puncak
2Vp. Ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Misalkan mula-mula kapsitor kosong. Segera setelaht tegangan masukan Vs


mencapai Vp, akan mengalir arus i(t) = Vp\R, sehingga tegangan keluaran Vo=Vp.
Arus segera jatuh dan menjadi nol sebelum setengah periode. Hal ini berarti
kapasitor telah penuh dan ada tegangan Vp pada kapasitor.

Tiba-tiba Vs berubah tanda menjadi negative. Akibatnya Vo akan mempunyai


harga -2Vp. Selanjutnya kapasitor akan terisi negative, dan pada waktu berubah
tanda menjadi positif kembali, Vo = +2Vp. Rangkaian pendiferensial sering
digunaakan untuk mengubah tegangan berbentuk gelombang persegi menjadi
isyarat denyut yang sempit.

2.1.4 Arduino Uno

Gambar 2.1 Arduino Uno

Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada


ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6
di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator
Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan
sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk
menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer
dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC
atau menggunakan baterai untuk memulainya.

Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak
menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2
(Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke
serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik
garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke
dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru
sebagai berikut:

Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin
baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang
memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari
board. Untuk kedepannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board
yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino
Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah
pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.

3. Alat dan Bahan:


3.1. Alat
1. Multimeter digital : 1 buah
2. Power Supply : 1 buah

3.2. Bahan
1. Probe : secukupnya
2. Project Board : 1 buah
3. Kapasitor 100uF : 1 buah
4. Transistor BD 137 : 1 buah
5. Resistor 1K : 2 buah
6. Resistor 22K : 1 buah
7. Resistor 47K : 1 buah
8. Dioda : 1 buah
9. LED : 1buah
10. Kabel Jumper : secukupnya
11. Relay : 1 buah
12. Arduino UNO : 1 buah
4. Percobaan
4.1. Gambar Rangkaian

Gambar 4.1. Gambar Rangkaian Pengisian dan Pengosongan Kapasitor

4.2. Cara Kerja


Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan
muatan listrik dalam waktu tertentu. Kapasitor umumnya terbuat dari 2 buah
lempeng konduktor yang ditengah-tengahnya disisipkan lempengan isolator yang
disebut dielektrikum. Apabila sebuah kapasitor dihubungkan dengan sumber arus
searah maka dalam beberapa saat akan ada arus listrik yang mengalir masuk ke
dalam kapasitor, kondisi ini disebut proses pengisian kapasitor, apabila muatan
listrik di dalam kapasitor sudah penuh, maka aliran arus listrik akan berhenti.Bila
hubungan ke kapasitor di tukar polaritasnya, maka muatan listrik akan kembali
mengalir keluar dari kapasitor

4.3. Langkah Percobaan


1. Membuat rangkaian seperti Gambar 4.1 di atas
2. Menghubungkan sumber tegangan sebesar 12 volt
3. Membuat program pada Matlab
4. Memasukkan program ke arduino kemudian dijalankan
5. Lihatlah hasil di matlab Pin 3 dan A0, saat resistor 10k,47k,22k.
6. Kemudian amati dan rekam data menggunakan matlab. Tunggu hingga batas
waktunya selesai.
7. Ubahlah hasil data yang diperoleh di matlab menjadi grafik, menggunakan
excel.

4.4 Program

Gambar 4.2. Program pada simulink untuk Pengisian dan Pengosongan Kapasitor
5. Hasil Percobaan
5.1 R = 10K
Tabel 5.1 Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dengan R = 10K
TIME V1 VC T OUT
0 1 0 0
1 1 2.85 1
2 1 4.15 2
3 1 4.64 3
4 1 4.85 4
5 1 4.93 5
6 1 4.97 6
7 1 4.99 7
8 1 4.99 8
9 1 4.99 9
10 1 5.00 10
11 1 4.99 11
12 1 5.00 12
13 1 4.99 13
14 1 5.00 14
15 0 5.00 15
16 0 2.11 16
17 0 0.84 17
18 0 0.34 18
19 0 0.14 19
20 0 0.05 20
22 0 0 22
24 0 0 24
26 0 0 26
28 0 0 28
30 1 0 30
32 1 4.14 32
34 1 4.86 34
36 1 4.97 36
38 1 4.99 38
40 1 0.00 40
10K
6

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

V1 VC

Gambar 5.1 Grafik Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dengan R = 10K

5.2 R = 22K
Tabel 5.2 Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dengan R = 22K
TIME V1 VC T OUT
0 1 0 0
1 1 1.58 1
2 1 2.75 2
3 1 3.51 3
4 1 4.02 4
5 1 4.34 5
6 1 4.56 6
7 1 4.69 7
8 1 4.78 8
9 1 4.85 9
10 1 4.91 10
11 1 4.92 11
12 1 4.96 12
13 1 4.97 13
14 1 4.98 14
15 1 4.98 15
16 1 4.99 16
17 1 4.99 17
18 1 5.00 18
19 1 4.99 19
20 1 5.00 20
22 1 5.00 22
24 1 5.00 24
26 0 3.42 26
28 0 1.49 28
30 0 0.65 30
32 0 0.30 32
34 0 0.13 34
36 0 0.06 36
38 0 0.03 38
40 0 0.01 40

22K
6

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

V1 VC

Gambar 5.2 Grafik Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dengan R = 22K

5.3 R = 47K
Tabel 5.3 Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dengan R = 47K
TIME V1 VC T OUT
0 1 0 0
1 1 0.83 1
2 1 1.61 2
3 1 2.20 3
4 1 2.71 4
5 1 3.11 5
6 1 3.45 6
7 1 3.72 7
8 1 3.94 8
9 1 4.13 9
10 1 4.28 10
11 1 4.40 11
12 1 4.50 12
13 1 4.58 13
14 1 4.66 14
15 1 4.71 15
16 1 4.76 16
17 1 4.80 17
18 1 4.83 18
19 1 4.86 19
20 1 4.88 20
22 1 4.93 22
24 1 4.94 24
26 1 4.95 26
28 1 4.97 28
30 0 4.98 30
32 0 3.36 32
34 0 2.27 34
36 0 1.54 36
38 0 1.05 38
40 0 0.71 40

47K
6

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

V1 VC

Gambar 5.3 Grafik Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dengan R = 47K


6. Pembahasan
Analisa pengisian dan pengosongna kapasitor pada rangkaian RC dilakukan
secara simulasi melalui program Matlab. Untuk mengetahui nilai tegangan pada
kapasitor, maka dapat dicari dengan rumus:
−𝑡
Vc = ( Vs-Vo ) ( 1-𝑒 𝑅𝐶 )

Pada saat rangkaian diberikan tegangan sumber sebesar 12 volt, tegangan keluaran
maksimal hanya sebesar 5 volt. Hal ini dikarenakan tegangan yang masuk sebesar
12 volt itu diubah menjadi 5 volt untuk tegangan Arduino.

Analisa Tabel 4.1

Contoh perhitungan :

Untuk R = 10k ohm, C = 100uF

1) Untuk t = 0
−𝑡
Vc = ( Vs-Vo ) ( 1-𝑒 𝑅𝐶 )
−0
Vc = ( 12 - 0) ( 1-𝑒 22𝑘 𝑥 100 𝑥 10−6 )
Vc = ( 12 ) ( 1- 𝑒 0 )
Vc = 0 V
2) Untuk t = 1 detik
−𝑡
Vc = ( Vs-Vo ) ( 1-𝑒 𝑅𝐶 )
−1
Vc = ( 12-7,491) ( 1-𝑒 22𝑘 𝑥 100 𝑥 10−6 )
Vc = ( 4,509 ) ( 1- 𝑒 −1 )
Vc = 2,85 V
3) Untuk t = 5 detik
−𝑡
Vc = ( Vs-Vo ) ( 1-𝑒 𝑅𝐶 )
−5
Vc = ( 12-7,037) ( 1-𝑒 22𝑘 𝑥 100 𝑥 10−6 )
Vc = (4,963) ( 1- 𝑒 −5 )
Vc = 4,93 V
7. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Bakri, Adi. 2008. Pengisian dan Pengosongan pada Kapasitor. Diunduh pada 10
Desember 2018 pukul 20.00 WIB
Sriw. Andi. 2017. Pengisian dan Pengosongan pada Kapasitor. Diunduh pada 18
Desember 2018 pukul 14.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai