Anda di halaman 1dari 11

KUNCI BRANKAS DENGAN SIDIK JARI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Laboratorium Mikrokontroller II


Dosen pengampu: Dr. Samuel BETA; Ing-Tech., M.T.

Disusun oleh:
EK-3B – Kelompok 9
Nur Isnaeni Kusumawati NIM 3.32.16.1.19
Rangga Prasetiyo Wibowo NIM 3.32.16.1.20

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
JANUARI, 2019
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem keamanan merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya suatu
permasalahan pencurian atau kehilangan suatu benda. Salah satunya sistem
keamanan pada pintu brankas yang rawan dan kemungkinan terjadinya pencurian
sangat besar. Pada suatu brankas sekarang ini sangat diperlukan adanya sebuah
keamanan, agar bisa mengantisipasi bahaya pencurian yang dapat terjadi secara
tak terduga. Pintu brankas ini tidak semua orang bisa membukanya, karena pintu
brankas ini mempunyai suatu alat yaitu dengan cara sidik jari.
Berdasarkan permasalahan yang ada terbentuklah gagasan baru untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu sebuah brankas yang dapat dibuka dan dikunci dengan
menggunakan sistem pengamanan dengan sidik jari.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas dibuatlah alat untuk mambantu dalam
bidang teknologi yaitu :
1. Bagaimana membuat sistem penutup dan pembuka kunci brankas dengan sidik
jari dan password?
2. Bagaimana membuat feedback pemberitahuan keamanan jika brankas di curi?

1.3 Ruang Lingkup


Berdasarkan rumusan masalah diatas, supaya pembahasan terfokus pada pokok
pembahasan, maka masalah yang akan dibahas pada alat ini adalah sebagai
berikut:
a. Sensor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor sidik jari (R305)
b. Memahami cara kerja dari masing-masing komponen.

1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Dapat membuat brankas yang memiliki sistem keamanan pengunci dan
pembuka yang dikendalikan dengan sidik jari dan password.

1.5 Manfaat
Manfaat dari pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Dapat digunakan untuk keamanan brankas dalam penyimpanan barang pribadi.
2. Membantu dalam proses mengunci dan membuka brankas dengan efisien yang
dikendalikan dengan sidik jari dan password.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan
untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian dasar-dasar perencanaan
pembuatan alat.

2.1 Sensor Sidik Jari R305


Modul sensor sidik jari dengan antarmuka TTL UART untuk koneksi langsung ke
mikrokontroler UART atau PC melalui adaptor MAX232 / USB-Serial. Pengguna dapat
menyimpan data sidik jari di modul dan dapat mengkonfigurasinya dalam mode 1: 1 atau
1: N untuk mengidentifikasi orang tersebut. Modul FP dapat langsung berinteraksi dengan
Microcontroller 3v3 atau 5v. Konverter tingkat (seperti MAX232) diperlukan untuk
berinteraksi dengan port serial PC. Pembaca sidik jari biometrik optik dengan fitur hebat
dan bisa disematkan ke dalam berbagai produk akhir, seperti: access control, attendance,
safety deposit box, kunci pintu mobil.

Gambar 2.1 Sensor sidik jari R305


Spesifikasi
 Fingerprint sensor type: Optical
 Sensor Life: 100 million times
 Static indicators: 15KVBacklight: bright green
 Interface: USB1.1/UART(TTL logical level)
 RS232 communication baud rate: 4800BPS~115200BPS changeable
 Dimension: 55*32*21.5mm
 Image Capture Surface 15—18(mm)
 Verification Speed: 0.3 sec
 Scanning Speed: 0.5 sec
 Character file size: 256 bytes
 Template size: 512 bytes
 Storage capacity: 250
 Security level: 5 (1,2,3,4,5(highest))
 False Acceptance Rate (FAR) :0.0001%
 False Rejection Rate (FRR): 0.1%
 Resolution 500 DPI
 Voltage :3.6-6.0 VDC
 Working current: Typical 90 mA, Peak 150mA
 Matching Method: 1: N
 Operating Environment Temperature: -20 to 45° centigrades

2.2 ARM NUC 120

Arsitektur ARM merupakan arsitektur prosesor 32-bit RISC yang dikembangkan oleh
ARM Limited. Dikenal sebagai Advanced RISC Machine di mana sebelumnya dikenal
sebagai Acorn RISC Machine dan dilisensikan untuk diproduksi oleh berbagai vendor di
dunia termasuk AMD, Atmel, Freescale, Nuvoton, Nvidia, NXP, Samsung, ST Micro, dan
TI. Seri arsitektur ARM terbaru terdiri dari 3 lini kelas penggunaan yaitu:

1. ARM CORTEX A untuk prosesor aplikasi umum


2. ARM CORTEX R untuk prosesor real time
3. ARM CORTEX M untuk prosesor mikrokontroler

Gambar 2.2 ARM NUC120


Spesifikasi :
1. Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB
Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
2. Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
3. Terintegrasi dengan osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
4. Memiliki 1x Port USB.
5. Memiliki 1 port RS-485.
6. Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
7. Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan
program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
8. Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
9. Memiliki 45 jalur GPIO.
10. Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
11. Memiliki port input 8 kanal ADC 12-bit.
12. Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
13. Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.

2.3 Solenoid Kunci Pintu

Adalah alat elektronik yang dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat ini sering digunakan
pada Kunci Pintu Otomatis. Solenoid ini akan bergerak/bekerja apabila diberi tegangan.
Pada kondisi normal solenoid dalam posisi tuas memanjang/terkunci. Jika diberi tegangan
tuas akan memendek/terbuka. Solenoid ini bisa digabungkan dengan sistem pengunci
elektrik berbasis RFID dan password. Cocok dipakai untuk pengunci pintu ataupun
locker/lemari.

Gambar 2.3 Solenoid Kunci Pintu


2.4 Led RGB

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah
proses untuk menambahkan ketidakmurnian(impurity) pada semikonduktor yang murni
sehingga menghasilkankarakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri
tegangan majuatau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (N), Kelebihan
Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang)
yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan
hole akan melepaskan

photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). RGB adalah suatu model
warna yang terdiri atas 3 buah warna: merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue), yang
ditambahkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan bermacam-macam warna.
Kegunaan utama model warna RGB adalah untuk menampilkan citra atau gambar dalam
perangkat elektronik, seperti televisi dan komputer, walaupun juga telah digunakan dalam
fotografi biasa.

Gambar 2.4 LED RGB


 Lensa : Bening
 Warna yg dipancarkan : Merah / Hijau / Biru
 Common : Katoda
 Ukuran : 5mm
 Tegangan : 2.5~3.0 (V) forward voltage
 Sudut Pancaran : 25 derajat
2.5 Sepiker

Sepiker adalah perangkat keras yang berfungsi untuk mengeluarkan suara. Suara yang
dihasilkan berasal dari hasil pemrosesan dari sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara).
Sepiker ada dua jenis, yaitu sepiker aktif dan sepiker pasif. Sepiker aktif adalah sepiker
yang memiliki PA (Power Amplifier) didalam satu box atau enclosure dengan sepikernya
sehingga tidak membutuhkan PA tambahan. Sedangkan sepiker pasif adalah sepiker yang
belum memiliki PA sehingga butuh PA untuk membuat sepiker itu berfungsi.
Sebuah loudspeaker (passive) terdiri dari magnet, membrane, voice coil, basket, surround
dan cone. Sepiker juga memiliki banyak jenis yang dibedakan atas bentuk ukuran, rentang
frekuensi yang dapat dihasilkan, diantaranya yaitu :
 Woofer
 Subwoofer
 Midbass
 Midrange
 Tweeter
 Fullrange

Gambar 2.5 Sepiker

3. METODE PEMBUATAN ALAT

3.1 Diagram Blok

Gambar 3.1 Diagram Blok


3.2 Diagram Alir
Untuk diagram alir, program aplikasi ARM menggunakan masukan sensor sidik jari dan
keluaran led RGB dan buzzer.

Gambar 3.2 Diagram Alir

3.3 Rangkaian Lengkap

Gambar 3.3 Rangkaian Lengkap

3.4 Diagram Pengawatan

Gambar 3.4 Diagram Pengawatan Dalam


Gambar 3.5 Diagram Pengawatan Luar

4. PENGUJIAN ALAT

List Program
/***********************************************
Kelompok 09
Nama : Nur Isnaeni Kusumawati (18)
Rangga Prasetiyo Wibowo (19)
================================================
Kunci Brankas dengan Sidik Jari
================================================
Masukan : Sidik Jari
Limit Switch
Saklar Magnet
Luaran : Buzzer
LED RGB
Kunci Elektrik
=================================================*/

#include "DrvSYS.h" // memanggil pustaka System


#include "DrvGPIO.h" // memanggil pustaka GPIO
#include "DrvUART.h" // memanggil pustaka UART
#include "delay.h" // memanggil pustaka delay
#include "DataBufer.h" // memanggil pustaka databufer
#include "UARTstream.h" // memanggil pustaka UART stream
#include "FingerprintLib.h" // memanggil pustaka Fingerprint
#define LS_pin E_GPB, 8 // mendeklarasikan pin pada Limit Switch
#define magnet E_GPB, 9 // mendeklarasikan pin pada saklar magnet
#define Solenoid E_GPB, 10 // mendeklarasikan pin pada kunci elektrik
#define Buzz E_GPB, 11 // mendeklarasikan pin pada buzzer
#define led_R E_GPB, 12 // mendeklarasikan pin led rgb
#define led_G E_GPB, 13 // mendeklarasikan pin led rgb

int main(void)
{
/* Enable External 12 MHz Crystal Oscillator */
UNLOCKREG(); //buka register
DrvSYS_SetOscCtrl(E_SYS_XTL12M,1); //aktifkan kristal 12Mhz dari luar
DrvSYS_Delay(5000); //jeda u kestabilan kristal
DrvSYS_SelectHCLKSource(0); //sumber detak dari luar (kristal)
LOCKREG(); //tutup register
DrvSYS_SetClockDivider(E_SYS_HCLK_DIV,0); //set kristal sebagai sumber detak 12MHz

DrvGPIO_Open(E_GPB,8,E_IO_INPUT); // pin 8 sebagai masukan


DrvGPIO_Open(E_GPB,9,E_IO_INPUT); // pin 9 sebagai masukan
DrvGPIO_Open(E_GPB,10,E_IO_OUTPUT); // pin 10 sebagai luaran
DrvGPIO_Open(E_GPB,11,E_IO_OUTPUT); // pin 11 sebagai luaran
DrvGPIO_Open(E_GPB,12,E_IO_OUTPUT); // pin 12 sebagai luaran
DrvGPIO_Open(E_GPB,13,E_IO_OUTPUT); // pin 13 sebagai luaran

DrvGPIO_ClrBit(led_R); // kondisi awal led mati


DrvGPIO_ClrBit(led_G); // kondisi awal led mati
DrvGPIO_ClrBit(Buzz); // kondisi awal buzzer mati
DrvGPIO_ClrBit(Solenoid); // kondisi awal solenoid mati

Fingerprint_begin(UART_PORT0,9600); // inisialisasi modul Fingerprint

if(FP_verifyPassword()==0) {
while(1);
}

while(1){
if(DrvGPIO_GetBit(magnet)==1){ // saklar magnet aktif
DrvGPIO_ClrBit(Buzz); // Buzzer nyala
}
else{ // saklar magnet tidak aktif
DrvGPIO_SetBit(Buzz); // Buzzer mati
}

if(DrvGPIO_GetBit(LS_pin)==1){ // limit switch tertekan


DrvGPIO_SetBit(Solenoid); // Pintu terbuka
}
else{ // limit switch tidak tertekan
DrvGPIO_ClrBit(Solenoid); // pintu tertutup
}

uint8_t p = FP_getImage(); // ambil gambar jari


if (p == FINGERPRINT_OK) { // gambar jari tersimpan
p = FP_image2Tz(); // konversi gambar ke template
if (p == FINGERPRINT_OK) { // konversi berhasil
p = FP_fingerFastSearch(); // pencarian sidik jari
if (p == FINGERPRINT_OK) { // ID terdaftar
DrvGPIO_ClrBit(led_R); // LED merah mati
DrvGPIO_SetBit(led_G); // LED hijau menyala
DrvGPIO_SetBit(Solenoid); // Pintu membuka
}
else { // ID salah
DrvGPIO_SetBit(led_R); // LED merah menyala
DrvGPIO_ClrBit(led_G); // LED hijau mati
DrvGPIO_ClrBit(Solenoid); // Pintu tertutup
}
while(1) { // cek apakah masih ada jari
p = FP_getImage();
if(p == FINGERPRINT_NOFINGER) break; // tunggu sampai tidak ada jari
delay_ms(100); // jeda 100 ms
}
DrvGPIO_ClrBit(led_R); // LED merah mati
DrvGPIO_ClrBit(led_G); // LED hijau mati
DrvGPIO_ClrBit(Solenoid); // Pintu tertutup
}
}
delay_ms(100); // jeda 100 ms
}
}

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa alat
sistem keamanan buka tutup kunci brankas menggunakan sidik jari sehingga dapat
meminimalkan tindak kejahatan pencurian terhadap barang berharga. Alat ini menggunakan
modul sidik jari optikal yang dapat mendeteksi sidik jari dengan verifikasi sederhana. Untuk
pembuatan alat kedepannya dapat digunakan teknologi yang lebih maju seperti pemindai
lensa, pemindai suara dan pemindai wajah.

6. REFERENSI
[1] http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.co.id/2013/03/ardui no-uno.html

[2]http://saptaji.com/2015/07/26/menangani-buzzer-dengan-arduino/

[3]https://www.nyebarilmu.com/cara-mengakses-sensor-suara-menggunakan-arduino-
uno/

[4] http://www.belajarduino.com/2016/08/rtc-ds3231-to-arduino.html
Nur Isnaeni Kusumawati
Penulis dilahirkan di Magelang, 08
Desember 1997. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di SD N
Kalegen 1 , SMP N 6 Magelang, SMA
N 4 Magelang . Tahun 2016 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru
diploma (D3) dan diterima menjadi
mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang
(Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM
3.32.16.1.19. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta pertanyaan
mengenai penelitian ini bias menghubungi via email: isnaenikw08@gmail.com

Rangga Prasetiyo Wibowo


Penulis dilahirkan di Demak, 07 September
1997. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di SD Karangsari 4 , MTs N Karang
Tengah, SMA N 3 Demak. Tahun 2016
penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru
diploma (D3) dan diterima menjadi
mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines)
dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.16.1.20.
Apabila ada kritik dan saran yang
membangun serta pertanyaan mengenai penelitian ini bias menghubungi via email:
Ranggaprasetiyo07@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai