Kelas : EK-1B
No : 18
PHOTODIODA
Pengertian photodioda
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubah-ubah kalau cahaya yang jatuh
pada dioda berubahubah intensitasnya.Dalam gelap nilai tahanannya sangat besar hingga praktis
tidak ada arus yang mengalir.Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin kecil nilai
tahanannya, sehingga arus yang mengalir semakin besar. Jika photodioda persambungan p-n
bertegangan balik disinari, maka arus akan berubah secara linier dengan kenaikan fluks cahaya
yang dikenakan pada persambungan tersebut. Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor.
Biasanya yang dipakai adalah silicon (Si) atau gallium arsenide (GaAs), dan lain-lain termasuk
indium antimonide (InSb), indium arsenide (InAs), lead selenide (PbSe), dan timah sulfide
(PBS). Bahan-bahan ini menyerap cahaya melalui karakteristik jangkauan panjang gelombang,
misalnya: 250 nm ke 1100 untuk nm silicon, dan 800 nm ke 2,0 μm untuk GaAs.
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan diode biasa,
komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat
dideteksi oleh diode foto ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai
dengan sinar-X. Aplikasi diode foto mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara
otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis.
Alat yang mirip dengan Dioda foto adalah Transistor foto (Phototransistor).Transistor foto ini
pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak (junction) base-collector
untuk menerima cahaya.Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika
dibandingkan dengan Dioda Foto.Hal ini disebabkan karena elektron yang ditimbulkan oleh
foton cahaya pada junction ini di-injeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian Kolektornya.
Namun demikian, waktu respons dari Transistor-foto secara umum akan lebih lambat dari pada
Dioda-Foto.
Photo dioda digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat
digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya
dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2. Photo dioda mempunyai resistansi yang
rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse
bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk.
Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan diodapeka
cahaya.Hal ini disebabkan karena electron yang ditimbulkan oleh foton cahaya padajunction ini
diinjeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian kolektornya. Namun demikian,waktu
respons dari transistor foto secara umum akan lebih lambat dari pada dioda peka cahaya.
Jika photo dioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian
pembanding, jika photo dioda terkena cahaya maka photodiode akan bersifat sebagai tegangan,
sehingga Vcc dan photo dioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian
pembanding.
photodioda terbuat dari bahan semikonduktor yaitu silicon (Si), atau Galium Arsenida, dan yang
lain adalah Insb, InAs, PbSe. Material-material ini meyerap cahaya dengan karakteristik panjang
gelombang mencangkup: 2500 Å – 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs.
Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut
membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah
elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang
kehilangan elektron.
- Komponen ini akan mengubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra red menjadi
sinyal listrik ( dalam hal ini arus listrik ).
- Merupakan sambungan dioda PN yang memiliki kepekaan terhadap radiasi gelombang
Elektromagnetik (EM) ketika jatuh pada sambungan.
- Dikarenakan sambungan PN sangatlah kecil, dibutuhkan lensa untuk memfokuskan radiasi
yang datang agar mendapatkan respon yang baik.
- Keunggulan device ini adalah nilai waktu responnya sangatlah cepat. Kebanyakan memiliki
waktu respon mendekati 1 Mikrodetik, bahkan ada yang mendekati 1 nano detik.
- Semakin tinggi intensitas cahaya, maka arus bocor pada sambungan PN semakin besar
sehingga arus yang lewat sambungan semakin kecil.
Saat photodiode terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai
resistansinya akan menjadi kecil.
Saat photodiode tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar atau dapat
diasumsikan tak hingga.
Ket : besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodiode tergantung besar
kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared.
Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya
radiasi yang dipancarkan oleh infrared
KARAKTERISTIK PHOTODIODA
Fotodioda berbeda dengan dioda biasa. Jika fotodioda persambungan p-n bertegangan balik
disinari, maka arus akan berubah secara linier dengan kenaikan fluks cahaya yang dikenakan
pada persambungan tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat dibuat alat untuk mendeteksi
intensitas cahaya dengan memanfaatkan karakteristik fotodioda sebagai salah satu alternatif
pendeteksi intensitas cahaya.Alat ini dapat dimanfaatkan bagi siswa dalam memahami tentang
materi fotometri dalam pelajaran fisika. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa fotodioda
dapat berfungsi sebagai sensor untuk mengukur intensitas cahaya, dimana semakin besar
intensitas cahaya (ditunjukkan kenaikan daya lampu) yang mengenainya maka arus yang
dihasilkan fotodioda juga akan semakin besar. Disamping itu hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa hubungan antara arus yang dihasilkan fotodioda berubah berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak dari sumber cahaya dengan arus lampu tetap.
APLIKASI
Rangkaian Receiver InfraRed
Diode sebagai kondisi open circuit jika dianalogikan seperi sakelar
Photodiode sebagai close circuit jika dianalogikan seperti sakelar
PHOTOTRANSISTOR
Pengertian Photo Transistor dan Prinsip kerjanya – Photo Transistor adalah Transistor yang
dapat mengubah energi cahaya menjadi listrik dan memiliki penguat (gain) Internal. Penguat
Internal yang terintegrasi ini menjadikan sensitivitas atau kepekaan Photo Transistor terhadap
cahaya jauh lebih baik dari komponen pendeteksi cahaya lainnya seperti Photo Diode ataupun
Photo Resistor. Cahaya yang diterima oleh Photo Transistor akan menimbulkan arus pada daerah
basis-nya dan menghasilkan penguatan arus hingga ratusan kali bahkan beberapa ribu
kali. Photo Transistor juga merupakan komponen elektronika yang digolongkan sebagai
Transduser.
Photo Transistor dirancang khusus untuk aplikasi pendeteksian cahaya sehingga memiliki
Wilayah Basis dan Kolektor yang lebih besar dibanding dengan Transistor normal umumnya.
Bahan Dasar Photo Transistor pada awalnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Silikon
dan Germanium yang membentuk struktur Homo-junction.
Namun seiring dengan perkembangannya, Photo Transistor saat ini lebih banyak menggunakan
bahan semikonduktor seperti Galium Arsenide yang tergolong dalam kelompok Semikonduktor
III-V sehingga membentuk struktur Hetero-junction yang memberikan efisiensi konversi lebih
tinggi. Yang dimaksud dengan Hetero-junction atau Heterostructure adalah Struktur yang
menggunakan bahan yang berbeda pada kedua sisi persimpangan PN.
Photo Transistor pada umumnya dikemas dalam bentuk transparan pada area dimana Photo
Transistor tersebut menerima cahaya.
Photo Transistor pada umumnya dikemas dalam bentuk transparan pada area dimana Photo
Transistor tersebut menerima cahaya. Berikut ini adalah bentuk dan simbol Photo Transistor
(Transistor Foto).
Cara kerja Photo Transistor atau Transistor Foto hampir sama dengan Transistor normal pada
umumnya, dimana arus pada Basis Transistor dikalikan untuk memberikan arus pada Kolektor.
Namun khusus untuk Photo Transistor, arus Basis dikendalikan oleh jumlah cahaya atau
inframerah yang diterimanya. Oleh karena itu, pada umumnya secara fisik Photo Transistor
hanya memiliki dua kaki yaitu Kolektor dan Emitor sedangkan terminal Basisnya berbentuk
lensa yang berfungsi sebagai sensor pendeteksi cahaya.
Pada prinsipnya, apabila Terminal Basis pada Photo Transistor menerima intensitas cahaya yang
tinggi, maka arus yang mengalir dari Kolektor ke Emitor akan semakin besar.
Kelebihan dan Kelemahan Phototransistor
Meskipun Phototransistor memiliki berbagai kelebihan, namun bukan juga tanpa kelemahan.
Berikut ini adalah beberapa Kelebihan dan kelemahan Phototransistor :
Photo Transistor menghasilkan arus yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Photo
Diode.
Photo Transistor relatif lebih murah, lebih sederhana dan lebih kecil sehingga mudah
untuk diintegrasikan ke berbagai rangkaian elektronika.
Photo Transistor memiliki respon yang cepat dan mampu menghasilkan Output yang
hampir mendekati instan.
Photo Transistor dapat menghasilkan Tegangan, sedangkan Photoresistor tidak bisa.
Photo Transistor yang terbuat dari Silikon tidak dapat menangani tegangan yang melebihi
1000Volt
Photo Transistor sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang mendadak (electric surge).
Photo Transistor tidak memungkin elektron bergerak sebebas perangkat lainnya (contoh:
Tabung Elektron).
OPTOCOUPLER
Pengertian Optocoupler dan Prinsip Kerjanya – Dalam Dunia Elektronika, Optocoupler juga
dikenal dengan sebutan Opto-isolator, Photocoupler atau Optical Isolator. Optocoupler adalah
komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik. Pada
dasarnya Optocoupler terdiri dari 2 bagian utama yaitu Transmitter yang berfungsi sebagai
pengirim cahaya optik dan Receiver yang berfungsi sebagai pendeteksi sumber cahaya.
Masing-masing bagian Optocoupler (Transmitter dan Receiver) tidak memiliki hubungan
konduktif rangkaian secara langsung tetapi dibuat sedemikian rupa dalam satu kemasan
komponen.
Simbol dan Bentuk Optocoupler
Jenis-jenis Optocoupler
Jenis-jenis Optocoupler yang sering ditemukan adalah Optocoupler yang terbuat dari bahan
Semikonduktor dan terdiri dari kombinasi LED (Light Emitting Diode) dan Phototransistor.
Dalam Kombinasi ini, LED berfungsi sebagai pengirim sinyal cahaya optik (Transmitter)
sedangkan Phototransistor berfungsi sebagai penerima cahaya tersebut (Receiver). Jenis-jenis
lain dari Optocoupler diantaranya adalah kombinasi LED-Photodiode, LED-LASCR dan juga
Lamp-Photoresistor.
Cahaya Infra Merah yang dipancarkan tersebut akan dideteksi oleh Phototransistor dan
menyebabkan terjadinya hubungan atau Switch ON pada Phototransistor. Prinsip kerja
Phototransistor hampir sama dengan Transistor Bipolar biasa, yang membedakan adalah
Terminal Basis (Base) Phototransistor merupakan penerima yang peka terhadap cahaya.
Aplikasi Optocoupler
Optocoupler banyak diaplikasikan sebagai driver pada rangkaian pada Mikrokontroller, driver
pada Motor DC, DC dan AC power control dan juga pada komunikasi rangkaian yang
dikendalikan oleh PC (Komputer).