Anda di halaman 1dari 7

TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang
digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai
dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan
sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek
memancarkan energi radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi sebuah gerakan dari sumber
infra merah dengan suhu tertentu yaitu manusia mencoba melewati sumber infra merah
yang lain misal dinding, maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang
diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan
pembacaan pada sensor. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan
dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien. Sebenarnya intansi pendidikan
di Indonesia dan negara lainnya telah menerapkan perkembangan iptek tersebut, salah
satunya seperti adanya pembelajaran mengenai rangkaian elektronika pada jurusan
teknikal diberbagai intansi pendidikan Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur
sesuatu, yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan
kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor cahaya adalah komponen elektronika
yang dapat memberikan perubahan besaran elektrik pada saat terjadi perubahan intensitas
cahaya yang diterima oleh sensor cahaya tersebut. Sensor cahaya dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita temui pada penerma remote televise dan lampu penerangan jalan
otomatis. Beberapa komponen yang biasanya digunakan dalam rangkaian sensor cahaya
diantarnya Light dependen Resistor /LDR, Photodiode/diode foto, Photo Transistor/ Foto
Transistor. Sebenarnya intansi pendidikan di Indonesia dan negara lainnya telah
menerapkan perkembangan iptek tersebut, salah satunya seperti adanya pembelajaran
mengenai rangkaian elektronika pada jurusan teknikal diberbagai intansi pendidikan
sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sensor PIR
2. Untuk mengetahui karakteristik PIR
3. Untuk mengetahui cara kerja sensor PIR
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

BAB II
LANDASAN TEORI

Sensor PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian pancaran
infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor
pyroelektrik, sinar infra merah mengandung energi panas membuat sensor pyroelektrik dapat
menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca
secara analog oleh sensor. Kemudian komperator akan membandingkan sinyal yang sudah
diterima dengan tegangan referensi tertentu yang berupa keluaran sinyal 1-bit. Sensor PIR
hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1. 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya perubahan
pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR hanya dapat
mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Manusia
memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang
gelombang antara 9-10 mikrometer, panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor
PIR membuat sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detektor. Sensor PIR hanya
akan mendeteksi jika object bergerak atau secara teknis saat terjadi adanya perubahan
pancaran infra merah. Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan
sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object.
Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan
sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek
memancarkan energi radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi sebuah gerakan dari sumber
infra merah dengan suhu tertentu yaitu manusia mencoba melewati sumber infra merah yang
lain misal dinding, maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima
setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan
pada sensor. Tidak seperti halnya pembangkitan pasangan electron lobang yang memerlukan
energi,maka rekombinasi satu electron dengan sato lobang sebaliknya mengeluarkan energy.
Dalam hal semikonduktor tertentu, seperti GaAs, kalo electron dari pita hantaran turun
kedalam pita valensi, energy yang dikeluarkan muncul dalam bentuk radiasi inframerah.
Dalam hal alosi semikonduktor gallium arsendid fosfit , radiasi yang dipancarkan berwarna
merah. Suatu diode hubungan p-n yang dibangun dari semikonduktor semacam itu dinamakan
dioda pemancar cahaya (LED= light emiting diode). Kalau diode dicatu maju, electron
bergerak ke dalam sisi p dan menjumpai sejumlah besar lobang. Kemungkinan rekombinasi
electron lobang dengan demikian membesar
http://www.immersa-lab.com/pengertian-sensor-passive-infra-red-dan-cara-kerjanya
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

Kalau diode hubungan p-n bekerja dalam daerah putus-putus dari karakteristik tegangan
balik. Diode-dioda tersebut dinamakan diode patah(breakdown). Patahan avalans, pada saat
catu balik yang diberikan dalam hubungan p-n naik, medan lewat hubungan akan naik pula.
Pada suatu harga catu, medan menjadi sedemikian besar sehingga pembawa yang
dibangkitkan secara panas pada aat melintasi hubungan memperoleh sejumlah energy dari
medan.
Kemudian pembawa ini dapat melepaskan ikatan kovalen dan membentuk ion tidak
bergerak. Patahan zener, patahan zener terjadi kalau medan catu daya lewat hubungan p-n
sedemikian rupa sehingga medan dapat memberikan gaya kuat pada electron terikat dan
melepaskannya dari ikatan kovalen. Kalau konsentrasi atom-atom pencampur sangta besar
baik dalam daerah p atau n lebar halangan dari diode hubunagan p-n menjadi sangat kecil.
Karakteristik volt amper khas dari diode semacam itu.
Karakteristik menunjukkan daerah kemiringan negative kalu bekerja dalam arah maju.
Catatan bahwa terjadinya kemiringan negative ini tidak dapat dijelaskan dengan mekanisme
yang telah diberikan. Proses mekanika kuantum, yang dikenal dengan terobosan, memberikan
penjelasan yang memuaskan tentang kareteristik. Sehingga diode diatas dinamakan dioada
terobosan. Kalau cahaya dibiarkan jatuh pada diode hubungan p-n yang dicatu balik,
pasangan electlobang tambang terbentuk baik dalam daerah p maupun daerah n. Hal ini
mengakibatkan terbentuknya perubahan konsentrasi pembawa mayoritas yang amat kecil dan
perubahan konsrntrasi pembawa minoritas yang amat besar. Tambahan pembawa minoritas
ini memperbesar arus balik, karena pembawa-pembawa ini menurunkan pontensial halangan.
Telah ditemukan, bahwa arus lewat diode berubah hamper linear dengan fluks cahaya. Dioda
yang dirancang untuk bekerja dengan prinsip ini dinamakan diode foto.
Dioda semacam itu digunakan dalam deteksi cahay, dalam penyambung bekerja dengan
cahaya pembacaan kartu lobang computer, pita-pita dan sebagainya. Sel matahari didasarkan
pada diode hubungan p-n yang mengubah cahaya matahari langsung ke listrik dengan efisien
konversi yang besar. Pembawa-pembawa minoritas diinjeksikan baik dalam daerah p maupun
n dari diode hubungan p-n kalau ditunjukkan ke cahaya.
Kalau diode tidak dicatu dan biarkan terangkai terbuka, arus yang disebabkan oleh
pembawa minoritas ini harus diimbangi oleh aliran arus yang sama berlawanan arah yang
disebabkan oleh pembawa mayoritas karena arus bersih yang lewat diode terangkai terbuka
harus sama dengan nol. Tetapi harus dari pembawa mayoritas tambahan hanya mungkin kalau
tegangan halangan lewat hubungan berkurang. Jadi, kalau diode hubungan p-ndibuka ke
cahaya, tegangan yangb persis sama dengan jumlah berkurangnya tegangan halangan,
https://bagusrifqyalistia.wordpress.com/2008/12/12/cara-kerja-sensor-pir
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

Tegangan inin menaikkan arus, kalau diode dihubungkan ke rangkaian luar selama
hubungan dibuka ke cahaya. Sumber cahaya seperti lampu filament wolfarm, lampu fluoresen
dan lampu neon biasanya dirancang untuk menghasilkan cahaya. Emitter cahaya
semikonduktor adalah alat dengan sambungan p n yang mengeluarkan cahaya kalaudibiaskan
dalam arah biasa, yaitu positif kejenis p (anode).
Alat ini disebut LED. Karena LED merupakan diode dengan sambungan p ,karakteristik
elektrisinya sama dengan diode normal, yaitu mengkondisikan arus bila dibiaaskan dalam
arah biasa dan meyekat aliran arus jika dibiaskan dalam arah terbalik, tetapi juga
menghasilakan energy cahaya ( dalam bentuk foton) secera efisienkalau dibiaskan dalam arah
biasa.
Emitter cahaya semikonduktorndibuat dalam berbagai ukuran panjang gelombang, sehingga
secara teoritis dapat diberi berbagai tanda warna. Dalam kenyataan, biasanya warna dipabrik
terbatas pada reaksi spectrum silicon, gallium arsenide, gallium fosfida dan gallium arsanida
fosfida, warna yangpaling sering digunakan adalah merah,hijau, kuning, dan jingga. Dalam
banyak aplikasi elektronik, LED merupaka diode yang mengeluarkan cahaya
inframerah/infrared emettings diodes (IRED) yang dapat dilihat oleh mata. Fotodiode
merupakan sambungan p n yang dirancang untuk beroperasi bila dibiaskan dalam arah
terbalik. Ketika energy cahayadengan panjang gelombang yang benar jatuh pada sambungan
fotodiode, arus mengalir dalam sirkit eksternal. Alat ini kemudianbekerja sebagai generator
arus, yang arusnya sebanding dengan intensitas cahaya itu. Silikon merupakan bahan yang
paling banyak digunakan untuk fotodiode dan memberikanwaktu reaksi sebesar 1 ns.
Fototransistor beroperasi persis sama dengan transistor biasa, bukan menyuplai arus bias
eksternal untuk menjalankan transistor, melainkan fotodiode yang ada diantara basis dan
kolektor digunakan sebagai sumber arus.
Emitter cahaya semikonduktorndibuat dalam berbagai ukuran panjang gelombang,
sehingga secara teoritis dapat diberi berbagai tanda warna. Dalam kenyataan, biasanya warna
dipabrik terbatas pada reaksi spectrum silicon, gallium arsenide, gallium fosfida dan gallium
arsanida fosfida, warna yangpaling sering digunakan adalah merah,hijau, kuning, dan jingga.
Dalam banyak aplikasi elektronik, LED merupaka diode yang mengeluarkan cahaya
inframerah/infrared emettings diodes (IRED) yang dapat dilihat oleh mata.
Fotodiode merupakan sambungan p n yang dirancang untuk beroperasi bila dibiaskan
dalam arah terbalik. Ketika energy cahayadengan panjang gelombang yang benar jatuh pada
sambungan fotodiode, arus mengalir dalam sirkit eksternal. Alat ini kemudianbekerja sebagai
generator arus, yang arusnya sebanding dengan intensitas cahaya.
https://abudawud.wordpress.com/2018/06/02/mengenal-sensor-pir
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan dan Komponen


1. LCD
Berfungsi : untuk media penampil
2. Protoboard
Berfungsi : untuk merangkai rangkaian yang sementara
3. Arduino Nano
Berfungsi : Sebagai mikrokontroler pada rangkaian.
4. Sensor PIR
Berfungsi untuk mendeteksi pergerakan
5. Jumper secukupnya
Berfungsi : untuk pengubung antara komponen satu dengan lainnya.
6. LED
Berfungsi sebagai sumber lampu semikonduktor

3.2 Prosedur Percobaan


1. Disiapkan komponen dan peralatan yang dibutuhkan
2. Dirangkai komponen seperti rangkaian di bawah ini

3. Dihubungkan arduino nano pada komputer yang sudah terinstall Arduino IDE
4. Diketik program di bawah lalu diupload pada arduino nano sesuai port yang
terhubung.
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang
digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai
dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar
infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar
2. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu, Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah,
Sensor Pyroelektrik, Penguat Amplifier, Komparator.
3. Sensor PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian pancaran
infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor
pyroelektrik, sinar infra merah mengandung energi panas membuat sensor pyroelektrik dapat
menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca
secara analog oleh sensor. Kemudian komperator akan membandingkan sinyal yang sudah
diterima dengan tegangan referensi tertentu yang berupa keluaran sinyal 1-bit. Sensor PIR
hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1. 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya perubahan
pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR hanya dapat
mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Manusia
memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang
gelombang antara 9-10 mikrometer, panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor
PIR membuat sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detektor. Sensor PIR hanya
akan mendeteksi jika object bergerak atau secara teknis saat terjadi adanya perubahan
pancaran infra merah.

5.2 Saran
1. Praktikan harus lebih teliti dalam percobaan selanjutnya
2. Praktikan harus menguasai materi sebelum percobaan berlangsung
3. Dalam pengambilan data harus lebih teliti pada percobaan selanjutnya
TECHNOLOGY DIGITAL LABORATORY

DAFTAR PUSTAKA

http://www.immersa-lab.com/pengertian-sensor-passive-infra-red-dan-cara-kerjanya
https://bagusrifqyalistia.wordpress.com/2008/12/12/cara-kerja-sensor-pir
https://abudawud.wordpress.com/2018/06/02/mengenal-sensor-pir
Di akses pada : 19 Maret 2019
Pukul : 16.00 WIB

Medan, 20 Maret 2019

Praktikan,

(Tabas Gabe Mulia Siagian)

Anda mungkin juga menyukai