Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang
elektronika berjalan semakin lama semakin cepat. Ruang lingkup penerapan
teknologi elektronika sangatlah luas mencakup berbagai bidang kehidupan
manusia. Salah satu contohnya adalah sensor. Sensor mempermudah manusia
dalam melakukan segala hal dengan system otomatis. Contohnya sensor yang ada
pada palang didalam Mall. Yang bisa mendeteksi barcode. Inframerah adalah
radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih panjang dari cahaya
tampak. Namanya berarti “bawah merah” dari Bahasa Latin infra “bawah”, merah
merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi infra
merah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara
700 nm dan 1 mm. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan
medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari
satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi
elektromagnetik. Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan
radiasi elektromagnetik. Ketika kawat (atau panghantar seperti antena)
menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada
frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada situasi, gelombang
elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai
gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan
frekuensi. Sensor adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan sering
berfungsiuntuk mengukur magnitude sesuatu.
Sensor adalah jenis transduser yang digunakan untuk mengubah variasi
mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor
biasanya dikategorikan melalui pengukur dan memegang peranan penting dalam
pengendalian proses pabrikasi modern. Sensor memberikan ekivalen mata,
pendengaran, hidung lidah dan menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi

1
industri. Dari penjelasan di atas, kita dapat menggali lebih jauh tentang prinsip
kerja sensor infrared yang akan kita terapkan di kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


Mengacu pada permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang, maka
rumusan masalah yang dihasilkan adalah:
1. Bagaima prinsip kerja dari sensor infra red?
2. Bagaimana jenis-jenis dari sensor infra red?
3. Bagaimana fungsi sensor infra red dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui prinsip kerja dari sensor infra red.
2. Mengetahui jenis-jenis dari sensor infra red.
3. Mengetahui fungsi sensor infra red dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan makalah mengenai sensor ini
adalah agar masyarakat dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai
sensor. Karena sensor memiliki peranan penting di era industri 4.0.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sensor


Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan
besaran fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban,
suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati
terjadinya perubahan, Input yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi Output
yang dapat dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri
ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau
diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sensor pada
dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input karena dapat mengubah energi
fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya menjadi sinyal
listrik ataupun resistansi (yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau
sinyal listrik).

2.2 Jenis-Jenis Sensor


Sensor-sensor yang digunakan pada perangkat elektronik pada dasarnya
dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama yaitu :
1. Sensor Pasif dan Sensor Aktif
Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output
tanpa memerlukan pasokan listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel
(Thermocouple) yang menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu
yang diterimanya.
Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eskternal
untuk dapat beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan efek
eksternal yang diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor
Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).
2. Sensor Analog dan Sensor Digital
Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu
atau berkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini

3
sebanding dengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini diantaranya adalah
suhu, tegangan, tekanan, pergerakan dan lain-lainnya. Contoh Sensor Analog ini
diantaranya adalah akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan, sensor
tekanan, sensor cahaya dan sensor suhu.
Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit.
Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam
“bit”. Sebuah sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar. Sinyal
yang diukur akan diwakili dalam format digital. Output digital dapat dalam bentuk
Logika 1 atau logika 0 (ON atau OFF). Sinyal fisik yang diterimanya akan
dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri tanpa komponen
eksternal. Kabel digunakan untuk transmisi jarak jauh. Contoh Sensor Digital ini
diantaranya adalah akselerometer digital (digital accelerometer), sensor kecepatan
digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya digital dan sensor suhu digital.

2.3 Pengertian Sensor Infra Red


Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan
spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan terlihat pada spektrum
elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya
merah. Radiasi inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm sampai 1
mm dan berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang gelombang ini
maka cahaya infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun radiasi panas yang
ditimbulkannya masih dapat dirasakan/dideteksi.
Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan
radiasi infra merah termasuk tubuh manusia maupun tubuh binatang. Cahaya infra
merah, walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetap tidak
dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak
sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya
yang nampak oleh mata. Pada pembuatan komponen yang dikhususkan untuk
penerima infra merah, lubang untuk menerima cahaya (window) sudah dibuat
khusus sehingga dapat mengurangi interferensi dari cahaya non-infra merah. Oleh
sebab itu sensor infra merah yang baik biasanya memiliki jendela (pelapis yang

4
terbuat dari silikon) berwarna biru tua keungu-unguan. Sensor ini biasanya
digunakan untuk aplikasi infra merah yang digunakan diluar rumah (outdoor).
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya
mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik
pada penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima
infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian
pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali
menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra merah
ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda)
atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam
hal ini energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini
harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga
pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik.

2.4 Karakteristik Sensor Infra Red


Ada beberapa karaktertistik dari sensor infra red, sebagai berikut :
1. Bentukya tidak terlihat dengan kasat mata atau mata telanjang.
2. Timbulnya diakibatkan oleh komponen-komponen pendukung seperti
panas.
3. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang.
4. Merupakan salah satu teknologi yang tembus pandang.
5. Panjang gelombang pada infra merah memiliki hubungan yang berlawanan
atau berbanding terbalik dengan suhu. Berarti ketika suhu mengalami
kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.
Sinar matahari langsung mengandung 93 lumens per watt flux radian,
yangtermasuk di dalamnya infra merah (47%), cahaya tampak (46%), dan cahaya
ultra violet(6%) . Sinar infra merah terdapat pada pada cahaya api, cahaya matahari,
radiator kendaraan atau pantulan jalan aspal yang terkena panas. Saraf pada kulit
kita dapat menginderai perbedaan suhu permukaan kulit, namun kita tidak dapat
merasakan sinar infra merah. Sinar inframerah dapat digunakan untuk memanaskan

5
makanan, misalnya pada restauran cepat saji. Infra merah juga dapat dimanfaatkan
untuk melihat benda, yaitu dengan detektor infra merah.
Setiap benda akan memantulkan dan/atau menyerap inframerah sehingga
detektor menangkap panjang gelombang yang berbeda sesuai suhu yang
dikeluarkan benda. Karena sumber utama sinar inframerah merupakan radiasi
termal ataupun radiasi panas, setiap benda memiliki suhu panas tertentu
bahkanyang kita kira tidak cukup panas untuk meradiasikan cahaya tampak dapat
mengeluarkan energi dan terlihat pada detektor.

2.5 Kelebihan dan Kelemahan Sensor Infra Red


Kelebihan yang dimiliki oleh infra merah dalam pengiriman data yaitu:
1. Dapat dilakukan kapan saja, tanpa membutuhkan sinyal.
2. Pengirimannya sangat mudah karena termasuk alat yang sederhana.
3. Pengiriman data melalui ponsel dengan menggunakan infra Merah tidak
memakan biaya.
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh infra merah dalam pengiriman data
yaitu:
1. Pada pengiriman data dengan infra merah, kedua lubang infra merah harus
berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer
data karena caranya yang merepotkan.
2. Infra merah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan
infra merah mengenai mata.
3. Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan lebih lambat
dibandingkan dengan rekannya Bluetooth.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Kerja dari Sensor Infra Red


Sejak ditemukannya radio maka penggunaannya semakin lama semakin
banyak dan berbagai macam. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu padatnya
jalur komunikasi yang menggunakan radio. Bisa dibayangkan jika pada suatu kota
terdapat puluhan stasiun pemancar radio FM dengan bandwidth radio FM yang
disediakan antara 88 MHz – 108 MHz. Tentunya ketika knob tunning diputar
sedikit maka sudah ditemukan stasiun radio FM yang lain. Ini belum untuk yang
lain seperti untuk para penggemar radio kontrol yang juga menggunakan jalur radio.
Bahkan untuk pengontrollan pintu garasi juga menggunakan jalur radio. Jika
kondisi ini tidak ada peraturannya maka akan terjadi tumpang tindih pada jalur radio
tersebut.
Alternatifnya yaitu dengan menggunakan cahaya sebagai media
komunikasinya. Cahaya dimodulasi oleh sebuah sinyal carrier seperti halnya sinyal
radio dapat membawa pesan data maupun perintah yang banyaknya hampir tidak
terbatas dan sampai saat ini belum ada aturan yang membatasi penggunaan cahaya
ini sebagai media komunikasi.
Pada dasarnya penggunaan modulasi cahaya penggunaannya tidak ada
batasnya namun modulasinya harus menggunakan sinyal carrier yang frekuensinya
harus sangat tinggi yaitu dalam orde ribuan megahertz. Biasanya modulasi dengan
frekuensi carrier yang tinggi ini digunakan untuk madulasi sinar laser atau pada
transmisi data yang menggunakan media fiberoptic sebagai media perantaranya.
Untuk transmisi data yang menggunakan media udara sebagai media perantara
biasanya menggunakan frekuensi carrier yang jau lebih rendah yaitu sekitar 30KHz
sampai dengan 40KHz. Infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling
efektif jika menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi di atas.

3.3 Jenis-Jenis Sensor Infra Red

7
Sinar Infra Merah akan terlihat, jika dilihat dengan menggunakan
spektroskop cahaya dengan begitu maka radiasi cahaya infra merah akan nampak
pada spectrum elektromagnet yang mana panjang gelombang di atas panjang
gelombang cahaya merah. Dengan adanya panjang gelombang maka cahaya infra
merah yang ada, tidak akan terlihat oleh mata telanjang. Walaupun begitu radiasi
yang dihasilkan yaitu panas, akan terasa atau terdetaksi oleh kulit tubuh. Infra
Merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah, yaitu:
1. Infra merah jarak dekat (Near Infra Red) dengan panjang gelombang 0.75 –
1.5 µm.
2. Infra merah jarak menengah (Mid Infra Red) dengan panjang gelombang
1.50 – 10 µm.
3. Infra merah jarak jauh (Far Infra Red) dengan panjang gelombang 10 – 100
µm.

3.3 Kegunaan Sensor Infra Red dalam Kehidupan Sehari-hari


 Pada bidang komunikasi yaitu:
1. Terdapat system sensor Iinfra Merah yang dapat digunakan untuk
menghubungkan dua perangkat. Yang mana sinar Infra Merah merespon
Infra Merah yang dikirimkan melalui pemancar.
2. Terdapat kamera yang tembus pandang dengan menggunakan Infra Merah.
Yang mana sinar Infra Merah memang tidak dapat ditangkap dengan mata
telanjang, namun dengan menggunakan kamera digital atau hendycam sinar
Infra Merah dapat tertangkap. Dengan begitu kamera digital dan handycam
akan meningkat.
3. Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop.
4. Digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV.
5. Dapat digunakan sebagai alat komunikasi, yang mana jarak maximum
adalah 10 meter dan tidak ada penghalangnya.
6. Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel.

 Pada bidang Industri digunakan sebagai:

8
1. Lampu Infra Merah, Merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya bersuhu
di atas ±2500°K.
2. Pemanasan Infra Merah, Merupakan suatu kondisi ketika energi infra merah
menyerang sebuah objek dengan kekuatan energi elektromagnetik yang
dipancarkan di atas -273 °C (0°K dalam suhu mutlak).

 Pada bidang kedokteran


NIRS (Near-infrared spectroscopy) umum dipakai dalam diagnostik medis,
terutama dalam pengukuran kadar oksigen darah, atau juga kadar gula
darah. Meskipun bukan teknik yang sangat sensitif, NIRS “tidak
menakutkan pasien/subjek karena tidak memerlukan pengambilan sampel (non-
invansif) dan dilakukan langsung dengan menempelkan sensor di permukaan kulit.
Teknik ini juga dipakai dalam pengukuran dinamika perubahan senyawa tertentu
dalam suatu organ, misalnya perubahan kadar hemoglobin disuatu bagian otak
akibat aktivitas saraf tertentu. Dalam penggunaan fisiologis semacam ini, NIRS
dapat dikombinasi dengan teknik lain, misalnya T-scan.

 Pada bidang ilmu pangan dan kimia Pertanian


Spektroskopi menggunakan NIRS dalam bidang ini disukai karena tidak
memerlukan persiapan sampel yang rumit. Selain itu, seringkali sampel bisa
digunakan lagi untuk keperluan lain: misalnya, benih bisa langsung ditanam setelah
diukur kandungan asam lemaknya. Instrumentasi NIRS yang berkembang pesat
dengan penggunaan komputer membuat alat ini populer. Walaupun demikian,
kalibrasi NIRS sangat kritis dalam bidang ini mengingat bahan sampel mengandung
campuran berbagai macam zat. Proses adjustment dalam analisis untuk
menghasilkan informasi dapat memberikan nilai-nilai yang kurang akurat.

 Pada penginderaan jauh pencitraan (imaging )


NIRS yang diletakkan pada pesawat terbang/balon udara atau satelit
digunakan untuk menganalisis kandungan kimia tanah atau hamparan vegetasi

9
penutup permukaan tanah. Ini adalah aplikasi di bidang tata ruang, kehutanan,serta
geografi.

 Pada bidang keruangan


Inframerah yang dipancarakan dalam bentuk sinar infra merah terhadap
suatuobjek, dapat menghasilkan foto infra merah. Foto inframerah yang bekerja
berdasarkan pancaran panas suatu objek dapat digunakan untuk membuat gambara
n panas darisuatu daerah atau objek. Hasil gambaran panas dapat menunjukkan
daerah mana yang panas dan tidak. Misalnya suatu gambaran panas dari
suatu gedung dapat digunakanuntuk mengetahui dari zona bagian mana dari
gedung itu yang menghasilkan panas berlebihann sehingga dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda
ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led
infrared sebagai pemancar dan fototransistor sebagai penerima cahaya infra merah.
Bentuknya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang atau kasat mata. Berawal dari
sejak ditemukannya radio maka penggunaannya semakin lama semakin banyak dan
berbagai macam. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu padatnya jalur
komunikasi yang menggunakan radio. Bisa dibayangkan jika pada suatu kota
terdapat puluhan stasiun pemancar radio FM dengan bandwidth radio FM yang
disediakan antara 88 MHz – 108 MHz. Tentunya ketika knob tunning diputar
sedikit maka sudah ditemukan stasiun radio FM yang lain.
Alternatifnya yaitu dengan menggunakan cahaya sebagai media
komunikasinya. Cahaya dimodulasi oleh sebuah sinyal carrier seperti halnya sinyal
radio dapat membawa pesan data maupun perintah yang banyaknya hampir tidak
terbatas dan sampai saat ini belum ada aturan yang membatasi penggunaan cahaya
ini sebagai media komunikasi. Sensor infrared sangat berguna dan bermanfaat
dalam berbagai bidang. Contohnya bidang kedokteran, pangan, pertanian,
komunikasi, dsb.

4.2 Saran
Sebagai pengguna atau penikmat teknologi sensor dalam kehidupan sehari-
hari, sudah sepantasnya kita mengetahui manfaat dari sensor infra red. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, diharapkan pembaca
bisa memberikan masukan demi kesempurnaan makalah ini. Untuk menambah
pengetahuan yang lebih, pembaca harus mempelajari lebih lanjut mengenai sensor,
seperti sensor suara (ultrasonic), sensor suhu, dsb.

11
DAFTAR PUSTAKA

Blogger. (2019, Juni 28). Infra Red (IR) Detektor (Sensor Infra Merah). Retrieved
from Elektronika Dasar: http://elektronika-dasar.web.id/infra-red-ir-
detektor-sensor-infra-merah/
Blogger. (2019, Juni 30). Prinsip Kerja dan Aplikasi Kunci Sensor Infrared.
Retrieved from Automation Indo: http://www.automationindo.com
/article/508/prinsip-kerja-dan-aplikasi-kunci-sensor infrared#.XRhKRfZuL
IV
Kho, D. (2018, Oktober 13). Pengertian Sensor dan Jenis-jenis Sensor. Retrieved
from Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-
jenis-jenis-sensor/

12

Anda mungkin juga menyukai