Tim Penulis:
Susyadi
Sriyono
Iman Kuntoro
Hendro Tjahjono
Julwan Hendry Purba
D.T. Sony Tjahyani
Andi S. Ekariansyah
Sukmanto Dibyo
Almira Citra Amelia
Pengarah:
Geni Rina Sunaryo
BATAN Press
© 2017 Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
Pusat Diseminasi dan Kemitraan
ISBN 978-979-8500-87-9
1. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir I. Susyadi
621483
Diterbitkan oleh:
BATAN Press, anggota Ikapi
Jl. Lebak Bulus Raya No. 49
Ged. Perasten Kawasan Nuklir Pasar Jumat
Jakarta Selatan 12440
Telp.: +62 21 765 9401; Faks.: +62 21 7591 3833
E-mail: batanpress@batan.go.id
PENGANTAR PENERBIT
BATAN Press
Pengarah,
Dr. Geni Rina Sunaryo, M.Sc
Kepala PTKRN-BATAN
P uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga buku Teknologi
PLTN Untuk Indonesia ini dapat diselesaikan. Buku ini memuat kajian
berbagai macam tipe teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
baik yang saat ini telah beroperasi maupun yang masih dalam proses
pengembangan. Dokumen ini dibuat guna membantu para pemangku
kepentingan (stakeholders) yang memerlukan bahan pertimbangan dalam
menentukan tipe PLTN yang tepat terkait teknologi yang telah siap dan
sesuai untuk diterapkan di Indonesia.
Pengkajian teknologi PLTN dilakukan dengan mengikuti pedoman
pelaksanaan kajian teknologi yang dikeluarkan oleh Badan Tenaga
Atom Internasional (International Atomic Energy Agency, IAEA) untuk
membantu negara anggota dalam melakukan kajian dengan benar.
Meskipun demikian, tidak seluruh aspek yang ada pada pedoman tersebut
diperhitungkan sehingga sifatnya adalah kajian awal. Pengkajian ini
merupakan proses evaluasi yang dapat membantu pengambil keputusan
memilih teknologi PLTN yang memenuhi tujuan kebijakan pengembangan
energi nasional. Dalam proses ini berbagai aspek dalam teknologi PLTN
ditinjau, dievaluasi dan dibandingkan dengan seksama sehingga diperoleh
rekomendasi teknologi yang sesuai untuk Indonesia.
Dalam penyusunan dokumen ini Tim Penulis menyadari bahwa
waktu dan sumber acuan yang dapat dipakai sangatlah terbatas. Oleh
karenanya, tidak tertutup kemungkinan di kemudian hari dengan adanya
data yang lebih baru akan terjadi perubahan rekomendasi. Akhirnya kami
berharap semoga buku ini bermanfaat bagi yang memerlukan.
PENGANTAR PENERBIT.................................................................... v
KATA PENGANTAR.............................................................................. vii
PRAKATA............................................................................................. ix
DAFTAR ISI.......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... xiii
DAFTAR AKRONIM.............................................................................. xv
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................... 1
BAB 2. STATUS TEKNOLOGI PLTN................................................... 5
2.1. PLTN yang sedang beroperasi dan sedang dibangun.... 5
2.1.1. PLTN berbasis di daratan (land based NPP)........ 5
2.1.2. PLTN terapung (floating NPP)............................... 6
2.2. Teknologi PLTN dalam tahap desain............................... 7
2.2.1. Reaktor air ringan tipe PWR dan BWR................. 8
2.2.2. Reaktor air berat (Pressurized Heavy Water
Reactor, PHWR)................................................... 15
2.2.3. Reaktor modular daya kecil (Small Modular
Reactor, SMR)...................................................... 19
2.2.4. Reaktor generasi IV.............................................. 34
2.3. Teknologi PLTN berbasis thorium.................................... 43
BAB 3. BASIS PEMILIHAN DAN TEKNOLOGI PLTN YANG
SESUAI................................................................................... 51
3.1. Peraturan Pemerintah..................................................... 51
3.2. Pertimbangan Lokasi...................................................... 52
3.2.1. Pertimbangan kapasitas jaringan......................... 52
3.2.2. Pertimbangan Kerawanan Gempa........................ 53
3.3. Teknologi PLTN Yang Sesuai.......................................... 60
BAB 4. PEMERINGKATAN TEKNOLOGI PLTN................................... 79
4.1. Kriteria Penilaian.............................................................. 79
4.2. Pembobotan Kriteria........................................................ 84
4.3. Perhitungan Penilaian...................................................... 87
BAB 5. REKOMENDASI...................................................................... 89
REFERENSI......................................................................................... 93
DAFTAR ISTILAH................................................................................. 103
INDEKS................................................................................................ 107
BIOGRAFI PENULIS............................................................................ 113
Saat ini reaktor SMR-160 masih dalam tahap desain konsep dan
penyelesaian laporan analisis keselamatan awal (Preliminary Safety
Analysis Report/PSAR).
pada bagian dalam tube-nya. Selain itu, untuk sistem kendali dayanya
digunakan mekanisme penggerak batang kendali (CRDM) yang terletak
di dalam bejana sehingga menghilangkan resiko terjadinya kecelakaan
reaktivitas akibat terlontarnya batang kendali (rod ejection). Saat ini status
disainnya pada tahap basic design. Gambar 10 menunjukkan komponen
yang terintegrasi di dalam bejana reaktor IRIS.
US-NRC sejak tahun 2009. Pada tahun 2012, Departemen Energi Amerika
Serikat memilih desain mPower untuk didukung dengan dana federal
guna pengembangan desain dan teknologinya. Pada tahun 2014 aplikasi
untuk mendapatkan sertifikasi disain dihentikan oleh mPower karena
belum adanya kepastian pihak yang akan menggunakan reaktor tersebut.
Status pengembangan reaktor ini sekarang terhenti. Secara umum,
desain reaktor mPower menggunakan sistem keselamatan pasif sehingga
keberadaan pembangkit diesel darurat tidak diperlukan. Selain itu, jumlah
fluida pendinginnya sangat besar sehingga tidak mengalami kejadian
adanya bagian bahan bakar yang tidak terendam air (core uncovery) saat
terjadi kecelakaan basis desain. Sistem primernya menggunakan 8 pompa
sirkulasi yang terletak di atas steam generator, namun demikian pompa-
pompa tersebut tidak termasuk sebagai komponen yang penting untuk
keselamatan reaktor (non-safety related). Ilustrasi dari modul mPower ini
ditunjukkan pada Gambar 11.
Saat ini status desain reaktor NuScale sedang dalam tahap pengkajian
(review) oleh badan regulasi nuklir Amerika Serikat (US-NRC) dan dalam
tahap penyempurnaan desain rinci.
sewaktu terjadi kecelakaan parah. Saat ini desain rincinya telah selesai
dan komponen-komponennya sedang difabrikasi untuk penyelesaian
konstruksi sepasang RITM-200 pada kapal pemecah es dan ditargetkan
selesai pada tahun 2020.
Saat ini status desain reaktor ini masih dalam tahap desain
konseptual.
Meskipun status desainnya saat ini adalah desain dasar (basic design),
reaktor ini rencananya dalam waktu dekat akan segera dikonstruksi.
Gambar 17. Desain Hull dan tata letak komponen utama reaktor FLEXBLUE [38].
Selain itu, bahan bakar thorium lebih bersih dan ramah lingkungan
karena menghasilkan limbah elemen transuranik yang lebih sedikit.
Sebelum digunakan sebagai bahan bakar, thorium perlu melalui beberapa
proses pengujian, analisis, perijinan, dan kualifikasi. Siklus bahan bakar
thorium memiliki keunggulan dalam hal keamanan energi jangka panjang
oleh karena potensinya untuk berkelanjutan (self-sustaining fuel) tanpa
memerlukan reaktor neutron cepat.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “beroperasi secara komersial” adalah beroperasi
pada daya penuh dengan disambungkan pada grid listrik dan berorientasi
untuk memperoleh keuntungan.
Gambar 25. Data episenter gempa utama di Indonesia untuk magnitude, M>5,0
dalam rentang tahun 1900-2009 [70]
Gambar 26. Peta tektonik dan sesar aktif di Indonesia [69, 70]
dari tujuh bisa terjadi, yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara, Kalimatan
bagian timur.
5. Daerah gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5 jarang terjadi,
yaitu di daerah pantai timur Sumatra, Kalimantan Tengah.
6. Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa, yaitu daerah pantai
selatan Papua, Kalimantan bagian barat.
Gambar 27. Peta percepatan puncak (PGA) di batuan dasar (SB) untuk
probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun [69]
Gambar 28. Peta respon spektra percepatan 0,2 detik (SS) di batuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun [69]
Gambar 29. Peta respon spektra percepatan 1,0 detik (S1) di batuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun [69]
Pada Tabel 7 terdapat empat reaktor daya besar, satu reaktor daya
menengah dan dua SMR yang telah selesai desainnya. Reaktor-reaktor
tersebut hanya akan dapat memenuhi persyaratan PP no. 2 tahun 2014
bila dalam waktu dekat mendapatkan pesanan (customer) dan segera
mulai dikonstruksi.
Gambar 30. Sistem pembangkit uap nuklir dan desain pengungkung AP1000 [81]
ke dalam bejana reaktor melalui pipa direct vessel injection (DVI). Sistem
injeksi air pendingin secara aktif akan mengambil air pendingin dengan
pompa tekanan tinggi dari in-containment refueling water storage tank
(IRWST), sementara injeksi pendingin secara pasif dilakukan melalui 4
safety injection tank (SIT). Teknologi untuk memitigasi kecelakaan parah
ditunjukkan dengan adanya sistem pendinginan bejana reaktor secara
eksternal dan sistem penggenangan ruang kosong di bawah bejana
reaktor untuk mendinginkan lelehan teras. Desain APR-1400 dapat dilihat
pada Gambar 31.
EPR (Eropa)
European Pressurized Reactor (EPR) merupakan PLTN hasil desain
bersama antara AREVA NP (Perancis) dan Siemens AG (Jerman) dengan
kapasitas daya pembangkitan listrik 1650 MWe (lihat Gambar 32) [84].
Desain EPR dikembangkan berdasarkan gabungan dua desain PLTN
tipe PWR yaitu N4 (Perancis) dan Konvoi (Jerman). Desain tersebut telah
ditetapkan memenuhi kriteria EUR sejak Desember 1999, dan juga telah
disetujui oleh Inggris dan Perancis pada 2004. Di Amerika Serikat, desain
EPR masih dalam tahapan sertifikasi desain oleh US-NRC. Saat ini empat
unit EPR sedang dalam proses konstruksi yaitu di Finlandia (Olkiluoto unit
VVER1000 (Rusia)
VVER (Water-Water-Energetic-Reactor) adalah istilah PLTN tipe
PWR yang khusus dikembangkan oleh Rusia terutama oleh badan usaha
milik negera ROSATOM (melalui anak perusahaan OKB Gidropress).
Perbedaan utama antara VVER dan PWR (non-Rusia) antara lain [86]:
penggunaan pembangkit uap horizontal, teras berbentuk heksagonal,
dan perbedaan penggunaan material pada sistem primer dan sekunder.
Secara umum, desain VVER telah memenuhi semua standar keselamatan
yang ditetapkan secara internasional termasuk oleh US-NRC. VVER
mengklasifikasi desain reaktornya berdasarkan kelas daya yang
dihasilkan, dimana VVER1000 merupakan PLTN Generasi III dengan
kapasitas pembangkitan daya listrik 1060 MWe (Lihat Gambar 33). Desain
VVER1000 diawali dengan seri desain standar V-320 dan telah dibangun
sebanyak 23 unit di Rusia, Ukraina, Bulgaria dan Republik Ceko pada
kurun waktu 1985 - 2011. Berdasarkan desain tersebut, kemudian dibangun
seri V-428 (AES-91), V-412 dan V-466 (AES-92) dengan pembaruan
teknologi, perbaikan keekonomian, dan implementasi konsep kecelakaan
yang melampaui dasar desain melalui kombinasi sistem keselamatan aktif
dan pasif. Dua unit AES-92 telah beroperasi sejak tahun 2013 di tapak
Kundankulam India, sementara dua unit AES-91 telah beroperasi di China
sejak 2007 dan dua lainnya direncanakan beroperasi tahun 2018. AES-91
dibangun berdasarkan persyaratan operator Finlandia, sementara AES-
92 dibangun untuk memenuhi persyaratan EUR. Kedua desain VVER
memiliki desain pengungkung ganda dan dilengkapi dengan penampung
lelehan teras (core catcher).
VVER-1200
VVER-1200 (atau AES-2006) adalah desain VVER terbaru yang
memenuhi semua persyaratan keselamatan internasional untuk PLTN
Generasi III+ dengan kapasitas pembangkitan daya listrik daya 1198
MWe dan terdiri dari dua desain yaitu seri V-491 dan V-392B. Desain
VVER-1200/491 merupakan desain dengan sistem keselamatan aktif
dan sedang dibangun di tapak Leningrad II dan juga ditawarkan di luar
Rusia, sementara desain VVER-1200/392B menambahkan desain
sistem keselamatan pasif dan sedang dibangun di Novovoronezh II dan
Kaliningrad dan beberapa direncanakan dibangun di Nizhny Novgorod,
Russia. Selain itu, kemungkinan desain VVER-1200 adalah PLTN
pertama yang akan dibangun di tapak Ninh Thuan, Vietnam. Desain
VVER-1200 sudah mempertimbangkan kejadian di PLTN Fukushima Dai-
ichi, yaitu adanya pendinginan teras reaktor tanpa suplai listrik eksternal
jangka panjang, pembuangan kalor sisa teras jangka panjang, dan
proteksi integritas pengungkung pasca pelelehan teras. Teknologi untuk
memitigasi kecelakaan parah ditunjukkan dengan adanya perangkap
lelehan teras (corium trap) di bawah bejana reaktor berbentuk struktur
baja kerucut dengan berat 800 ton. Struktur tersebut berdinding ganda di
mana celahnya diisi dengan bahan ferritic dan aluminium oxide granuler
yang akan menetralisir lelehan teras. Desain pengungkung terdiri dari
dua lapis struktur yaitu bagian dalam berupa dinding beton bertulang pra-
tekan berlapis baja dan bagian luar berupa dinding beton yang diperkuat.
Ilustrasi desain VVER-1200 dapat dilihat pada Gambar 34.
ABWR (GE-Hitachi)
ABWR (Advanced Boiling Water Reactor) adalah PLTN tipe BWR
Generasi III dengan kapasitas pembangkitan daya listrik 1350 MWe (lihat
Gambar 35). Terdapat dua desain ABWR, yaitu yang dikembangkan oleh
GE-Hitachi dan Toshiba (EU-ABWR dan US-ABWR). Desain rinci ABWR
telah memenuhi kriteria EUR pada Desember 2001. Sertifikasi desain
telah diterima dari Amerika pada tahun 1997 dan aplikasi perpanjangan
Hualong One
Desain Hualong One merupakan penyatuan dari desain ACP-
1000 dan ACPR-1000 (lihat Gambar 36). ACP-1000 adalah PWR yang
dikembangkan oleh China National Nuclear Corporation (CNNC). Desain
ini merupakan versi 1000 MWe yang dikembangkan dari desain CNP-
1000 yang memiliki sistem primer 3 untai (dikembangkan dengan bantuan
vendor Westinghouse dan Framatome sejak tahun 1990an). Sedangkan
ACPR-1000 adalah PWR yang dikembangkan oleh China General
Nuclear Power Group (CGNPG) yang merupakan versi maju dengan
pengungkung ganda dari desain CPR-1000 (1086 MWe, berbasis desain
PWR di tapak Gravelines 5 dan 6 di Perancis). Dua unit ACPR-1000
sedang proses pembangunan sejak 2013 di tapak Yangjian 5 dan 6. Pada
awalnya dua unit ACP-1000 direncanakan dibangun di tapak Fuqing 5 dan
6, namun pada perkembangan selanjutnya CNNC dan CGNPG bekerja
sama untuk membangun PLTN Generasi III dengan mengkombinasikan
desain ACP-1000 dan ACPR-1000 yang diklaim memiliki hak intelektual
yang independen. PLTN tersebut diberi nama ACC-1000 / HPR1000
atau Hualong One dengan daya 1150 MWe, dimana desain terasnya
mengadopsi desain ACP-1000, umur reaktor 60 tahun, siklus bahan bakar
yang lebih lama (18 – 24 bulan), kombinasi sistem keselamatan aktif dan
pasif, dan desain pengungkung ganda. Diperkirakan desain ini yang akan
dibangun China di tapak Fuqing 5 dan 6, di tapak Fangjiashan 3 dan 4,
di tapak Karachi Nuclear Power Complex di Pakistan dan Argentina [91].
CAREM-25 (Argentina)
CAREM–25 (Central Argentina de Elementos Modulares) adalah
PWR jenis integral dimana seluruh komponen pembangkit uapnya berada
di dalam bejana reaktor dengan kapasitas daya termal 100 MWt dan daya
listrik netto 25 MWe (8 MWe dengan kogenerasi desalinasi air), yang
sesuai untuk daerah terpencil [93]. Konsep CAREM telah diperkenalkan
sejak 1984 oleh Argentina’s Comision Nacional de Energia Atomica
(CNEA), dan satu modul purwarupa CAREM-25 sedang dibangun di
Argentina berdekatan dengan tapak Atucha untuk rencana operasi
2019[94]. Modul tersebut ditujukan untuk menguji fitur inovatif di dalamnya
sehingga bisa ditingkatkan menjadi desain CAREM dengan kapasitas
daya listrik yang lebih besar yakni 150 - 300 MWe. Beberapa karakteristik
desain CAREM-25 adalah sistem pendingin primer terintegrasi,
mekanisme penggerak batang kendali hidraulik di dalam bejana, sistem
keselamatan pasif dan aliran pendingin secara sirkulasi alam. Sistem
keselamatan CAREM-25 terdiri dari dua sistem proteksi reaktor, dua
sistem pemadam reaktor, sistem pembuang kalor sisa secara pasif, sistem
injeksi tekanan rendah, sistem depresurisasi, dan pressure suppresion
HTR-PM (China)
HTR-PM (High Temperature Gas Cooled Reactor – Pebble Bed
Module) merupakan reaktor China yang desain rincinya dikembangkan
oleh Tsinghua University’s Institute of Nuclear and New Energy Technology
(INET) dan merupakan versi komersial dari reaktor eksperimental HTR-
10 [96]. Reaktor didesain menggunakan grafit sebagai moderator dan
gas helium sebagai pendingin. Kapasitas daya listrik yang dihasilkan
sebesar 210 MWe dengan efisiensi sekitar 40%. Desain HTR-PM terdiri
atas 2 (dua) jenis. Yang pertama berupa 1 (unit) reaktor dengan daya
458 MWt, sedangkan yang terbaru berupa 2 (unit) reaktor yang masing-
masing berdaya 250 MWt. Desain yang terbaru sedang dibangun di tapak
Shidaowan, China untuk rencana operasi produksi listrik pada tahun 2018
[96, 97].
• Umur instalasi
• Teknologi yang telah teruji
• Standarisasi
• Simplifikasi
• Kemudahan konstruksi
• Kemampuan operasi, inspeksi, perawatan dan keandalan
• Faktor ketersediaan dan faktor kapasitas
• Kemampuan manuver
• Evaluasi sistem utama dan komponen
5) Kinerja bahan bakar nuklir dan siklus bahan bakar
Parameter ini ditujukan untuk menentukan semua operasi yang
terkait dengan produksi energi nuklir, termasuk didalamnya
pertambangan dan pengolahan bahan nuklir (uranium atau thorium),
pengkayaan uranium, fabrikasi bahan bakar nuklir, operasi reaktor
nuklir (termasuk reaktor riset), pengolahan ulang bahan bakar bekas,
semua kegiatan pengelolaan limbah (termasuk dekomisioning)
yang berkaitan dengan operasi terkait dengan produksi energi nuklir
dan kegiatan penelitian dan pengembangan terkait. Tingkat faktor
kepentingan dari parameter ini termasuk menengah [103]. Kajian
dilakukan untuk tujuan mengevaluasi ketersediaan pasokan bahan
bakar, pengalaman teknologi dalam bahan bakar (fabrikasi, kinerja
dan panjang siklus) serta dukungan yang berkaitan dengan bahan
bakar bekas.
6) Proteksi radiasi
Parameter ini untuk menunjukkan perlindungan terhadap masyarakat
dari efek paparan radiasi pengion, serta cara untuk mencapai hal
tersebut. Tingkat faktor kepentingan dari parameter ini termasuk
menengah [103]. Kajian dilakukan untuk memeriksa dengan seksama
evaluasi dosis dengan tujuan untuk memvalidasi hasil dibandingkan
dengan pengalaman aktual dari program proteksi radiasi dan paparan
personil.
7) Pengaruh lingkungan
Faktor ini adalah mengenai dampak yang ditimbulkan oleh
pengoperasian PLTN selama masa operasinya terhadap lingkungan
sekitar. Tingkat kepentingan dari kriteria ini terdiri dari sejauh mana
penggunaan air tawar berpengaruh terhadap kehidupan flora dan
fauna, dampak berdirinya bangunan PLTN terhadap lahan alami dan
tanah basah, pelepasan radionuklida ke lingkungan, dampaknya
terhadap industri lokal dan ekonomi sekitar, dan dampaknya terhadap
situs arkeologi.
8) Keamanan instalasi dan tapak
Faktor ini menunjukkan sejauh mana desain PLTN dapat mencegah,
mendeteksi, dan merespon tindakan pencurian, sabotase, akses
tidak sah, pemindahan secara ilegal, atau tindakan mencurigakan
lainnya terkait bahan nuklir, zat radioaktif atau fasilitas sejenis.
Tingkat kepentingan dari kriteria ini secara umum termasuk rendah
[103] karena sudah menjadi tanggung jawab dari otoritas keamanan/
negara dimana lokasi PLTN tersebut berada. Elemen keamanan
antara lain rencana keamanan, sistem kendali akses instalasi yang
terintegrasi, keragaman dan redundansi fasilitas keamanan, sistem
komunikasi keamanan, dan bangunan akses keamanan dan fasilitas
keamanan terkait untuk menghadapi ancaman keamanan.
9) Lingkup tanggung jawab pemilik
Faktor ini menunjukkan apakah tanggung jawab pemilik atau operator
PLTN sudah didefinisikan dengan jelas dalam hal kewajiban dan
kesempatan untuk menjamin keberlangsungan dan penyelesaian
fasilitas. Termasuk di sini adalah persyaratan pemilik/operator dalam
hal desain, konstruksi, dan pengujian awal operasi PLTN. Kriteria ini
melihat sejauh mana keterlibatan pemilik telah ditetapkan termasuk
tingkat keterlibatan pemilik/operator secara umum, tanggung jawab
pemilik/operator terkait infrastruktur tapak, tanggung jawab pemilik
terhadap balance of plant (BOP), siapa yang menyediakan fasilitas
simulator dan pelatihan, dan tanggung jawab mengenai pelaksanaan
konstruksi dan pengujian awal operasi.
memilih jenis reaktor, sehingga hanya memiliki bobot 5%. Faktor sisanya,
yakni desain CDF, teknologi pengungkung, lama pembangunan, refueling
time dan faktor kapasitas, memiliki tingkat kepentingan menengah dengan
bobot 10%.
86
Fitur AP1000 APR1400 VVER-1000 AES-91 Hualong one VVER-1200 AES- EPR ABWR CAREM 25 KLT-40S HTR-PM
AES-92 2006
BAB 3
Sistem Pasif secara penuh Semi sistem pasif Kombinasi sistem Kombinasi sistem Kombinasi sistem Semi sistem pasif Semi sistem pasif Pasif secara penuh Semi sistem pasif Inherent dan pasif
keselamatan teknis pasif dan aktif. pasif dan aktif Pasif dan aktif secara penuh.
Redundansi and 2 train, dengan 4 train, dengan 4 train, dengan 3 train, dengan 4 train, dengan 4 train, dengan 3 train, dengan 2 train, dengan 2 train, dengan Tidak ada sistem
diversity sistem keragaman sistem keragaman sistem keragaman sistem keragaman sistem keragaman sistem keragaman sistem keragaman sistem keragaman sistem keragam-an sistem injeksi keselamatan
keselamatan kerja ataupun kerja ataupun kerja ataupun kerja ataupun kerja ataupun kerja ataupun kerja ataupun kerja ataupun kerja ataupun
sumber pendingin sumber pendingin sumber pendingin sumber pendingin. sumber pendingin sumber pendingin sumber pendingin sumber pendingin sumber pendingin
Desain frekwensi 5 x10-7 per tahun 10-5 per tahun 1 x10-7 per tahun < 10-6 per tahun 10-6 per tahun 6.1 x 10−7 per tahun 1,6 x 10-7 per tahun 10-7 per tahun ≤ 10-7 per tahun 0
kerusakan teras reaktor reaktor reaktor reaktor reaktor reaktor reaktor reaktor reaktor
(CDF design)
Strategi kecelakaan In vessel corium Spreading core crucible-type core In vessel corium Core catcher / core Core catcher (core Sistem In vessel corium In vessel corium Tidak ada pelelehan
parah retention, battery catcher with catcher, retention melt pot melt speading penggenangan retention retention teras.
powered hydrogen convoluted vent path compartment). drywell secara pasif Passive cavity
igniters & passive Hidrogen (Fusible Valve) cooling system.
hydrogen recombiners. Menampung debris
recombiners. pada bagian bawah
drywell (Basaltic
Concrete )
Sump cover
Teknologi Double contain- Single large volume Single containment Double Shell Double containment Double contain- Single Containment Single containment Steel leak-tight Tidak ada
Pengungkung ment. Bagian containment with with containment with with passive ment, tahan dengan Pressure with Pressure containment pengungkung, hanya
Pemeringkatan Teknologi PLTN
luarnya beton dan. steel lined interior. steam sup-pression passive containment cooling serangan pesawat suppression pool suppression pool confinement
Bagian dalamnya system) containment cooling and . active spray militer (RCCV)
metal dengan and active spray system
Tabel 10 dan Tabel 11 berisi nilai dari skor untuk masing masing
reaktor yang penilaiannya diberikan dengan pendekatan expert judgement.
Pada saat pemberian skor, masing-masing anggota Tim Penulis memberi
penilaian pada kriteria/aspek yang telah ditentukan berdasarkan
pandangannya terhadap desain reaktor tersebut. Mayoritas anggota Tim
Penulis adalah para peneliti di bidang teknologi dan keselamatan reaktor
yang telah berkecimpung dalam bidangnya selama lebih dari 15 tahun.
Keahlian tim dapat dilihat pada biografi penulis. Pada bagian bawah
tabel, nilai skor dijumlahkan setelah memperhitungkan faktor bobotnya
sebagaimana pada Tabel 10 dan 11.
D engan mengacu pada PP No. 2 Tahun 2014 Pasal 6 ayat 4, maka telah
dilakukan kajian pada sejumlah PLTN yang sudah beroperasi, yang
sedang dibangun, yang telah disertifikasi atau yang sedang dalam tahap
pengembangan desain untuk memperoleh jenis PLTN yang potensial
dapat dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Kajian ini dilakukan dengan
menggunakan data dan informasi yang sudah dipublikasi baik dalam
bentuk buku dan jurnal ilmiah serta dokumentasi IAEA. Jenis reaktor
yang dikaji hanya terbatas pada reaktor Generasi III atau yang lebih baru.
Sementara untuk reaktor generasi II, meskipun ada negara masih sedang
membangun, karena pertimbangan aspek teknologi maka tidak disertakan
pada kajian ini.
Kriteria yang dipakai untuk mengkaji PLTN yang berpotensi untuk
dibangun di Indonesia diambil dari dokumen IAEA No.NP-T-1.10. Dokumen
ini menyebutkan lebih dari 300 kriteria yang dapat dipakai untuk mengkaji
PLTN. Dengan melihat kondisi kebutuhan di Indonesia maka ditetapkanlah
10 kriteria pemilihan dengan variasi bobot 5%, 10% dan 15%. Adapun
kriteria dengan bobot terbesar (15%) adalah fitur keselamatan teknis,
strategi kecelakaan parah dan kemudahan akses teknologi. Sementara itu,
besar CDF, tipe pengungkung, lama pembangunan dan waktu refueling/
maintenance serta faktor kapasitas diberi bobot 10%. Kriteria dengan
bobot terkecil yaitu 5% diberikan pada status lisensi, safeguard – ability
dan jumlah unit yang sudah dibangun.
Dengan memberikan skor berskala 1 sampai dengan 5 pada setiap
kriteria dari tipe PLTN yang potensial, maka diperoleh urutan PLTN yang
dapat direkomendasikan untuk dibangun dalam waktu dekat di Indonesia.
Berdasarkan skor terbobot sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya,
(7) Reaktor ini telah direviu desainnya serta telah tersertifikasi di negara
asalnya;
(8) Menerapkan desain reaktor yang mudah untuk diaudit dalam rangka
safeguard;
(9) Waktu siklus pengisian ulang bahan bakarnya yang wajar yakni 18
bulan;
(10) Sebanyak 4 unit saat ini sedang dibangun yakni dua unit di Amerika
Serikat dan dua unit di China.
[1] IAEA. Nuclear Power Reactors in the World. 2017 Edition ed.
Vienna:IAEA; 2017.
[2] IAEA. Advances in Small Modular Reactor Technology Developments:
A Supplement to IAEA Advanced Reactors Information System
(ARIS). Vienna, Austria:IAEA; 2014.
[3] Kostin V., Panov Y.K., Polunichev V., Shamanin I. Floating power-
generating unit with a KLT-40S reactor system for desalinating sea
water. Atomic Energy. 2007. 102(1):31-35.
[4] Veshnyakov K., Kiryushin A., Panov Y.K., Polunichev V. Floating
nuclear heat and power station with KLT-40S type reactor plant for
remote regions of Russia. 2000.
[5] Sholly S.C. Advanced Nuclear Power Plant Concepts And Timetables
For Their Commercial Deployment. Vienna, Austria: University of
Natural Resources and Life Sciences Vienna, 2013.
[6] Lambert T., Nghiem X.H. Review of the Deployment of and
Research into Generation III & IV Nuclear Fission Reactors for
Power Generation. PAM Review: Energy Science & Technology.
2015. 1:90-108.
[7] Song C.-H., Kwon T.-S., Yun B.-J., Choi K.-Y., Kim H.-Y., Jun H.-G.,
et al. Thermal-hydraulic R&Ds for the APR+ Developments in Korea.
in: 18th International Conference on Nuclear Engineering. 2010. pp.
823-28.
[8] IAEA. APR + (Advanced Power Reactor Plus) [Accessed: July 20
2017]. Available from: https://aris.iaea.org/PDF/APR.pdf.
[9] KEPCO. APR+ [Accessed: 10 January 2018]. Available from: https://
www.kepco-enc.com/eng/contents.do?key=1534
[10] Wang J., Chang H., Zheng W., Zhou Z. In-vessel retention of molten
core debris for CAP1400. in: 18th International Conference on
Nuclear Engineering. 2010. pp. 569-75.
[24] Carelli M.D., Petrović B., Čavlina N., Grgić D. IRIS (International
Reactor Innovative and Secure)–Design Overview and Deployment
Prospects. Nuclear Energy for Europe. 2005.5-8.
[25] Halfinger J.A., Haggerty M.D. The B&W mPower™ Scalable,
Practical Nuclear Reactor Design. Nuclear technology. 2012.
178(2):164-69.
[26] mPower. Generation mPower]. Available from: http://www.
generationmpower.com/technology/
[27] Ingersoll D., Houghton Z., Bromm R., Desportes C. NuScale
small modular reactor for Co-generation of electricity and water.
Desalination. 2014. 340:84-93.
[28] USNRC. Application Review Schedule for the NuScale Design
[Accessed: 2 December 2017]. Available from: https://www.nrc.gov/
reactors/new-reactors/design-cert/nuscale/review-schedule.html.
[29] Zverev D., Pakhomov A., Polunichev V., Veshnyakov K., Kabin S.
RITM-200: new-generation reactor for a new nuclear icebreaker.
Atomic Energy. 2013. 113(6):404-09.
[30] Lyncean. Manufacturing the Reactor Vessel for an RITM-200 PWR
for Russia’s new LK-60 Class of Polar Icebreakers [Accessed: 2
December 2017]. Available from: http://www.lynceans.org/all-posts/
manufacturing-the-reactor-vessel-for-an-ritm-200-pwr-for-russias-
new-lk-60-class-of-polar-icebreakers/
[31] IAEA. Status report 84 - VVER-300 (V-478) (VVER-300 (V-478))
[Accessed: 1 November 2017]. Available from: https://aris.iaea.org/
PDF/VVER-300(V-478).pdf
[32] Fetterman R.J., Harkness A.W., Smith M.C., Taylor C. An overview
of the westinghouse small modular reactor. in: ASME 2011 Small
Modular Reactors Symposium. 2011. pp. 75-82.
[33] Adams R. Small modular reactors—US capabilities and the global
market. ANS Nuclear Café, April. 2014. 9.
[34] Xu B. Research of ACP100-small modular reactor of China. 2013.
[68] Milsom J., Masson D., Nichols G., Sikumbang N., Dwiyanto B.,
Parson L., et al. The Manokwari trough and the western end of the
New Guinea trench. Tectonics. 1992. 11(1):145-53.
[69] Umum K.P. Peta Hazard Gempa Indonesia 2010 sebagai Acuan
Dasar Perencanaan dan Perancangan Infrastruktur Tahan Gempa.
Jakarta: tp. 2010.
[70] Masyhur Irsyam, Wayan Sengara, Fahmi Aldiamar, Sri Widiyantoro,
Wahyu Triyoso, Danny Hilman Natawidjaja, et al. Ringkasan Hasil
Studi Tim Revisi Peta Gempa Indonesia. Bandung:Teknik Sipil ITB;
2010.
[71] Mutiarani A. Keaktifan Tektonik Indonesia [Accessed: 2 December
2015].
[72] Bapeten. Perka Bapeten No.5 Tahun 2015 tentang Evaluasi Tapak
Instalasi Nuklir untuk Aspek Kegunungapian. Jakarta 2015.
[73] Bapeten. Perka Bapeten Nomor 6 Tahun 2014 tentang Evaluasi
Tapak Instalasi Nuklir untuk Aspek Meteorologi dan Hidrologi.
Jakarta 2014.
[74] Bapeten. Perka Bapeten Nomor 8 Tahun 2013 tentang Evaluasi
Tapak Instalasi Nuklir untuk Aspek Kegempaan. Jakarta 2013.
[75] Bapeten. Perka Bapeten Nomor 4 Tahun 2008 tentang Evaluasi
Tapak Reaktor Daya Untuk Aspek Geoteknik Dan Pondasi Reaktor
Daya. Jakarta 2008.
[76] Bapeten. Perka Bapeten Nomor 5 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Keselamatan Evaluasi Tapak Reaktor Nuklir. Jakarta 2007.
[77] News W.N. Three Chinese reactors approach commissioning
[Accessed: 3 November 2017]. Available from: http://www.
world-nuclear-news.org/NN-Three-Chinese-reactors-approach-
commissioning-2407174.html
[78] Patel S. New Construction Milestones for AP1000 Units]. Available
from: http://www.powermag.com/new-construction-milestones-
ap1000-units/
[93] Delmastro D., Santecchia A., Mazzi R., Fukami M.I., Gómez S., de
Soler S.G., et al. CAREM: An advanced integrated PWR. Small and
Medium Sized Reactors: Status and Prospects. 2002.223.
[94] WNA. Nuclear Power in Argentina [Accessed: November 16 2017].
Available from: http://www.world-nuclear.org/information-library/
country-profiles/countries-a-f/argentina.aspx
[95] CNEA. Proyecto “CAREM” [Accessed: November 16 2017].
Available from: http://www2.cnea.gov.ar/proyectos/carem/el_
proyecto/antecedentes.php.
[96] Zhang Z., Wu Z., Wang D., Xu Y., Sun Y., Li F., et al. Current
status and technical description of Chinese 2× 250MW th HTR-
PM demonstration plant. Nuclear Engineering and Design. 2009.
239(7):1212-19.
[97] Yuan K. China’s next HTR [Accessed: November 16 2017]. Available
from: http://www.neimagazine.com/features/featurechinas-next-
htr-5907644/
[98] Liu Z., Li Z., Sun J. Bypass flow in small absorber sphere
channels of the high-temperature gas-cooled reactor pebble-
bed module. The Journal of Computational Multiphase Flows.
2017.1757482X17748785.
[99] Reitsma F. HTGR Safety Design. IAEA Course on High temperature
Gas Cooled Reactor Technology; Oct 22-262012.
[100] IAEA. KLT-40S [Accessed: 20 June 2016]. Available from: https://
aris.iaea.org/PDF/KLT-40S.pdf
[101] Pavel Ipatov, Mikhail Kucheryavenko, Sergey Zavyalov, Veniamin
Ryzhkov, Zverev D. Rosatom to launch world’s first floating nuclear
power plant [Accessed: 7 November 2017]. Available from: http://
www.ee.co.za/article/rosatom-launch-worlds-first-floating-nuclear-
power-plant.html
[102] Kessides I.N., Kuznetsov V. Small modular reactors for enhancing
energy security in developing countries. Sustainability. 2012.
4(8):1806-32.
[103] IAEA. IAEA Nuclear Reactor Technology Assessment for Near Term
Deployment:IAEA; 2013.
[104] Baker D., Bridges D., Hunter R., Johnson G., Krupa J., Murphy J.,
et al. Guidebook to decision-making methods. Developed for the
Department of Energy, Washington DC. 2002.
[105] GIF. Technology Roadmap Update for Generation IV Nuclear
Energy Systems [Accessed: 20 June 2016]. Available from: https://
www.gen-4.org/gif/upload/docs/application/pdf/2014-03/gif-tru2014.
pdf.
A
ABWR xiv, 6, 61, 69, 70, 77, 87, 90, 100, 107
Accelerator-driven System 47, 107
ACP xiii, 8, 30, 71, 107
ACP100 30, 31, 62, 95, 96, 107
ACP300 8, 107
ACP600 8, 107
ACPR 1000+ xiii, 8, 9, 10, 107
ACR-1000 xiii, 17, 18, 62, 94, 107
AHR 48, 107
AHWR xiii, xv, 15, 16, 17, 46, 94, 107
AP1000 xiv, 11, 28, 61, 62, 63, 64, 77, 90, 99, 100, 107, 123
APR+ xiii, 10, 11, 93, 107
APR 1400 87, 90, 107
APR-1400 xiv, 6, 10, 61, 64, 65, 107
APWR 62, 107
ATMEA1 62, 107
B
balance of plant 82, 107
batang kendali 22, 27, 72, 75, 107
beroperasi ix, xi, xii, 2, 5, 16, 45, 47, 48, 52, 60, 61, 67, 75, 76, 89, 92,
103, 107, 128
biaya pembangkitan 84, 107
BN-1200 40, 41, 97, 107
BWR vii, xi, xv, 5, 6, 8, 45, 47, 49, 61, 62, 69, 107
C
cadangan thorium 43, 107
CANDU 17, 18, 45, 46, 97, 107
D
daratan xi, 2, 5, 25, 31, 33, 103, 108, 128
dermaga 6, 108
E
EC 6 62, 108
ECCS 11, 63, 108
EPR xiv, xv, 6, 28, 61, 65, 66, 87, 90, 100, 108
EPRI xv, 9, 108
ESBWR 62, 108
EUR xv, 9, 14, 63, 65, 67, 69, 84, 108
expert judgement 88, 108
F
FBR xv, 5, 6, 108
Fitur teknis 8, 10, 12, 108
Flexblue 31, 32, 33, 96, 108
Floating Power Unit xv, 75, 108
FOAKE xv, 10, 108
fosil 1, 14, 108
FPU xv, 75, 76, 108
fraksi bakar 38, 76, 108
Fukushima Dai-ichi 12, 68, 108
G
garam nuklir 48, 108
H
high temperature gas cooled reactor 35, 109
HTGR xiii, xv, 5, 6, 35, 36, 38, 45, 61, 92, 96, 101, 109, 123
HTR xiv, xv, 38, 45, 46, 49, 61, 73, 74, 75, 77, 88, 91, 92, 96, 101, 109
Hualong One xiv, 61, 71, 72, 77, 90, 100, 109
I
IAEA ix, xvi, 2, 5, 36, 79, 84, 89, 90, 93, 94, 95, 97, 101, 102, 109, 113,
117, 128
in vessel corium retention 90, 109
IRIS xiii, xvi, 21, 22, 94, 95, 109
IRWST xvi, 9, 65, 66, 109
IVR 90, 109
K
Kamini 48, 109
kapal laut 6, 109
Keekonomian 84, 109
Kema Suspensie Test Reactor 48, 109
Kerena 62, 109
KHNP xvi, 10, 61, 109
KLT-40 77, 109
KLT-40S xiv, 6, 7, 61, 75, 76, 77, 88, 91, 93, 101, 109
Korea Institute of Nuclear Safety xvi, 64, 109
kriteria xii, 2, 3, 8, 13, 14, 51, 60, 61, 63, 65, 69, 79, 82, 83, 84, 87, 88,
89, 109, 128
Kriteria xi, xii, 79, 82, 84, 85, 87, 88, 89, 109
M
mPower xiii, 22, 23, 95, 110
Multi Attribute Rating Technique 87, 110
multi-pass 38, 110
N
NuScale xiii, 24, 25, 95, 110
O
OKBM 25, 61, 110
P
pasif 1, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 23, 25, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 38,
39, 40, 41, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 71, 72, 74, 75, 76, 85, 90, 91, 103, 104,
110, 119
PBMR-400 xiii, 36, 38, 39, 110
pemasok 83, 84, 110
pembangkit uap xiv, 6, 13, 15, 21, 24, 25, 27, 64, 67, 74, 110
PEMERINGKATAN xi, 2, 79, 110
Penangkap lelehan teras reaktor 104, 110
pengungkung ganda 8, 9, 14, 17, 27, 67, 71, 110
peringkat 2, 110, 128
Perizinan 2, 110, 128
Peta gempa 55, 57, 110
PGA xiv, 9, 57, 58, 110
PHWR vii, xi, xvi, 5, 6, 15, 17, 45, 49, 62, 110
PLTN 1, 3, 4, vii, ix, xi, xii, xiii, xiv, xvi, 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 31, 34,
R
Reaktor xi, xii, xiii, xv, 5, 8, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 28, 30, 31, 33,
34, 35, 38, 39, 40, 42, 46, 47, 48, 51, 60, 61, 62, 73, 75, 91, 99, 103, 111,
113, 115, 117, 119, 121, 123, 127
refueling cycle 103, 111
REKOMENDASI xi, 3, 89, 111
RITM-200 xiii, 25, 26, 95, 111
S
Siklus penggantian bahan bakar 103, 111
SMART 18, 62, 111, 125
SMR xi, xii, xiii, xvi, 2, 8, 19, 20, 21, 28, 29, 53, 61, 62, 88, 91, 94, 96,
111, 128
station blackout 8, 37, 70, 111
status 2, 22, 24, 29, 31, 83, 84, 89, 101, 111, 128
SVBR-100 xiii, 41, 42, 97, 111
T
Teknologi pengungkung 85, 111
terapung xi, 2, 5, 6, 7, 75, 103, 111, 128
thorium xi, xii, 1, 2, 16, 17, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 81, 94, 97, 98, 107,
111
Thorium xvi, 43, 45, 46, 47, 97, 98, 111, 128
THTR xvi, 45, 111
Toshiba 39, 69, 111
V
VVER-300 xiii, 26, 27, 28, 95, 112
VVER-640 27, 112
VVER-1200 xiv, 13, 61, 68, 69, 77, 87, 90, 112
VVER-1200A/501 xiii, 13, 14, 112
W
Westinghouse xiii, 21, 28, 29, 39, 61, 62, 71, 100, 112