2 Pembuatan PCB
Praktikan akan bekerja di lab asam dan workshop. Harap mempersiapkan alat pelindung diri sesuai
petunjuk.
• Transfomator step down (TR1), berfungsi menurunkan listrik AC 220V menjadi listrik AC 6
Volt dengan Center Tab (CT)
• Diode bridge (B1), untuk menyearahkan listrik AC menjadi listrik DC
• Kapasitor (C1, C2) akan meratakan listrik DC hasil dari diode bridge
• Regulator (IC1, IC2) merupakan komponen utama yang menjaga agar tegangan luaran
berada pada +5V dan -5V
• Kapasitor filter (C3, C4) untuk menghilangkan noise pada output akhir
• Indikator (R1, LED1) untuk menunjukan jika listrik telah mengalir
Dalam hal ini, bagian dalam kotak oranye akan dipasang pada printed circuit board (PCB)
sementara trafo akan berada di luar PCB karena fisiknya besar.
Sebelum melangkah lebih jauh, kita harus mengenali komponen yang akan dipakai. Sesuai skema,
pelajari jenis komponen serta nilainya, kemudian carilah komponen sesungguhnya di pasaran. Dari
situ, pelajari kemasan komponen tersebut untuk tahu ukuran dan posisi kaki-kakinya.
Dioda
Trafo
Transistor
Gambar 2: Berbagai macam komponen elektronik
Beberapa contoh komponen yang sering dipakai adalah:
• Resistor: umumnya berbentuk silider dengan dua kaki di ujung, namun ukuran resistor
berbeda tergantung dari watt-nya. Ada juga resistor variabel (berubah) yang memiliki 3 kaki.
• Kapasitor: bentuk kapasitor berbeda-beda tergantung jenisnya (keramik, tantalum, elektrolit,
dll), sementara ukurannya makin besar seiring harga kapasitansinya.
• Dioda: komponen semikonduktor sebagai penyearah yang memiliki 2 kaki. Sementara itu
gabungan 4 dioda yang disebut diode bridge memiliki 4 kaki.
• Transistor: komponen semi konduktor yang memiliki 3 kaki (base, collector, emiter).
Bentuk dan ukuran transistor sangat beragam, demikian pula posisi kaki-kakinya.
• IC: komponen semi konduktor yang memiliki banyak kaki, biasanya dalam kemasan DIP
(dual in line package).
• Terminal: komponen tempat menyambungkan kabel, bentuknya sangat beragam.
• Switch: komponen yang memiliki tombol untuk memutus/sambung koneksi. Bentuk dan
ukuran switch sangat beragam.
Setelah mengenal komponennya. Langkah berikutnya adalah menggambar skema rangkaian dengan
perangkat lunak computer aided design (CAD). Salah satunya adalah EAGLE. Dengan EAGLE,
kita dapat menggambar rangkaian dari pustaka (library) komponen yang tersedia, kemudian tinggal
dikoneksikan saja. Salah satu pertimbangan penting dalam menggambar skema adalah memilih
pustaka. Karena itulah, mengenal komponen yang sebenarnya menjadi penting, agar tidak salah
memilih pustaka.
• Single layer, dimana hanya satu sisi lapisan PCB saja yang terdapat jalur listrik
• Double layer, dimana pada dua sisi PCB (atas dan bawah) terdapat jalur listrik yang
terhubung satu sama lain
• Multilayer dimana ada empat, enam, bahkan lebih lapisan yang dapat dialiri arus listrik.
Semakin banyak layer, maka lama pembuatan dan harga PCB akan meningkat. Karena itu selama
memungkinkan, sebaiknya gunakan single layer saja. Berikut ini contoh PCB single layer untuk
rangkaian catu daya berdasar skema Gambar 1.
Merancang PCB memerlukan kreasi dan estetika yang didukung oleh pengetahuan dasar
elektronika. Berikut ini langkah-langkah umum merancang PCB.
No Prinsip Alasan
1 Atur dimensi papan seminimal Agar hemat dan pas diletakkan pada wadah. Langkah
mungkin ini bisa juga dilakukan setelah peletakan komponen.
2 Letakkan komponen terminal di Agar mudah dikoneksikan ke papan lain / komponen
pinggir papan luar dan sesuai dengan wadah
3 Letakkan komponen yang saling Agar jalur koneksi menjadi pendek dan tidak simpang
terkoneksi secara berurut dan dekat siur
4 Letakkan komponen dengan rapi, Ini opsional, agar papan terlihat indah
terkolompokkan, simetris
Pada praktikum ini, kita akan membuat catu daya dua kutub (+5V dan -5V) dengan kapasitas arus
500 mA. Untuk itu akan dipakai bahan PCB polos tipe FR1 dengan spesifikasi:
Setelah itu beri nama project baru tersebut sesuai yang diinginkan, misalnya “Lab-TF1”.
Selanjutnya pada bagian Project > EAGLE akan terbentuk project baru tersebut. Silahkan di klik
kanan dan pilih Open Project. Maka indikator berwarna hijau akan muncul yang menandakan
bahwa project tersebut telah aktif.
Pada sisi kiri layar, terdapat beberapa ikon yang dapat di-klik untuk untuk melakukan operasi
tertentu. Selain dapat menggunakan ikon pada toolbar kita juga dapat memanggil fungsi yang ada
menggunakan command line interface (Gambar 7).
Misalnya ketika ingin menambahkan komponen pada skema yang dibuat, dapat dilakukan dengan
menuliskan add pada command line interface tersebut (Gambar 8).
Selanjutya pindahkan sudut kiri bawah frame pada posisi 0,0 (silang pada layar), lalu klik kanan
agar frame terpasang dengan tetap.
• Pilih menu File – Save, simpan dokumen sebagai “T01-PSU-01” (tugas 01, nama rangkaian,
nomor versi).
• Close dokumen, lalu buka lagi.
Frame akan berubah menampilkan nama file dan tanggal simpan terakhir seperti Gambar berikut.
Misalkan untuk IC1, cari dengan kata “78*”. Karena cukup umum, komponen ini tersedia di
beberapa pustaka, diantaranya pustaka linear, v-reg, dan Sparkfun-PowerIC. Semuanya bisa
• Fungsi move dapat digunakan untuk memindahkan letak komponen pada jendela Schematic.
• Fungsi rotate digunakan untuk memutar posisi komponen (dalam hal ini, gunakan pada X2)
• Fungsi mirror untuk membalik posisi komponen (kali ini tidak perlu dipakai)
Perhatikan bahwa tiap pin X1, X2, maupun X3 terpisah. Fitur ini membuat masing-masing pin
dapat diletakkan pada lokasi yang tepat agar memudahkan koneksi. Kali ini, perhatikan bahwa X1-1
hingga X1-3 diletakkan dari bawah ke atas, sementara X2-1 hingga X2-3 sebaliknya.
Hal yang harus diperhatikan adalah junction pada tiap rangkaian. Jika ada dua net yang memang
terkoneksi, maka pastikan ada junction berupa titik (bulat warna hijau). Jika tak ada juction, kedua
net tidak saling terkoneksi walaupun saling bersilangan (contoh dilingkari oranye). Selama
menggambar koneksi, peletakan komponen bisa disesuaikan agar nampak estetikanya.
Kegunaan lain dari penandaan ini adalah mengurangi kerumitan gambar. Sebagai contoh, jalur dari
X1-2 ke X2-2 bersilangan beberapa kali. Untuk menyederhanakan sekaligus memberi tanda supply:
• Pilih fungsi Delete dari toolbar, lalu hapus jalur antara X1-2 sampai junction C1/C2 (yang
banyak bersilangan).
• Pilih fungsi Add, tambahkan dua komponen GND dari supply2
• Tambahkan juga komponen supply +5V dan -5V.
Letakkan dan koneksikan komponen-komponen supply tersebut seperti pada Gambar 16. Perhatikan
bahwa jalur dengan tanda supply yang sama akan saling terkoneksi, walaupun pada gambar mereka
tidak satu jalur. Dalam hal ini, jalur GND dari X1-2 terkoneksi dengan X2-2.
• Gunakan fungsi delete untuk menghapus beberapa jalur dari B1 maupun X3.
• Pindah dan putar konektor X3-1 maupun X3-2, lalu koneksikan kembali (catatan: kali ini
kita juga menukar koneksi kaki X3-1 ke positip dan X3-2 ke negatif, agar sama dengan X2)
• Pilih fungsi label pada toolbar, klik jalur yang akan diberi label yaitu jalur dari B1 (-) dan
B1 (+), serta jalur dari X3-1 dan X3-2.
• Setelah nampak label, ubah nama label tersebut dengan cara memilih fungsi name pada
toolbar, lalu klik jalur dengan label tersebut. Beri nama jalur B1 (-) dan X3-1 dengan nama
sama, yakni VDC-. Dengan diberi nama yang sama, kedua jalur akan saling terhubung
(walau tak nampak di gambar).
• Beri nama jalur B1(+) dan X3-2 dengan nama VDC+.
• Untuk mengetahui apakah kaki komponen tersebut telah memiliki koneksi yang bersesuaian
gunakan menu view – show. Setelah memilih fungsi tersebut lalu tekan pada jalur yang
ingin diperiksa koneksinya. Jalur yang memiliki koneksi sama akan berubah warna menjadi
hijau terang.
Sementara itu menu export-partlist dapat membuat daftar komponen yang dipakai ke suatu file teks
seperti contoh dibawah ini. Fasilitas ini sangat berguna untuk membuat daftar komponen.
Assembly variant:
Untuk memunculkan jendela board ini dapat dilakukan dengan menuliskan board pada command
line interface pada jendela schematic setelah selesai dalam pembuatan skema. Setelah itu akan
muncul jendela konfirmasi, lalu tekan yes untuk melanjutkannya. Tampilan jendela editor PCB
EAGLE seperti Gambar 22.
Toolbar yang ada pada jendela board juga tidak jauh berbeda pada jendela schematic. Beberapa
fungsi dasar seperti yang telah disebutkan pada bagian skema juga dapat digunakan pada bagian ini.
toolbar yang dapat membantu pembuatan PCB antara lain :
• Route dapat digunakan untuk membuat jalur listrik yang menghubungkan antara
kaki komponen yang satu dengan kaki komponen yang lain. Pembuatan jalur listrik ini dapat
dilakukan pada dua lapisan PCB, yaitu top layer dan bottom layer. Top layer ditandai
dengan jalur listrik yang dibuat berwarna merah sedangkan bottom layer ditandai dengan
jalur listrik yang dibuat berwarna biru. Pembuatan jalur listrik dilakukan dengan cara
menghubungkan wire pada kaki komponen yang telah ada dan ditandai dengan warna hijau
pada jendela board.
2.5.2.1 Layer
Sebelum membuat jalur listrik pada PCB, terlebih dahulu harus diketahui layer atau lapisan yang
disediakan oleh EAGLE. Untuk jalur listrik sendiri EAGLE menyediakan 16 layer, akan tetapi
untuk versi free hanya dua jalur yang dapat digunakan. Untuk melihat berbagai layer yang terdapat
di EAGLE dapat dilihat dengan memilih View > Layer Settings.
Layer yang disediakan untuk jalur listrik yaitu Bottom dan Top.
• Bottom ditandai dengan warna biru pada jendela Board. Jalur listrik akan melalui bagian
bawah PCB.
• Top ditandai dengan warna merah pada jendela Board. Jalur listrik akan melalui bagian atas
PCB. Layer ini biasanya digunakan ketika kita mendesai PCB secara double layer. Ketika
kita mendesain secara double layer jalur listrik dapat berganti dari Top ke Bottom atau
sebaliknya mengunakan via yang otomatis akan aktif ketika kita berubah layer.
Selain layer bagi jalur, EAGLE juga menyediakan layer bagi keterangan PCB seperti nama, nilai,
dan keterangan lainnya. Beberapa yang sering dipakai adalah :
• Layer tPlace / bPlace berfungsi memberikan keterangan bentuk komponen, terletak pada
bagian atas / bawah PCB.
• Layer tNames / bNames ini berfungsi memberikan keterangan tentang nama komponen dan
keterangan ini berada pada bagian atas / bawah PCB.
• Layer tValues / bValues berfungsi memberikan keterangan berupa besarnya nilai komponen
dan keterangan ini berada pada bagian atas / bawah PCB.
2.5.2.2 Grid
Bila dirasa perlu dimensi yang presisi, ada baiknya tampilkan grid pada layar. Caranya:
• Pilih menu View – Grid.
• Pada layar, pilih pengaturan yang sesuai seperti Gambar 25, lalu klik Ok.
• move dapat digunakan untuk memindahkan letak komponen pada jendela Board.
• rotate dapat digunakan untuk memutar posisi komponen.
PERHATIAN, Jangan sekali-kali gunakan mirror untuk single side, karena ini artinya memindah
komponen dari atas ke bawah.
• Klik kanan pada komponen yang bersangkutan (C1), pilih menu package.
• Pada layar, pilih salah satu package yang cocok. Dalam hal ini kita pakai E7.5-16 (pada
informasi terlihat bahwa komponen ini punya grid 7.62mm, diamater 16 mm).
Lalukan hal yang sama dengan C2, lalu rapikan lagi penempatan komponennya.
2.5.2.7 Routing
Tahap selanjutnya adalah pembuatan jalur listrik yang menghubungkan antar tiap komponen. Cara
pembuatan jalur yaitu dengan memilih fungsi route pada toolbar. Ketika memilih perintah ini
maka akan ada menu pilihan yang berfungsi menentukan parameter jalur yang akan dibuat.
• Pilih Width 0.066. Hal ini karena arus yang mengalir pada rangkaian ini cukup besar.
Gunakan mouse untuk menghubungkan komponen sesuai airware (garis yang menandakan
komponen saling tersambung). Jika sudah tersambung, maka akan ada suara “ting” dan airwire
menghilang.
• Jalur terlalu dekat dengan jalur lain atau pad (lubang kaki komponen), karena mudah terkena
luberan timah saat penyolderan.
• Jalur melalui lubang (hole), karena akan terpotong saat lubang di-bor.
• Menggeser atau memutar posisi komponen untuk memberi jalan bagi routing
• Menukar kaki komponen (bila memungkinkan) agar jalur lebih pendek / mudah dicapai
Hasil routing boleh berbeda-beda, asal semua airware terkoneksi. Salah satu contoh hasil nampak
pada Gambar 31. Beberapa airwire nampak belum terhubung. Itu adalah airwire GND (ground),
yang akan dihubungkan memakai plain ground setelah ini.
Agar menjadi plain ground, polygon ini harus diberi nama dengan cara:
Sampai disini, semua komponen sudah terkoneksi. Namun masih ada satu prinsip yang dilanggar,
yaitu bahwa plain ground yang dibuat ternyata membentuk ground loop seperti ditunjukkan dengan
garis merah pada Gambar.
Kali ini kita akan coba cara ketiga, seperti terlihat pada Gambar 37. Caranya adalah sebagai berikut:
1. Pilih fungsi ripup, lalu klik salah satu sisi polygon (yang tak kelihatan). Atau bisa juga pada
command line ketik “ripup @;” (tanpa petik dua). Dengan demikian, sisi-sisi polygon
akan nampak kembali.
2. Pilih menu “move”, lalu gunaan mouse untuk memindah jalur dari X3-1 kepinggir PCB.
Jika ingin pemindahan lebih halus, tekan tombol “Alt” selama menggerakkan mouse.
1. Klik kiri komponen B1, pilih menu Open Package sehingga muncul layar Gambar 38.a.
2. Pada layar tersebut, pilih fungsi Change, lalu pilih menu Diameter – 0.86.
3. Klik ke-empat pad, sehingga membesar seperti nampak pada Gambar 38.b.
Coba lakukan hal yang sama pada komponen C3 dan C4 (package yang sama), R1, maupun LED1.
Berikut ini PCB dengan pad yang sudah dibesarkan.
Gambar 39: PCB dengan pad sudah dibesarkan dengan cara mengubah package
Demikianlah, perancangan PCB sudah selesai dan siap dilanjutkan dengan pembuatan PCB.
1. Tampilkan hanya bagian yang akan dicetak, yaitu layer bottom. Untuk itu pilih menu “View
– Layer settings … “. Klik tombol “None”, lalu aktifkan hanya layer bawah saja (16-
Bottom, 17-Pads, 18-Vias). Kalau ingin lubang ada penanda, aktifkan juga (44-Drills dan
45-Holes).
2. Siapkan printer, sebaiknya ink-jet, dengan tinta yang masih hitam.
3. Pilih menu File – Print. Pada dialog pastikan bahwa skala adalah 1:1 dan pilih mode black.
4. Cetak board ke kertas (60 gram saja, makin tipis makin baik).
5. Bawa hasil cetakan ke foto-copy xerox, copy yang tebal (sehitam mungkin).
Pada langkah 2 bisa juga memakai printer laser jet dengan toner asli dan masih tebal. Dengan
demikian hasilnya bisa langsung dipakai tanpa perlu di foto-copy seperti langkah 5.
• Gunakan spidol tahan air (misalnya Airtline 600) warna hitam untuk menutup bagian yang
bolong (seharusnya hitam, tapi belum tertutup).
• Sebaliknya, gunakan cutter untuk menghilangkan lapisan hitam di bagian yang seharusnya
terbuka, namun tertutup.
Bekas cetakan akan menempel dengan cukup kuat pada sisi atas PCB. Agar lebih kuat, bisa saja
PCB ini dilapisi dengan dengan cat transparan. Namun hati-hati, tembaga di sisi bawah jangan
sampai kena cat, karena akan membuat tak bisa di-solder.
2.5.4 Menyolder
1. Soldering iron
2. Timah solder
3. Busa atau spons untuk membersihkan mata solder
4. Dudukan solder
5. Penyedot timah
• Cara pertama adalah dengan memberikan timah ke mata solder yang digunakan. Selanjutnya
lelehan timah tadi ditempelkan kepada kaki komponen dan juga pad pada PCB. Jika timah
masih belum menutupi seluruh area pad dan kaki komponen maka tambahkan kembali
timah.
• Cara kedua adalah panaskan dulu kaki komponen beberapa saat selanjutnya lelehkan timah
dan tempelkan pada kaki komponen yang telah dipanaskan sebelumnya.
Hasil penyolderan yang bagus adalah timah pada kaki komponen dan pad menyatu dengan baik dan
tidak melebar pada sisi di sekitarnya. Selain itu hasil solder yang baik adalah yang mengkilat.
• Jika ada, gunakan kabel isi 3. Sambungkan kabel Fasa dan Netral ke kutub AC primer
• PERHATIAN: Karena listrik ini bertegangan 220V, lindungi konduktor yang terbuka
dengan isolator atau glue gun.
Selamat, power supply ini sudah selesai dan akan di uji pada praktikum selanjutnya.
2.7 Referensi
• EAGLE www.cadsoft.de