Anda di halaman 1dari 8

Pembuatan PCB

Nama Lengkap, NIM


Laboratorium Teknik Fisika I
Program Studi Teknik Fisika , Institut Teknologi Sumatera

Abstrak
Printed Circuit Board atau dikenal dengan papan PCB adalah papan yang terdapat lapisan konduktor guna
menghubungkan/mengintegrasikan beberapa komponen elektronika. PCB terdapat beberapa jenis bahan
pembuatnya, yaitu FR1, FR2, FR3, dan FR4. Pada praktikum ini mengenai pembuatan PCB serta akan diuji setelah
selesai dalam pembuatannya. Sehingga kompetensi yang harus dimiliki setelah melakukan praktikum ini adalah
dapat menggambar skema elektronika dengan perangkat lunak EAGLE, mendesain PCB dengan perangkat lunak
EAGLE sesuai dengan kaidah-kaidah elektronika yang benar, membuat PCB dengan teknik pelarutan, serta dapat
memasang dan menyolder komponen elektronika pada PCB. Pada proses praktikum berlangsung menggunakan
bahan kimia yang akan digunakan dalam pelarutan bagian konduktor serta harus hati-hati dan benar dalam
penyolderan. Setelah dilakukan pengambilan data didapatkan hasil berupa PCB rangkaian catu daya dengan
berbagai macam variasi sesuai kreatifitas dari praktikan.

Kata Kunci : PCB , EAGLE, pelarutan, komponen, dan solder

1. Pendahuluan
PCB sering sekali digunakan dalam dalam pembuatan suatu alat elektronika yang berguna
sebagai dasar peletakkan dan pengintegrasian komponen-komponen elektronika. PCB sudah
sering sekali digunakan dalam skala kecil sampai skala industri. Seorang insinyur (engineer)
terutama luluasan Teknik Fisika harus mampu dan menguasai pembuatan serta pengintegrasian
di PCB yang berguna sebagai kompetensi dasar atau basic skill yang harus dimiliki oleh
engineer Teknik Fisika. Oleh sebab itu dilakukan praktikum ini berguna agar dapat menguasai
kompetensi dapat menggambar skema elektronika dengan perangkat lunak EAGLE, mendesain
PCB dengan perangkat lunak EAGLE sesuai dengan kaidah-kaidah elektronika yang benar,
membuat PCB dengan teknik pelarutan, serta dapat memasang dan menyolder komponen
elektronika pada PCB. samengenai pembuatan PCB. Papan rangkaian atau yang biasa disebut
dengan PCB (Printed Circuit Board) adalah plat/papan terbuat dari bahan FR1, FR2, FR3
ataupun FR4 yang terdapat lapisan penghantarkan arus listrik yang dari tiap-tiap komponen
elektronika yang terhubung [1]. Lapisan tersebut adalah tembaga atau sering disebut Cupper
Clade Board. Penempelan komponen elektronika pada PCD dengan cara di solder, penyolderan
juga memiliki teknik masing-masing sesuai kebiasaan penyolder. Selain itu juga, dalam
penyolderan juga dikenal istilah Residual Soldering. Residual Soldering merupakan sisi jalur
pada PCB, jalur ini terletak pin komponen SMD (Surface Mount Device) yang berfungsi
sebagai jalur pembuangan sisa timah pada saat proses pencetakan PCB. Pada jalur sering
dianggap sepele, namun ketidaktelitian pada hal ini cukup banyak terjadi, sehingga
menyebabkan timah hasil menyolder menumpuk pada pin komponen sehingga pin mudah
terbakar [2].

2. Bahan dan Metode


A. Bahan
No. Nama Banyak Keterangan
1 Komputer / Laptop 1 Praktikan
2 Perangkat lunak EAGLE 1 Praktikan
3 Printer laser jet dan kertas 1 Praktikan
4 Autan 1 Praktikan
5 Papan PCB kosong 1 Disediakan
6 Komponen elektronik 1 Disediakan
7 Larutan pelarut logam 2 Disediakan
8 Gelas ukur 2 Disediakan
9 Mangkuk plastik/kaca 1 Disediakan
10 Bor PCB 1 Disediakan
11 Toolkit (solder, dll) 1 Praktikan

B. Metode
1) Memindahkan Hasil Rancangan Rangkaian ke Papan PCB
a) Siapkan satu sachet Autan (anti nyamuk).
b) Siapkan satu botol minuman plastik yang kosong dan bersih, lengkap dengan
tutupnya.
c) Masukkan autan ke dalam botol, lalu tambahkan air sekitar 1 - 2 cm dari dasar.
d) Pasang tutup botol dan kocok sampai benar-benar rata, lalu buka kembali.
e) Siapkan PCB kosong yang permukaaannya bersih seukuran gambar PCB.
f) Basahi permukaan logam pada PCB kosong dengan larutan autan.
g) Basahi kertas cetakan PCB sisi bawah dengan larutan autan bolak-balik.
h) Tempelkan sisi kertas yang bergambar PCB ke permukaan logam PCB.
i) Lapisi kertas dengan plastik, lalu gunakan tutup botol untuk menggosok plastik
berkali-kali dengan merata.
j) Coba kupaslah kertas tersebut. Gambar PCB seharusnya tertinggal dan menempel di
permukaan logam. Jika belum, tutup kembali kertasnya dan gosok lagi. Lakukan
dengan sabar sampai semua kertas berhasil dikupas, dan gambar tertempel di
permukaan logam.
k) Setelah itu gunakan tangan dan air untuk membersihkan sisa-sisa kertas sampai
bagian yang tak ada gambarnya benar-benar bersih.
Jika setelah prosedur ini ternyata masih ada kecacatan pada gambar, maka :
 Gunakan spidol tahan air (misalnya Airtline 600) warna hitam untuk menutup bagian
yang bolong (seharusnya hitam, tapi belum tertutup).
 Sebaliknya, gunakan cutter untuk menghilangkan lapisan hitam di bagian yang
seharusnya terbuka, namun tertutup.
2) Melarutkan PCB
a) Siapkan mangkuk plastik atau keramik. Jangan sekali-kali menggunakan wadah
logam.
b) Memakai gelas ukur, buat campuran air + H2O2 + HCl dengan perbandingan 4:2:1.
c) Masukkan PCB yang sudah ada gambar tempelnya, lalu goyang-goyangkan selama
beberapa saat (sekitar 5 menit) sampai logam yang tidak ada gambarnya sudah
melarut.
d) Angkat PCB, lalu cuci dengan air mengalir sampai bersih.
e) Amankan sisa larutan (masih bisa dipakai lagi sekitar 3 kali), atau buanglah larutan
ke tempat yang telah disediakan di lab.
3) Melubangi PCB
a) Untuk keamanan, pastikan bor belum tersambung ke listrik.
b) Pasang mata bor 1 mm pada ujung bor.
c) Sambungkan listik ke bor.
d) Atus posisi PCB pada landasannya, dan turunkan ujung bor ke titik yang akan
dilubangi.
e) Hidupkan bor sampai terjadi lubang menembus PCB.
f) Ulangi langkah 4 dan 5 untuk semua lubang.
g) Setelah selesai, putus dulu listrik dari bor, lalu lepas mata bor.
Untuk lubang yang lebih besar (3 mm ke atas), sebaiknya di-bor dulu memakai bor 1
mm,
4) Memindah Cetakan Sisi Atas ke PCB
Setelah PCB di-bor, cetakan PCB sisi atas dapat dipindahkan ke PCB dengan cara yang
sama seperti sisi bawah. Pastikan gambar komponen terletak tepat sesuai dengan lubang
bor.
5) Menyolder
Ada beberapa alat yang disiapkan sebelum memulai proses menyolder, yaitu :
a. Soldering iron
b. Timah solder
c. Busa atau spons untuk membersihkan mata solder
d. Dudukan solder
e. Penyedot timah
6) Memasukkan Komponen
Sebelum melakukan proses penyolderan pastikan terlebih dahulu komponen yang
digunakan sesuai dengan yang telah didesain di PCB. Setelah itu letakkan komponen-
komponen tersebut pada tempat yang sesuai. Perhatikan komponen-komponen yang
memiliki polaritas (kutub) seperti kapasitor, led, header, dan lain-lain. Pada tahap
selanjutnya adalah menyolder komponen.
7) Merangkai Transfomator
Pada sisi primer:
a) Jika ada, gunakan kabel isi 3. Sambungkan kabel Fasa dan Netral ke kutub AC primer
b) Sambung kabel ground ke CT sisi sekunder
PERHATIAN: Karena listrik ini bertegangan 220V, lindungi konduktor yang terbuka
dengan isolator atau glue gun.
Pada sisi sekunder:
a) Gunakan tiga kabel DC, solder ke kutub +5V, CT dan -5V.
b) Pasang ke konektor AC pada PCB sesuai kutub-kutubnya.
Power supply ini sudah selesai dan akan di uji pada praktikum selanjutnya

3. Hasil dan Pembahasan


Pada proses pembuatan PCB, jalur yang baik atau sempurna adalah jalur tembaga/jalur
koneksi yang tidak terlalu berhimpitan dengan jalur koneksi komponen lainnya. Pada bagian
penyolderan komponen, kesempurnaan/baiknya hasil penyolderan dilihat dari kokohnya
komponen setelah disolder dengan timah penyolderan yang tidak telalu menumpuk.
Pada proses pengujian yang pertama adalah menguji ada atau tidaknya listrik yang
mengalir pada terminal/listrik jala-jala dengan test-pen. Sehingga didapatkan data sebagaimana
ditunjukkan tabel 1.
Jalur Fasa Netral Ground
Indikator LED Hidup Mati (tidak ada ground)
Tabel 1. Pengujian listrik jala-jala dengan Test-pen
Setelah diketahui adanya listrik yang mengalir yaitu ditandai dengan hidupnya indikator
LED pada test-pen, selanjutnya adalah tahap menguji tegangan yang mengalir pada
transformator primer dengan AVOMeter sehingga didapatkan hasil sebagaimana tabel 2.
No. Jalur Tegangan
1 Fasa - Netral 232,8 V
2 Netral - Fasa 232,8 V
Tabel 2. Tegangan listrik jala-jala
Adanya tegangan yang mengalir pada trafo primer, pada bagian selanjutnya menguji pada
bagian sekunder dan didapatkan hasil sebagaimana tabel 3 yang selanjutnya masuk ke bagian
input rangkaian catu daya.
No. Jalur Tegangan
1 CT - AC+ 12,52 V
2 CT - AC- 12,50 V
3 AC+ - AC- 25 V
Tabel 3. Tegangan input pada catu daya
Ketika tegangan jala-jala yang mengalir ke input rangkaian catu daya, selanjutnya listrik
mengalir melalui 4 dioda (diode bridge) yang akan disearahkan menjadi DC. Selanjutnya listrik
masuk melalui kapasitor dan IC L7812 dan L7912 sehingga listrik yang keluar sebesar 12 Volt.
Setelah melalui IC, listrik melalui kapasitor kecil untuk difilter (dihilangkan noise) sehingga
menghasilkan output sebesar 12 Volt murni sebagaimana pada tabel 3.
No. Jalur Tegangan
1 DC+ 11,96 V
2 DC- 11,92 V
3 DC+ - DC- 23,89 V
Tabel 4. Tegangan output pada catu daya
4. Kesimpulan
a) Pembuatan PCB dengan teknik pelarutan merupakan salah satu cara pembuatan yang
sederhana.
b) Proses penempelan gambar rangkaian atau spidol permanen pada papan PCB berfungsi
sebagai penghalang ketika pelarutan tembaga
c) Penggunaan dua kapasitor besar dan dua kapasitor kecil berfungsi agar listrik yang
mengalir diratakan dan difilter

Referensi
[1] Munir M, “MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)
DALAM DESAIN PRINTED CIRCUIT BOARD (PCB) BAGI MAHASISWA PRODI
T. ELEKTRONIKA (D3) DAN P.T. ELEKTRONIKA (S1) FT UNY”, Jurnal
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 1, Mei 2012.
[2] Al Hafidz S, “PENGEMBANGAN FITUR USER MENU DENGAN
MENAMBAHKAN FUNGSI RESIDUAL SOLDERING CHECK UNTUK DESAIN
LAYOUT PCB MENGGUNAKAN APLIKASI ZUKEN CR-5000”, Jurnal Teknik
Informatika – Universitas Komputer Indonesia, Jl.Dipatiukur 112-114 Bandung.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai