Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PROSES MANUFAKTUR MEKATRONIKA (PMM 2)

Disusun oleh :

M. Adhia Pasya Tamara Saphira R


217341038 217341045

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar
Dalam pembelajaran praktek Proses Manufaktur Mekatronika ini, mahasiswa belajar
untuk membuat PCB yang baik dan benar.
PCB (Printed Circuit Board) dalam bahasa Indonesia sering disebut papan rangkaian
cetak atau papan sirkuit cetak, PCB adalah suatu board atau papan yang
mengkoneksikan komponen- komponen elektronik secara konduktif dengan jalur
(track), pads, dan via dari lembaran tembaga yang dilaminasikan pada substrat non
konduktif.
Pada praktek PMM 2, PCB dibuat berdasarkan rangkaian Light Sensitive Switch.
Light Sensitive Switch adalah sebuah rangkaian sensor cahaya, apabila cahaya
mengenai sensor maka lampu LED akan mati, sebaliknya apabila tidak ada cahaya
yang mengenai sensor maka lampu LED akan menyala.
B. Prinsip Kerja PCB

Rangkaian Light Sensitive Switch merupakan rangkaian yang menggunakan sensor


cahaya sebagai komponen utamanya, pada rangkaian ini sensor cahaya yang
digunakan adalah LDR (Light Dependent Resistor). LDR adalah jenis resistor yang
nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang
diterima. Komponen lain seperti resistor (berfungsi sebagai pengaman arus yang
masuk ke transistor), transistor NPN (berfungsi sebagai sakelar elektrik untuk
menghidupkan relay), potensiometer (berfungsi untuk kalibrasi intensitas cahaya
untuk menyalakan atau mematikan lampu)

Ketika keadaan ruangan terang, resistansi pada LDR sangat kecil. bahkan lebih kecil
dibandingkan dengan resistor yang di pakai. Arus mempunyai karakteristik dominan
mengalir pada hambatan yang kecil dibandingkan hambatan yang besar. Analoginya
arus akan lebih deras mengalir pada sungai dengan batuan kerikil dibandingkan
sungai dengan batuan besar. Sehingga, arus akan dominan mengalir melewati LDR,
sedangkan arus pada resistor sangat kecil bahkan dapat dianggap nol. Pada kondisi
inilah transistor bekerja di daerah cut off (bekerja sebagai saklar terbuka). Oleh
karena itu tidak ada arus yang melewati LED sehingga LED tidak menyala.

Berbeda jika pada keadaan ruangan gelap. Resistansi pada LDR akan sangat besar,
sehingga tidak akan ada arus yang bisa mengalir melewatinya. Pada kondisi ini,
rangkaian yang tersambung dengan LDR bisa kita anggap terputus dan tegangan
diantara kaki collector dan emitter (Vce = 0), jadi arus dari catuan (Vcc) sepenuhnya
mengalir melewati resistor dan berlanjut ke LED sehingga bisa menyala, pada kondisi
ini transistor bekerja di daerah saturasi (bekerja sebagai saklar tertutup).
BAB II
ISI

A. Rangkaian
a. Gambar rangkaian skematik

b. Gambar rangkaian board


c. Komponen yang digunakan :

No. Komponen Ukuran/Tipe


1. R1 2.2K Ω
2. R2 LDR
3. R3 150K Ω
4. R4 18K Ω
5. R5 10K Ω
6. R6 27K Ω
7. R7 560Ω
8. R8 1.2K Ω
9. R9 1.2M Ω
10. R10 470 Ω
11. R11 100 Ω
12. P1 22K Ω
13. C1 4.7uF/16V
14. C2 47uF/16V
15. C3 1000uF/16V
16. C4 470nF/250V
17. C5 100nF/630V
18. D1 8.2V zener
19. D2 1N4001
20 D3 15V/1W zener
21. D4 LED
22. T1 BS250
23. T2 BC557B
24. T3 BC547B
25. TRI BT136
26. F1 5A
27. FIUS 12A/300V
28. S1 XL601-11

d. Alat dan Bahan:

 Papan PCB polos


 Amplas halus
 Uang logam
 Kertas mika bening
 Bor PCB atau bor tangan
 Lotion anti nyamuk
 Ferrid Chloride (FeCl3)
 Wadah untuk melarut PCB (jangan yang berbahan logam)
 Multimeter Analog/digital
 Timah
 Solder
 Kikir
B. Proses Pembuatan

 Terlebih dahulu buat skematiknya dan buat boardnya dengan luas se-minimal
mungkin, tempatkan komponen dengan strategis.
 Setelah rancangan rangkaian PCB sudah selesai, rangkaian tersebut di print pada
kertas dan kemudian difotokopi dengan tinta laser.

 PCB dipotong sesuai dengan ukurannya, kemudian pada bagian tepi PCB diperhalus
menggunakan kikir, ujungnya hingga beradius.

 Bersihkan permukaan PCB menggunakan amplas halus.


 Campurkan lotion anti nyamuk (autan) dengan sedikit air.

 Kemudian fotokopi kertas PCB dibasahi dengan cairan autan hingga merata.

 Kertas yang sudah dibasahi menggunakan cairan autan ditempelkan pada PCB dan
pada bagian atasnya ditempelkan plastik mika bening. Setelah itu gosok permukaan
PCB dengan uang logam selama 10-15 menit.
 Jika layout PCB sudah menempel pada PCB, buka secara perlahan dan lihat
hasilnya.

 Terakhir, PCB yang sudah jadi, dibersihkan dengan air dan keringkan dibawah terik
matahari selama kurang lebih 15-20 menit.
e. Proses Pelarutan
 Panaskan air hingga mendidih secukupnya, masukkan ke dalan wadah yang tidak
terbuat dari logam dan masukkan ferrid chloride, lalu aduk sampai Ferrid Chloride
larut.
 Masukkan PCB kedalam larutan Ferrid Clorida dan aduk sampai tembaga pada
bagian di luar jalur terkelupas.

 Setelah itu, cuci PCB dengan air dan hapus tinta dengan amplas atau dengan tinner
 PCB dilubangi mengunakan bor untuk penempatan komponen – komponen.

 Komponen ditempelkan pada PCB di posisi yang sesuai dengan rancangan yang
dibuat di board sebelumnya menggunakan timah yang dipanaskan dengan solder.
 Setelah semua komponen terpasang, maka langkah terakhir yang harus dilakukan
adalah mengetesnya.

C. Hasil percobaan

a. Gambar PCB

 Cara pengujian rangkaian:


a. Pengujian Rangkaian Kendali
- Pastikan terminal D – E (Rangkaian Daya ) tidak terhubung dengan listrik jala –
jala.
- Hubungkan terminal B (dengan kabel) ke terminal C.
- Atur power supply pada 9 – 12 V . Hubungkan terminal A pada negatif (-) dan
C pada positif (+).
- Tutup LDR sehingga tidak ada sinar jatuh pada permukaannya, atur P1 hingga
D4 (LED) menyala. Buka tutup LDR dan amati apa yang terjadi.
- Jika langkah diatas telah berhasil rangkaian kendali telah berjalan dengan baik.

b. Pengujian Sistem
- Pastikan terminal A, B, C, telah terbebas dari hubungan (prosedur a).
- Pastikan:
Rangkaian daya telah benat (jalur, komponen, dll).
Tegangan jala-jala 220V AC.
- Hubungkan kabel AC pada terminal D – E.
- Hubungkan rangkaian pada stop kontak AC 220V.
- Amati lampu LA1. Lampu akan bekerja sebagaimana D4 (LED).

c. Hasil percobaan
- Lampu akan menyala apabila intensitas cahaya yang diterima LDR sedikit.
- Lampu akan mati apabila intensitas cahaya yang diterima LDR banyak.

b. Hasil Uji Coba

 LDR terkena cahaya, lampu tetap menyala tetapi nyalanya redup, tidak sepenuhnya
terang.
 LDR tidak terkena cahaya, lampu nyala terang.

 Lampu tidak dapat mati total karena ada rangkain pengaman yang terdapat kapasitor
dan resistor (C5 dan R11) seperti pada gambar di bawah ini. Apabila dicabut, maka
lampu akan mati total.
 Apabila rangkaian pengaman (kapasitor dan resistor) dicabut.
BAB III

PENUTUP

A. Kendala dan Solusi


Dalam pembuatan/praktek pengerjaan selalu terjadi kendala, maupun itu satu atau lebih.
Kendala yang dirasa selama pengerjaan Light Sensitive Switch adalah sebagai berikut :

 Dalam pembuatan board ada beberapa komponen yang harus berada di bagian tepi
untuk mempermudah proses kerja dan pada saat pengecekan, yaitu:
o Saklar : Agar mudah pada saat digunakan.
o T-block` : Untuk kabel input.
o Potensiometer : Mempermudah pada saat pengecekan.
o LDR : Mempermudah agar cahaya masuk.
o Mosfet : Karena menggunakan heatching, dan heatching tersebut
mudah panas maka diletakkan diluar agar panasnya tidak merambat ke
kompone yang lain.
 Pada saat penyablonan PCB, harus hati-hati karena terkadang tintanya tidak
menempel pada PCB, maka dari itu dibutuhkan waktu yang lama untuk
mengeringkannya lalu pada saat sudah kering, kertas yang masih menempel
dibersihkan dengan air secara perlahan agar tidak rusak.
 Pemasangan kaki transistor dan triac tidak boleh terbalik.
 Dalam penyolderan, transistor dan mosfet jangan sampai overheating karena akan
merusak komponennya.
 Saat pengetesan, cek terlebih dahulu tiap komponen menggunakan multimeter karena
dikhawatirkan akan terjadi short pada tembaga PCB.
 Selain itu, tes terlebih dahulu menggunakan arus DC untuk memastikan rangkaian
sudah terpasang dengan baik dan benar, apabila sudah maka kita bisa menggunakan
arus AC.
B. Kesimpulan

Kesimpulan dalam praktek Proses Manufaktur Mekatronika ke-2 ini adalah sebagai
berikut:

 Dalam perancangan PCB diperlukan penataan komponen yang benar dan strategis
agar tidak terjadi salah sambungan antar komponen, pastikan saklar atau output
berada di bagian tepi bukan di tengah rangkaian.
 Pemilihan komponen pada software eagle harus sesuai ukuran dan tipe dengan
komponen yang akan digunakan, agar mudah dalam pengerjaannya.
 Dalam merancang PCB kita harus teliti agar tidak terjadi kesalahan
 Pada rangkaian Light Sensitive Switch, lampu LED akan menyala apabila intensitas
cahaya sedikit dan lampu akan mati apabila intensitas cahaya besar.

Anda mungkin juga menyukai