Anda di halaman 1dari 34

BAB III

PEMBUATAN PCB (PRINTED CIRCUIT BOARD) SECARA MANUAL DAN

PENYOLDERA
N

A. APA ITU PCB (PRINTED


CIRCUIT BOARD)
1. PENGERTIAN PCB (PRINTED CIRCUIT
BOARD)

PCB adalah sebuah papan yang penuh dengan komponen-komponen


elektronika yang tersusun membentuk rangkaian elektronik atau tempat
rangkaian elektronika yang menghubungkan komponen
elektronik yang satu dengan lainnya tanpa menggunakan kabel.
Disebut dengan Papan Sirkuit karena diproduksi secara massal dengan
cara mencetak. PCB dilapisi lapisan logam (tembaga) yang
berfungsi sebagai penghubung antar komponen, Lapisan logam ini
nantinya akan menjadi kabel yang tersusun rapi, setelah kita
melarutkan pada larutan FerryClorit + air.
Printed Circuit Board ( PCB ) adalah sebuah papan rangkaian yang terbuat dari
bahan ebonit ( Pertinax ) atau fiber glass dimana salah satu sisi
permukaannya dilapisi dengan tembaga tipis. Jenis ini umumnya disebut
single side karana hanya memiliki satu permukaan yang berlapiskan
tembaga.

Sejarah terciptanya PCB :

a) Tahun 1936 - Papan sirkuit cetak pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler,

ilmuwan Austria yang memasukkan penggunaan papan sirkuit ini ke

dalam sebuah radio. b) 1943 - Amerika Serikat menggunakan papan sirkuit dengan
jumlah besar
dalam radio militer mereka.
1948 - Komersialisasi papan sirkuit cetak di Amerika Serikat. d) Setelah tahun 1950,
papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di
dalam industri elektronik.

2. FUNGSI DAN MANFAAT


PCB

Printed Circuit Board ( PCB ) yang kedua sisinya digunakan


untuk pembuatan rangkaian yang bersifat kompleks dan
rumit, sehingga kedua bagian sisinya dapat difungsikan sebagai
jalur - jalur pengawatan, PCB ini juga berfungsi sebagai dudukan komponen
- komponen.
Pada saat rangkaian dihubungkan dengan umber tegangan, maka jalur – jalur
pengawatan pada PCB ini akan berfungsi sebagai penghantar arus

55
listrik. Jalur-jalur pengawatan tersebut akan menghubungkan satu
komponen dengan komponen yang lain secara terpadu,
sehingga berbentuk suatu rangkaian elektronik.
Menggunakan PCB didalam perakitan - perkitan peralatan elektronik,
diperoleh keuntungan antara lain :
1. Mudah mencari kerusakan, jika alat tersebut mengalami
gangguan.
2. Dapat dibuat peralatan elektronik yang semakin kecil, karana tempat
dudukan komponen dapat
dipersempit.

3. Sedikit menggnakan kabel.

4. Pada peralatan yang bekerja dengan frekwensi tinggi dapat dicegah

terjadinya frekwensi
liar.
B. JENIS-JENIS PCB

Papan sirkuit cetak dapat digolongkan atas beberapa jenis


berdasarkan:
0
0
0
0
o susunan lapis O lapis tunggal
/1 slide
o lapis ganda / Double
slide

o multi lapis (4, 6, 8 lapis) / Multi


slide
bentu
k

keras

lunak (fleksibel) o gabungan keras


dan lunak o spesifikasi o
konvensional
penghubung kepadatan tinggi (High Density Interconnect) o material
basis o FR4 o Logam o keramik
0
Gambar. Contoh Papan
PCB
56
PCB terbagi dalam berbagai macam jenis menurut kegunaannya, yaitu PCB
1 slide (PCB yang di gunakan pada rangkaian elektronika
seperti radio, tv, dan lainnya), PCB double slide (kedua
sisi PCB di gunakan untuk menghubungkan komponen)
dan PCB multi slide (bagian PCB luar ataupun
dalam di gunakan sebagai media penghantar, misalnya
pada rangkaian PC).
Cara pembuatan rangkaian PCB juga sangat praktis, selain biayanya sangat
murah, hasilnya juga tidak kalah menarik jika di bandingkan dengan
dengan cara menulis langsung dengan spidol permanen, sablon atau memakai

media transfer paper yang harganya cukup mahal.

Rangkaian PCB ini berguna untuk mengetahui suatu hubungan antara jalur satu
dengan jalur lainnya. Cara pemakaiannya pun cukup mudah, anda hanya
tinggal meletakan komponen di atas papan PCB. Bila sudah terhubung,

komponen tersebut akan melekat dengan papan PCB.


C. ALAT DAN BAHAN
PEMBUATAN PCB
Alat dan bahan pembuatan PCB adalah sebagai berikut :

1. PAPAN PCB

Printed Circuit Board ( PCB ) adlah sebuah papan rangkaian yang terbuat dari bahan
ebonit ( Pertinax ) atau fiber glass dimana salah satu sisi permukaannya dilapisi
dengan tembaga tipis. Jenis ini umumnya disebut singleside
karana hanya memiliki satu permukaan yang
berlapiskan tembaga. Sedangkan PCB yang kedua sisinya digunakan untuk
pembuatan

rangkaian yang bersifat kompleks dan rumit, sehingga kedua bagian sisinya dapat difungsikan
sebagai jalur - jalur pengawatan, PCB ini juga berfungsi sebagai dudukan
komponen – komponen.

2. KERTAS MILIMETER BLOCK

Kertas milimeter block adalah kertas bergaris yang memiliki block kotak
bergaris yang telah terukur. Dimana kertas milimeter block dlam
pembuatan papan PCB digunakan untuk menggambar gambar
rangkaian, gambar tata letak komponen, dan gambar jalur PCB.

57
MILIMETER
BLOCK
Gambar 35. Kertas milimeter block

3. SPIDOL PERMANET SNOWMAN 3".5"

Spidol permanet snowman adalah pena yang digunakan untuk


membuat jalur dan block pada papan PCB. Ukuran spidol kecil 3"- 4"
untuk membuat jalur dan 5" untuk mengeblock membuat grund jalur.

5 SNUMANS

JNUWMAN

Gambar 36. Spidol permanen

4. PELARUT PCB
Bahan Pelarut untuk menghilangkan lapisan tembaga pada papan PCB
yang tidak
tergambar pola jalur (tidak tertutup tinta) adalah dengan melakukan
etching (pelarutan). Ada beberapa bahan kimia yang dapat

dipergunakan untuk etching diantaranya adalah larutan :

a. Feri Clorida (FeCl3) b. Natrium Sulfat (Na2S04) C. Asam Nitrat (HNO3) d.


Asam Clorida + Perhidrosida (HCl + H202)
SA
HEL

Gambar 37. Pelarutan PCB

58
5.
AMPLAS

Amplas (kadang juga disebut kertas pasir) adalah sejenis kertas yang digunakan
untuk membuat permukaan benda-benda menjadi lebih halus

dengan cara menggosokkan salah satu permukaan amplas yang


telah ditambahkan bahan yang kasar kepada permukaan benda
tersebut.

Gambar 38.
Amplas

6. PISAU
CUTTER

Cutter memiliki beragam bentuk dan ukuran, ada yang besar, sedang, dan kecil. Ada
yang berbentuk bulat, panjang atau seperti gantungan kunci. Tapi
meskipun memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda,
fungsi cutter cuma satu, yaitu untuk memotong.
Gambar 39.
Cutter

7. BOR
PCB
Bor PCB adalah merupakan bor listrik tangan mini yang digunakan untuk
membuat lubang pada PCB, lubang-lubang yang terdapat di bantalan
PCB yang berfungsi untuk menaruh kaki komponen elektronika dan
skrup
ulir.

59

Gambar 39. Bor listrik PCB


D. KETENTUAN PEMBUATAN PCB

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam


merencanakan PCB
yaitu :
1) Lebar Jalur Rangkaian

Lebar jalur yang baik dalam merencanakan PCB adalah lebar jalur
yang sesuai dengan arus yang akan mengalir pada jalur PCB
tersebut. Berikut ini adalah table lebar jalur dalam hubungannya
dengan arus :
Lah

Lebar jalur
Arus (Ampere)
1.0
Inch 0,0156
0.02 0.0312 0,625
0.1 0.125 0.156
mm 0.4 0,5 0.8 1,6 2,5
1,5 2.0 2,5 3,5
4,5
3,2 4.0
5,0
0.2
5,0
5,5 6,0
0.25
6.4

2)
Tabel . Lembar jalur rangkaian Jarak Jalur
Jarak jalur pada PCB disesuaikan dengan besar tegangan yang akan
bekerja pada PCB tersebut, adapun tabelnya adalah :
Inch 0,015 0,025 0.05
0,01 0.0002/
Jarak/Spasi
Mm 0,4 0,6 1.25
1,54 0.005/V
Tegangan AC/DC
(Volt) 0 - 50 50 – 150 150 – 300
300 - 500 Di atas 500V

Tabel 1. Jarak jalur 3) Ukuran Mata Donut/Pad


Dalam perencanakan PCB ukuran Donut yaitu dua sampai tiga kali
ukuran mata bor yang akan digunakan, misalnya ukuran mata bor yang

60
akan digunakan adalah 1 mm, maka ukuran Donutnya 2 - 3 mm ( 0,08 –
0,012 inch ).

4) Ukuran Mata Bor


Ukuran mata bor yang digunakan dalam pembuatan PCB
disesuaikan dengan komponen yang akan digunakan.
Ukuran Mata Bor Komponen
No Inch Mm Transistor ukuran kecil, Dioda ukuran
kecil, IC, Kapasitor
0,028 ukuran kecil Resistor 14 Watt,
Elco ukuran
0,035 kecil
Resistor 1/2 - 1 Watt,
Capasitor
0,040 milar besar, Elco,
Trimpot,
Socket IC - Trimpot, Relay, Trimmers
55 0,052
0,7

Tabel 2. Ukuran mata bor

5) Dimensi
Komponen
Dimensi komponen atau bentuk komponen sangat menentukan penataan tampak
atas dan penataan tampak bawah dari PCB yang akan direncanakan.
Demikian pula jarak antara kaki komponen sangat
menentukan jarak antara donutnya atau pad. 6) Bentuk
Jalur

Dalam merencanakan PCB bentuk jalur yang akan digunakan atau digambar
pada PCB sangat penting untuk diperhatikan, berikut ini
adalah contoh bentuk jalur yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
digunakan pada perencanaan PCB.
61
Tidak dianjurkan
Dianjurkan

I^I++ -

Gambar 41. Bentuk jalur

E. TATA CARA PEMBUATAN PCB SECARA


MANUAL

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan gambar jalur PCB


adalah :
a) Gambar di kertas milimeter block b) Buatlah gambar rangkaian terlebih dahulu c)
Gambar penempatan tata letak komponen yang tersusun rapi d)
Jarak antar jalur tidak terlalu rengga atau terlalu rapat. e) Hal yang
perlu diperhatikan karena jarak jalur pada frekuensi tertentu

dapat menjadikan kapasitor, yang akan mempengaruhi proses kerja


rangkaian. Diusahakan tidak ada jalur yang mempunyai sudut lancip
atau tegak lurus karena akan berakibat frekuensi tinggi dengan arus
yang relatif besar.
Pada ujung sambungan jalur akan timbul tumbukan elektron yang

mengakibatkan berbagai pengaruh, diantaranya panas g) Sudut tidak boleh 90


derajad h) Dalam menggunakan spidolmarker tidak boleh bolak-balok,
harus searah.

Apabila bolak-balik nanti saat pelarutan


hasilnya tidak merata.

62
Untuk membantu membuat jalur, perhatikan beberapa contoh pada gambar
berikut ini!

Dianjurkan Hindari ujung tajam


Tidak
dianjurkan

baik
baik
boleh

Ambil jarak
terpendek

A T316

Dianjurkan
Tidak
dianjurkan

1649
.{{{{
Selalu pertahankan
jarak
Gambar 42. Contoh jalur

Langkah-langkah dalam proses


pelarutan PCB :
a. Menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan. b. Memanaskan air
menggunakan alat pemanas c. Meletakkan bahan FeCl3 ke dalam nampan
dengan di campur air panas

dan diaduk sampai rata, jangan menghirup asap hasil


pencampuran

kedua bahan tersebut. d. Memasukkan benda kerja (PCB yang sudah digambari) ke
dalam nampan
sambil digoyang-goyangkan, benda kerja jangan bertumpuk satu
dengan

yang lainnya. Setelah PCB yang tidak dilapisi terlarut, angkat benda
kerja dan bersihkan menggunakan air bersih.

63
o
Langkah pengeborang PCB:
a. Cek kondisi bor b. Agar PCB tidak pecah beri landasan sebelum pengeboran c.
Diberi penitik terlebih dahulu sebelum mengebor.

Siapkan
Lakukan penitik pelan jangan keras karena akan membuat PCB pecah e.
penitik ujung penitik benar-benar runcing. f. Siapkan PCB yang akan
dititik g. Paskan penitik dibantalan PCB dengan cara miring
terlebih dahulu,
apabila sudah pas tegakan penitik dan pukul pelan. h. Lakukan
pengeboran dengan cara ujung mata bor dengan posisi tegak
lurus pada bantalan PCB yang telah di titik. i. Lakukan pengeboran hati-hati sampai
benar-benar berlubang.

Gambar 44. Proses pengeboran PCB

64
F. PENGERTIAN PERAKITAN KOMPONEN
(PENYOLDERAN)

Menyolder adalah proses menyambung dua logam dengan menggunakan


logam lain sebagai “perekatnya. Pada waktu proses
penyambungan terjadi, logam perekatnya harus dalam keadaan meleleh.
Bahan perekat / bahan solder yang lazim digunakan adalah
campuran

timah putih dan timah hitam, atau biasa disebut timah. Untuk bahan solder pada temperatur
tinggi digunakan perak.
Agar terjadi perekatan yang sempurna, permukaan logam / benda kerja harus
bersih
dan bebas dari lapisan oksida maupun kotoran yang melekat
padanya karena lapisan ini akan mengurangi perkaratan atau bahkan mun
tidak merekatkan timah sama sekali. Persoalan lain yang sering
terjadi meskipun permukaan sudah dianggap bersih adalah
terbentuknya lapisan oksida pada saat penyolderan akan
dilakukan akibat panas dari solder. Hal ini tampak jelas pada saat
menyolder bahan aluminium.
Agar perekatan bertambah baik, dapat ditambahkan semacam pasta yang disebut pasta
solder, "arpus" atau "solder flux". Kini, pasta ini umumnya telah menjadi satu
dengan timah, namun pasta ini juga masih tersedia dalam
bentuk yang terpisah. Kesempurnaan dalam penyolderan harus diperhatikan
karena akan mempengaruhi sempurna atau tidaknya pengaliran arus listrik.

Bahan yang dapat disolder dengan baik memakai timah adalah bahan
tembaga, kuningan dan seng, sedangkan bahan besi tidak baik dan
sukar disolder, begitu juga bahan aluminium yang sama sekali tidak dapat disolder
dengan timah dan arpus biasa (timah cair tidak menempel pada permukaan

aluminium).

Tujuan dari penyolderan dalam menyambung kawat penghantar listrik pada


elektronika, adalah agar diperoleh:
- Hubungan listrik yang baik dengan resistansi sangat rendah.

Penyambungan yang kuat terhadap gangguan dari luar,


getaran, tekanan dan goncangan. Tidak terjadi perubahan sifat
hubungan listrik yang disebabkan oleh korosi bahan kimia yang
mungkin merubah konduktivitas (daya hantat) listrik
(resistansi sambungan bertambah). Kerapian rangkaian elektronika yang tersusun
dari komponen elektronika
aktif dan pasif, juga komponen mekanik
penolong
65
G. ALAT DAN BAHAN PERAKITAN KOMPONEN (PENYOLDERAN)

1.
Timah

Timah tersedia berbagai merk, dan merk yang baik selalu mencantumkan
komposisi perbandingan antara timah putih dan timah hitam misalnya 40 / 60,
20 / 80, dan sebagainya. Makin banyak kadar timah putihnya, hasilnya akan
semakin putih serta mengkilat.

Gambar 45.
Timah

2. Pasta Solder (Arpus atau Solder Flux)

Tanpa menggunakan arpus hasil penyolderan tidak sempurna (tidak "matang"),


berpori, bekas solderannya tidak mengkilat, serta mudah lepas (mekanik tidak
benar). Arpus merupakan bahan kimia, dapat berupa bahan organik maupun
bahan non - organik. Arpus mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Dalam keadaan panas dapat melarutkan kotoran sehingga bahan yang
akan disolder menjadi bersih. Arpus ini dapat menguap pada
temperatur solder sehingga tidak meninggalkan kotoran. Pada waktu
mencair bersama timah, dapat berfungsi sebagai "pelumas" timah
sehingga timah mudah mencair dengan merata dan gumpalan timah
menjadi mengkilat. Melindungi oksidasi timah dan bahan logam
yang disolder sehingga kedua bahan mudah bersatu tanpa adanya
pori - pori udara sehingga dapat menghantarkan listrik dengan baik.
RAYDEN

Gambar 46.Pasta

66
3. Alat Solder atau Solder Baut

Alat solder merupakan alat yang digunakan untuk mencairkan timah.


Tersedia didalam berbagai ukuran, bentuk serta pemakaian daya listrik.

Pemilihan alat solder disesuaikan menurut kebutuhan. Karena bidang


elektronika banyak menggunakan komponen kecil seperti (resistor, transistor,
dioda, LED) dianjurkan menggunakan solder baut kecil (miniatur) yang berdaya 10
hingga 40 watt.
Pemilihan alat solder dapat ditentukan dengan pertimbangan
sebagai
berikut:

- Tegangan jala - jala listrik yang


tersedia
(tegangan sumber yang akan kita
gunakan)
Gambar 47. Solder
baut

Kebutuhan jumlah panas yang memadai untuk melelehkan timah di tempat


penyolderan. Makin luas / besar komponennya membutuhkan jumlah panas yang
lebih banyak pula “penyerap panas" (misalnya pinset atau tang). Pengaturan
suhu solder agar timah mencair dengan sempurna. Bentuk mata solder
disesuaikan dengan komponen dan bidang penyolderan.

H. TEKNIK MENYOLDER

Yang harus diperhatikan adalah tegangan jala - jala dari PLN, yaitu 110 V
atau 220 V, sesuai atau tidak dengan
tegangan kerja dari alat solder.
Kelebihan timah yang menempel pada
solder harus dibuang dengan lap atau
busa tahan panas, tidak dengan
mengguncang - guncangkan solder. Selain
berbahaya, juga tebaran timah panas akan
menimpa ke atas benda kerja tanpa
disadari. Juga tidak dengan mengetuk-ngetuk
ke atas meja yang hanya akan menyebabkan
"shock"
Salah
Benar
Gambar 48. Cara
Memegang Solder

(kejutaan) listrik bagi operator. Pekerjaan ini dilakukan tiap kali akan melakukan
penyolderan.
67

Untuk solder baru, ujung / mata solder (tip) sebaiknya dilapisi timah terlebih dahulu,
sehingga tampak berwarna keputih - putihan dan kelebihannya dihapus
dengan lap tahan panas tadi. Dengan demikian, panas yang diberikan ke tip
akan lebih baik dan di samping itu akan mengawetkan / memanjangkan umur
dari tip itu sendiri serta tip akan bebas dari kotoran dan korosi atau pengerakan.

Dalam menyolder, yang tak kalah penting adalah cara memegang solder.
Cara memegang solder dapat dilihat pada gambar.

Pertama, yang harus dilakukan sebelum menyolder adalah memanaskan


solder sampai temperatur di mana mata solder dapat mencairkan timah.
Beri timah sedikit pada tip kemudian tempelkan tip ke tempat yang akan
disolder. Bila diperkirakan panas benda yang akan disolder sudah cukup untuk
mencairkan timah, barulah timah disodorkan ke benda yang
disolder dan bukan ke tipnya. Biarkan timah meleleh dengan merata di
sekitar benda tersebut. Angkatlah solder dan kawat timahnya. Penyolderan
selesai. Untuk menyolder komponen yang peka terhadap panas,
terutama komponen semikonduktor, gunakanlah adalah dengan menjepit
"kaki" komponen dengan mempergunakan tang atau pinset pada saat
penyolderan dilakukan. Jangan terlampau lama menyolder komponen
komponen elektronika yang "halus" seperti transistor, LED, dioda dan IC.
Komponen-komponen ini peka terhadap panas dan mudah rusak.
Semakin semakin cepat penyolderan dilakukan akan semakin baik.

I. MENGUPAS ISOLASI DAN MEMOTONG KAWAT

Mengupas dan memotong kawat dapat dilakukan memakai tang potong atau
kniptang atau diagonal cutter. Bentuknya seperti pada gambar
(mempunyai lekukan untuk mengupas isolasi).

Gambar 49. Tang Potong

Mengupas isolasi dapat juga memakai wire stripper, alat ini khusus, harus diperhatikan
agar menggunakan “lekukan” dengan ukuran yang sesuai dengan
diameter kawat. Kalau menggunakan "lekukan" yang terlalu kecil
mengakibatkan kawat tergigit, sehingga mudah putus. Baik dengan tang
potong maupun wire stripper perlu latihan.

J. MEMBUKA DAN MEMBUANG SISA


SOLDERAN

Tidak selalu gampang untuk membuka solder kembali pada waktu


mereparasi alat. Untuk penyolderan dengan kawat tanpa dililit atau dipuntir, dan
bila yang terhubung hanya satu komponen saja, maka dengan mudah dapat

68
diambil dengan menempelkan solder baut sambil ditarik sampai
lepas.
Pada sambungan dengan terminal banyak seperti kaki transistor dan IC, bila
dilakukan dengan memanaskan tiap terminal satu per satu agak sukar karena
kalau tidak cepat melakukannya terminal yang satu telah menjadi dingin
pada waktu kita memanaskan terminal lain, sehingga untuk melepas
komponen kita dapat membuka sambungannya. Untuk itu ada alat penyedot timah
cair, di mana terminal yang akan dilepas soldernya dipanasi dan setelah
cair timahnya, langsung diisap dengan alat penyedot timah tersebut.
Ada juga kawat tembaga khusus yang kalau ditempelkan ke timah yang cair
seakan-akan mengisap timah (karena timah berpindah ke kawat tadi), kawat
tersebut selanjutnya dibuang (cara ini mahal).

Gambar 50. Penyedot Timah

K. PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN


SOLDER
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar solder awet serta siap pakai:
* Pembersihan solder setiap kali pemakaian selesai, lapisi timah kembali tipnya
bila diperlukan.
Bila tip sudah aus atau retak gantilah selalu dengan yang
baru.

Periksa hubungan kabel listriknya, stekter, isolasi, apakah


masih berada dalam keadaan baik. Seringkali isolasi kabel
terkelupas karena menyimpan solder tidak benar, untuk itu diusahakan
agar solder dibuatkan dudukan atau standar pada saat sedang istirahat.
Dilarang membersihkan tip dengan amplas kasar atau kikir.
Hindarkan menyimpan solder di tempat yang
lembab.

Dengan membiasakan memperlakukan solder sebagaimana mestinya, akan sangat


menolong kita nanti di dalam setiap kebutuhan akan penyolderan.

69

Cara Pemasangan Komponen pada PCB :

Ketika menempatkan dan menyolder sebarang peranti semikonduktor berujung


kawat, gunakanlah tang moncong panjang untuk menjepit kaki kawat tersebut agar
panas peranti tersebut terbuang keluar.

Gambar 51. Pemasangan Komponen 1

Daftar sambungan
Kawat A-BC-D E-F G-H I-J
Kabel K-L M-N 0-P Q-R
Keterangan 10 sambungan 10 sambungan 10 sambungan 10 sambungan 10
sambungan

Kawat

Gambar 52. Daftar sambungan


70
Cara pemasangan komponen yang salah

Sudut terlalu besar


Jarak permukaan dengan dasar komponen terlalu jauh
Radius tekukan kaki komponen terlalu besar.
Komponen tidak sejajar PRT

Menumpuk PRT yang sudah ada komponen, dapat melepas solderan PRT yang di bawah.
Jarak dasar komponen dengan permukaan PRT terlalu jauh kalau ada tekanan dari atas komponen
solderan mudah lepas.

Macam-macam bentuk posisi kaki komponen yang salah.

Benar
Salah
Salah
Cara memegang PRT yang salah dan benar.

Gambar 53. Pemasangan komponen 2


71
Daftar sambungan dan
komponen.

Gambar 54. Pemasangan Komponen


benar
72
CARA MEMBENGKOKKAN KAKI KOMPONEN
Tidak dibenarkan Apabila kaki komponen dijepit dengan tang
komponen dipegang dengan tangan lalu dibengkokan (komponen mendapat tekanan
pada saat membengkokan)
Harus Jepit kaki komponen sejajar 2,45 mm dari
komponen tersebut dengan tang kemudian pegang sisanya lalu bengkokan (komponen tidak
mendapat tekanan pada saat membengkokan)

h
Radius pembengkokan kaki komponen terlalu besar dan dimulai dari komponen.
Benar jarak komponen dan kaki komponen
2,5 mm dan radiusnya sesuai standar.

Salah Terjadinya kerataan pada bagian kaki komponen


yang dibengkokan.
Salah Jarak bengkokan kaki komponen-komponen
terlalu dekat.
Jarak bengkokan dengan komponen sudah sesuai standar.
Cara yang benar dan salah dalam membengkokkan kaki komponen.

Gambar 55. Cara membengkokan kaki komponen

73

L. CARA PENYOLDERAN DAN PELEPASAN SOLDERAN :


Waktu untuk menyolder

Timah solder
Baut solder Lapisan tembaga
Waktu untuk menyolder terlalu lama dan baut solder yang digunakan tidak sesuai

kawat
Waktu untuk menyolder + 3 detik per titik solder

Waktu menyolder

Macam bentuk hasil solderan di atas PRT Bentuk solderan di atas PRT
yang mempunyai lapisan tembaga satu sisi
Kawat

Lapisan tembaga
Timah solder
Benar
Dibolehkan
Salah Bentuk solderan diatas PRT yang mempunyai tembaga 1
sisi.

Bentuk solderan di atas PRT yang kedua sisinya mempunyai lapisan


tembaga

Pentinak

Lapisan tembaga Timah solder


Kawat
Benar

Masih dibolehkan

Salah

Salah
ZZ
AME

Bentuk solderan diatas PRT yang kedua sisinya mempunyai lapisan tembaga.
Gambar 56. Penyolderan

74
Cara melepas solderan dengan pompa

Benar

Salah TAULO
Baut solder
Pompa

45* - 60"

Timah solder

Cara melepas solderan dengan pompa.

Cara melepas solderan dengan solder wick

Baut solder
Solder wick
Kawat

Letakkan baud solder di atas salder wick.


Angkat baud solder dan solder wick
jika timah sudah habis

Cara melepas solderan dengan solder wick. Gambar 57. Cara


pelepasan solderan

M. SOAL LATIHAN
1) SOAL PILIHAN GANDA
1. Urutan menggambar jalur(layout) PCB yang pertama adalah gambar....

a. Gambar jalur(layout) PCB b. Gambar tata letak komponen C.


Gambar rangkaian elektronika d. Gambar langsung di PCB
Dibawah ini adalah urutan cara cek jalur
e. Gambar ukuran PCB 2.
PCB dengan Multimeter :
2) Mana jalur yang harus hubung
1) Posisikan multimeter dalam posisi OHM
dan mana jalur yang harus terputus 3) Tempelkan conektor
merah(+) dan hitam(-) pada jalur PCB 4) Kalibrasi multimeter
Urutkan cara meng-cek jalur PCB dengan Multimeter sesuai urutan yang

benar....

e. 1-4-3-2
a. 1-2-3-4 b. 4-3-2-1
c. 1-3-2-4 d. 1-4-2-3

75
3. Apabila kita membuat gambar jalur(layout) PCB syarat utama yang
harus
dipatuhi adalah..., kecuali.... a. Gambar sudut dan persimpangan tidak boleh
900

b. Gambar jalur(layout) PCB harus tebal dan jalur jangan bersentuhan

C. Gambar menggunakan spidol permanent d. Arah bolak-balik dalam menggunakan


spidol permanent

e. Gambar kaki komponen harus ada lingkaran bantalan komponen 4. Bahan


untuk melarutkan jalur(layout) PCB adalah....
a. Al
c. Cu
e.Zn

b. FECL
d. Fe 5. Gambar dibawah ini adalah gambar pengukuran....

Telep

Tatap B
K

PNP
NPN

e. Variabel Resistor
a. Transistor b. Kapasitor
c. Resistor
d. Dioda

2) SOAL ESSAY
1. Jelaskan tata cara pembuatan layout PCB! 2. Jelaskan langkah-langkah
pelarutan PCB! 3. Bahan untuk melarutkan (layout) PCB adalah.... 4.
Waktu dalam penyolderan komponen elektronika yang tepat adalah.... 5.
Solder yang tepat untuk penyolderan komponen elektronika,
memiliki
daya...............Watt

76

Anda mungkin juga menyukai