CATU DAYA

Maximilianus Liling Dalame1*) dan Mutmainna2)

Praktikan, Praktikum Listrik dan Elektrifikasi, Teknik Pertanian
1*)
2)
Asisten, Praktikum Listrik dan Elektrifikasi, Teknik Pertanian
*)
email: maximilianus412@gmail.com

ABSTRAK
Catu daya atau biasa sering dikatakan sebagai power supply menjadi sebuah
piranti yang berguna sebagai sumber listrik untuk piranti lain, pada dasarnya catu
daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada
beberapa catu daya yang menghasilkan energi mekanik dan energi yang lain.
Tujuan Catu Daya yaitu agar dapat mengetahui cara pembuatan jalur rangkaian
elektronika papan PCB dengan menggunakan PCB polos dan mahasiswa dapat
mengetahui penerapan papan PCB pada rangkaian elektronika (catu daya). Pada
praktikum ini dilakukan dengan 2 metode yaitu membuat alur rangkain pada PCB
polos dan merangkai komponen catu daya pada papan PCB polos. Hasil yang
didapatkan yaitu pola rangkaian pada catu daya dan rangkaian catu daya dengan
output 5.02V dan -5.04V. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan bahwa
pembuatan jalur rangkaian elektroda menggunakan PCB diperlukan adanya pola
yang akan digunakan untuk merangkai, autan untuk membantu pola melekat pada
papan PCB dan larutan FeCl3 sebagai larutan untuk membersihkan tembaga dari
papan PCB. Papan PCB digunakan sebagai tempat atau dasar untuk meletakkan
dan merangkai komponen.

Kata Kunci: Listrik, Rangkaian, PCB

PENDAHULUAN komponen utama yaitu

Latar Belakang
Pada era teknologi saat ini pasti
sudah tidak luput dengan adanya
perkembangan teknologi khususnya
pada bidang listrik. Catu daya ini
sendiri termasuk teknologi yang
dimana digunakan sebagai sumber
listrik dalam suatu rangkaian
elektronika pada bidang listrik.
Catu daya atau sumber listrik DC
(power supply), suatu rangkaian
elektronik yang mengubah arus
listrik bolak-balik menjadi arus
listrik searah. Catu daya merupakan
bagian terpenting dalam elektronika
yang memiliki fungsi sebagai sumber
tenaga listrik. Secara umum prinsip
rangkaian catu daya terdiri atas
transformator, dioda dan
kondensator. Dalam pembuatan
rangkaian catu daya, selain
menggunakan komponen utama juga
diperlukan komponen pendukung
agar rangkaian tersebut dapat
berfungsi dengan baik, untuk
menggunakan catu daya, kita harus
menyesuaikan tegangan keluarannya
dengan tegangan yang dibutuhkan
oleh beban. Umumnya catu daya
yang dijual dipasaran menghasilkan
keluaran tegangan yang tidak stabil
dan pengubahan nilai tegangan
keluaran tidak dapat dilakukan
dengan mudah, sehingga dibutuhkan
sebuah catu daya yang bisa
diprogram secara digital, tegangan
keluaran yang dihasilkan dapat
sesuai dengan tegangan masukan
yang diinginkan, dan ditampilkan
ketampilan LCD (Sitohang, 2018).
Papan rangkaian tercetak atau
printed circuit board (PCB) adalah
piranti yang esensial dan penting
bagi kalangan akademik, hobbyist,
profesional dan industri besar. Proses
manufakturisasi suatu rangkaian
elektronika hingga menjadi bentuk
PCB diawali dari gambar skema atau
diagram rangkaian, kemudian
menetapkan kemasan komponen
(packaging) dari setiap komponen
yang ada di skema tersebut, dan
kemudian melakukan penyambungan
jalur (routing track) (Maria, 2018).
Rangkaian catu daya berfungsi
untuk menyediakan arus dan
tegangan tertentu sesuai dengan
kebutuhan beban dari sumber daya
listrik yang ada. Untuk mencukupi
kebutuhan beban DC dari jala-jala,
diperlukan suatu rangkaian catu daya
yang mengubah tegangan AC ke
tegangan DC (Nurlana, 2019).
Berdasarkan uraian-uraian diatas,
maka praktikum Catu Daya
dilakukan agar mengetahui cara
membuat rangkaian catu daya dan
mengetahui komponen dalam
pembuatan catu daya serta fungsi
catu daya dalam suatu rangakain,
juga mengetahui pemanfaatan atau
pengaplikasiannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan dan kegunaan Praktikum
Tujuan dilakukannya
praktikum Catu Daya yaitu agar
mahasiswa dapat mengetahui cara
pembuatan jalur rangkaian
elektronika papan PCB dengan
menggunakan PCB polos dan
mahasiswa dapat mengetahui
penerapan papan PCB pada
rangkaian elektronika atau catu daya
itu sendiri.
Adapun kegunaan praktikum
Catu Daya yaitu mahasiswa dapat
mengetahui cara mencetak rangkaian
elektronika pada PCB polos dan
mahasiswa dapat mengetahui cara
merakit catu daya .
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Catu Daya
dilakukan pada hari Rabu, 7 April
2021, pukul 13.00 WITA sampai
selesai di Teaching Industry,
Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada
praktikum Catu Daya yaitu sarung
tangan, spidol permanent, pisau
cutter, solder, kamera hendphone
dan amplas.
Adapun bahan yang digunakan
pada praktikum Catu Daya ini yaitu
desain layout PCB, larutan FeCl3,
trafo CT, kapasitor elco 2200
microfarad 18 volt, kapasitor elco
1100 microfarad 15 volt, IC 7905, IC
7805, diode, LED, papan PCB polos,
soffell dan resistor 220 ohm, timah
dan air.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur praktikum
Catu Daya antara lain sebagai
berikut:
a. Pembuatan alur PCB
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengamplas permukaan PCB
hingga permukaan yang
berminyak hilang.
3. Menstrasformasikan layout PCB
ke papan PCB dengan
memberikan autan pada bagian
belakang kertas.
4. Menggosok papan PCB hingga Berdasarkan praktikum Catu
alur PCB menempel dengan Daya yang telah dilakukan maka
baik. diperoleh hasil sebagai berikut:
5. Memperjelas alur pada PCB
dengan menggunakan spidol
permanen.
6. Merendam papan PCB pada
larutan FeCl3 sampai lapisan
tembaganya bersih dengan
menggunakan sarung tangan
pelindung ketika merendam
papan PCB ke larutan FeCl3. Gambar 5. Hasil pembuatan pola
7. Membersihkan papan PCB pada PCB.
dengan menggunakan air bersih.
8. Mendokumentasikan praktikum.
b. Pemasangan komponen catu
daya
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memasang trafo pada papan
PCB pada jalur ground ke jalur
ground dan pada jalur tegangan
input ke tegangan input
3. Memasang jembaran diode pada
Gambar 6. Hasil perangkaian
jalur tegangan input
komponen catu daya.
4. Memasang kapasitor pada input
keluaran dioda pada tegangan Pembahasan
input positif dipasang kapasitor Pada praktikum Catu Daya yang
positif dan utuk negatifnya telah dilakukan dimana pada gambar
dipasang ke ground. yang pertama itu dilakukan
5. Memasang ic regulator 7905 dan pembuatan layout pada PCB sebagai
7805 mengikuti data sheet setiap langkah awal sebelum merakit suatu
IC dimana kaki vin di komponen yang telah tersedia,
hubungkan ke tegangan input, dengan menentukan ukuran PCB
ground ke ground dan Vout terlebih dahulu sesuai dengan yang
sebagai tegangan keluaran diinginkan, setelah itu jalur-jalur
6. Memasang resistor pada salah dibuat dengan menggunakan kertas
satu Vout IC regulator yang diletakkan diatas papan PCB
7. Memasang LED dengan cara lalu diolesi autan dan dilapisi dengan
hubungkan kaki positif LED ke plastik lalu gunakan uang koin untuk
resistor dan negatif ke ground. menggosok media kertas yang sudah
8. Mengukur Vout catu daya ditempel pada papan PCB agar
menggunakan multimeter. gambar pada kertas menempel pada
9. Mendokumentasikan hasil papan secara rapi dan merata. Rugos
pengukuran Vout catu daya atau tinta permanen dimaksudkan
agar gambar jalur tidak larut dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN larutan FeCl3. Sebelum melakukan
pelekatan jalur catu daya sebaiknya
Hasil
papan PCB di amplas terlebih dahulu
agar tinta bisa melekat dengan baik,
hal ini sesuai dengan pernyataan
Sitohang (2018), bahwa dalam
pembuatan rangkaian catu daya,
selain menggunakan komponen
utama juga diperlukan komponen
pendukung agar rangkaian tersebut
dapat berfungsi dengan baik, untuk
menggunakan catu daya, kita harus
menyesuaikan tegangan keluarannya
dengan tegangan yang dibutuhkan
oleh beban pada catu daya.
Pada gambar kedua dilakukan
perakitan catu daya dengan
menggunakan beberapa komponen
seperti IC regulator, trafo, diode,
LED, kapasitor dan resistor, setelah
perakitan selesai dihubungkan satu
dengan yang lain maka selanjutnya
dilakukan pengukuran seberapa besar
keluaran dari catu daya tersebut, dan
hasil yang diperoleh nilai tegangan
keluaranya yaitu 5.02V dan -5.04V,
hal ini sesuai dengan pernyataan
Maria (2018), bahwa Proses
manufakturisasi suatu rangkaian
elektronika hingga menjadi bentuk
PCB diawali dari gambar skema atau
diagram rangkaian, kemudian
menetapkan kemasan komponen
(packaging) dari setiap komponen
yang ada di skema tersebut, dan
kemudian melakukan penyambungan
jalur (routing track).
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Catu
Daya yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa pembuatan
jalur rangkaian elektroda
menggunakan PCB diperlukan
adanya pola yang akan digunakan
untuk merangkai, autan untuk
membantu pola melekat pada papan
PCB dan larutan FeCl3 sebagai
larutan untuk membersihkan
tembaga dari papan PCB. Papan
PCB digunakan sebagai tenpat untuk
meletakkan dan merangkai
komponen-komponen catu daya
sehingga dalam percobaan di
dapatkan output sebesar 5.02 V dan
-5.04 V dengan menggunakan IC
regulator tegangan 7805 dan 7905
DAFTAR PUSTAKA
Maria, P.S dan Elva Susianti. 2018.
Analisis Karakteristik Elektrik
Bentuk Geometri Jalur Printed
Circuit Board Menggunakan
Pendekatan Finite Element.
Jurnal Teknik Elektro, Vol.
10(1): 11-17. Riau
Nurlana, M.E dan Agus Murnomo.
2019. Pembuatan Power Supply
dengan Tegangan Keluaran
Variabel Menggunakan Keypad
Berbasis Arduino Uno. Jurnal
Edu Elektrika, Vol. 8(2): 71-77
Sitohang, E.P, Dringhuzen J.
Mamahit, Tulung, N.S. 2018.
Rancang Bangun Catu Daya DC
Menggunakan Mikrokontroler
ATmega 8535. Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer, Vol. 7(2):
135-142. Manado
LAMPIRAN
Lampiran 4. Hasil Pengukuran
Keluaran Catu Daya
Gambar 7. Dokumentasi Hasil
Pengukuran Catu Daya negatif
 Gambar 8. Dokumentasi Hasil
Pengukuran Catu Daya positif.
Lampiran 5. Dokumentasi
Praktikum Catu Daya

Gambar 9. Dokumentasi Praktikum

Catu Daya.