Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga buku ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga buku ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
saya berharap semoga buku ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya buku selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
Page | 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar Isi .................................................................................................................. 3
Bab I
Konduktor .......................................................................................... 4
Isolator ................................................................................................ 7
Semi Konduktor ................................................................................. 9
Page | 3
BAB I
Page | 4
• Perak
• Air
• Orang dan Hewan
• Pohon
Sifat-sifat Bahan Konduktor
Bahan konduktor memiliki sifat-sifat yang sangat penting, yaitu :
R = hambatan (Ω)
ρ = hambatan jenis (Ω.mm2/m)
l = panjang penghantar (meter)
A = luas penampang kawat (mm2)
Page | 5
R = R0 { 1 + α (t – t0)},
keterangan :
Adapun berat jenis dan titik cair dari bermacam-macam bahan dapat dilihat pada tabel berikut.
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena tembaga merupakan
bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun murah karena banyak
terdapat dimana-mana. Akhir-akhir ini banyak digunakan alumunium dan baja sebagai
Page | 6
penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar, hal ini dengan pertimbangan sangat
berlimpah dan harganya menjadi lebih murah.
Isolator
Isolator merupakan kebalikan dari konduktor yaitu bahan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Berfungsi sebagai penyekat atau pembatas bahan
konduktor atau semikonduktor. Atom pada bahan isolator tidak mudah dibebaskan
dan stabil, sehingga dapat mencegah atau menghalangi aliran listrik.
Beberapa contoh isolator
• Kaca
• Porselen
• Plastik
• Karet
Bentuk-bentuk Isolator
Bentuk isolator menyerupai dengan bentuk benda pada umumnya, yaitu: padat, cair, dan
gas sesuai dengan kebutuhannya.
Page | 7
Bahan tambang, seperti: batua pualam, asbes, mika, mekanit, mikafolium, mikalek,
dan sebagainya.
Bahan berserat, seperti: benang, kain, (tekstil), kertas, prespan, kayu, dll.
Gelas dan keramik
Plastik
Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya,
Bahan -bahan lain yang dipadatkan.
Isolator dalam bentuk cair ini yang paling banyak digunakan adalah minyak transformator dan
macam-macam minyak hasil bumi.
Isolator dalam bentuk gas ini dapat dikelompokkan ke dalam : udara dan gas-gas lain, seperti :
'
Nitrogen, Hidrogen dan Carbondioksida (CO2), dan lain-lain.
Berdasarkan suhu maksimum yang diizinkannya, maka bahan isolator listrik dapat
dibagi menjadi :
Kelas Maksimum Temperatur ( 0C )
Y 90
A 150
E 120
B 130
F 155
H 180
C 180 ke atas
•
Page | 8
Semikonduktor
Semikonduktor adalah bahan yang berada diantara konduktor dan isolator yang
berfungsi sebagai penghantar atau sebagai isolator, biasanya terbuat dari sillikon
atau germanium.
Beberapa contoh semikonduktor
• Silikon
• Germanium
• Berbagai oksida logam
Jenis-jenis Semikonduktor
Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik.
1. Semikonduktor Intrinsik
Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalami penyisipan oleh atom
akseptor atau atom donor. Pada suhu tinggi elektron valensi dapat berpindah menuju pita
konduksi, dengan menciptakan hole pada pita valensi. Pengahantar listrik pada semikonduktor
adalah elektron dan hole.
Page | 9
Gb. struktur pita untuk (a). bahan isolator (b). bahan semikonduktor
(c). bahan isolator
2. Semikonduktor Ekstrinsik
Page | 10
KOMPONEN AKTIF DAN PASIF
Pengertian Komponen Elektronika
Komponen elektronika merupakan sebuah alat atau benda yang menjadi bagian
pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya. Berdasarkan cara dan sistem kerja, komponen elektronika dibagi
manjadi dua macam yaitu :
komponen pasif
komponen aktif
Komponen Aktif
Komponen aktif adalah komponen-komponen yang memerlukan tegangan ataupun
arus listrik agar dapat bekerja. Komponen-komponen di dalam rangkaian elektronik
yang mempunyai penguatan atau mengarahkan aliran arus listrik. Di antaranya
adalah
transistor,
Page | 11
o penguat,
o sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
o stabilisasi tegangan,
o modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran
listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya,
transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
dioda,
Page | 12
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen
lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam
sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-
macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol
hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen
Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan
Elektronika. Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada
sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta
Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen
Elektronika lainnya.
Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang tidak memerlukan
tegangan ataupun arus listrik agar dapat bekerja. Beberapa komponen elektronika
yang tegolong komponen pasif yaitu :
Resistor
Page | 13
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika
Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam
suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah
Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang
Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut
juga dengan Resistansi atau Resistance
Kapasitor
Page | 14
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad
(F). Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat :
o memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner,
o sebagai perata arus pada rectifier
o sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya).
Induktor.
Page | 15
magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Induktor adalah
salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang
arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk
memproses arus bolak-balik
Saklar
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu
rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on)
atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih
agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan
oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi
ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti
karat.
Macam-Macam Saklar :
• Saklar Push Button
• Saklar Toggle
• Selector Switch, disingkat (SS)
• Saklar Mekanik
• Limit Switch (LS)
• Temperature Switch
• Flow Switch (FL)
• Float Switch (FS)
Page | 16
• Saklar Tekanan atau Pressure Switch
Trafo/Transformator
BAB II
Page | 17
RESISTOR KAPASITOR DAN
INDUKTOR
Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat arus
dalam suatu rangkaian listrik.
Sifat Resistor:
V
I
• Jika pada ujung-ujungnya dipasang tegangan, akan mengalirkan arus: R
• Jika dua buah resistor R1 dan R2 disusun secara seri, maka nilai resistansi
penggantinya adalah R1+R2 dan jika disusun secara paralel nilai resistansi
penggantinya adalah R1.R2/(R1+R2).
Kegunaan Resistor:
• Mengatur atau membatasi besarnya kuat arus yang lewat pada suatu
rangkaian.
• Membagi tegangan pada suatu rangkaian sehingga diperoleh suatu tegangan
yang besarnya sesuai dengan kebutuhan.
Gambar kiri: keadaan sebelum disisipi resistor, arus yang mengalir 2 mA, dan
gambar kanan: keadaan setelah disisipi resistor arus berkurang menjadi 1 mA,
Page | 18
dalam hal ini resistor sebagai pembatas arus. Sebelum disisipi resistor, hanya
terdapat titik potensial A (20 V), setelah disisipi resistor terdapat titik B (10V),
dalam hal ini resistor sebagai pembagi tegangan.
Spesifikasi resistor:
Setiap resistor selalu memiliki spesifikasi yang ditunjukkan oleh nilai resistansinya
dan nilai daya nominalnya (power rating).
Spesifikasi resistor umumnya ditulis dalam bentuk:
Nilai resistansi / Daya nominal
Contoh: 10 Ω/10 W
Spesifikasi di atas memiliki arti nilai resistansi dari resistor adalah 10 Ω dan
kemampuan resistor dalam menerima daya sebesar 10 W.
Jenis Resistor:
Berdasarkan bahan pembuatnya: resistor karbon, resistor jenis film, dan
resistor jenis lilit kawat (wirewound resistor)
Resistor karbon:
Page | 19
Resistor karbon terbuat dari campuran karbon
dan bahan isolator. Nilai hambatannya tergantung
pada perbandingan campuran antara kedua bahan itu.
Pada saat ini resistor karbon jarang digunakan karena
memiliki sifat-sifat yang kurang baik.
Resistor film:
Resistor jenis film terdiri atas 2 jenis: resistor
film karbon dan resistor film logam.
• Resistor film karbon paling banyak digunakan.
Terbuat dari karbon yang dilapiskan pada
batang isolator, dan nilai hambatannya
ditentukan oleh tebal serta panjang lapisan
karbon pada batang keramik. Untuk nilai
hambatan yang tinggi, lapisan karbon dibuat
berbentuk spiral.
• Resistor film logam terbuat dari logam tertentu
seperti nikel yang dilapiskan pada sebatang
keramik. Resistor ini banyak digunakan pada
alat-alat elektronika yang memerlukan
ketelitian tinggi seperti pada rangkaian alat-alat ukur.
Page | 20
Resistor wirewound:
Resistor ini terbuat dari kawat nikelin atau manganin
yang dililitkan pada bahan keramik atau porselin.
Kemampuan menerima daya dari resistor ini lebih
tinggi dari resistor film karbon maupun resistor film
logam dan dapat mencapai beberapa ratus watt.
resistor :
Resistor Variabel :
Merupakan resistor yang memiliki nilai tidak tetap. Resistor ini dapat berupa
wirewound atau karbon. (Potensiometer)
Simbol Resistor :
Resistor variabel
jenis wirewound Resistor variabel jenis
karbon
Page | 21
Resistor variabel
jenis kontrol geser Resistor variabel jenis
kontrol putar
• Rheostat
Adalah resistor variabel yang berfungsi untuk membatasi arus,
dipasang seri dengan sumber tegangan dan beban.
• Potensiometer
Potensiometer adalah resistor variabel yang berfungsi untuk
membagi tegangan, ujung-ujungnya dipasang paralel dengan
sumber tegangan.
Page | 22
Nilai resistansi variabel diperoleh di antara kaki
tengah dengan salah satu kaki pada ujung
kiri/kanan, sedangkan di antara ujung-ujung kaki
kanan dan kiri nilai resistansinya konstan.
Simbol LDR :
Page | 23
• Trimpot
Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan
energi listrik atau muatan listrik secara sementara.
Sifat Kapasitor:
• Dapat menyimpan dan mengosongkan muatan listrik.
• Tidak dapat mengalirkan arus searah.
• Dapat mengalirkan arus bolak-balik pada frekuensi tinggi.
• Untuk arus bolak-balik berfrekuensi rendah, kapasitor dapat menghambat
arus.
•
Page | 24
• Nilai kapasitansi pengganti susunan paralel:
Cp = C1 + C2 + C3 + ...dst
1 1 1 1
...dst
• Nilai kapasitansi pengganti susunan seri: C p C1 C 2 C3
• Jika dua buah kapasitor C1 dan C2 disusun secara paralel, maka nilai
kapasitansi penggantinya adalah C1 + C2 dan jika disusun secara seri nilai
kapasitansi penggantinya adalah C1.C2/(C1 + C2).
Jenis kapasitor :
Dibagi menjadi 2 berdasarkan bahan isolator yang digunakan beserta nilainya,yaitu :
• Kapasitor Tetap
Adalah kapasitor yang memiliki nilai konstan
• Kapasitor Polar:
memiliki kutub positif dan negatif, contoh
kapasitor elektrolit (ELCO) dan tantalum.
Simbol:
Page | 25
Kapasitor dibagi menjadi tiga berdasarkan kegunaannya:
Selain diatas ada juga jenis kapasitor yang lain yaitu kapasitor keramik, kapasitor elektrolit,
kapasitor kertas, kapasitor mika, kapasitor polyester, kapasitor tantalum, valco dan trimmer.
Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik adlaah kapasitor yang isolatornya dibuat dari keramik dan
mempunyai bentuk bulat tipis atau persegei berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain.
Kapasitor jenis ini tidak mempunyai arah atau polaritas, dapat dipasang bolak-balik
dalam rangkaian elektronika. Memiliki nilai kapasitor sekitar 1pF sampai dengan 0,01
μF.
Kapasitor Polyester
Kapasitor polyester adalah kapasitor yang isolatornya dibuat dari bahan polyester yang
memiliki bentuk persegi berwarna merah, coklat, hijau dan lainya. Kapasitor polyester
juga dapat dipasang terbalik di dalam rangkaian elektronika karena tidak mempunyai
polaritas arah.
Kapasitor Mika
Kapasitor mika yaitu kapasitor yang terbuat dari bahan mika. Jenis kapasitor ini dapat
dipasnag terbalik didalam rangkaian elektronika karena tidak memiliki polaritas arah.
Nilai kapasitasnya sekitar 50 pF sampai dengan 0,02 μF.
Kapasitor Elektrolit
Kapasitor elektrolit atau bisa disebut dengan Elco yaitu kapasitor yang terbuat dari
bahan elektrolit (semacam minyak kimia dengan beberapa zat pada lainnya), memiliki
bentuk seperti tabung atau silinder. Kapasitor elektrolik adalah kapasitor dengan nilai
kapasitas tinggi yaitu antara 02 μF sampai dengan 20.000 μF bahkan bisa melebihi.
Pemasangan kapasitor ini tidak boleh terbalik, karena bisa meledak dan memiliki
polaritas arah. Penggunaan kapasitor elektrolit banyak pada semua rangkaian elektronik
seperti pada amplifier, power supply dan sebagainya.
Kapasitor Tantalum
Kapasitor tantalum adalah kapasitor yang terbuat dari bahan logam tantalum, dapat
bekerja pada suhu tinggi dan mempunyai nilai kapasitansi tinggi. Berbentuk lebih kecil
dan mungil. Kapasitor jeni ini mempunyai polaritas arah dan bahan isolator yang berasal
Page | 26
dari elektrolit. Harga dari kapasitor ini juga terbilang mahal, biasanya digunakan pada
Handphone dan laptop.
Valco
Valco atau kepanjangan dari variable condensator adalah kapasitor yang dibuat dari
logam yang berukuran besar. Biasanya digunakan pada rangkaian radio untuk memilih
gelombang frekuensi. Memiliki nilai kapasitansi sekitar 100 pF sampai dengan 500 pF.
Trimmer
Trimmer adalah jenis kapasitor variable yang mempunyai bentuk lebih kecil sehingga
membutuhkan alat untuk bisa memutar poros pengaturannya. Trimmer berfungsi untuk
menempatkan pemilihan gelombang frekuensi didalam rangkaian elektronika.
Mempunyai nilai kapasitansi maksimal sampai 100 pF.
Page | 27
Induktor
Induktor adalah komponen listrik pasif yang dapat menyimpan energi dalam bentuk
medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melewatinya.
Sifat Induktor:
• Dapat mengalirkan arus searah (DC) dengan hambatan yang sangat kecil
atau dapat dianggap bersifat sebagai konduktor.
• Dapat meneruskan arus AC frekuensi rendah dengan hambatan yang sangat
kecil dan pada frekuensi tinggi induktor bersifat menghambat arus.
• Nilai induktansi pengganti dari susunan seri adalah:
Lp=L1+L2+L3+...dst
Seperti namanya, Iron Core Inductor adalah jenis induktor yang memiliki inti dengan bahan
besi. Besarnya inti besi yang digunakan pada sebuah induktor sangat bermacam-macam
tergantung kebutuhan.
Page | 28
2. Air Core Inductor
Dilihat dari namanya pasti anda sudah tahu bahwa Air Core Inductor adalah jenis induktor yang
menggunakan inti dengan bahan udara. Induktor jenis ini bisa disebut juga induktor tanpa inti.
Ferrite Core Inductor adalah jenis induktor yang menggunakan inti berbahan ferit. Induktor
yang satu ini banyak dijumpai di rangkaian-rangkaian elektronika yang cukup rumit.
Page | 29
Torroidal Core Inductor adalah jenis induktor yang memiliki bentuk melingkar atau O
menyerupai bentuk cincin atau bentik donat. Induktor jenis ini biasanya ada pada rangkaian
televisi.
Laminated Core Induction merupakan jenis induktor dengan inti yang terdiri dari beberapa jenis
logam. Beberapa jenis logam tersebut disambung secara paralel dengan sekat berbahan isolator.
6. Variable Inductor
Variable Inductor adalah jenis induktor yang besar kecilnya nilai induktansi dapat diatur sesuai
dengan keinginan. Biasanya induktor yang satu ini menggunakan bahan ferit.
Page | 30
FUNGSI INDUKTOR
Setelah anda mengetahui beberapa jenis induktor, pastinya anda juga penasaran dengan
fungsinya. Berikut ini adalah beberapa fungsi induktor dan penerapannya dalam rangkaian dan
alat-alat elektronika. Bagi anda yang penasaran, bisa simak langsung ulasan
belajarelektronika.net berikut.
BAB III
DIODA
Dioda atau penyearah (rectifier) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
Diode / rectifier pada dasarnya mempunyai dua elektroda yaitu anoda dan katoda.
Anoda disimbolkan dengan “P” yang merupakan kutub positif (+) sedangkan katoda
disimbolkan dengan “N” kutub negatif (-). Dengan demikian dioda sering disebut PN
junction
Page | 31
Depletion Region
Pada sambungan semikonduktor PN terdapat area yang
ternetralkan yang disebut lapisan deplesi (depletion Region).
Pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima
elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron
yang siap untuk bebas.
Fungsi Dioda
Berikut ini adalah fungsi dari dioda antara lain:
Dioda / rectifier ini memiliki fungsi untuk menghantarkan arus listrik pada saat bias
maju (forward bias) dan menghambat arus listrik pada saat bias balik (reverse
bias).
Forward Bias / Bias Maju
Bias maju atau forward bias terjadi ketika Anoda
dioda diberi tegangan positif dan Katoda dioda
diberi tegangan negatif. Kondisi depletion region
akan mengecil sehingga elektron disisi N (-)
dapat melompat ke hole disisi P (+).
Page | 32
Karakteristik Dioda
Tegangan dan arus dapat digambarkan dalam grafik berikut.
Untuk tegangan positif yaitu tegangan Forward, dimana arus
akan mengalir pada tegangan pemicu berapapun nilai arus
yang dihantarkan.
Sebaliknya untuk tegangan negatif dioda yaitu kondisi
reverse, dimana dioda tidak dapat mengalirkan arus sampai
mencapai tegangan breakdown, dimana dioda tidak lagi
dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan
deplesi.
1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
5. Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
6. Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda
(tanda gelang).
7. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
8. Jarum harus tidak bergerak.
**Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.
Page | 33
Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Digital
Pada umumnya Multimeter Digital menyediakan pengukuran untuk Fungsi Dioda, Jika tidak
ada, maka kita juga dapat mengukur Dioda dengan Fungsi Ohm pada Multimeter Digital.
Page | 34
7. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
8. Tidak terdapat nilai tegangan pada Display Multimeter.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah Rusak.
Catatan Penting :
Hal yang perlu diperhatikan disini adalah Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan
Multimeter Analog dan Multimeter Digital adalah terbalik. Perhatikan Posisi Probe Merah (+)
dan Probe Hitamnya (-).
Cara-cara pengukuran tersebut diatas juga dapat digunakan untuk menentukan Terminal mana
yang Katoda dan mana yang Terminal Anoda jika tanda gelang yang tercetak di Dioda tidak
dapat dilihat lagi atau terhapus (hilang).
Page | 35
RANGKAIAN PENYEARAH
RANGKAIAN PENYEARAH
Terdapat cara yang sangat sederhana untuk meningkatkan kuantitas keluaran positif
menjadi sama dengan masukan (100%). Ini dapat dilakukan dengan menambah satu
diode
pada rangkaian seperti terlihat pada gambar 8.2. Pada saat masukan berharga negatif
maka salah satu dari diode akan
dalam keadaan panjar maju sehingga memberikan keluaran positif.
Karena keluaran berharga positif pada satu periode penuh, maka rangkaian ini disebut
penyearah gelombang penuh. Anode pada masing-masing diode dihubungkan dengan ujung-
ujung rangkaian sekunder dari transformer. Sedangkan katode masing-
masing diode dihubungkan pada titik positif keluaran. Beban dari penyearah
Page | 36
dihubungkan antara titik katode dan titik center-tap (CT) yang dalam hal ini digunakan sebaga
referensi atau “tanah”.
Penyearah gelombang penuh model jembatan memerlukan empat buah diode. Dua
diode akan berkondusi saat isyarat positif dan dua diode akan berkonduksi saat isyarat
negatif. Untuk model penyearah jembatan ini kita tidak memerlukan transformator yang
memiliki center-
tap. Seperti ditunjukkan pada gambar 8.4, bagian masukan AC dihubungkan pada
sambungan D1-D2 dan yang lainnya pada D3-
D4. Katode D1 dan D3 dihubungkan
degan keluaran positif dan anode D2 dan D4 dihubungkan dengan keluaran negatif
(tanah). Misalkan masukan AC pada titik A berharga positif dan B berharga negatif,
maka diode D1 akan berpanjar maju dan D2 akan berpanjar mundur. Pada sambungan bawah
D4 berpanjar maju dan D3 berpanjar mundur. Pada keadaan ini elektron akan mengalir
dari titik B melalui D4 ke beban , melalaui D1 dan kembali ke titik A. Pada setengah periode
berikutnya titik A menjadi negatif dan titik B menjadi positif. Pada kondisi ini D2 dan D3
akan berpanjar maju sedangkan D1 dan D4 akan berpanjar mundur. Aliran arus dimulai
dari titik A melalui D2, ke beban, melalui D3 dan kembali ke titik B. Perlu dicatat di sini
bahwa apapun polaritas titik A atau B, arus yang mengalir ke beban tetap pada arah yang sama.
Pada berbagai sistem elektronik diperlukan sumber daya dengan keluaran ganda
sekaligus, positif dan negatif terhadap referensi (tanah). Salah satu bentuk rangkaian
penyearah gelombang penuh keluaran gand. Perhatikan bahwa keluaran berharga sama tetapi
mempunyai polaritas yang berkebalikan.
Diode D1 dan D2 adalah penyearah untuk bagian keluaran positif. Keduanya
dihubungkan dengan ujung transformer. Diode D3 dan D4 merupakan penyearah untuk
keluaran negatif. Titik keluaran positif
dan negatif diambil terhadap CT sebagai referensi atau tanah.
Misalkan pada setengah periode titik atas transformer berharga positif dan
bagian bawah berharga negatif. Arus mengalir lewat titik B melalui D4, RL 2 , RL 1 ,
D1 dan kembali ke terminal A transformator. Bagian atas dari RL
1 menjadi positif sedangkan bagian bawah R menjadi negatif.
Page | 37
RANGKAIAN POWER SUPPLY
Power supply atau yang juga dikenal dengan nama catu daya merupakan sebuah rangkaian
elektronika yang digunakan sebagai penyedia sumber energi listrik untuk perangkat-perangkat
elektronika dalam hal ini energi listrik tegangan DC.
Pada khayalak umum, nama power supply biasa dikenal dengan nama adaptor. Komponen
utama dari power supply pada umumnya antara lain :
Transformator atau trafo : sebagai penurun tegangan, misal tegangan AC 220 VAc
menjadi AC 12 VAc
Dioda : sebagai penyearah, dan sering digunakan dioda bridge (satu komponen terdiri
dari 4 komponen diode sebagai penyearah tegangan)
Kapasitor jenis ElCo (Elektrolit Condesator) : Sebagai filter atau penyaring guna
meredam tegangan ripple pada rangkaian power supply
Transistor : sebagai penstabil tegangan
Input yang diterima oleh rangkaian power supply berupa tegangan AC yang sudah diturunkan
tegangannya melalui transformator (trafo) contoh kasus tegangan PLN 220VAc menjadi
12VAc.
Setelah itu, terdapat dioda yang bertugas menyearahkan tegangan AC menjadi DC sehingga
dari 12VAC menjadi 12VDC.
Dari dioda terhubung ke kapasitor atau ElCo yang berperan sebagai penyaring tegangan ripple
yang masih bocor.
Dan terdapat transistor yang berfungsi sebagai penstabil tegangan, dan output dari tegangan
tersebut dapat dihubungkan ke perangkat elektronika lainnya.
Apabila menginginkan output yang bervariasi misalnya power supply dengan output tegangan
5 VDC, 12 VDC, maupun 12 VDC bisa dipilih keluaran dari output dengan sakelar switching
pada transformator.
Dikarenakan pada umumnya, transformator yang dijual pada pasaran terdapat beberapa
tegangan output sekaligus.
Sehingga mudah dalam menentukan akan kebutuhan tegangan DC yang akan digunaka
Page | 38
Rangkaian Versi 1
Berikut rangkaian power supply hasil Re-Draw saya sendiri, yang dapat anda gunakan atau
manfaatkan.
D1 – D4 : Dioda 1N4004
C1 : 47 μF/16V
C2 : 1000 μF/16V
R1 : 220 Ω
R2 : 820 Ω
T1 : A684
Input : output tegangan dari Trafo
Ouput : ke perangkat rangkaian elektronika
Catatan Penting :
Page | 39
Hal yang perlu diperhatikan dalam merangkai atau solder komponen pada PCB yaitu kaki –
kaki transistor, tidak boleh terbalik.
Dikarenakan apabila terjadi itu, maka transistor akan rusak dan tidak bisa digunakan lagi.
Sedangkan untuk ElCo atau kapasitornya, perlu diperhatikan akan kutub positif dan negatifnya,
melihat dari body komponen.
Selain itu yang tidak boleh terbalik lagi yaitu pemasangan dioda, pelu diperhatikan akan pita
yang terdapat body komponen.
Sedangkan untuk resistor dapat dipasang terbolak balik, dikarenakan tidak mempunyai kutub.
Rngkaian Versi 2
Pengembangan dari rangkaian power supply diatas, yaitu penggunaan 2 transistor dan VAR.
Berikut rangkaian power supply hasil Re-Draw saya sendiri, yang dapat anda gunakan ataupun
manfaatkan.
D1 – D4 : Dioda 1N4004
C1 : 1000 μF/16V
C2 : 10 μF/16V
R1 : 1 KΩ
Page | 40
R2 : 10 KΩ
R3 : 4.7 KΩ
R4 : 2.7 KΩ
R5 : 330 Ω
T1 : BC182
T2 : TIP31
VAR : 10 KΩ
LED 3mm merah
Input : output tegangan dari Trafo
Ouput : ke perangkat rangkaian elektronika
Perbedaan yang mencolok antara power supply ver.1 dan ver.2 yaitu dalam hal pengaturan
output tegangan.
Pada versi 1 tanpa ada potensiometer yang dapat mengatur variasi tegangan keluaran,
sedangkan versi 2 menggunakan potensiometer yang dapat diatur variasi tegangan keluaran
berdasarkan kebutuhan.
Untuk pengecekan output tegangan, dapat digunakan voltmeter untuk mengatur output yang
akan dibutuhkan dengan memutar Variable Resistor yang terpasang.
DAFTAR PUSTAKA
http://zonaelektro.net/resistor-tetap-fix-resistor/
https://www.ruangguru.co.id/kapasitor-pengertian-dan-jenis-jenisnya-terlengkap/
https://rumus.co.id/dioda/#Pengertian_Dioda
http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-konduktor.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Induktor
Page | 41
Page | 42