Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian sensor
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis,
magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan
untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor
cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.

B. Jenis Sensor
Jenis sensor secara garis besar bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Sensor fisika
2. Sensor Kimia

Sensor fisika adalah sensor yang mendeteksi suatu besaran berdasarkan hokum-hukum
fisika. Yang termasuk kedalam jenis sensor fisika yaitu :

1. Sensor cahaya
2. Sensor suara
3. Sensor suhu
4. Sensor gaya
5. Sensor percepatan

Sensor kimia adalah sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah
besaran kimi menjadi besaran listrik. Biasanya ini melibatkan beberapa reaksi kimia. Yang
termasuk kedalam jenis sensor kimia yaitu :

1. Sensor PH
2. Sensor Gas
3. Sensor oksigen
4. Sensor Ledakan
5. dll

C. Macam-macam Sensor

1. Sensor cahaya
Sensor cahaya, seperti namanya sensor ini digunakan terhadap objek-objek yang
memiliki bentuk warna atau cahaya, yang diubah menjadi daya yang berbeda-beda.
Sensor cahaya terdiri dari 3 macam kategori:
 Fotovoltaic, prosedur kerja dari sensor ini yaitu, mengubah energi sinar langsung
menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan
pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan.
 Fotokonduktif (fotoresistif ), sensor ini memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada sel-selnya. prinsip kerjanya, semakin tinggi intensitas cahaya yang
terima sensor, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya.
 Fotolistrik, sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan
posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target
pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.

Berikut ini merupakan beberepa contoh dari sensor cahaya:

a. LDR (Light Dependent Resistor)


Sensor ini berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik.
Prinsip kerja dari LDR  (Light Dependent Resistor) yaitu, semakin tinggi intensitas
cahaya yang mengenai permukaan LDR (Light Dependent Resistor) maka hambatan
listrik yang dihasilkan semakin besar, dan sebaliknya. Sensor ini dapat
diimplementasikan dalam pembuatan lampu otomatis. Lampu yang secara otomatis
hidup dimalam hari, dan mati disiang hari. Lampu hidup dikarenakan intensitas cahaya
yang terbaca oleh sensor sangatlah minim, dan sebaliknya.
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang
nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang
diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai
Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi
LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima
sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi
gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang
diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ)
pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.
LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka
cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai
sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter
Kamera, Alarm dan lain sebagainya.
a) Bentuk dan Simbol LDR

b) Cara Mengukur LDR (Light Dependent Resistor) dengan Multimeter


Alat Ukur yang digunakan untuk mengukur nilai hambatan LDR adalah
Multimeter dengan fungsi pengukuran Ohm (Ω). Agar Pengukuran LDR akurat, kita
perlu membuat 2 kondisi pencahayaan yaitu pengukuran pada saat kondisi gelap
dan kondisi terang. Dengan demikian kita dapat mengetahui apakah Komponen LDR
tersebut masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.

Mengukur LDR pada Kondisi Terang


 Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
 Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR
(tidak ada polaritas)
 Berikan cahaya terang pada LDR
 Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR pada
kondisi terang akan berkisar sekitar 500 Ohm.

Mengukur LDR pada Kondisi Gelap


 Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
 Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR
(tidak ada polaritas)
 Tutup bagian permukaan LDR atau pastikan LDR tidak mendapatkan cahaya
 Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR di kondisi
gelap akan berkisar sekitar 200 KOhm.

b. Fotodiode

Fotodiode ini berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi


konduktivitas dioda. Fotodiode sejenis dengan dioda pada umummya, perbedaannya
pada fotodiode ini adalah dipasangnya sebuah lensa pemfokus sinar untuk
memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”.
Prinsip kerja : Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” menyebabkan
sebuah elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron berpindah ke
luar dari valensi band meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron
bebas dan hole. Contoh produk yang menggunakan sensor Fotodiode, mungkin
kawan_kawan sudah tahu tentang robot yang satu ini, Line Follower atau lebih
jelasnya Line Tracer. Sensor Fotodiode digunakan untuk menerima input perbedaan
warna dari objek garis yang dipantulkan oleh pancaran lampu LED, sehingga Line
Tracer dapat melaju dengan tepat melewati garis.

c. Fototransistor
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor.
Fototransistor sejenis dengan transistor pada umummya. Perbedaannya terletak pada,
fototransistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk
memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”.
2. Sensor Tekanan
Sensor tekanan sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan
kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar
penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah
akibat perubahan panjang dan luas penampangnya. Contoh produk yang
menggunakan sensor Tekanan, seperti: Alat untuk mendeteksi tekanan darah orang
dewasa secara otomatis. Alat tersebut dilakukan dengan manset yang dipasang di
lengan pasien, kemudian dipompa sampai pada tekanan tertentu yang selanjutnya
baru dilakukan pengukuran tekanan darah.

3. Sensor Proximity
Proximity sensor atau yang disebut “ sensor jarak” adalah sebuah sensor yang
mampu mendeteksi keberadaan benda yang berada didekatnya tanpa melakukan
kontak fisik secara langsung. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state
yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan
korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi
penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan
suatu mekanis saklar. Contoh pemanfaatan dari sensor Proximity yaitu pada
Smartphone yang pada proses pengaplikasiannya menggunakan teknik Air Gesture.
Dimana penggunanya dapat melakukan manajemen akses ke smartphone tanpa
melakukan kontak fisik ke layar smartphone.
4. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara,
dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya
kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu
antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara
tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang
memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat,
cair, butiran maupun tekstil. Banyak produk-produk yang pada pemrosesannya
menggunakan sensor Ultrasonik. Misalnya: pada Robot KRCI (kontes robot cerdas
indonesia) tergolong semua kontestan menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga
robot dapat melalui rintangan dengan tidak menyentuh objek-objek yang berada
disekitarnya.

5. Sensor Kecepatan (RPM)

Sensor kecepatan atau velocity sensor adalahsuatu sensor yang dipakai untuk
mendeteksi kecepatan gerak benda guna selanjutnya diolah kedalam format sinyal
elektrik. Dalam kenyataannya ada sejumlah sensor yang dipakai untuk sekian banyak 
keperluan ini, sensor-sensor itu diantaranya:
 Tachometer dan Stroboscope
 Kabel Piezoelectric
 Muzzle velocity
 Encoder Meter

Cara Kerja Sensor Kecepatan :


Proses penginderaan sensor kecepatan adalahproses kebalikan dari sebuah
motor, dimana sebuah poros/object yang berputar pada suatui generator bakal
menghasilkan sebuah tegangan yang seimbang dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar tidak jarang pula diukur dengan memakai sensor yang
mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul ketika medan magnetis terjadi.
Lalu tegangan ini di kirim ke ECM.

Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu


motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan
menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera
pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi. Contohnya pada
alat pengukur kecepatan speedometer. Alat tersebut mengukur kecepatan laju
motor dalam kilometer perjam.

6. Sensor Magnet

Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh
medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti
layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di
sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas
dari debu, kelembapan, asap ataupun uap. Implementasi dari alat ini seperti,
Pengukuran medan magnet berbasis komputer terdiri dari sensor medan magnet
UGN3503, Op-Amp LM358 dan ADC 0804. Prinsip kerja alat adalah mendekatkan
magnet pada sensor. Keluaran sensor berupa tegangan akan dikuatkan oleh op-amp
agar dapat diproses oleh ADC. Selanjutnya tegangan dikonversi oleh ADC menjadi data
digital, kemudian diolah oleh komputer dengan program visual basic dan hasilnya
ditampilkan pada PC.

7. Sensor Penyandi (Encoder)


Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau
putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari
suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama,
Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk
masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang
diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk
masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian,
lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga
membentuk suatu pengkodean  dalam susunan tertentu. Contoh
pengimplementasiannya yaitu sensor ini dapat dibuat menjadi suatu sistem yang dapat
menghitung kekuatan gempa bumi dengan menggunakan sensor incremental rotary
encoder dan diolah oleh mikrokontroler.

8. Sensor Suhu
Sensor Suhu atau Temperature Sensors ialah suatu komponen yang dapat
mengolah besaran panas menjadi besaran listrik sampai-sampai dapat mendeteksi
fenomena perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu mengerjakan
pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang didapatkan oleh sebuah
obyek sampai-sampai memungkinkan anda untuk memahami atau mendeteksi
fenomena perubahan-perubahan suhu itu dalam format output Analog maupun
Digital. Sensor Suhu pun adalahdari family Transduser.

Contoh peralatan-peralatan listrik maupun elektronik yang memakai Sensor


Suhu diantaranya laksana Thermometer Suhu Ruangan, Thermometer Suhu Badan,
Rice Cooker, Kulkas, Air Conditioner (Pendingin Ruangan) dan masih tidak sedikit lagi.
9. Flow Meter Sensor
Flow meter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur laju aliran atau
Jumlah sebuah fluida yeng bergerak mengalir dalam sebuah pipa tertutup atau
drainase terbuka laksana channel atau sungai atau parit atau gorong-gorong. Difinisi
flow meter itu sebagai di finisi flow meter sangat sederhana dan cocok dengan
peradaban tekhnology faedah dari flow meter telah dikenal dan berkembang pesat
cocok dengan tujuan, guna dan faedah pemasangan flow meter. Jenis fluida yang
melewati atau diukur oleh flow meter dapat berupa sekian banyak  macam serta
spesifikasi cairan, gas maupun solid laksana air mium, air limbah, air lumpur, susu,
madu, kecap, ciaran kimia, air gula, adonan kue, concrete, powder, biji bijian dan lai
lain..
Pada aplikasinya flow meter tidak sedikit digunakan guna mengukur karakter
aliran baik berupa kecepatan aliran, kapasitas aliran maupun volumenya atau dapat
juga di hitung mass flow nya yang berupa berat fluida. Pemilihan jenis serta model
dari flow meter tergantung pada aplikas yang di sesuaikan dengan tujuan, manfaat,
tingkat kendala instalasi serta akurasi yang di inginkan. Karena itu diperlukan
rekayasa pemasangan flow meter supaya didapatkan guna yang optimal, supaya
sesuai dengan investasi yang dikeluarkan.

10. Flame sensor


Flame sensor adalahsensor yang mempunyai faedah sebagai pendeteksi nyala
api yang dimana api itu mempunyai panjang gelombang antara 760nm – 1100nm.
Sensor ini memakai infrared sebagai tranduser dalam mensensing situasi nyala api.
Dalam banyak sekali pertandingan persaingan robot, pendeteksian bakal nyala api
misalny lilin masih tetap jadi di antara aturan yang umum dalam kompetensi lomba
yang tidak bakal pernah ditinggalkan. Dikarena itulah sensor ini memiliki peran yang
vital yang bermanfaat sebagai “mata” untuk robot dalam menuntaskan tugasnya
mengejar posisi nyala api.
Biasanya dipakai pada persaingan robot Cerdas Indonesia atau KRCI baik berbentuk
laba-laba maupun laksana tank. Selain tersebut sensor ini tidak jarang juga dipakai
untuk mendeteksi api pada ruangan di perkantoran, apartemen, maupun di
perhotelan. Suhu normal pembacaan normal sensor ini yakni pada 25 – 85°C dengan
besar sudut pembacaan pada 60°.

Anda mungkin juga menyukai