Anda di halaman 1dari 12

Nama : Rahmat

Nim : 19640009

Prodi : Teknik Mesin

Mata Kuliah : Pengukuran Teknik

TUGAS

Soal :

1. Apa bedanya sensor dan transduser ?


2. Sebutkan macam – macam sensor yang sering digunakan !
3. Apa defenisi dari :
a. Sensor
b. Transduser
4. Sebutkan macam – macam transduser !
5. Dalam rangkaian apa saja sensor digunakan !

Jawab :

1) Perbedaan Sensor dan Transduser


Sensor adalah sebuah perangkat yang merasakan gejala-gejala perubahan
besaran keadaan di sekitar lingkungan. Perubahan besaran keadaan tersebut dapat
berupa keadaan fisika dan kimia seperti besaran listrik, suhu atau temperatur,
cahaya, tekanan, dan jarak yang kemudian sensor mengubahnya menjadi menjadi
sinyal yang dapat dibaca oleh instrumen atau pengguna.
Transduser yaitu berasal dari kata transducere yang dalam bahasa Latin
berarti mengubah. Transduser juga merupakan perangkat fisik, yang mengubah
energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Transduser adalah perangkat yang
terhubung ke sensor untuk mengubah besaran keadaan yang diukur menjadi sinyal
listrik standar seperti 0-5 VDC, 0-10 VDC, -10 sampai +10 VDC, 0-20 mA, 4-20
mA, dan lain-lain.Adapun perbedaan sensor dan transduser yaitu :
a. Sensor memerlukan komponen lain untuk menghasilkan tegangan,
sedangkan transduser tidak.
b. Sensor mengubah besaran fisik menjadi besaran listrik, sedangkan
transduser mengubah bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain.
c. Sensor merupakan salahsatu bagian dari transduser, sedangkan transduser
bukan bagian dari sensor.

2) Jenis Sensor

Jenis sensor secara garis besar bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

A. Sensor fisika
B. Sensor Kimia

a) Sensor fisika
Sensor fisika adalah sensor yang mendeteksi suatu besaran berdasarkan
hukum-hukum fisika. Yang termasuk kedalam jenis sensor fisika yaitu :

1) Sensor cahaya
Sensor cahaya terdiri dari 3 macam kategori:

a) Fotovoltaic, prosedur kerja dari sensor ini yaitu, mengubah energi sinar
langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan
menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan.
b) Fotokonduktif (fotoresistif ), sensor ini memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada sel-selnya. Prinsip kerjanya, semakin tinggi intensitas
cahaya yang terima sensor, maka akan semakin kecil pula nilai
tahanannya.
c) Fotolistrik, sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena
perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser)
ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya
dan penerima.

Berikut ini merupakan beberepa contoh dari sensor cahaya:

• LDR (Light Dependent Resistor)


Sensor ini berfungsi untuk mengubah itensitas
cahaya menjadi hambatan listrik. Prinsip kerja dari
LDR (Light Dependent Resistor) yaitu, semakin
tinggi intensitas cahaya yang mengenai permukaan
LDR (Light Dependent Resistor) maka hambatan listrik yang dihasilkan semakin
besar, dan sebaliknya. Sensor ini dapat diimplementasikan dalam pembuatan
lampu otomatis. Lampu yang secara otomatis hidup dimalam hari, dan mati
disiang hari. Lampu hidup dikarenakan intensitas cahaya yang terbaca oleh sensor
sangatlah minim, dan sebaliknya.

• Fotodiode
Fotodiode ini berfungsi untuk mengubah intensitas
cahaya menjadi konduktivitas dioda. Fotodiode sejenis
dengan dioda pada umummya, perbedaannya pada
fotodiode ini adalah dipasangnya sebuah lensa pemfokus
sinar untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”.

Prinsip kerja : Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn”
menyebabkan sebuah elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Elektron berpindah ke luar dari valensi band meninggalkan hole sehingga
membangkitkan pasangan elektron bebas dan hole. Contoh produk yang
menggunakan sensor Fotodiode, mungkin kawan_kawan sudah tahu tentang robot
yang satu ini, Line Follower atau lebih jelasnya Line Tracer. Sensor Fotodiode
digunakan untuk menerima input perbedaan warna dari objek garis yang
dipantulkan oleh pancaran lampu LED, sehingga Line Tracer dapat melaju dengan
tepat melewati garis.

• Fototransistor
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya
menjadi konduktivitas transistor. Fototransistor
sejenis dengan transistor pada umummya.
Perbedaannya terletak pada, fototransistor dipasang
sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk
memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”.

2) Sensor Tekanan
Sensor tekanan sensor ini memiliki transduser
yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah
tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar
penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar
(transduser) yang berubah akibat perubahan panjang
dan luas penampangnya. Contoh produk yang
menggunakan sensor Tekanan, seperti: Alat untuk mendeteksi tekanan darah
orang dewasa secara otomatis. Alat tersebut dilakukan dengan manset yang
dipasang di lengan pasien, kemudian dipompa sampai pada tekanan tertentu yang
selanjutnya baru dilakukan pengukuran tekanan darah.

3) Sensor Proximity

Proximity sensor atau yang disebut “ sensor jarak”


adalah sebuah sensor yang mampu mendeteksi
keberadaan benda yang berada didekatnya tanpa
melakukan kontak fisik secara langsung. Biasanya
sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang
terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan
korosif yang berlebihan.

Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek


yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.
Contoh pemanfaatan dari sensor Proximity yaitu pada Smartphone yang pada
proses pengaplikasiannya menggunakan teknik Air Gesture. Dimana penggunanya
dapat melakukan manajemen akses ke smartphone tanpa melakukan kontak fisik ke
layar smartphone.

4) Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara, dimana sensor ini
menghasilkan gelombang suara yang kemudian
menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu
sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara
dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah
berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya.

Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran
maupun tekstil. Banyak produk-produk yang pada pemrosesannya menggunakan
sensor Ultrasonik. Misalnya: pada Robot KRCI (kontes robot cerdas indonesia)
tergolong semua kontestan menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga robot dapat
melalui rintangan dengan tidak menyentuh objek-objek yang berada disekitarnya.
5) Sensor percepatan
Sensor kecepatan atau velocity sensor adalah
suatu sensor yang dipakai untuk mendeteksi kecepatan
gerak benda guna selanjutnya diolah kedalam format
sinyal elektrik. Dalam kenyataannya ada sejumlah
sensor yang dipakai untuk sekian banyak keperluan
ini, sensor-sensor itu diantaranya:

➢ Tachometer dan Stroboscope


➢ Kabel Piezoelectric
➢ Muzzle velocity
➢ Encoder Meter

Proses penginderaan sensor kecepatan adalahproses kebalikan dari


sebuah motor, dimana sebuah poros/object yang berputar pada suatui generator
bakal menghasilkan sebuah tegangan yang seimbang dengan kecepatan putaran
object. Kecepatan putar tidak jarang pula diukur dengan memakai sensor yang
mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul ketika medan magnetis terjadi.
Lalu tegangan ini di kirim ke ECM.

Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari


suatu motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan
menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera
pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi. Contohnya pada
alat pengukur kecepatan speedometer. Alat tersebut mengukur kecepatan laju motor
dalam kilometer perjam.
6) Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga relai
buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan
magnet dan akan memberikan perubahan kondisi
pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua
kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya
medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap
ataupun uap. Implementasi dari alat ini seperti, Pengukuran medan magnet berbasis
komputer terdiri dari sensor medan magnet UGN3503, Op-Amp LM358 dan ADC
0804. Prinsip kerja alat adalah mendekatkan magnet pada sensor.

Keluaran sensor berupa tegangan akan dikuatkan oleh op-amp agar dapat
diproses oleh ADC. Selanjutnya tegangan dikonversi oleh ADC menjadi data
digital, kemudian diolah oleh komputer dengan program visual basic dan hasilnya
ditampilkan pada PC.

7) Sensor Penyandi (Encoder)


Sensor Penyandi (Encoder) digunakan
untuk mengubah gerakan linear atau putaran
menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran
memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor
ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi,
yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu
dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang
kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi
kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja yang
sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak
yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.
Contoh pengimplementasiannya yaitu sensor ini dapat dibuat menjadi suatu
sistem yang dapat menghitung kekuatan gempa bumi dengan menggunakan sensor
incremental rotary encoder dan diolah oleh mikrokontroler.

8) Sensor Suhu

Sensor Suhu atau Temperature Sensors ialah suatu


komponen yang dapat mengolah besaran panas menjadi
besaran listrik sampai-sampai dapat mendeteksi
fenomena perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor
suhu mengerjakan pengukuran terhadap jumlah energi
panas/dingin yang didapatkan oleh sebuah obyek sampai-sampai memungkinkan
anda untuk memahami atau mendeteksi fenomena perubahan-perubahan suhu itu
dalam format output Analog maupun Digital. Sensor Suhu pun adalahdari family
Transduser.

Contoh peralatan-peralatan listrik maupun elektronik yang memakai Sensor


Suhu diantaranya laksana Thermometer Suhu Ruangan, Thermometer Suhu Badan,
Rice Cooker, Kulkas, Air Conditioner (Pendingin Ruangan) dan masih tidak sedikit
lagi.

9) Flow Meter Sensor


Flow meter adalah alat ukur yang dipakai untuk
mengukur laju aliran atau Jumlah sebuah fluida yeng
bergerak mengalir dalam sebuah pipa tertutup atau
drainase terbuka laksana channel atau sungai atau parit
atau gorong-gorong. Difinisi flow meter itu sebagai di
finisi flow meter sangat sederhana dan cocok dengan
peradaban tekhnology faedah dari flow meter telah dikenal dan berkembang pesat
cocok dengan tujuan, guna dan faedah pemasangan flow meter. Jenis fluida yang
melewati atau diukur oleh flow meter dapat berupa sekian banyak macam serta
spesifikasi cairan, gas maupun solid laksana air mium, air limbah, air lumpur, susu,
madu, kecap, ciaran kimia, air gula, adonan kue, concrete, powder, biji bijian dan
lai lain..

Pada aplikasinya flow meter tidak sedikit digunakan guna mengukur karakter
aliran baik berupa kecepatan aliran, kapasitas aliran maupun volumenya atau dapat
juga di hitung mass flow nya yang berupa berat fluida. Pemilihan jenis serta model
dari flow meter tergantung pada aplikas yang di sesuaikan dengan tujuan, manfaat,
tingkat kendala instalasi serta akurasi yang di inginkan. Karena itu diperlukan
rekayasa pemasangan flow meter supaya didapatkan guna yang optimal, supaya
sesuai dengan investasi yang dikeluarkan.

10) Flame sensor


Flame sensor adalah sensor yang mempunyai
fungsi sebagai pendeteksi nyala api yang dimana api
itu mempunyai panjang gelombang antara 760nm –
1100nm. Sensor ini memakai infrared sebagai
tranduser dalam mensensing situasi nyala api.
Dalam banyak pertandingan persaingan robot,
pendeteksian bakal nyala api misalnya lilin masih
tetap jadi di antara aturan yang umum dalam kompetensi lomba yang tidak bakal
pernah ditinggalkan. Dikarena itulah sensor ini memiliki peran yang vital yang
bermanfaat sebagai “mata” untuk robot dalam menuntaskan tugasnya mengejar
posisi nyala api.

Biasanya dipakai pada persaingan robot Cerdas Indonesia atau KRCI baik
berbentuk laba-laba maupun laksana tank. Selain tersebut sensor ini tidak jarang
juga dipakai untuk mendeteksi api pada ruangan di perkantoran, apartemen,
maupun di perhotelan. Suhu normal pembacaan normal sensor ini yakni pada 25 –
85°C dengan besar sudut pembacaan pada 60°.
11) Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)

Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk merasakan dan


menentukan orientasi dengan bantuan gravitasi bumi. Perbedaan utama antara
Sensor Akselerometer dan Giroskop adalah bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi
di mana akselerometer tidak bisa.

12) Sensor Kelembaban (Humidity Sensor)

Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor merupakan sensor yang


digunakan untuk mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi. Pengukuran Tingkat
Kelembaban ini sangat penting untuk pengamatan lingkungan di suatu wilayah,
diagnosa medis ataupun di penyimpanan produk-produk yang sensitif.

13) Sel Beban (Load Cell)

Sel Beban atau Load Cell adalah jenis sensor yang digunakan untuk
mengukur berat. Input dari Load Cell ini adalah gaya atau tekanan sedangkan
outputnya adalah nilai tegangan listrik. Ada beberapa jenis Load Cell, diantaranya
adalah Beam Load Cell, Single Point Load Cell dan Compression Load Cell.
b) Sensor kimia
Sensor kimia adalah sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia
dengan cara mengubah besaran kimi menjadi besaran listrik. Biasanya ini
melibatkan beberapa reaksi kimia. Yang termasuk kedalam jenis sensor kimia
yaitu :
▪ Sensor PH
▪ Sensor Gas
▪ Sensor oksigen
▪ Sensor Ledakan
3) Definisi sensor dan transduser yaitu :

a. Sensor sering didefinisikan sebagai perangkat yang menerima dan


menanggapi sinyal atau stimulus. Definisi terlihat cukup luas, contoh saja
mata manusia yang kemudian dapat digunakan untuk memicu suatu
tindakan tertentu.
b. Transduser dapat pula didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat
mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain. Bagian masukan dari
transduser disebut sensor, karena bagian ini dapat mengindra suatu
kuantitas fisik tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain.

4) Macam – macam tranduser yaitu :

a. Transducer Temperatur Semikonduktor, yaitu transducer yang


menghasilkan tegangan tertentu sesuai dengan perubahan suhu dan
transducer yang menghasilkan arus tertentu.
b. Transducer Strain Gage adalah salah satu transducer yang banyak
dipakai untuk mendeteksi dan mengukur gaya, beban, torsi, dan tegangan.
c. Transducer Perubahan Posisi, Jenis transducer yang banyak digunakan
untuk mendeteksi perubahaan posisi adalah Linear Paralel Differential
Transformer (LVDT). Transducer ini bekerja berdasarkan prinsip kerja
transformator.
d. Transducer Tekanan digunakan untuk mengukur dan mengendalikan
tekanan, seperti tekanan cairan atau gas. Untuk mengubah tekanan menjadi
perubahan posisi diperlukan sebuah kantong atau diafragma.
e. Transducer Kapasitif, Sebuah transducer kapasitif adalah variabel
kapasitor yang kapasitansinya berubah karena kondisi fisik misalnya
tinggi cairan, jenis cairan kimia, tekanan, dan ketebalan atau vibrasi.
f. Transducer Kelembaban, Lembap berarti kondisi yang terdiri dari udara
dan uap air. Tingkat kelembapan ditentukan oleh perbandingan antara
persentase uap air di udara.
g. Transducer Elektromagnet, Piranti sensor Hall Effect (Efek Hall)
menghasilkan tegangan keluaran yang ditimbulkan karena medan magnet.

5) Penggunaan Rangkaian Sensor


Sensor pada umumnya sering dipakai untuk mendeteksi sesuatu disaat
melakukan pengendalian ataupun pengukuran. Jenis – jenis rangkaian sensor
dalam prakteknya dilapangan pada umumnya adalah berupa sensor cahaya,
sensor suhu, dan sensor tekanan.
a. Foto voltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi
sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada
dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika
ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan
elektron antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang
kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari penuh.
b. Sensor suhu dengan thermistor merupakan sensor suhu yang sangat
mudah untuk digunakan, karakteristik dari thermistor akan beruba
resistansinya atau tahanannya ketika terjadi perubahan suhu
disekitarnya.
c. Sensor tekanan, Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah
tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. kurang ketegangan didasarkan
pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas
penampang.

Anda mungkin juga menyukai