Anda di halaman 1dari 40

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

KARAKTERISTIK DIODA DAN PENYEARAH GELOMBANG

LAPORAN PRAKTIKUM

MUHAMAD HAFIZ
G1D021030

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
2
3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dioda adalah jenis perangkat elektronik dengan dua kutub yang
menyearahkan arus. Kombinasi dan semikonduktor membentuk komponen ini,
yang masing-masing menerima doping unik (bahan tambahan) dan bahan
penghantar listrik. Konstruksi dasar di sini adalah dua katoda kutub yang terbuat
dari pemandu, yang masing-masing dihubungkan dengan semikonduktor silikon
tipe-p dan silikon tipe-n. Katoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon
jenis n, dimana elektron yang terkandung lebih banyak, dan anada adalah
elektroda yang terhubung dengan silikon p. Pertemuan antara silikon n dan silikon
p akan membentuk suatu batas yang disebut titik temu P-N. Bahan semikonduktor
yang digunakan umumnya silikon atau germanium. Dengan memperkenalkan
suatu zat dengan kurang dari empat elektron valensi (misalnya: Boron) dan
semikonduktor tipe-n dibuat dengan menambahkan bahan yang memiliki banyak
elektron valensi.

Operasi dioda dapat diringkas dalam tiga istilah sederhana: ketika tidak
ada tegangan (tidak bias), ketika ada tegangan positif (bias maju), dan ketika ada
tegangan negatif (bias mundur). Di wilayah P-N Junction, batas medan listrik
akan berkembang jika tidak ada tegangan yang diterapkan. Ini dimulai dengan
proses difusi, yang melibatkan transfer muatan elektron dari sisi n ke sisi p.
Elektron ini akan berada di wilayah yang dikenal sebagai lubang di sisi p. Ion

4
positif akan terbentuk di sisi n sebagai akibat dari perpindahan elektron ini,
sedangkan lubang yang diisi elektron akan membentuk ion negatif di sisi p.

Dengan melakukan beberapa percobaan dan mempelajari prinsip kerja dan


keuntungan dari masing-masing variasi penyearah gelombang, serta mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik dioda, Anda akan
memperoleh pemahaman tentang karakteristik dioda dan penyearah gelombang,
penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh, gelombang
jembatan penuh, dan penapis.

1.2 Tujuan
Pratikum ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Praktikan dapat memehami karateristik dari beberapa jenis diode.


2. Praktikan dapat memehami bagaimana cara memperoleh karakteristik dari
dioda.
3. Praktikan dapat memehami prinsip kerja dan manfaat dari peyearah setengah
gelombang, gelombang penuh dengan center tap, dan gelombang penuh
dengan dioda bridge.
4. Praktikan mampu merancang rangkaian penyearah setengah gelombang,
gelombang penuh dengan center tap, dan gelombang penuh dengan dioda
bridge.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasrkan tujuan tersebut, maka rumusan masalah dari praktikum ini
antara lain:

1. Bagaimana cara memahami karakteristik dari beberapa jenis dioda?


2. Bagaimana memahami cara memperoleh karakteristik dari dioda?
3. Bagaimana cara memahami prinsip kerja dan manfaat dari penyearah
setengah gelombang, gelombang penuh dengan center tap, dan gelombang
penuh dengan dioda bridge?
4. Bagaimana memahami cara perancangan rangkaian penyearah setengah
gelombang, gelombang penuh dengan center tap, dan gelombang penuh
dengan dioda bridge?

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


2.1.1 Karakteristik Dioda
Pada dasarnya, dioda terbentuk dari dua komponen, yaitu komponen tipe-n
dan komponen tipe-p. Ketika kedua komponen tersebut digabungkan maka akan
terbentuk sebuah semi konduktor yang memiliki sifat p-n intersection. Sifat dari
p-n intersection ini pada hakekatnya adalah sebuah penyearah arus yang melewati
dioda. Maka dari itu secara garis besar diode berfungsi sebagai jembatan satu
arah. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1, P-N intersection memuat tiga
daerah, yaitu daerah p, daerah n dan sebuah daerah kecil yang melebar beberapa
mikrometer ke salah satu sisinya yang disebut daerah deplesi.
Daerah deplesi atau daerah transisi adalah daerah yang sangat tipis dekat
sambungan antara semikonduktor tipe p dan semikonduktor tipe n pada sebuah
diode. Daerah ini dapat membangkitkan pembawa muatan minoritas saat terdapat
cukup energi termal untuk membangkitkan pasangan lubang-elektron. Salah satu
dari pembawa muatan minoritas ini, misalnya elektron pada tipe-p, akan
mengalami pengaruh dari expositions penolakan elektron difusi dari tipe-n.
Dengan individualized structure lain elektron minoritas ini akan ikut tertarik ke
semikonduktor tipe-n. Gerakan pembawa muatan akibat pembangkitan termal ini
lebih dikenal sebagai drift. Situasi akan stabil saat arus difusi sama dengan arus
float. Pada daerah sambungan/daerah diplesi yang sangat tipis terjadi
pengosongan pembawa muatan mayoritas akibat terjadinya difusi ke sisi yang

6
lain. Hilangnya pembawa muatan mayoritas di daerah ini meninggalkan lapisan
muatan positip di daerah tipe-n dan lapisan muatan negatif di daerah tipe-p.
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu
arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih terkenal dengan
diode intersection. Struktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah
sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N.
Semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikonduktor tipe N berperan
sebagai
katoda. Dengan struktur seperti ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.
Berdasasarkan fungsinya, dioda dibagimenjadi lima jenis, yaitu dioda
penyearah, Light Emiting diode (Drove), Dioda Zener, Dioda caghaya
(Photograph Diode), Dioda Varactor dan dioda SRC. Dioda penyearah adalah
jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah
tegangan/arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac
menjadi dc. Dioda Zener merupakan dioda intersection P dan N yang terbuat dari
bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Guideline Diode yang
bekerja pada daerah turn around (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar
mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan
komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan
struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping yang
lebih banyak pada sambungan P dan N. Pada Zener bisa terjadi pada angka
puluhan dan satuan volt yang mana skema p-n junction bahan semikonduktor
dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1.

7
Gambar 2.1 Skema P-N Junction Pada Bahan Semikonduktor

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan Strong State Light yang
merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga
dikategorikan pada keluarga Optoelectronic. Bahan dasar yang digunakan dalam
pembuatan Drove adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida
Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (Hole), bahan ini memancarkan
cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya
infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan
bahan Hole memancarkan cahaya merah atau hijau.Seperti halnya piranti
elektronik lainnya , Drove mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan
majunya dibedakan atas jenis warna Sedangkan besar arus maju suatu Drove
standard adalah sekitar 20 Mama. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka
pengujian Drove ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber
tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan
elektrodanya.
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah turn around, jadi hanya arus bocor
saja yang melewatinya. Dalam keadaan gelap, arusyang mengalir sekitar 10 An
untuk dioda cahaya dengan bahandasar germanium dan 1A untuk bahan silikon.
Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena
dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakinkuat cahaya yang menyinari
semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan dioda cahaya
diantaranya
adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita information berlubang (Punch Tape),
dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya.
Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki
lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal
listrik [1].
Berdasarkan bahan pengotor yang ditambahkan,semikonduktor ekstrinsik
(semikonduktor yang telah didoping) dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu
semikonduktor tipe-N dan tipe-P. Semikonduktor tipe-N contohnya adalah bahan

8
silicon yang diberi pengotor Phosporus yaitu bahan yang pentavalent (memiliki
electron valensi 5). Dengan demikian silicon murni menjadi tidak murni/pollutant
semiconductor akan memiliki kelebihan electron. Oleh karenaitu, semikonduktor
tipe-N disebut juga sebagai semikonduktor benefactor yang siap melepaskan
electron pada Gambar 2.1. Sedangkan semikonduktor tipe-P contohnya adalah
bahan silicon yang diberi pengotor Boron, Gallium atau Indium yaitu bahan yang
trivalent (memiliki electron valensi 3). Karena particlesilikon memiliki 4 elektron,
dengan demikian akan terdapat lubang opening karena kekurangan electron.
Lubang atau yang dapat dianalogikan sebagai acceptor yang siap menerima
electron. Dengan demikian kekurangan electron ini menyebabkan semikonduktor
tersebut menjadi tipe-P. Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Dioda tersusun dari bahan semikonduktor
(silikon atau germanium) tipe p dan tipe n yang disatukan. Dioda mempunyai
fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus
listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, pada dioda sering dipergunakan
sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya
mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki
prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu
dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n yaittu
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke pada arah sebaliknya yang dapat
ditunjukkkan pada Gamabar 2.2 [2].

Gambar 2.2 Karakteristik Dioda

9
2.1.2 Penyearah
Suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang dikenal
sebagai "Penyearah" mengubah sinyal "Alternating Current" (AC) menjadi sinyal
"Direct Current" (DC). Komponen utama dari penyearah gelombang atau
rangkaian penyearah ini biasanya adalah dioda. Hal ini karena dioda hanya
mengalirkan arus listrik ke satu arah dan mencegah arus listrik mengalir ke arah
yang lain. Jika 3 dioda dialiri arus dengan mengganti arus (AC), maka dioda
hanya akan melewatkan sebagian gelombang saja, sedangkan sebagian gelombang
lainnya akan terhalang/terputus (tidak tampak) yang mana dapat ditunjukkan pada
Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Konsep Dasar Rectifier

2.1.2.1 Penyearah Setengah Gelombang


Penyearah Setengah Gelombang atau Half Wave Rectifier adalah
penyearah yang paling mudah karena hanya menggunakan 1 dioda untuk menekan
sisi negatif gelombang AC dari catu daya dan melewati sisi positif. Penyearah
Setengah Gelombang Secara teori, arus AC memiliki dua sisi: sisi positif dan sisi
negatif yang bergerak berlawanan arah. Sisi positif gelombang dari arus AC yang
mendekat ke dioda akan membuat dioda bergerak maju sepihak sehingga lewat,
dioda berada pada kecenderungan saklar dengan tujuan menghalanginya. tanda
negative yang dapat ditunjukkan pada Gambar 2.4.

10
Gambar 2.4 Half Wafe Rectifier

2.1.2.2 Penyearah Gelomang Penuh Center Tap


Penyearah Gelombang Penuh atau Penyearah Gelombang Penuh dapat
dibangun dengan salah satu dari dua cara. Kedua metode ini masih menggunakan
penyearah yang terbuat dari dioda, namun jumlah dioda yang digunakan
bervariasi antara dua sampai empat. Penyearah Gelombang Penuh dengan dua
dioda memerlukan Transformator CT, sedangkan Penyearah Gelombang Penuh
dengan empat dioda, juga dikenal sebagai Penyearah Jembatan Gelombang Penuh,
tidak. rata-rata, dan penyearah sinyal. Persamaan yang digunakan untuk
penyearah setengah gelombang, dapat digunakan untuk menghitung Vpp, Vrms,
dan Vdc dengan C dan tanpa C dapat digunakan persamaan 2.1, 2.2, 2.3, dan 2.4

(2.1)

(2.2)

(2.3)

(
V dc denganc =V p 1−
1
2× F × R ×C ) (2.4)

2.1.2.3 Penyearah Gelombang Penuh Jembatan


Karena kinerjanya lebih baik daripada jenis penyearah lainnya, Penyearah
Gelombang Penuh dengan empat dioda adalah jenis yang paling sering digunakan
dalam rangkaian Power Supply. Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda ini juga

11
sering disebut Penyearah Ekstensi atau Penyearah Scaffold. D1 dan D2 akan
berada dalam kondisi Forward Bias jika Transformer mengeluarkan sisi sinyal
Positif (+), dan D3 dan D4 akan menghambat sinyal sisi Negatif jika Transformer
mengeluarkan sisi sinyal Positif (+). D3 dan D4 selanjutnya akan berada dalam
kondisi Bias Maju ketika Keluaran Trafo beralih ke sisi sinyal Negatif (-).
Akibatnya, mereka akan mengirimkan sinyal sisi Positif (+), sedangkan D1 dan
D2 akan menghambat sinyal Negatif dapat ditunjukkan pada Gambar 2.5 [3].

Gambar 2.5 Full Wave Rectifier (Bridge Rectifier)

Persamaan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan


percobaan untuk menghitung Vdc dengan C dapat digugunakan Persamaan 2.5

(
V dc denganC =V p 1−
1
4 × F × R ×C ) (2.5)

2.1.3 Penapis
Filter (Penapis) Pada Penyearah Gelombang (Rectifier) efektif
mendapatkan tegangan DC genap dari rangkaian penyearah. Akuisisi arus searah
adalah tujuan perbaikan. Penyearah memiliki komponen arus bolak-balik karena
kita tidak mendapatkan arus searah murni melainkan arus searah yang sering
berubah. Variasi tegangan ini disebut voltage swell. Gelombang tegangan pada
penyearah gelombang penuh lebih sederhana daripada gelombang tegangan pada
penyearah setengah gelombang. Sebuah filter digunakan untuk mencegah

12
komponen bolak-balik dan melewati komponen searah untuk lebih mengurangi
tegangan.
Kapasitor adalah alat atau komponen yang digunakan untuk menyaring.
Dengan menghubungkan kapasitor paralel ke beban R di rangkaian penyearah
setengah gelombang, riak tegangan akan sangat berkurang. Kapasitor dapat,
seperti diketahui, menyimpan energi. Kapasitor akan terisi hingga mencapai
tegangan maksimumnya seiring dengan naiknya tegangan sumber. Karena dioda
tidak melakukan saat ini, kapasitor akan menggunakan beban untuk melepaskan
energi yang tersimpan saat tegangan sumber turun. Oleh karena itu, meskipun
dioda tidak berkonduksi, beban akan tetap menerima aliran energi. Selain itu,
energi yang tersimpan ini akan dilepaskan sekali lagi saat dioda tidak
menghantarkan jika dioda menghantarkan sekali lagi; Dan seterusnya. Penyearah
gelombang penuh tentu saja dapat memanfaatkan filter semacam itu juga yang
dapat ditunjukkan pada Gambar 2.6 sebagai berikut.

Gambar 2.6 Rangkaian Pelapis

Pada Gambar 2.6 diatas menghilangkan efek penyaringan filter pada tahun
setengah gelombang. Jika v = Vmsinωt, bagaimanakah bentuk tegangan keluaran
pada beban R ? muatannya sudah maksimal. Setelah tegangan menurun, tegangan
sumber lebih kecil dari tegangan tegangan dan tidak dibatasi, sehingga vC = vR.
Nilai mengalikan masalah dengan R, dan ketika masalah diselesaikan, loop terdiri

13
dari RC .Cara menghitung tegangan riak kapasitor filter dapat ditulis berdasarkan
Persamaan 1.6 [4].

VR = I/fC (2.6).

Dimana:
VR = Tegangan Gelombang dari satu puncak ke puncak lainnya.
I = Arus beban DC.
F = kekambuhan membengkak.
C = kapasitor saluran.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Peralatan
1. Amperemeter
2. Voltmeter
3. Proteus/Multism
4. Osiloskop
5. Kit praktikum
6. Kabel penghubung

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Dioda Forward Bias
1. Rangkaian disusun seperti pada Gambar 3.1.

14
Gambar 3.1 Dioda Forward Bias

2. Power supply dihidupkan dan dipastikan tegangan sumber sebesar 0 volt.


3. Dicatat nilai yang tertera pada alat ukur yang digunakan.
4. Tegangan DC divariasikan menjadi 4, 6, 8 dan 10 volt.
5. Langkah 1 hingga 4 diulangi.
6. Diganti dioda IN 4001.
7. Langkah 1 hingga 6 diulangi
8. Hasil pengamatan di catat pada tabel hasil percobaan.
3.2.2 Dioda Reverse Bias
1. Rangkaian disusun seperti pada Gambar 3.2. (D=IN 4001;R=1KΩ)

Gambar 3.2 Dioda Reverse Bias

2. Power supply dihidupkan dan dipastikan tegangan sumber sebesar 2 volt.


3. Dicatat nilai yang tertera pada alat ukur yang digunakan.
4. Tegangan DC divariasikan menjadi 4, 6, 8, dan 10 volt.
5. Hasil pengamatan dicatat pada tabel hasil percobaan.

3.2.3 Penyearah Setengah Gelombang


1. Rangkaian disusun seperti pada Gambar 3.3 menggunakan Software

15
Proteus atau Multisim. (D=IN 4001;R=1KΩ)
2.

Gambar 3.3 Penyearah Setengah Gelombang

3. Power supply dihidupkan dan saklar Sw ditutup.


4. Tegangan pada keluaran transformator (power supply) diukur dengan
menggunakan voltmeter dan osiloskop.
5. Tegangan diukur pada beban R dengan menggunakan voltmeter dan
osiloskop.
6. Tegangan sumber diganti hingga 3 variasi tegangan dan langkah 1 hingga
4 diulangi.
7. Kapasitor ditambahkan secara paralel terhadap beban sebesar 1100μF.
8. Langkah 1 hingga 6 diulangi.
9. Hasil pengamatan dicatat pada tabel hasil percobaan.

3.2.4 Penyearah Gelombang Penuh Dengan Centre Tap


1. Rangkaian disusun seperti pada Gambar 3.4 menggunakan Software
Proteus atau Multisim. (D=IN 4001;R=1KΩ)

16
Gambar 3.4 Penyearah Gelombang Penuh dengan Center Tap

2. Power supply dihidupkan dan saklar Sw ditutup.


3. Tegangan pada keluaran transformator (power supply) diukur dengan
menggunakan voltmeter dan osiloskop.
4. Tegangan diukur pada beban R dengan menggunakan voltmeter dan
osiloskop.
5. Tegangan sumber diganti hingga 3 variasi tegangan dan langkah 1 hingga
4 diulangi.
6. Kapasitor ditambahkan secara paralel terhadap beban sebesar 1100μF.
7. Langkah 1 hingga 6 diulangi.

3.2.5 Penyearah Gelombang Penuh dengan Dioda Bridge


1. Rangkaian disusun seperti pada Gambar 3.5 menggunakan Software
Proteus atau Multisim. (D=IN 4001;R=1KΩ)

Gambar 3.5 Penyearah Gelombang Penuh dengan Dioda Bridge

2. Power supply dihidupkan dan saklar Sw ditutup.


3. Tegangan pada keluaran transformator (power supply) diukur dengan

17
menggunakan voltmeter dan osiloskop.
4. Tegangan diukur pada beban R dengan menggunakan voltmeter dan
osiloskop.
5. Tegangan sumber diganti hingga 3 variasi tegangan dan langkah 1 hingga
4 diulangi.
6. Kapasitor ditambahkan secara paralel terhadap beban sebesar 1;470 dan
1100μF.
7. Langkah 1 hingga 6 diulangi.
8. Hasil pengamatan dicatat pada tabel hasil percobaan.

3.3 Tabel Data Percobaan

Tabel 3.1 Data hasil percobaan dioda forward bias

No VS(V) VD(V) IP(mA)


1 4 0,53 3,466
2 6 0,56 5,438
3 8 0,58 7,419
4 10 0,59 9,404

Tabel 3.2 Data hasil percobaan dioda reverse bias

No VS(V) VD(V) IP(mA)


1 4 0 0
2 6 0 0
3 8 0 0
4 10 0 0

Tabel 3.3 Data hasil percobaan penyearah setengah gelombang

VR (volt)tanpa C VR (volt)dengan C
Vpp Vrms
Voltmeter Osiloskop Voltmeter Osiloskop

18
28,010 10,004 4,218 13,441 13,263 13,279
30.620 11,004 4.666 14.651 14,667 14,817
61,660 22,056 8.695 27,312 24,608 27,580

Tabel 3.4 Data hasil percobaan penyearah gelombang penuh dengan center tap

VR (volt)tanpa C VR (volt)dengan C
Vpp Vrms
Voltmeter Osiloskop Voltmeter Osiloskop
13,969 4,984 1,776 3,008 2,879 2,886
33,747 11,965 4,854 7,827 7,708 7,726
55,327 19,941 8,412 13,454 13,341 13,400

Tabel 3.5 Data hasil percobaan penyearah gelombang penuh dengan dioda bridge

VR (volt)tanpa C VR (volt)dengan C
Vpp Vrms
Voltmeter Osiloskop Voltmeter Osiloskop
15,262 5,456 2,176 6,998 6,919 6,910
19,643 6,992 2,866 9,113 9,099 9,081
28,192 9,995 4,202 13,211 13,286 13,331

19
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisa dan Pembahasan


Tujuannya agar para praktisi dapat memahami karakteristik dioda,
mengetahui jenis-jenis dioda, dan memahami cara kerja dioda dalam kondisi
tertentu. Pemahaman ini didasarkan pada percobaan yang dilakukan mengenai
karakteristik penyearah gelombang dan dioda. Dioda digunakan untuk mengubah
arus AC (Alternating Current) menjadi arus DC (Direct Current) pada percobaan
yang dirancang untuk menyearahkan gelombang sinusoidal menjadi gelombang
setengah penuh atau gelombang penuh. Ada dua keadaan dalam percobaan
menggunakan dioda: bias maju dan bias mundur. Ketika anoda disambungkan ke
kutub positif dan katoda disambungkan ke kutub negatif, maka dioda akan
mengalami panjar maju sehingga memungkinkan arus listrik mengalir. Sementara
itu, karena melebarnya lapisan penipisan akibat dibias balik, dioda tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena terhubung dengan arah berlawanan. Ada
beberapa jenis dioda, khususnya dioda penyearah (Scaffold Ractifier), dioda
Extension, Drove (Light Emmting Diodes), dioda Foto (Photodiode), dioda Zener,
dioda Peltier, dioda Varactor, dll.

Mengingat praktikum yang telah selesai melibatkan aplikasi multisim atau


proteus untuk percobaan dioda, dimana pada pemeriksaan awal dioda
dihubungkan secara seri dengan anoda dihubungkan dengan tiang positif dan
katoda dihubungkan dengan poros negatif sehingga dioda mengalami
kecenderungan maju, dan pada percobaan kedua adalah sesuatu yang berlawanan
dengan percobaan satu, sedangkan percobaan tiga sampai lima menggunakan trafo

20
untuk menurunkan tegangan sumber yang digeser dan menggunakan kapasitor
sebagai variasi untuk melihat perbedaan antara menggunakan atau tanpa kapasitor,
kemampuan kapasitor sebagai saluran untuk meredam pembengkakan yang terjadi
pada proses koreksi gelombang AC. Satu-satunya perbedaan antara rangkaian
percobaan pertama dan kedua adalah posisi terbalik dioda dalam rangkaian
percobaan; selain itu, yang lainnya sama saja.

4.1.1 Dioda Forward Bias


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, khususnya percobaan
pertama yang memanfaatkan dioda IN4001 yang dapat mengubah arus bolak-balik
(AC) menjadi arus searah (DC). Dioda akan mengalami panjar maju ketika anoda
pada dioda dihubungkan dengan kutub positif dan katoda dihubungkan dengan
kutub negatif pada percobaan pertama. Simulasi menggunakan aplikasi multisim
atau proteus digunakan untuk melihat karakteristik dioda saat mengalami panjar
maju. Simulasi dirakit dengan dioda, resistor, voltmeter, dan ammeter untuk
percobaan pertama. Gambar rangkaian harus terlihat pada Gambar 3.1 yang
disusun secara seri antara dioda, sumber tegangan DC, dan resistor. Kemudian
tegangan sumber DC divariasikan menjadi 4V, 6V, 8V, dan 10V. Voltmeter
digunakan secara paralel untuk mengukur tegangan, dan ammeter digunakan
secara seri untuk mengukur arus. Untuk melakukan estimasi, profesional harus
membuat rangkaian yang tersusun rapi agar saat melakukan estimasi tidak terjadi
kesalahan dalam pemilihan data dan juga menjamin agar alat yang sudah selesai
tidak rusak. Untuk memudahkan analisis, data hasil pengukuran akan dicatat pada
Tabel 3.1.

Berdasarkan hasil percobaan panjar maju, yang disajikan pada Tabel 3.1,
dapat diamati bahwa tegangan pada dioda naik seiring dengan naiknya nilai
sumber tegangan, tetapi jarak antar nilai berkurang. Hal ini menandakan nilai
tegangan dioda menjadi lebih stabil atau berkisar sekitar 0,7 volt ini, hal ini sesuai
dengan karakteristik dioda. Telah ditunjukkan bahwa baik arus listrik mengalir
melalui dioda atau arus dalam dioda meningkat seiring dengan peningkatan nilai
sumber tegangan. Akibatnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa tegangan dan arus
dioda berbanding lurus dengan sumber tegangan ketika berada dalam keadaan
bias maju.

21
Eksperimen dioda bias maju dapat dilakukan setelah semua komponen
yang diperlukan telah dikumpulkan bersama. Dengan variasi nilai tegangan
sumber DC, percobaan dilakukan secara bergantian. Hasilnya, setelah nilai
tegangan sumber DC telah ditetapkan, rangkaian dapat dijalankan dan nilai
tegangan dan arus pada voltmeter dan ammeter akan dihasilkan. Hal tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa tegangan dan arus dioda berbanding lurus dengan
sumber tegangan ketika berada dalam keadaan bias maju.

A. Grafik perbandingan arus dan tengangan


Berdasarkan percobaan setelah di peroleh data pada Tabel 3.1 yaitu data
hasil percobaan forward bias, maka dari data tersebut dapat dibuat grafik
perbandingan antara tegangan pada diode. Grafik perbandingan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 4.1

Perbandingan Arus Dan Tegangan Dioda


10
9
8
7
Arus (mA)

6
5
4
3
2
1
0
0.53 0.56 0.58 0.59
Tegangan (V)

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Arus Terhadap Tegangan Forward Bias

Berdasarkan Gambar 4.1 grafik perbandingan arus terhadap tegangan


dapat dilihat bahwa semakin besar nilai arus listriknya maka semakin besar
pula nilai tegangan. Pada saat nilai arus di 3,466 mA, nilai tegangan yaitu

22
sebesar 533,648 mV, saat nilai arus di 5,438 mA nilai tegangan yang diperoleh
sebesar 561,822 mV, dan pada saat nilai arus di 7,419 mA nilai tegangan yang
diperoleh sebesar 581,154 mV dan begitu juga seterusnya sampai nilai arus
9,404 mA yang membuat nilai tegangan nya semakin bertambah. Maka dapat
disimpulan bahwa arus dan tegangan pada percobaan forward bias berbanding
lurus. Pada Percobaan bias maju nilai arus pada dioda menandakan adanya arus
yang mengalir melewati dioda.
4.1.2 Dioda Revers Bias
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu percobaan kedua
dengan menggunakan dioda IN4001 yang memiliki fungsi sebagai penyearah arus
atau mampu mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Pada
percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan aplikasi multisim atau proteus
untuk melakukan simulasi yang bertujuan untuk melihat karakteristik dioda ketika
mengalamin bias mundur, dioda akan mengalamin bias mundur ketika anoda pada
dioda disambungkan ke kutub negatif dan katoda disambungkan ke kutub positif
atau dioda dipasang terbalik. Untuk percobaan kedua simulasi dirangkai dengan
sebuah dioda dengan sumber tegangan, resistor, voltmeter, dan ampermeter.
Gambar rangkaian dapat dilihat pada Gambar 3.2 yang disusun secara seri antara
dioda, sumber tegangan DC, dan resistor. Kemudian untuk tegangan sumber DC
nya di variasikan dengan nilai yaitu 4V, 6V, 8V, dan 10V. Untuk mengukur nilai
tegangan nya digunakan voltmeter yang disusun secara paralel sedangkan untuk
mengukur arus digunakan ampermeter yang disusun secara seri. Untuk melakukan
pengukuran praktikan harus membuat rangkaian yang disusun secara benar agar
saat melakukan pengukuran tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data dan
juga memastikan agar alat yang dilakukan todak mengalami kerusakan. Setelah
3 . 2 dilakukan pengukuran data tersebut akan dicatat pada Tabel
agar lebih mudah untuk menganalisa nya.
Berdasarkan data pada Tabel 3.2 data hasil percobaan bias mundur dapat
dilihat bahwa tegangan dioda semakin meningkat ketika nilai sumber tegangan
dinaikkan namun berbeda dengan nilai tegangan dioda dan tegangan sumbernya
yang nilai nya hampir sama dari variasi yang dilakukan. Sedangkan untuk arus
pada dioda semakin meningkat seiring nilai sumber tegangan dinaikkan namun

23
nilai arusnya akan mendekati nol. Pada keadaan bias mundur dioda mencoba
menahan tegangan yang masuk ke dioda saat pengukuran nilai tegangan dioda
sama dengan tegangan sumber dan mencoba menahan arus yang ingin melewati
dioda hal ini diketahui dari nilai arus yang mengalir melewati dioda mendekati
nol. sehingga dioda kemudian dapat digunakan sebagai pembatas arus dan
dimasukkan ke dalam keadaan bias cadangan. Untuk mencegah terjadnya arus
rangkaian mengalir pada suatu rangkaian.
A. Grafik perbandingan arus dan tegangan
Berdasarkan percobaan kedua setelah di peroleh data pada Tabel 3.2 data
hasil percobaan reverse bias, maka dari data tersebut dapat dibuat sebuah
grafik perbandingan antara tegangan pada dioda dengan arus pada dioda.
Grafik perbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2

Perbandingan Tegangan Dan Arus Dioda


1
0.9
0.8
0.7
Arus (mA)

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
4 6 8 10
Tegangan (V)

Gambar 4.1 Grafik Perbandinan Arus Terhadap Tegangan Pada Reverse Bias

Berdasarkan Gambar 4.2 grafik perbandingan arus terhadap tegangan pada


reverse bias dapat dilihat bahwa semakin besar nilai arus listrik yang diperoleh
maka semakin besar pula nilai tegangan, karena pada saat nilai arus di 0 mA
maka nilai tegangan sebesar 0 V, saat nilai arus di 0 mA maka nilai tegangan nya
yaitu sebesar 0 V,. Maka dapat disimpulkan bahwa arus dan tegangan pada

24
percobaan reverse bias sebanding. Percobaan bias mundur untuk nilai arus pada
dioda menandakan sedikitnya arus yang mengalir melewati dioda hal ini
dikarenakan dalam proses pengukurannya dilakukan setelah dioda sedangkan nilai
tegangannya menandakan tegangan yang tersimpan dan tegangan tertahan hampir
sama dengan sumber nya.

4.1.3 Penyearah Setengah Gelombang


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu percobaan ketiga
dengan menggunakan dioda IN4001 yang memiliki fungsi sebagai penyearah arus
atau mampu mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Pada
percobaan ketiga dilakukan dengan menggunakan aplikasi multisim atau proteus
untuk melakukan simulasi yang bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja dan
manfaat dari penyearah setengah gelombang. Untuk percobaan ketiga simulasi
dirangkai dengan 1 buah dioda dengan transformator, sumber tegangan AC,
resistor, kapasitor, voltmeter, dan ampermeter. Gambar rangkaian dapat dilihat
pada Gambar 3.3 yang disusun secara seri antara dioda, tranformator, dan resistor,
tetapi pada trasformatornya disusun paralel terhadap sumber tegangan AC dan
resistor dan kapasitor. Kemudian untuk tegangan trasformator nya di variasikan
dengan nilai yaitu 10V, 15V,dan 20V, dan dilakukan juga variasi tanpa/dengan
kapasitor. Dan proses pengukur tegangan digunakan voltmeter yang disusun
secara paralel sedangkan mengukur arus digunakan ampermeter yang disusun
secara seri. Untuk melakukan pengukuran praktikan harus membuat rangkaian
yang disusun secara benar agar saat melakukan pengukuran tidak terjadi
kesalahan dalam pengambilan data dan juga memastikan agar alat yang dilakukan
tidak mengalami kerusakan.
Berdasarkan percobaan ketiga digunakan trasformator untuk menurunkan
tegangan kemudian tegangan disalurkan ke dioda, dengan menggunakan 1 buah
dioda untuk menghambat sisi sinyal negatif gelombang AC yang masuk ke dioda
sehingga mengalami bias mundur atau gelombangnya diubah menjadi datar. Dan
sisi positif gelombang AC yang masuk ke dioda akan melewatkannya atau dioda
mengalami bias maju. Akan tetapi saat ditambahakan kapasitor yang berfungsi
sebagai filter (penyaring) atau untuk menekan rippe yang terjadi pada proses

25
penyearah setengah gelombang sehingga gelombangnya menjadi gelombang DC
atau mendatar keatas. Berdasarkan pada Tabel 3.3 dapat dilihat tegangan yang
melewati dioda pada variasi tanpa kapasitor nilai tegangannya mengalami
penurunan sedangakan pada variasi dengan kapasitor nilai tegagannya
meningkat.
1. Perhitungan Vpp, Vdc tanpa Vdc dengan C
Berdasarkan Tabel 3.3 yang telah didapat dapat ditentukan nilai tegangan
puncak ke atas (Vpp), tegangan arus searah (Vdc) tanpa kapasitor, dan tegangan
arus searah (Vdc) dengan kapasitor digunakan persamaan 2.1, 2.2, 2.3 dan 2,5.

a. Variasi 10 volt dengan 2200:100


V pp =2 ×V p
V pp=2 ×13,441 volt
V pp =6,016 volt=6 V

Vp
V rms =
√2
13,441 volt
V rms =
√2
V rms =9,5042=9,5 volt

V dc denganc =0,45 ×V rms


V dc denganc =0,45 × 9,5 volt
V dc denganc =4,275 volt=4,3 volt

(
V dc tanpa c =V p 1−
1
2×F×R×C )
(
V dc tanpa c =V p 1−
1
−6
2 ×60 ×1000 ×1100 ×10 F )
V dc tanpa c =13,172769 volt=13,2 volt

b. Variasi 11 volt
V pp=2 ×V p

26
V pp =2 ×13,441 volt
V pp=6,016 volt=6 V
Vp
V rms =
√2
14,651 volt
V rms =
√2
V rms =10,35982=10,4 volt

V dc tanpa c =0,45 ×V rms


V dc tanpa c =0,45 ×10,4 volt
V dc tanpa c =4,68 volt=4,7 volt

(
V dc denganc =V p 1−
1
2× F × R ×C )
V dc denganc =14,817 1−
( 1
−6
2× 60 ×1000 ×1100 ×10 F )
V dc denganc =14,698464 volt=14,7 volt

c. Tegangan Sumber 22 Volt


V pp=2 ×V p
V pp=2 ×27,312 volt
V pp =54,624 volt=54,6 volt

Vp
V rms =
√2
27,312 volt
V rms =
√2
V rms =19,3125=19,3 volt

V dc tanpa c =0,45 ×V rms


V dc tanpa c =0,45 ×19,3 volt
V dc tanpa c =8,685 volt =8,7 volt

27
(
V dc denganc =V p 1−
1
2× F × R ×C )
(
V dc denganc =27,580 1−
1
2× 60× 1000 ×1100 ×10−6 F )
V dc denganc =27,35936 volt=27,4 volt

Setelah dilakukanya perhitungan Vpp, Vdc tanpa C dan Vdc dengan C,


makan didapatkan data hasil perhitungan yang akan dimasukkan ke Tabel 4.1

Tabel 4.1 Perhitungan Vpp, Vdc tanpa C dan Vdc dengan C

Vpp (Volt) Vdc tanpa C (Volt) Vdc dengan C (Volt)


Hitung Percobaan Hitung Percobaan Hitung Percobaan
26,9 28,010 4,3 13,441 13,2 13,279
29,3 30,620 4,7 14,651 14,7 14,817
54,6 61,660 8,7 27,312 27,4 27,580

Berdasarkan pada Tabel 4.1 yang menunjukkan hasil perhitungan nilai Vpp,
Vdc tanpa C, dan Vdc dengan C, menunjukkan bahwa nilai Vpp telah meningkat
dengan tegangan sumber yang diterapkan pada setiap percobaan. Ketika Vpp
adalah 9,92 V, nilai Vdc yang diukur adalah 1,748 V, dan Vdc yang dihitung
adalah 1,58 V; namun, ketika Vpp sama dengan rangkaian plus, kapasitor Vdc
yang diukur adalah 6,194 V, dan Vdc yang dihitung adalah 4,958 V. Hal ini dapat
terjadi karena dioda hanya dapat menyaring setengah dari gelombang AC ketika
tidak ada kapasitor; akibatnya nilai tegangan arus dengan kapasitor lebih besar
dari nilai tegangan arus tanpa kapasitansi. Nilai Vpp percobaan diperoleh dari
tegangan pada transformator dengan menggunakan osiloskop, yaitu tegangan dari
puncak ke puncak gelombang sinusoidal, sedangkan nilai Vpp yang dihitung
diperoleh dari perhitungan menggunakan data tegangan puncak osiloskop.
Sementara itu, nilai estimasi dan pengujian Vdc tanpa C atau Vdc dengan C
memiliki perbedaan, tetapi tegangan yang dihasilkan dari perhitungan dan

28
pengujian akan meningkat seiring dengan semakin besarnya sumber tegangan
yang digunakan. karena tanpa kapasitor tegangannya masih AC tetapi hanya
kehilangan tanda negatif atau menjadi 0V sedangkan dengan kapasitor
tegangannya sekarang DC karena kapasitor berfungsi sebagai saluran atau
menghilangkan rippe. dengan kapasitor tidak terlalu berbeda antara percobaan
dengan perhitungan dan nilai tegangan tanpa kapasitor sama juga.
4.1.4 Penyearah Gelombang Penuh Dengan Center Tap
Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, khususnya pemeriksaan
keempat melibatkan dioda IN4001 yang memiliki kemampuan sebagai penyearah
terus menerus atau dapat mengubah arus lebih berputar (AC) menjadi arus searah
(DC). Aplikasi multisim atau proteus digunakan pada percobaan keempat untuk
melakukan simulasi dengan tujuan menentukan prinsip operasi dan manfaat
penyearah gelombang penuh. Dua dioda dihubungkan ke transformator CT,
sumber tegangan AC, resistor, kapasitor, voltmeter, dan ammeter dalam simulasi.
Gambar rangkaian harus terlihat pada Gambar 3.4 dimana rangkaian disusun
secara seri antara dioda, trafo dan resistor, namun trafo disusun berjajar dengan
sumber tegangan AC dan resistor dengan kapasitor menyerupai. Selain itu, dalam
uji coba ini, kami memvariasikan tegangan trafo canter tap pada 5V, 12V, dan
20V,.

Selanjutnya melakukan varietas tanpa / dengan kapasitor. Selain itu,


voltmeter paralel digunakan untuk mengukur tegangan, sedangkan ammeter seri
digunakan untuk mengukur arus. Praktisi harus membuat rangkaian yang tersusun
dengan baik sebelum mengukur untuk memastikan bahwa alat tidak rusak dan
pengambilan data bebas dari kesalahan. Pada percobaan ini diperlukan sebuah
transformator center-tapped (CT) untuk menurunkan tegangan yang memiliki
beda fasa 180. Tegangan dialirkan ke dioda, dan dua buah dioda digunakan untuk
mengarahkan gelombang penuh. Ini karena, ketika trafo mengirimkan sisi sinyal
positif gelombang AC ke dioda, D1 memberikan sinyal puncak positif, dan
terminal keluaran pada D2 memberikan sinyal puncak negatif. Jika D1 dalam
posisi maju dan D2 dalam posisi Kemudian, ketika trafo mengirimkan sisi negatif
gelombang AC ke dioda, Dl menghasilkan sinyal puncak negatif, dan D2
menghasilkan sinyal puncak positif. Jika D1 dalam posisi maju dan D2 dalam

29
posisi mundur, maka D2 menerima sinyal puncak positif. Tetapi ketika kapasitor
ditambahkan, ia bertindak sebagai filter (atau menekan riak) selama proses
penyearah gelombang penuh, mengubah gelombang menjadi gelombang DC atau
meratakannya. Dua dioda digunakan untuk mengubah sinyal gelombang AC
sinusoidal menjadi sinyal gelombang penuh. Kemudian dari perhitungan
informasi ini harus dimungkinkan secara fisik memanfaatkan kondisi berdasarkan
hipotesis. Tetapi ketika ditambahkan sebuah kapasitor yang berfungsi sebagai
firter (penyaring)

1. Perhitungan Vpp, Vdc tanpa C dan Vdc dengan C


Berdasarkan Tabel 3.4 nilai tegangan puncak ke puncak (Vpp), tegangan
arus searah (Vdc), dan tegangan arus searah (Vdc) untuk variasi tanpa kapasitor
dan variasi dengan kapasitor akan dapat dihitung berdasarkan Tabel 3.4. Dari hal
tersebut dapat menggunakan persamaan 2.1, 2.2, 2.3, dan 2.4.

a. Tegangan Sumber 5 volt dengan 2200:25

V pp =2 ×V p
V pp =2 ×3,008 volt
V pp =6,016 volt=6 volt

Vp
V rms =
√2
3,008 volt
V rms =
√2
V rms =2,12697719781 volt=2,1 volt

V dc tanpa c =0,45 ×V rms


V dc tanpa c =0,45 ×2,1 volt
V dc tanpa c =0,945 volt =0,9 volt

(
V dc denganc =V p 1−
1
4 × F × R ×C )
(
V dc denganc =2,886 1−
1
−6
4 × 60 ×1000 ×1100 ×10 F )
V dc denganc =2,8750332 volt =2,9 volt

30
b. Tegangan Sumber 12 volt dengan 2200:60

V pp=2 ×V p
V pp=2 ×7,827 volt
V pp =15,654 volt=15,7 volt

Vp
V rms =
√2
7,827 volt
V rms =
√2
V rms =5,5345247763=5,5 volt

V dc tanpa c =0,45 ×V rms


V dc tanpa c =0,45 ×5,5 volt
V dc tanpa c =2,475 volt=2,5 volt

(
V dc dengan c =V p 1−
1
2× F × R ×C )
(
V dc denganc =7,726 1−
1
−6
4 × 60 ×1000 ×1100 ×10 F )
V dc dengan c =7,6966412 volt =7,7 volt

c. Tegangan Sumber 22 Volt 2300:115

V pp=2 ×V p
V pp=2 ×13,454 volt
V pp=26,908 volt=27 volt

Vp
V rms =
√2
13,454 volt
V rms =
√2
V rms =9,51341463408=9,5 volt

V dc tanpa c =0,45 ×V rms


V dc tanpa c =0,45 ×9,5 volt
V dc tanpa c =4,275 volt=4,3 volt

31
(
V dc denganc =V p 1−
1
4 × F × R ×C )
(
V dc denganc =13,400 1−
1
4 × 60× 1000× 1100 ×10−6 F )
V dc denganc =13,3492424242 volt=13,3 volt

Setelah melakukan Perhitungan Vpp, Vdc tanpa C dan Vdc dengan C


diperoleh dari setiap variasi sumber tegangan dengan menggunakan beberapa
kondisi. Konsekuensi dari perhitungan kemudian ditumpuk dan harus terlihat pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan Vpp, Vdc tanpa C dan Vdc dengan C

Vpp (Volt) Vdc tanpa C (Volt) Vdc dengan C (Volt)


Hitung Percobaan Hitung Percobaan Hitung Percobaan
6 13,989 0,9 3,008 2,9 2,886
15,7 33,747 2,5 7,827 7,7 7,726
16,9 55,327 4,3 13,454 13,4 11,400

Berdasarkan Tabel 4.2 yang merupakan hasil perhitungan Vpp, Vdc tanpa
C, dan Vdc dengan C dari data percobaan penyearah gelombang penuh yang
dilengkapi dengan CT, dapat diketahui bahwa nilai Vpp, atau peak-to-peak
tegangan, sebagai hasil perhitungan dan hasil eksperimen akan meningkat seiring
dengan nilai tegangan sumber yang diberikan. Sebaliknya, nilai Vpp keduanya
memiliki perbedaan yang bervariasi dan dikatakan sangat besar, dengan perbedaan
terbesar adalah Nilai Vpp eksperimental, yaitu tegangan antara puncak dan
puncak gelombang sinusoidal, diturunkan dari hasil tegangan pada transformator
CT menggunakan osiloskop. Di sisi lain, nilai Vpp yang dihitung berasal dari
perhitungan menggunakan data tegangan puncak yang berasal dari osiloskop.
Kemudian nilai perhitungan dan percobaan Vdc tanpa C sangat berbeda, namun
tegangan yang dihasilkan dari perhitungan dan percobaan juga akan semakin
besar karena sumber tegangan semakin besar, dan nilai tegangan percobaan Vdc
dengan C juga akan semakin besar. karena sumber tegangan semakin besar.
Namun selisih hasil perhitungan dan percobaan pada tegangan Vdc dan C tidak

32
terlalu besar dan tidak mencapai 1 volt. Meskipun fungsi kapasitor adalah untuk
menyimpan muatan listrik di dalam rangkaian, hal ini menunjukkan bahwa
kapasitor yang diterapkan pada rangkaian tidak berpengaruh nyata pada tegangan.
Kemudian, pada saat itu nilai estimasi dan pengujian Vdc tanpa C memiliki
perbedaan yang sangat besar, namun tegangan yang timbul karena estimasi dan
percobaan akan meningkat seiring dengan bertambahnya sumber tegangan,
demikian pula Vdc dengan tegangan C. harga yang didapat juga akan semakin
besar seiring bertambahnya sumber tegangan yang diberikan, namun perbedaan
antara hasil perhitungan dan pengujian pada tegangan Vdc dan C tidak terlalu
berbeda tidak sampai 1 volt

4.1.5 Penyearah Gelombang Penuh Dengan Dioda Bridge


Berdasarkan percobaan penyearah gelombang penuh dengan jembatan
dioda, tujuannya adalah untuk memahami operasi penyearah gelombang penuh
dengan jembatan dioda dengan mengamati sinyal keluaran pada tampilan
osiloskop sebelum dan sesudah tegangan disearahkan dengan jembatan dioda.
Rangkaian percobaan ini disusun seperti pada Gambar 3.5 pada langkah
eksplorasi dengan pemrograman Multisim dan akan diberikan sumber tegangan
AC yang dirangkai dengan bagian trafo, 4 buah dioda IN4001GP, sebuah resistor
1kω, dan 2 buah kapasitor masing-masing bernilai 1470 μF dan 1100 μF, juga
dihubungkan dengan multimeter sehingga estimasi tegangan dan osiloskop dapat
melihat berapa besar tegangan yang dihasilkan pada rangkaian penyearah
gelombang penuh dengan rentang dioda. Tiga kali tegangan sumber diubah
sebesar 5 volt, 7 volt, dan 10 volt. Gulungan primer dan sekunder transformator
diubah untuk menghasilkan variasi tegangan sumber ini. Keempat dioda tersebut
akan menyearahkan tegangan sumber AC sehingga menghasilkan keluaran
tegangan DC.

Sumber tegangan AC dihubungkan dengan transformator secara paralel,


dan transformator dihubungkan dengan keempat komponen dioda yang
dihubungkan secara seri dengan resistor. Dua kapasitor juga akan digunakan
dalam percobaan selanjutnya. di mana dioda D1 dan D2 akan mengirimkan sinyal
positif, dan dioda D3 dan D4 akan memiliki kondisi yang menghentikan sumber
tegangan AC mengirimkan sinyal negatif, menghasilkan tegangan DC gelombang

33
penuh nantinya. Belitan transformator harus diatur untuk mengubah sumber
tegangan. Sumber tegangan 5 volt berasal dari 2200 variasi belitan primer dan 100
variasi belitan sekunder, tegangan sumber 7 volt berasal dari 2400 variasi belitan
primer dan 140 variasi belitan sekunder, dan sumber tegangan 10 volt berasal dari
variasi belitan primer 2400 dan belitan sekunder pertama dan kedua 200.
Percobaan akan dilakukan dengan dan tanpa kapasitor di masa mendatang.
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa tegangan yang melewati dioda
tanpa/dengan kapasitor mempunyai nilai yang berbeda sama sekali, hal ini
dikarenakan tanpa kapasitor gelombang masih tetap berubah, sehingga alat
pengukur dapat mengenali tegangan tipikal, sedangkan dengan kapasitor,
gelombangnya rata atau tegangannya sama terus-menerus, sehingga alat pengukur
mengidentifikasi Vdc tinggi.

1. Perhitungan Vpp, Vdc tanpa C dan Vdc dengan C


Berdasarkan Tabel 3.5 nilai tegangan puncak ke puncak (Vpp), tegangan
arus searah (Vdc), dan tegangan arus searah (Vdc) untuk variasi tanpa kapasitor
dan variasi dengan kapasitor akan dapat dihitung berdasarkan Tabel 3.4. Dari hal
tersebut dapat menggunakan persamaan 2.1, 2.2, 2.3, dan 2.4.

a. Tegangan Sumber 5 volt dengan 2200:100

V pp =2 ×V p
V pp =2 ×3,008 volt
V pp =6,016 volt=6 volt

Vp
V rms =
√2
3,008 volt
V rms =
√2
V rms =2,12697719781 volt=2,1 volt

V dc tanpa c =0,45 ×V rms


V dc tanpa c =0,45 ×2,1 volt
V dc tanpa c =0,945 volt =0,9 volt

34
(
V dc denganc =V p 1−
1
4 × F × R ×C )
(
V dc denganc =2,886 1−
1
4 × 60 ×1000 ×1100 ×10−6 F )
V dc dengan c =2,8750332 volt =2,9 volt

b. Tegangan Sumber 7 volt dengan 2400:140

V pp=2 ×V p
V pp=2 ×7,827 volt
V pp =15,654 volt=15,7 volt

Vp
V rms =
√2
7,827 volt
V rms =
√2
V rms =5,5345247763=5,5 volt

V dc tanpa c =0,45 ×V rms


V dc tanpa c =0,45 ×5,5 volt
V dc tanpa c =2,475 volt=2,5 volt

(
V dc dengan c =V p 1−
1
2× F × R ×C )
(
V dc denganc =7,726 1−
1
4 × 60 ×1000 ×1100 ×10−6 F )
V dc dengan c =7,6966412 volt =7,7 volt

c. Tegangan Sumber 10 Volt 2200:200

V pp=2 ×V p
V pp=2 ×13,454 volt
V pp=26,908 volt=27 volt

Vp
V rms =
√2
13,454 volt
V rms =
√2

35
V rms =9,51341463408=9,5 volt

V dc tanpa c =0,45 ×V rms


V dc tanpa c =0,45 ×9,5 volt
V dc tanpa c =4,275 volt=4,3 volt

(
V dc denganc =V p 1−
1
4 × F × R ×C )
(
V dc denganc =13,400 1−
1
−6
4 × 60× 1000× 1100 ×10 F )
V dc denganc =13,3492424242 volt=13,3 volt

Setelah dilakukanya perhitungan Vpp, Vdc tanpa C dan Vdc dengan C,


makan didapatkan data hasil perhitungan yang akan dimasukkan ke Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Perhitungan Vpp, Vdc tanpa C dan Vdc dengan C

Vpp (Volt) Vdc tanpa C (Volt) Vdc dengan C (Volt)


Hitung Percobaan Hitung Percobaan Hitung Percobaan
26,9 28,010 4,3 13,441 13,2 13,279
29,3 30,620 4,7 14,651 14,7 14,817
54,6 61,660 8,7 27,312 27,4 27,580

Berdasarkan hasil perhitungan Vpp, Vdc tanpa C, dan Vdc dengan C dari
data percobaan penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (Tabel 4.3),
dapat diketahui bahwa nilai Vpp, atau peak-to- -tegangan puncak, sebagai hasil
perhitungan dan hasil eksperimen akan meningkat seiring dengan peningkatan
nilai. Diberikan nilai tegangan sumber, namun nilai Vpp keduanya memiliki
perbedaan yang bervariasi, namun tidak terlalu besar Pembenaran perbedaan
tersebut adalah karena nilai Vpp percobaan didapat dari hasil tegangan
selanjutnya. pada trafo dari atas ke atas pembacaan tegangan gelombang
sinusoidal menggunakan osiloskop, sedangkan Vpp yang ditentukan diperoleh
dari perhitungan dengan memanfaatkan informasi tegangan atas yang diperoleh

36
dari osiloskop. Kemudian pada estimasi nilai Vdc tanpa C dan Vdc dengan C
keduanya memiliki nilai determinasi yang lebih menonjol seiring bertambahnya
sumber tegangan, selain itu nilai tegangan Vdc tanpa C sangat besar, perbedaan
antara nilai trial dan nilai determinasi , namun Vdc dengan C hampir sama baik
tegangan dari pengujian maupun perhitungan dengan perbedaan yang agak kecil,
tidak sampai 1 volt. Nilai Vdc dengan kapasitor tidak terlalu berbeda antara
percobaan dan pengukuran dan nilai tegangan tanpa kapasitor adalah sesuatu yang
sangat mirip, tetapi tegangan antara tanpa / dengan kapasitor memiliki perbedaan,
karena tanpa kapasitor kapasitor tegangannya masih AC namun hilang begitu saja
tanda negatifnya atau menjadi 0V sedangkan dengan kapasitor tegangannya
seperti sekarang DC karena kapasitor sebagai saluran atau melepas rippe.
Pemyebab perbedaan ini adalah karena nilai Vpp eksplorasi diperoleh dari hasil
tegangan pada transformator menggunakan osiloskop yang merupakan tegangan
dari gelombang sinusoidal satu puncak ke puncak lainnya, sedangkan Vpp yang
ditentukan diperoleh dari perhitungan.

37
BAB V
KESIMPULAN

1. Dioda memiliki dua karakteristik, yaitu panjar maju atau panjar maju dan
panjar mundurnya, seperti yang dapat dilihat. Dioda bias balik dihubungkan
ke kaki katoda negatif dengan terminal positif dan kaki anoda positif
dihubungkan ke terminal negatif sumber, sehingga arus terhambat dan arus
yang mengalir pada rangkaian hampir tidak ada atau mendekati 0 A. Dimana
arus dapat mengalir jika dioda diberi tegangan sebanding atau lebih besar dari
potensial penghalangnya, dimana potensial penghalang dioda germanium
adalah 0,3 volt dan silikon diode 0,7 volt.
2. Dengan menghubungkan dioda dengan sumber tegangan dan resistansi secara
seri, dapat diperoleh karakteristik dioda. Selain itu, agar dioda beroperasi
dalam panjar maju, kaki Anoda positif harus dihubungkan ke terminal positif
sumber dan kaki Katoda negatif ke terminal negatif sumber. Di sisi lain, agar
dioda beroperasi dalam bias mundur, kaki Katoda negatif dapat dihubungkan

38
ke terminal positif sumber dan kaki Anoda positif ke terminal negatif sumber
agar dioda berfungsi sebagai penghambat arus listrik.
3. Penyearah setengah gelombang bekerja dengan mengalirkan aliran listrik
dengan asumsi bahwa tanda positif dari sumber melewati dioda dalam posisi
satu sisi maju, sedangkan ketika tanda negatif melewati dioda dalam satu sisi
ekspres maju, aliran akan direpresi, sehingga nantinya gelombang listrik yang
bertanda positif dan negatif melewati dioda penyearah. Setelah itu keluaran
gelombang listrik akan berubah menjadi tegangan DC setengah gelombang.
Penyearah gelombang penuh dengan tap pusat beroperasi pada premis bahwa
dua sinyal sinusoidal dari 36 sumber AC memasuki trafo CT menyebabkan
dua dioda bekerja secara bersamaan dalam bias maju dan bias balik untuk
menerima sinyal negatif dan sinyal positif ke menghasilkan gelombang penuh.
Ketika arus dengan sinyal positif mengalir melalui persimpangan anoda dan
katoda D2 dan D4, penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda akan
beroperasi. Ketika arus dengan sinyal negatif mengalir melalui persimpangan
D1 dan D3, kondisi keempat dioda akan berubah satu sama lain dan penyearah
akan beroperasi secara bersamaan
4. Rangkaian penyearah setengah gelombang hanya membutuhkan satu buah
dioda yang dihubungkan secara seri dengan trafo dan resistor, sedangkan
kapasitor dan sumber tegangan dihubungkan secara berjajar dengan rangkaian
dioda, kemudian rangkaian di-ground. Osiloskop dan voltmeter digunakan
saat menentukan tegangan rangkaian dan bentuk gelombang keluaran.
Eksperimen penyearah gelombang penuh dengan center tap terdiri dari
rangkaian dengan sumber tegangan sejajar dengan trafo, dua buah dioda yang
dihubungkan secara seri, sebuah kapasitor yang dihubungkan secara paralel,
dan dua ground untuk menyearahkan gelombang penuh. Sebaliknya pada
percobaan penyearah gelombang penuh menggunakan jembatan dioda, sumber
tegangan dihubungkan secara paralel dengan transformator sebelum
diparalelkan dengan dua dioda yang disusun seri dan dua dioda lain yang
disusun secara seri. Dua rangkaian seri dioda kemudian diparalelkan dengan
trafo, resistor, dan dua kapasitor, dan ground rangkaian disediakan,

39
menghasilkan konversi sumber AC ke sumber DC. Ini menghasilkan produksi
sinyal gelombang penuh

DAFTAR PUSTAKA

[1] Maulititus Eko Pramono. 2019. Karakteristik Dioda (E10). Surabaya:


Institut Teknologi Sepuluh November.
[2] Rheina Aurely Shavira. 2019. Karakteristik Dioda (E9). Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh November.
[3] Zulwiyati, Risna. 2020. Karakteristik Dioda. Makassar: Universitas
Negeri Makassar.
[4] Pindra, Willy. 2019. Dioda Penyearah (Half Wave Dan Full Wave).
Pontianak: Jurnal Untan.

40

Anda mungkin juga menyukai