Komponen Aktif
Komponen aktif dalam teknik elektronika dibentuk dari bahan dasar germanium
maupun silicon yang diberi doping ( tambahan ) dari atom lain yang memiliki electron
valensi berbeda, seperti : aluminium , phosphor , antimony , dsb. Dari proses doping
ini maka germanium maupun silicon akan menjadi piranti elektronik semikonduktor
tipe P dan semikonduktor tipe N.
Dengan menggandengkan kedua jenis semikonduktor tersebut maka akan
diperoleh beberapa piranti elektronik seperti : Dioda , Transistor , UJT , FET ,
MOSFET , CMOS , SCR , DIAC , TRIAC , IC, dlsb.
DIODA
Dioda adalah : piranti elektronika yang memiliki 2 terminal dan terbuat dari dua jenis
sambungan semikonduktor tipe P dan tipe N
Sebuah dioda digambarkan dengan symbol :
A K
A K
A k
A K
A K A K
1. Dioda detektor
Ciri – cirinya adalah :
Terbuat dari bahan germanium
Mendeteksi sinyal – sinyal kecil pada pesawatpenerima radio
Terdapat beberapa tipe seperti : OA 70 , OA 79 , OA 90 , IN 34 , IN 60 , IN 914 ,
dlsb.
Pengujian Dioda
Untuk mengetahui baik tidaknya sebuah dioda maka perlu dilakukan pengujian.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan kaki – kaki komponen
yakni mana Anoda dan mana Katode.
Langkah – langkah pengujian adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengujian.
2. Mengarahkan saklar jangkah pada posisi ohm, misal pada posisi
X 1K.
3. Menancapkan pangkal kabel colok merah pada terminal kabel colok
positip dan pangkal kabel colok hitam pada terminal kabel colok
negatip pada multimeter.
4. Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungkan ujung – ujung
colokhitam dan merah. Kemudian atur konp adjustmen agar posisi
jarum menunjuk nol. Pada pengukuran kalibrasi boleh tidak
dilakukan.
5. Menghubungkan colok hitam pada kaki Anoda dan colok merah pada
kaki Katode. Apabila jarum meter bergerak,maka dioda dinyatakan
baik,namun jika jarum meter tidak bergerak sama sekali maka dioda
POWER SUPLAI
B D Vo
220 V D VD
B Vo
D2
Prinsip kerja dijelaskan sebagai berikut :
Pada saat A positip D1 hantar dan arus menuju beban Rb,kembali lewat CT.
Pada saat B positip D2 hantar dan arus menuju beban Rb,kembali lewat CT.
Dengan sistim ini maka tegangan keluaran akan positip dan lebih rata di -
banding setengah gelombang.
0V D4 D1 C Rb
220V D3 D2
B
Prinsip kerja dijelaskan sebagai berikut :
Pada saat A pos , D1 hantar dan arus mengalir kebeban Rb dan kembali
0V
220V C1 Rb1
0
CT C2 Rb2
-
000o000