Setelah kemaren kita kupas mengenai perhitungan amplitudo dari osiloskop sekarang kita lanjutkan dengan
pembahasan tentang menggunakan osiloskop untuk mengukur frekuensi, materi ini sangat berguna bagi siswa SMK
yang akan melakukan ujian teori dan ujian prakti kejuruan teknik audio video atau serumpunnya. Dokumen soal teori
kejuruan teknik audio video tahun 2010 Teori Kode A dan Teori Kode B atau kamu dapat lihat potingan
sebelumnya disini
Untuk mengukur sebuah frekuensi dari sebuah tampilan osiloskop yang perlu diperhatikan adalah hanya 2 bagian :
1. banyaknya divisi atau kotak untuk menghasilkan satu gelombang penuh
2. Tombol time /div
Dapat dilihat dari gambar berikut :
ulu… 3 besaran itu adalah:1. Jumlah div atau kotak dari puncak maximum kepuncak minimum gelombang (tinggi
gelombang)
Nah langsung aja kita lihat contoh dari gambar berikut ini : arahkan kursor ke picture untuk Zoom
Dari gambar dapat data :
1. Tinggi gelombang = 3 div
2. Volt/div = .2 volt (titik dua) itu artinya 0,2 volt
3. Probe = x 1
Maka besar amplitude gelombang adalah :
A = 3 x 0,2 x 1 = 0,6 Volt
Uraian materi
deciBel (dB)
Misalkan sebuah penguat Audio mengeluarkan daya bunyi 100 mW, kemudian daya itu kita naikkan
menjadi 1 Watt. Berarti ada penambahan daya 900 mW. Kenaikan daya itu 10 kali. Telinga kita bisa
merasakan kenaikan kuat bunyi itu.
Misalkan lagi bahwa penguat Audio mengeluarkan daya bunyi 1 Watt. Kemudian daya itu kita naikkan
menjadi 10 Watt. Berarti ada penambahan daya 9 Watt. Kenaikan daya itu 10 kali. Telinga kita juga bisa
merasakan kenaikan kuat bunyi itu.
Ternyata bahwa telinga orang mengindera kenaikkan yang sama dari dua peristiwa diatas, sebab
yang diindera bukanlah penambahan daya, melainkan yang diindera adalah perbandingan antara daya-
daya bunyi. Dalam kedua peristiwa tersebut perbandingan kuat bunyi adalah sama yaitu 10. Tetapi
telinga kita merasakan seakan-akan kuat bunyi dinaikkan bukan 10 kali, melainkan log10 10 = 1 kali.
Berdasarkan pengalaman dari
peristiwa diatas, maka jikalau dalam teknik komunikasi (juga dalam teknik Audio ), kita hendak
menyatakan perbandingan daya, perbandingan tegangan dan perbandingan arus sebaiknya secara
logaritma.Satuan yang dipakai untuk menyatakan perbandingan secara logaritma adalah Bel.
Contoh: Daya D2 = 100 W dan daya D1 = 0,1 W berapa Bel-kah D2 lebih besar dari D1?
Jika daya input pada suatu rangkaian ataupun pada suatu sistem adalah Di dan daya outputnya adalah
Do, maka bandingan daya itu ada:
dB = 10 log10 Do/Di
Contoh:
Daya input Di = 2 W daya output Do = 1 W. Hitunglah berapa dB perbandingan daya tersebut.
Penyelesaian:
Bandingan daya = 10 log10 Di/Do (dB)
= 10 log10 2/1
= 10 log10 2
= 3 dB
Tetapi karena disini terjadi suatu pelemahan, maka dipakailah tanda– (negatif). Jadi penguatannya ada–
3 dB.
Dalam teknik elektronika banyak dilakukan pengukuran tegangan input maupun tegangan output,
bandingan daya dalam harga-harga tegangan adalah:
Tugas
Ukurlah besarnya penguatan tegangan sinyal Audio dalam satuan dB sebuah pre-amp penguat Audio
yang diberi sinyal input 100 mVpp frekuensi 1000 Hz dari AFG.
Tes Formatif
Tuliskan rumus penguatan daya sinyal Audio sebuah Amplifier dalam satuan dB
Tuliskan rumus penguatan tegangan sinyal Audio sebuah Amplifier dalam satuan dB
Sebuah pre-Amplifier audio diberi sinyal input dari AFG 100 mVpp dengan frekuensi 1000 Hz. Pada
outputnya terukur tegangan sinyal sebesar 4 Vpp. Hitunglah penguatan tegangannya dalam satuan dB.
Sebuah Power Amplifier Audio menghasilkan daya output pada loud speaker 100 W. Penguatan
dayanya 10 dB. Hitunglah besarnya daya inputnya.
Kunci Jawaban
..
..
..
Lembar Kerja
Judul: Mengukur Penguatan Tegangan
Alat dan Bahan:
Catu daya DC 0 – 12 volt = 1 buah
Audio Frekuensi Generator (AFG) = 1 buah
Osiloskop (CRO) = 1 buah
Multimeter = 1 buah
Kabel jumper = secukupnya
Rangkaian pre-amp = 1 buah
Keselamatan Kerja:
Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar
Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan ohm meter), mulailah dari
batas ukur yang besar
Hati-hati dalam menggunakan catu daya DC, tepatkan tegangannya sesuai dengan tegangan kerja
rangkaian pre-amp
Jangan meletakkan alat-alat ukur Multimeter (Ohm meter), Osiloskop, AFG dan catu daya ditepi meja
agar tidak jatuh.
Langkah kerja:
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Nyalakan catu daya DC, tepatkan tegangannya sesuai dengan tegangan rangkaian pre-amp (misalnya 12
volt). Hubungkan kutub positip (+) dan kutub negatip (-) catu daya pada kutub positip (+) dan kutub
negatip (-) rangkaian pre-amp.
Nyalakan osiloskop, kalibrasilah untuk vertikal dan horisontalnya. Hubungkan probe osiloskop pada
output rangkaian pre-amp.
Nyalakan AFG, tepatkan frekuensinya pada 1000 Hz gelombang sinus dengan tegangan output 100
mVpp. Hubungkan output AFG pada input rangkaian pre-amp seperti gambar blok dibawah ini:
Amati bentuk gelombang yang ada pada osiloskop, aturlah tombol-tombol yang ada di osiloskop untuk
menampilkan bentuk gelombang yang diam.
Aturlah potensio volume pre-amp agar didapat bentuk gelombang output pre-amp yang maksimum
tanpa cacat.
Catatlah: Vomaks = ..... Vpp
Ukurlah tegangan sinyal input pre-amp dengan menggunakan osiloskop. Catatlah: Vi = .... mVpp.
Dari hasil pengukuran pada langkah 6 dan 7, hitunglah penguatan tegangan rangkaian pre-amp dalam
satuan dB.
Buat kesimpulan dari hasil praktik Saudara.
Kembalikan semua alat dan bahan.
P=V.I
P = Daya listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan listrik dengan satuan Volt (V)
I = Arus listrik dengan satuan Ampere (A)
Misal jika kita mempunyai adaptor dengan voltase 12V dan ampere 2A maka daya listrik / watt
adalah : 12 x 2 = 24
Jadi daya listrik adaptor tersebut maksimal 24W, semoga informasi diatas dapat membantu
menghitung watt atau daya listrik
4 tahun lalu
Lapor Penyalahgunaan
Delorean
materi referensi:
Tambahan:
1. OTL
(-) bass kurang natural, kurang mantap.
(+) jika ada kegagalan di penguat akhir (rusak/jebol) tidak merambat merusak speaker, karena sudah
disaring elco.
2. OCL
(-) jika ada kegagalan, satu transistor penguat rusak, dapat merusak transistor dekatnya, dan yang parah
bisa merusak speaker.
(+) nada rendah begitu natural, mantap.
4 tahun lalu
Lapor Penyalahgunaan
Penilaian Penanya:
Komentar Penanya:
Makasih boss dah bersedia menjelaskan dgn bahasa yg mudah dimengerti :-D
makasih juga buat semua yg dah pd jawab :-D