Anda di halaman 1dari 27

Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

1. PENDAHULUAN
Tujuan dari sistem yang menggunakan microwave adalah unutk
mentransmisikan info dari suatu tempat ke tempat lain tanpa adanya interupsi dan
sampai ke penerima dengan jelas.
Baseband, yaitu standarisasi sinyal digital dengan kecepatan 2,8,34,140 atau
155 MBps,dimodulasi pada sebuah frekuensi carrier (sinyal frekuensi gelombang
mikro) dan dipancarkan oleh antenna ke suatu tujuan.

Gambar 1
Komponen dasar dari radio point to point (PTP) link adalah sebagai berikut:
Pemancar

Pemancar
Gambar 2

1 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Pada dasarnya pemancar terdiri dari 3 blok :


¾ Local Oscillator
Membangkitkan gelombang pembawa (carrier) yang menentukan
frekuensi output sinyal RF. Untuk itu diperlukan oscillator yang benar-
benar stabil.
¾ Up Converter
Berfungsi untuk mengubah sinyal IF dari modulator menjadi band RF.
¾ Penguat RF
Menguatkan sinyal Output Up – converter ke level transmisi yang
diperlukan

Penerima (Receiver)

Penerima
Gambar 3

¾ Local oscillator
Membangkitkan frekuensi untuk mengubah atau menurunkan sinyal
terima RF.
¾ Down Convertor

2 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Mengubah sinyal terima dari antenna menjadi sinyal IF dengan


memakai frekuensi LO.
¾ Penguat IF
Menguatkan sinyal IF menjadi suatu level yang konstan,untuk
dicatukan ke demodulator berikutnya.

Sistem komunikasi gelombang-mikro (microwave ) secara umum dapat


dibedakan menjadi tiga :
1. gelombang-mikro teresterial,
2. gelombang-mikro satelit, dan
3. gelombang-mikro komunikasi bergerak.
Kecenderungan beralih dari sistem analog ke sistem digital mulai terasa dengan
alasan sebagai berikut:
a. Penguat-ulang pada sistem transmisi gelombang-mikro digital bersifat
regeneratif, sehingga dapat memperbaiki kesalahan yang terjadi tanpa
terjadi penambahan derau.
b. Kecenderungan teknologi penyambungan dan komunikasi data mengarah
pada penggunaan sistem digital, sehingga pada penyambungan peralatan
lebih kecil tanpa memerlukan ruangan khusus dan pada komunikasi data
menjadi lebih handal.
c. Sumber informasi analog (seperti suara dan gambar) dikembangkan
menggunakan sistem modulasi digital, sehingga memerlukan transimisi
digital.
Pada pembangunan sistem transmisi gelombang-mikro digital memerlukan
suatu perencanaan sistem yang meliputi :
- Pemilihan spesifikasi dan kapasitas sistem,
- Pemilihan route transmisi,
- Perencanaan setiap hop radio,
- Prediksi unjuk-kerja sistem, dan
- Perencanaaan gedung, dan prasarana lain

3 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Frekuensi yang digunakan antara 2- 24 GHz (Sesuai dengan rekomendasi dari


CCIR). Faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi microwave point to point antara
lain :
1. Antenna
2. Pengaruh Atmosphere
3. Terrain Effects
4. Fading
5. Availability
6. Diversity
7. Link Analysis

1. Antenna
Antena adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi
gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke
media kabel. Antenna memegang peranan yang penting dalam komunikasi
microwave. Sistem telekomunikasi hampir selelu mengunakan yang bertipe parabola
dan kadang-kadang bertipe horn (terompet). Karena antena yang demikian
mempunyai sifat pengarahan yang baik untuk memancarkan gelombang
elektromagnetik
Untuk sekedar mengingatkan belajar kembali tentang UNIT Decibel
Decibel (dB) adalah satuan (unit) yang menyatakan perbandingan (ratio)
dalam bentuk logaritma basis 10. Unit ini sering digunakan untuk menyatakan
penguatan (gain) atau redaman (losses) level sinyal, daya dan tegangan.
Penguatan atau redaman suatu sistem yang diberikan pada sinyal yang
melalui sistem, dinyatakan dengan :

P2
P(dB ) = 10 log
P1
dimana :
P = unit perbandingan (ratio), dB

4 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

P1 = daya input ke sistem


P2 = daya output dari sistem.
(P1 dan P2 harus mempunyai unit yang sama)
atau dapat juga dinyatakan dengan,
V2
P(dB ) = 20 log
V1
dimana :
P = unit perbandingan (ratio), dB
V1 = tegangan input ke sistem
V2 = tegangan output dari sistem.
(V1 dan V2 harus mempunyai unit yang sama)

Bila P2 > P1 atau V2 > V1, maka harga P (dB) adalah positip. Hal ini dapat diartikan
sistem memberikan penguatan pada sinyal yang dilewatkan. Dan sebaliknya, bila P2
< P1 atau V2 < V1, maka harga P (dB) adalah negatip, dan hal ini dapat diartikan
bahwa sistem memberikan redaman pada sinyal yang lewatkan.
Untuk menyatakan level daya mutlak dalam unit decibel, dapat
dinyatakan dengan unit dBW (dB terhadap referensi 1 watt (W)) dan dBm (dB
terhadap referensi 1 milliwatt (mW)).
Dinyatakan :
P(W )
P(dBW ) = 10 log
1W dan
P(mW )
P(dBm) = 10 log
1mW
Contoh 1
Level daya yang masuk suatu penguat adalah 10 W. Berapa dBW-kah daya tersebut.

P(dBW ) = 10 log
10W
= 10 dBW
1W
Seperti contoh 1 , berapa dBm-kah daya tersebut.

5 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

10 4
P (dBm ) = 10 log = 40 dBm
1mW
Dengan demikian, hubungan antara unit dBW dan dBm adalah sebagai berikut.
P(dBW) = P(dBm) - 30 dB dan, sebaliknya
P(dBm) = P (dBW) + 30 dB
Contoh 2
Diketahui daya yang keluar dari suatu function generator sebesar 12 dBm. Berapa
dBW-kah daya tersebut.
P(dBW) = P(dBm) - 30 dB
= 12 dBm - 30 dB
= - 18 dBW.

1.1 Bentuk Antenna


- Antenna Terompet
- Antenna parabola.
1.2 Antenna Gain
Antenna gain merupakan karakteristik yang paling penting. Antenna gain
mengukur kemampuan antenna untuk mengirimkan gelombang yg diinginkan
ke arah yg dituju.
Untuk antenna parabola efficiency tidak akan 100% karena beberapa
power hilang oleh “spilover” dan juga bisa karena pabrikasi antenna. Secara
commercial antenna parabola mempunyai efesiensi sekitar 50-70%,
Jika antenna mempunyai efficiency yang lain maka gain bisa dicari
dengan persamaan sbb :
c
λ=
f
πD 2
A=
4
Ae = e. A
⎛ 4πAe ⎞
G = 10 log⎜ 2 ⎟ ……………………………….(1.1)
⎝ λ ⎠

6 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

e = effeciency
Ae = luas effective
A = luas fisik
persamaan gain yang lainnya :
2
⎛ fDπ ⎞
G = τ⎜ ⎟ ……………………………………………….(1.2)
⎝ c ⎠
Maka nilai penguatan antena dalam dB dengan frekuensi dalam GHz

adalah:

G = 20 log f + 20 log D + 10 log τ + 20,4 ……………… (1.3)


G = 20 log 6 + 20 log 2+ 10 log 0.7 + 20,4
= 15.56 +6.02 –1.5+20.4 = 40.43
G : penguatan antena (dB)

f : frekuensi radio dalam GHz

D : diameter antena dalam meter

c : kecepatan cahaya (3 x 108 m/dt)

τ : efisiensi antena.

Contoh Soal :
Hitung luas effective dan gain sebuah antenna reflector paraboloid yang
diameter reflektornya adalah 6 meter dan efisiensi penyinaranya adalah 0.65.
Frekuensi nya 10Ghz
300 x10 6
λ= = 3cm
10 x10 9
πD 2 3.14 x6 2
A= = = 28.26m 2
4 4
Ae = e. A = 0.65 x 28.26m 2 = 18.4
⎛ 4πAe ⎞ ⎛ 4.3,14.18,4 ⎞
G = 10 log⎜ 2 ⎟ = 10 log⎜ ⎟ = 54,1dB
⎝ λ ⎠
−4
⎝ 9.10 ⎠

7 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Contoh yang lain :


- Sebuah antenna mempunyai perolehan (gain) sebesar 35 dB pada
frekuensi 300 Mhz. Hitunglah luas effective nya !
Jawab :
300 x10 6
λ= = 3m
300 x10 6
⎛ 4πAe ⎞
35 = 10 log⎜ 2 ⎟
⎝ 3 ⎠

πD 2 3.14 x6 2
A= = = 28.26m 2
4 4
Ae = e. A = 0.65 x 28.26m 2 = 18.4
(Klarifikasi dg Software OK)
Dari persamman-persamman diatas bisa disimpulkan bahwa gain akan
menigkat jika frekuensi bertambah tinggi dan diameter juga bertambah
lebar.

1.3 Beamwidth (Lebar sinar)


Besarnya sudut pada lobe utama (main lobe) diagram pancaran antenna
yang terbentuk antara dua titik 3 dB dibawah puncak main lobe tersebut,
dimana satu titik terletak disebelah kiri boresight dan satu titik terletak dikanan
boresight main lobe tersebut.
Lobe utama (main lobe) adalah lobe yang mempunyai arah dengan pola
radiasi maksimum. Biasanya juga ada lobe-lobe yang lebih kecil dibandingkan
dengan main lobe yang disebut dengan minor lobe. Lobe sisi (side lobe) adalah
lobe-lobe selain yang dimaksud.
Beamwidth disebut juga “half power beamwidth” atau 3 dB beamwidth.

8 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Pancaran Antenna Parabola


Gambar
Penjelasan
Besarnya Beamwidth = besarnya sudut AOB
Dimana CD berjarak 3 dB dengan D adalah titik puncak main lobe dan titik A
serta titik B merupakan 3 titik dB down pada main lobe. Garis CD adalah
“boresight: atau as dari main lobe.
Persamman beamwidth antenna parabol adalah sebagai berikut :
21,1
BW = …………………………….(1.4)
f .D
f = frekuensi kerja dalam GHz
D = diameter antenna dalam satuan meter.
Dari persamaan diatas dapat diambil kesimpulan :
¾ Makin besar diameter antenna dan frekuensi akan berakibat semakin
kecil beamwidth dari antenna dan makin panjang bentuk main lobenya.Hal ini
berarti semakin tajam direktivitasnya sehingga harus lebih cermat dalam
pengarahan antenna. Apabila menyimpang sedikit saja boresightnya dari LOS
akan besar sekali kemorosotan gain antenna tersebut.

9 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Contoh :
Hitunglah Beamwidth dari antenna parabola yang berdiameter 5 m pada
frekuensi kerja 6 Ghz !
21,1
BW = = 0.703
5.6

1.4 Antenna Noise


Penampilan (performance) suatu sistem komunikasi diukur dari
kesamaan antara sinyal yang diterima dan sinyal yang dikirimkan, serta
ketidak tergantungan penerimaan dari faktor-faktor lain.
Noise yang memasuki sistem bisa mengurangi performance . Derau
(noise) dalam sistem komunikasi dapat digambarkan sebagai sinyal yang
tidak diharapkan. Secara umum, kehadirannya dalam sistem komunikasi ada
yang berasal dari dalam sistem, yang disebut internal noise dan yang berasal
dari luar sistem, yang disebut external noise.
Contoh dari internal noise yaitu noise yang dibangkitkan dari dalam
komponen-komponen elektronik, seperti resistor,transistor,diode yang
digunakan dalam penguat (amplifier), mixer, detector dan perangkat
elektronik lain dalam sistem komunikasi. Salah satu jenis dari internal noise
adalah thermal noise, yang diakibatkan adalah panas konduktor karana
adanya aliran arus listrik.
1.4.1 External noise
Terjadi diakibatkan sumber-sumber lain di luar rangkaian elektroinik
sistem pemancar dan penerima sinyal. Contoh dari external noise
adalah suara pengapian (busi) automotif, suara motor, light dimmer,
dan relay contact. Cahaya juga merupakan sumber extenal noise
yang utama.
1.4.2 Thermal Noise
Thermal noise dibangkitkan karena adanya aliran listrik, karena
elektron-elektron menumbuk molekul-molekul dalam konduktor. Jika

10 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

temperatur konduktor tersebut naik, noise juga akan naik karena


molekul-molekul tersebut bergerak lebih cepat yang mengakibatkan
lebih banyaknya tumbukan yang terjadi. Besar daya noise yang
dibangkitkan sebanding dengan temperatur konduktor, yang
dinyatakan dengan
Pn = kTB (1.3)
Pn = daya termal noise (W)
k = konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J/oK
B = lebar bidang frekuensi /bandwidth (Hz)
T = temperatur absolut (derajat Kelvin = oK), yaitu der Cel + 273o.
Sebagai contoh, jika temperatur 300oK, bandwidth 40 MHz, dan
tahanan R = RL = 50 Ω , maka
Pn = kTB
= (1,38 x 10-23)(300)(40 x 106)
= 0,166 pW.= -127,8dBW
Asumsi ini menunjukkan, dengan sumber noise pada temperatur
300oK, bandwidth 40 MHz, dan konduktor bernoise dengan resistansi
50 Ω, dapat membangkitakan daya noise maksimum sebesar 0,166
pW.
Bila kita analisa rumus di atas, k tidak berubah (konstan). Sehingga
daya noise untuk suatu bandwidth tertentu hanya tergantung pada
temperatur sumber noise (noise berbanding lurus dengan temperatur).
Jadi bila antena parabola dengan pengarahan (directivity) yang baik
dihubungkan dengan penerima (receiver) dengan bandwidth 1 MHz
diarahkan ke suatu obyek temperatur matahari (temperatur
permukaan matahari kira-kira 6000oK), maka daya noise sebesar
8,28 x 10-14 watt atau -101 dBm akan diterima.
1.4.3 Noise Figure
Noise Figure merupakan salah satu cara untuk menyatakan internal
noise yang ditimbulkan suatu sistem. Sebelum kita membicarakan

11 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

tentang Noise Figure, ada baiknya kita mengetahui tentang Signal to


Noise Ratio (SNR atau S/N). SNR atau S/N merupakan besarnya
perbandingan antara daya sinyal dengan daya noise pada suatu titik
tertentu dalam sistem komunikasi.
Dinyatakan
Ps
SNR = 10 log
Pn (3.12)
dimana : SNR = signal to noise ratio (dB)
Ps = daya sinyal (W)
Pn = daya noise (W)
Contoh, pada titik tertentu pada sistem penerima diketahui daya sinyal
20 mW, dan daya noise-nya 0,5 W.
−3
20 x10
SNR = 10 log −6
= 46 dB
0 ,5 x10

Sedangkan Noise Figure (NF) didefinisikan sebagai perbandingan


antara signal to noise ratio input (SNR)i dengan signal to noise
ratio output (SNR)o. Dinyatakan
( SNR )i
NF =
( SNR )o (3.13a)
atau
NF (dB) = (SNR)i (dB) - (SNR)o (dB) (3.13b)
Dari persamaan-persamaan sebelumnya maka didapatkan Thermal
Noise theshold (Pt) (Ref Radio System Design, Page 48)
Pt =10 log k+10 log T+10logB+10 log NF
Contoh :
Hitunglah ambang dari thermal noise pada receiver dengan noise
figure sebesar 12dB, IF Bandwidth 4.2 MHz, dengan suhu kamar
sebesar 2900 K
Jawab :

12 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Pt = 10 log 1,38 x 10-23 J/oK +10 log 290+10 log 4.2x106+12


= -228,6 dB + 24,6 dB+ 66,23 +12
= -125.77dBW

Soal Latihan
Hitunglah ambang dari thermal noise pada receiver dengan noise
figure sebesar 3.1dB, IF Bandwidth 740, dengan suhu kamar sebesar
2900 K

2. Atmospheric Effects
Pada komunikasi microwave teresterial banyak faktor-faktor yang sangat
mempengaruhi performance system yang berkaitan dengan Effek dari atmosphere
antara lain :
2.1 Absorption (lihat di buku makasar untuk lebih lengkap tentang hujan
hal 72 belakang)
Dari penelitian yang telah dilakukan, oksigen di atmosphere menyerap
beberapa energi dari gelombang microwave dan untungnya pelemahan yang
diberikan kecil pengaruhnya. Pelemahan yang didapat sekitar 0.01 dB/Km
pada frekuensi 2 Ghz dan naik ke 0.02 dB/km pada frekuensi 26 Ghz.
Curah hujan juga berpengaruh pada transmisi GM terutama diatas
frekuensi 10 Ghz. Sebagai contoh pada 12 Ghz pelemahan yang dicapai
hampir 10 dB/km. Dan hujan yang sangat deras juga bisa mengakibatkan
jatuhnya link (break transmition )

13 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

2.2 Refraction (Pembiasan)


Refraction adalah pembengkokan atau pembelokan gelombang radio karena
perubahan karakteristik atmosfer (karena perubahan
temperatur,kerapatan,kelembaban). Perubahan kerapatan atmosfer
berpengaruh terhadap cepat rambat gelombang.Refraksi pada gelombang yang
merambat pada atmosfer menyebabkan timbulnya Horison Radio (Kaki
Langit), sehingga jarak Tx-Rx pada sistem Line Of Sight (LOS) terbatas
padahal dalam komunikasi yang diinginkan adalah propagasi garis pandang .
Karena lintasan gelombang radio pada kenyataanya melengkung maka untuk
memudahkan analisis,lintasan gelombang radio dimanipulasi jari-jari bumi
menjadi seprti pada gambar

Rata-rata kondisi atmosphere menyebabkan jalur propagasi


mempunyai radius lengkungan / belokan sebesar ± 1.33 kali radius bumi yang
sebenarnya. Secara praktisnya menyebabkan panjang dari jalur propagasi
bertambah rata-rata 15% lebih panjang dibanding jalur LOS nya.

14 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Perubahan dari belokan bumi yang disebabkan oleh refraction


dinyatakan dengan k-factor, yang didefinisikan sebagai perbandingan antara
radius effective dari bumi dengan radius bumi yang sebenarnya. Radius Bumi
yang sebenarnya adalah (Ref 6370 km dalam RADIO PROPAGATION
TUTORIAL Copyright : © 1997 TALTEL SISTEMI Via Tempesta 2,
Milano, Italy, Luigi Moreno
Radio Engineering Services)
k = effective earth radius/ true earth radius
Pada kondisi atmosfir normal, dalam perhitungan radius bumi ekuivalen
biasanya digunakan k = 4/3
Kondisi k-faktor lainnya :
k < 4/ 3 Sub- refractive Atm. Jalur dari gelombang radio teralu dekat dengan
permukaan bumi. Nilai k yang terlalu rendah berhubungan dengan tingginya
probabilitas gelombang radio terhalangi oleh permukaan tanah.
k > 4/ 3 Super- refractive Atm. Jalur dari gelombang radio teralu jauh dari
permukaan bumi dan bisa memperluas interferensi yang tidak diinginkan.

Cuaca Ciri-cirinya K
Perfect Standart Panas,tidak (berkabut+lapis 1,33
Atm udara)+malam dan siang tidak berbeda
banyak

15 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Ideal Tak ada lap Kering gunung tanpa kabut 1-1,33


udara
Rata- Kabut Rata,panas,kabut tipis 0,66-1
rata
Sulit Kabut dan Pantai,berair,lembab 0.66-0,5
lap udara
Buruk Lembab dan Pantai 0,5-0,4
atas air
Tabel 2.1
Perubahan harga k (Ref. Antenna and Propagation)

Clearance (CL) adalah jarak gelombang radio dari permukaan tanah.


Negative Clearance berarti ada sebuah halangan yang lebih tinggi dibanding
gelombang radionya.

2.3 Ducting
Ducting adalah peristiwa dimana terperangkapnya gelombang mikro
dalam sebuah atmosphere waveguide.Ini biasa terjadi pada ketinggian yang
rendah dengan lapisan atmosphere yang sangat padat dan terjadi didekat atau
diatas permukaan air.(GBR TTS HAL 157 dan Radio System Design hal
23)
Ada 2 macam ducting :
1. Surface Ducts : jika batas terendah dari duct adalah permukaan
bumi.
2. Elevated Ducts : jika batas terendah dari duct adalah diatas
permukaan bumi.

3. TERRAIN EFFECTS
Selain atmosfer, kondisi daerah yang dilintasi gelombang radio juga bisa
menyebabkan gelombang tersebut mengalami multipath / lintasan jamak. Dalam

16 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

propagasi gelombang mikro sangat diharapkan terjadinya suatu propagasi garis


pandang yang Line Of Sight (LOS) tanpa adanya penghalang. Untuk mengingat
kembali sebuah rumus yang sudah sangat terkenal tentang Free Space Propagations
(Propagasi ruang bebas), yaitu :
FSL (Free Space Loss) = 32,45 + 20 log f (MHz) + 20 log d (km)
Dimana R dalam Km dan f dalam MHz
FSL (Free Space Loss) = 92,5 + 20 log f (GHz) + 20 log d (km)
Dimana R dalam Km dan f dalam Ghz

Hubungan antara Frekuensi, jarak dan FSL


Tapi pada prakteknya akan sangat banyak penghalang pada sebuah
komunikasi gelombang mikro.Disini akan dibahas efek apa saja yang terjadi karena
adanya penghalang dalam propagasi gelombang mikro.

3.1 Fresnel Zone


Untuk menghindari pengaruh multipath (terutama pantulan tanah)
ditetapkan daerah “clereance” ( bebas dari obstacle / penghalang) yang salah
satu komponennya adalah Fresnel zone.

17 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

D1 D2

Gbr 3.1
Fresnel Zones
Daerah Fresnel pertama merupakan hal yang patut diperhatikan dalam
perencanaan lintasan gelombang radio line of sight. Daerah ini sebisa
mungkin harus bebas dari halangan pandangan (free of sight obstruction),
karena bila tidak akan menambah redaman lintasan.
Untuk memahami daerah Fresnel pertama, marilah diikuti keterangan
berikut ini. Gambar 3.1 menunjukkan 2 (dua) bekas lintasan propagasi
gelombang radio dari pemancar (Tx) ke penerima (Rx), yaitu berkas lintasan
langsung (direct ray) dan berkas lintasan pantulan (reflected ray), yang
mempunyai radius F1 dari garis lintasan langsung. Jika berkas lintasan
pantulan mempunyai panjang setengah kali lebih panjang dari berkas lintasan
langsung, dan dianggap bumi merupakan pemantul yang sempurna (koefisien
pantul = -1, artinya gelombang datang dan gelombang pantul berbeda fase 180
derajat), maka pada saat tiba di penerima akan mempunyai fase yang sama
dengan gelombang langsung. Akibatnya akan terjadi intensitas kedua
gelombang pada saat mencapai antena penerima akan saling melemahkan.
Berdasarkan keterangan di atas, F1 desebut sebagai radius daerah
Fresnel pertama.
Rumusan untuk daerah Fresnel pertama dapat dinyatakan sebagai
berikut.

18 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

d1d 2
F1 = 17 ,3
f (d 1 + d 2 ) (meter) ………………….(3.1)
dimana :
F1 = radius daerah Fresnel pertama (m)
f = frekuensi kerja (GHz)
d1 = jarak antara Tx dengan halangan (km)
d2 = jarak antara Rx dengan halangan (km)
d = d1+ d2 = jarak antara Tx dan Rx (km)

Untuk daerah Fresnel pertama di tengah lintasan d = d1+ d2, dan d1 =


d2 =1/2 d, sehingga

d
F1 = 8 ,67
f (meter) ……………………………(3.2)

Di daerah yang dekat dengan antena, misal d1 dari antena :

d1
F1 = 17 ,3
f (meter) …………………………………..(3.3)

1
Zona Fresnel Kedua, panjang lintasannya max 2 x λ
2
Sedangkan untuk radius daerah Fresnel kedua (second Fresnel radius
region),dan seterusnya dapat dinyatakan dengan rumusan berikut.

n(d 1 d 2 )
Fn = 17 ,3
f (d 1 + d 2 ) (meter) …………………………(3.4)
atau

19 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Fn = n F1 ……………………………………………(3.5)
dimana :
Fn = radius daerah Fresnel pertama (m)
Contoh 3.1
Temukanlah radius Fresnel Pertama pada microwave link yang berjarak 25
km dan terdapat penghalang berupa sebuah pohon pada jarak 10 km jika
frekuensi yang digunakan 6Ghz.
Jawab

d1d 2
F1 = 17 ,3
f (d 1 + d 2 )
d1 = 10 km
d2 = 25 km – 10 km = 15 km
f = 6 Ghz

10 x15
F1 = 17,3 = 17,3 meter
6 X 25

3.2 Clearance
Lintasan sinyal yang ditransmisikan pada sistem line of sight harus

mempunyai daerah bebas hambatan yang disebut clearance. Daerah clearance

ditentukan untuk menghindari pengaruh jalur-jamak terutama karena pantulan

tanah. Clearance minimum dapat dihitung dengan rumus berikut:

Clearance = 0,6 F1 ……………………. (3.5)

Oleh karena dalam analisa profil lintasan digunakan peta permukaan

bumi datar atau asumsi bahwa bumi datar, maka diperlukan faktor koreksi

terhadap ketinggian titik obstacle (penghalang) yang nilainya sama dengan

earth bulge (kelengkungan bumi) yang dengan memasukkan nilai Ro = 6370

maka nilai faktor koreksi tersebut menjadi:

20 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

0,079.d1 .d 2
hkoreksi = ……………………… (3.6)
k

sehingga nilai clearance dengan pengaruh faktor koreksi menjadi:

Clearance = 0,6 F1 + hkoreksi ………………….. (3.7)

Keterangan:
hkoreksi : faktor koreksi ketinggian titik penghalang (m)

F1 : daerah fresnel pertama (m)

d1,d2 : jarak antara pengirim dan penerima ke titik penghalang (km)

Dalam merencanakan lintasan bebas pandang dalam sebuah


komunikasi gelombang mikro kita harus juga memperhatikan kelengkungan
bumi Ceb (earth bulge) dalam. Pada perjalanan propagasi gelombang.radio,
karena lintasan bebas pandang akan didapatkan jika jalur line of sight tidak
terhalang oleh penghalang.
Lintasan yang bebas-pandang dapat diperoleh dari parameter-

parameter sebagai berikut:

a. Kelengkungan bumi Ceb (earth bulge) dalam meter, yang dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan :

0.078.d 1 .d 2
C eb =
k

b. Elevasi titik-titik lokasi sepanjang lintasan Cel, diperoleh dari peta


topografi dan pengukuran lapangan.
c. Tinggi pepohonan/bangunan sepanjang lintasan Cpb.
d. Kedalaman daerah fresnel pertama, dihitung dengan persamaan (3.2).
e. Clearance yaitu jarak antara sumbu Fresnel ke titik ketinggian lokasi
(elevasi/bangunan).

21 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Dari profil lintasan ini dapat ditentukan tinggi antena yang memenuhi
syarat lintasan bebas-pandang dengan menggunakan persamaan berikut:
Tentukan titik lokasi tertinggi pada lintasan.
C = Ceb + Cel + Cpb + F1 ……………………….. (3.3)
P=C–a
Q=C–b
X = (P + Q.d1/d2) – Y.d1/d2 ………………………. (3.4)

T R
F1

Cpb
X Y

Cel

a d1 Ceb d2 b
d

Gambar 3.2 Profil lintasan

Keterangan Ceb = tinggi lengkungan bumi

Ro = jari jari bumi (6370 km)

Cel = tinggi lokasi penghalang (m)

Cpb = tinggi bangunan/pepohonan (m)

F1 = Fresnel pertama (m)

X = tinggi antena lokasi 1 (m)


Y = tinggi antena lokasi 2 (m)

a = tinggi lokasi 1 terhadap permukaan air laut (m)

22 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

b = tinggi lokasi 2 terhadap permukaan air laut (m)


d1, d2 = jarak dari penghalang ke lokasi 1 dan lokasi 2.

Setelah didapat nilai X dan Y, kemudian dihitung clearance setiap

titik lokasi sepanjang lintasan. Clearance disetiap lokasi harus lebih besar

atau sama dengan jari-jari Fresnel dilokasi tersebut.

Contoh 3.2
Berapakah nilai Clearence apabila nilai k-factor = 0,9 dan menggunakan
nilai-nilai pada contoh 3.1 dan analisalah apakah lintasan bebas pandang ?
Jawab
Pada contoh 3.1 telah ditemukan nilai F = 17,3 meter
0,078d 1 d 2 0,078 x10 x15
Dengan persamaan Heb = = =11,7/0,9=13 meter
k 0,9
Clearance = 0,6 F + Heb = (0,6 x 17,3) + 13 =23,38 meter .
Dari jawaban diatas maka sangat jelas kalau lintasan adalah bebas
pandang karena nilai Cl > F.

4. Diffraction
Difrraction adalah karakteristik gelombang elektromagnetik yang
terjadi ketika beam menyentuh sebuah penghalang. Gelombang yang
berfrekuensi tinggi cenderung untuk mengikuti LOS dan tidak mengalami
difraksi ke daerah dibelakang bayangan. Sedangkan untuk frekuensi yang

23 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

lebih rendah difraksi lebih sering terjadi, menghasilkan loss bayangan yang
lebih banyak.

5. Fading
: Fluktuasi yang terjadi pada propgasi gelombang radio, mengakibatkan
turunya daya yang diterima dan rusaknya kwalitas transmisi.
5.1 Macam Fading
a. Scintillation Fading
Fluktuasi yang berulang dengan waktu pendek dan besarnya tidak lebih
dari 1 dB, sehingga harga rata-ratanya tidak berubah.
b. Fading Type K
Disebabkan oleh refleksi dan obstruksi yang disebabkan oleh perubahan
faktor K.
c. Fading karena Duct
Disebabkan karena pembelokan gelombang keatas atau kebawah,
mengakibatkan terjadinya daerah kantong dimana gelombang tidak dapat
diterima.

d. Multipath Fading
Diterimanya gelombang yang merambat melalui jalan yang
berbeda,sehingga terjadi saling interferensi. Tergantung pada frekuensi,
jarak dan keadaan.
e. Absorption Fading
Disebabkan oleh absorpsi atau scattering oleh hujan,salju dan kabut. Pada
frekuensi lebih dari 10 Ghz dapat menyebabkan putus hubungan (Ref
TTS)
5.2 Penangulangan Fading
Penanggulangan fading bisa dilakukan dengan teknik diversity. Diversity
adalah operasi yang dilakukan oleh 2 atau lebih pada sistem secara

24 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

bersamaan. Ini bisa dijelaskan sebagai peralatan (equipment) yang bersifat


redundancy.
Macam- Macam Teknik Diversity :
1. Space Diversity
Penerima dari radio gelombang mikro menerima signals dari 2 atau lebih
antenna yang terpisah secara vertical. Setelah sinyal diterima oleh masing-
masing antenna kemudian secara simultan dihubungkan ke diversity
combiner.
Latar Belakang dari metode space diversity adalah :
Signal RF yang dipancarkan, mugkin dipantulkan oleh obstacle atau
kondisi dari lapisan atmosfer bumi dalam radio hop. Hal ini dapat berarti
bahwa sebagian sinyal mencapai antenna penerima secara langsung, dan
sebagian yang lain secara tidak langsung, yaitu melalui sebuah pantulan
dalam hop radio. Jika fase dari kedua sinyal sesampainya di penerima
berlawanan disebabkan oleh beda panjang lintasan (multipath
propagation) maka hal ini akan menyebabkan terjadinya fading
(melemahnya sinyal).

Ada 2 pilihan dalam pemrosesan signal.


Secara Teknik ada yang menggunakan switch dan combiner ,tujuan dari
menggunakan switch adalah untuk mendapatkan signal yang paling baik
powernya. Sedangkan tujuan dari penggunaan combiner adalah
menggabungkan kedua signal untuk meminimalkan distorsi.

25 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Gambar
Space Diversitydengan Teknik Switch

Gambar 3
Space Diversitydengan Teknik Combiner
2. Frequency Diversity
System yang mengoperasikan 2 frekuensi gelombang mikro pada satu antenna
baik itu di pemancar maupun penerima. Informasi yang dikirimkan secara
simultan dikirimkan ke 2 transmitter yang beroperasi pada frekuensi yang
berbeda kemudian diteruskan ke satu antenna pemancar. Pada antenna
penerima akan dikumpulka informasi dan memisahkan nya menjadi 2 signal.

26 Alfin Hikmaturokhman,ST
Diktat Kuliah Gelombang Mikro Digital

Gambar 3
Frequency Diversity

Perbedaan frekuensi antara kedua frekuensi cukup 2% dan akan lebih bagus jika
6 %. Ini artinya jika menggunakan frequency 6 GHz maka frequency berikutnya
adalah ± 120 Mhz

Pada saat ini,space diversity lebih murah dibanding dengan menggunakan


frequency diversity. Karena space diversity tidak memerlukan extra bandwidth.
Pada daerah-daerah yang frekuensinyya sudah sangat padat akan sangt sulit
tersedia channel yang bebas.

27 Alfin Hikmaturokhman,ST

Anda mungkin juga menyukai